05 Mei 2024

Serba-serbi Larangan Setelah Bekam, Simak Disini Moms!

Harus dipatuhi agar manfaat bekam bisa maksimal

Moms, sudah tahu belum tentang terapi bekam dan apa saja larangan setelah bekam?

Bekam merupakan terapi tradisional yang memiliki akar sejarah di berbagai budaya, termasuk Tiongkok dan beberapa daerah di Timur Tengah.

Terapi ini dilakukan dengan menempatkan cangkir pada titik-titik tertentu di kulit.

Kemudian, cangkir yang ditempelkan tersebut akan menarik kulit hingga muncul bekas bulatan kemerahan.

Bekam bisa kering dan juga basah. Bekam basah dilakukan dengan menusuk kulit sebelum memulai penyedotan, untuk menghilangkan sebagian darah selama prosedur.

Sementara bekam kering tidak dilakukan penusukan untuk mengeluarkan darah. Melainkan langsung menggunakan cangkir.

Baca Juga: Bolehkah Bayi Dimandikan Setelah Imunisasi? Ini Kata Dokter!

Teknik Bekam

Ilustrasi Larangan setelah Bekam
Foto: Ilustrasi Larangan setelah Bekam (Medicalnewstoday.com)

Sebelum Moms mengetahui larangan setelah bekam, ketahui terlebih dahulu apa itu bekam?

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat dua jenis bekam, yaitu bekam kering dan basah.

Meski memiliki jenis yang berbeda, teknik kedua jenis bekam ini sama, terapis biasanya akan memasukkan zat yang mudah terbakar seperti alkohol, herbal, atau kertas ke dalam cangkir.

Saat api padam, mereka meletakkan cangkir terbalik di kulit.

Udara di dalam cangkir mendingin, itu menciptakan ruang hampa yang menyebabkan kulit naik dan memerah akibat pembuluh darah mengembang.

Cangkir biasanya dibiarkan di tempat atau titik bekam selama 3 menit.

Untuk versi bekam yang lebih modern biasanya akan menggunakan pompa karet alih-alih api untuk menciptakan ruang hampa di dalam cangkir.

Terkadang terapis menggunakan cangkir silikon, yang dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain di kulit untuk efek seperti pijatan.

Cangkir pada alat bekam biasanya dibuat dari:

  • Kaca
  • Bambu
  • Tembikar
  • Silikon

Meskipun terapi bekam tampaknya tren saat ini, sejatinya ini bukanlah praktik yang baru, Moms.

Baca Juga: Mengenal Stemcell: Jenis, Terapi, dan Risiko Terapinya

Berbagai Larangan setelah Bekam

Sebelum membahas efek samping bekam, penting bagi Moms untuk mengetahui larangan setelah bekam, di antaranya:

1. Konsumsi Makanan dan Minuman Tertentu

Ilustrasi Larangan Setelah Bekam
Foto: Ilustrasi Larangan Setelah Bekam (Kaboompics .com)

Sebagai tindakan pencegahan, sebaiknya Moms menghindari makanan dan minuman tertentu setelah terapi bekam.

Seperti yang mengandung kafein, alkohol, makanan dan minuman manis, susu, dan daging olahan.

Namun, selalu konsultasikan dengan terapis atau praktisi kesehatan mengenai larangan setelah bekam yang paling tepat untuk, Moms.

2. Paparan Panas

Sauna
Foto: Sauna (Freepik.com/freepik)

Mandi air panas dan sauna juga merupakan larangan setelah bekam.

Sebab, selama beberapa hari setelah terapi, kulit akan lebih sensitif terhadap suhu. Terutama pada area kulit tempat cangkir diletakkan.

Jadi, berikan waktu pada kulit untuk pulih.

Jika memungkinkan, mandilah dengan air yang disaring, untuk menghindari masuknya kembali bahan kimia yang tidak perlu ke kulit.

3. Olahraga yang Intens

Ilustrasi Larangan Setelah Bekam (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Larangan Setelah Bekam (Orami Photo Stock)

Larangan setelah bekam selanjutnya adalah olahraga yang intens.

Setelah menjalani terapi bekam, hindari juga aktivitas berat atau olahraga yang intens selama beberapa hari.

Untuk mempercepat pemulihan, perbanyaklah istirahat.

4. Hindari Mengobati Bekas Tusukan Jarum

Ilustrasi Menggunakan Salep (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Menggunakan Salep (Orami Photo Stock) (Orami Photo Stock)

Moms, satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah sebaiknya hindari mengobati bekas tusukan jarum dari bekam. Percayalah, luka tersebut akan sembuh dengan sendirinya.

Biarkan tubuh melakukan pekerjaannya sendiri dalam proses penyembuhan ya. Jadi, jangan oleskan apapun ke luka bekam.

Meski luka dari bekam ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya, pastikan untuk menjaganya tetap bersih dan hindari kontaminan.

Jika Moms merasa khawatir atau melihat tanda-tanda infeksi, segera konsultasikan dengan dokter.

Baca Juga: Pahami Jenis dan Fungsi Melakukan Tes Darah untuk Kesehatan

Manfaat Menjalani Terapi Bekam

Terapi Bekam
Foto: Terapi Bekam (Laurelhurstchiropractic.com)

Pada dasarnya, larangan setelah bekam dibuat dengan tujuan untuk memaksimalkan manfaat dari terapi ini.

Lantas, apa saja sih manfaat dari terapi bekam? Beberapa penelitian mencoba mengungkapkan hal ini.

Salah satunya adalah studi pada 2012 di jurnal PLOS One. Para peneliti mengklaim bahwa terapi bekam bekerja dengan menciptakan hiperemia atau hemostasis di sekitar kulit.

Artinya, terapi ini dapat meningkatkan atau menurunkan aliran darah seseorang di bawah cangkir.

Bekam sering kali diterapkan pada titik-titik akupunktur di tubuh.

Meskipun demikian, banyak dokter menganggap terapi bekam sebagai terapi pelengkap dan bukan sebagai pengobatan utama.

Lalu, walaupun ada penelitian yang menunjukkan potensi manfaat bekam, keefektifan terapi ini belum sepenuhnya dibuktikan dalam penelitian skala besar.

Para ilmuwan telah menghubungkan terapi bekam dengan berbagai manfaat kesehatan.

Namun, perlu ada penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah itu efektif sebagai pengobatan.

Selain mengetahui apa saja larangan setelah bekam, Moms juga perlu tahu manfaat apa saja yang ditawarkan terapi ini.

Dari berbagai penelitian yang ada, berikut ini beberapa klaim manfaat terapi bekam untuk kesehatan:

1. Meredakan Nyeri

Orang sering menyebut terapi bekam sebagai bentuk pereda nyeri.

Namun, meski ada beberapa bukti keefektifannya, para ilmuwan perlu melakukan lebih banyak penelitian untuk memastikannya.

Salah satunya studi pada 2011 di jurnal Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine.

Para peneliti menemukan beberapa bukti yang menunjukkan bahwa bekam dapat mengurangi rasa sakit, seperti sakit punggung.

Selain itu, terapi ini juga diklaim bermanfaat untuk mengatasi nyeri leher. Namun, masih butuh penelitian lebih lanjut untuk membuktikan hal ini.

Baca Juga: 5 Terapi Totok Saraf di Rumah, Yuk Coba Moms!

2. Mengatasi Kondisi Kulit

Selain meredakan nyeri, terapi ini juga diklaim bermanfaat untuk mengatasi beberapa kondisi kulit, seperti herpes zoster dan jerawat.

Namun, belum ada studi dan penelitian yang memadai untuk membuktikan efektivitas terapi ini terhadap kondisi kulit tersebut.

3. Membantu Pemulihan setelah Olahraga

Sebuah makalah studi pada 2018 di Journal of Alternative and Complementary Medicine mencatat bahwa atlet profesional sering memanfaatkan terapi ini.

Tujuannya adalah untuk membantu pemulihan setelah olahraga.

Namun, penelitian ini tidak menemukan bukti yang konsisten. Terutama untuk menunjukkan bahwa terapi ini efektif untuk apa pun yang berhubungan dengan pemulihan olahraga.

Efek Samping Bekam

Manfaat Bekam
Foto: Manfaat Bekam (Roymedicalhallblog.com)

Setelah membahas larangan setelah bekam dan klaim manfaat yang ditawarkan, mari bahas risiko efek samping yang perlu diperhatikan.

Meski banyak klaim manfaat yang ditawarkan, terapi bekam juga memiliki risiko efek samping, yaitu:

Jika Moms memiliki kondisi kulit seperti eksim atau psoriasis, disarankan untuk berdiskusi dengan profesional kesehatan sebelum menjalani terapi bekam, karena terapi ini dapat mempengaruhi area kulit yang terpengaruh.

Dalam kasus yang jarang terjadi, seseorang mungkin mengalami perdarahan internal yang lebih signifikan atau anemia.

Hal ini jika terapis mengambil terlalu banyak darah selama bekam basah.

Selain itu, risiko efek samping lain yang juga dapat muncul akibat terapi adalah:

Jika Moms mengalami salah satu dari efek samping yang disebutkan di atas, segera temui dokter.

Beberapa orang mungkin memiliki kondisi kesehatan, seperti masalah pembekuan darah, yang membuat terapi kurang ideal.

Baca Juga: 6 Fakta Seputar Qusthul Hindi, Obat Herbal Sejuta Manfaat

Rekomendasi Pola Makan setelah Bekam

Untuk mendapatkan manfaat yang diinginkan, Moms harus mematuhi larangan setelahnya.

Selain itu, penting juga untuk memerhatikan asupan nutrisi dari pola makan.

Berikut ini beberapa nutrisi yang perlu dipenuhi setelah menjalani terapi:

1. Vitamin B

Ilustrasi Bayam (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Bayam (Orami Photo Stock)

Tubuh membutuhkan vitamin B, yang penting untuk fungsi vital dalam tubuh, seperti produksi energi dan pembuatan sel darah merah.

Vitamin B12, bersama dengan asam folat (vitamin B9), berperan penting dalam pembentukan sel darah merah dan memastikan zat besi berfungsi dengan optimal di dalam tubuh.

Adapun vitamin B6, berkontribusi pada pemecahan protein menjadi asam amino, dan pembuatan sel darah merah dalam tubuh.

Vitamin B6 dapat ditemukan dalam kentang, pisang, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan, telur, dan bayam.

Vitamin B9 dapat ditemukan dalam hati, sereal, daun hijau seperti bayam, kubis, asparagus, jus jeruk, dan nasi.

2. Zat Besi

Ikan Makarel
Foto: Ikan Makarel (Greatbritishchefs.com)

Selain menghindari larangan setelah bekam, penting juga untuk memenuhi asupan zat besi dari makanan.

Ini dapat mengatasi kekurangan darah dan berperan penting dalam pembuatan sel darah merah.

Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan penurunan kemampuan tubuh untuk memproduksi sel darah merah.

Ini dapat menyebabkan kekurangan darah, sehingga harus dipenuhi dari makanan kaya zat besi, seperti:

  • Produk hewani, seperti unggas, kalkun, dan hati.
  • Makanan laut, termasuk ikan, kerang, dan tiram.
  • Sayuran, seperti sayuran hijau, brokoli, kacang manis, kubis, tauge, tomat, jagung, bit, dan kacang hijau.

Baca Juga: Apakah Nanas Bisa Mencegah Kehamilan? Ini Kata Dokter!

3. Tembaga

Kacang Almond
Foto: Kacang Almond (Thedailymeal.com)

Selain zat besi dan vitamin B, tembaga juga merupakan nutrisi penting yang mendukung kesehatan sel darah merah. Tembaga diperlukan tubuh untuk:

  • Menjaga kesehatan sel darah merah.
  • Membantu kerja enzim yang berfungsi untuk pembekuan darah.
  • Peningkatan elastisitas pembuluh darah yang dikelilingi oleh jaringan ikat.
  • Mempertahankan tingkat tekanan darah yang stabil.
  • Membantu tubuh menyerap zat besi yang dibutuhkan sel untuk tetap hidup.

Manfaat tersebut bisa diperoleh dari mengonsumsi makanan seperti hati sapi, kacang almond dan lentil, cokelat hitam, aprikot kering, dan asparagus.

Itulah pembahasan mengenai larangan setelah bekam, efek sampingnya, dan hal lain yang perlu diketahui mengenai terapi bekam.

Bagi Moms yang tertarik untuk menjalani terapi bekam, selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan praktisi kesehatan atau terapis bekam yang profesional.

Pastikan Moms mendapat informasi lengkap dan komprehensif mengenai prosedur, manfaat, risiko, dan perawatan setelahnya.

Terapi bekam mungkin tidak cocok untuk semua orang, jadi perlu dipertimbangkan dengan hati-hati sebelum memutuskan untuk menjalaninya, ya.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3289625/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3136528/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29185802/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/324817
  • https://www.cuppingforhealth.co.uk/before-and-aftercare1
  • https://www.medican-health.com/eating-after-cupping/
  • https://resolution.health/2020/03/01/cupping-after-care-what-to-do-after-cupping-and-what-to-avoid/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.