Serba-serbi Kanker Payudara pada Pria, Apa Saja Gejalanya?
Kanker payudara pada pria bukanlah isapan jempol belaka.
Selama ini, kanker payudara memang identik sebagai penyakit yang menyerang wanita.
Meski demikian, bukan berarti pria tidak bisa mengalami penyakit mematikan ini, lho.
Faktanya, pria juga juga bisa mengalami kanker payudara.
Hal ini karena pria juga memiliki jaringan payudara yang sama seperti wanita.
Bedanya, jaringan payudara pria tidak berkembang layaknya wanita.
Yuk, kenali lebih lanjut serba-serbi kanker payudara pada laki-laki!
Baca Juga: Ukuran Payudara Besar Sebelah, Normalkah?
Seberapa Umum Kanker Payudara pada Pria?
Menurut American Cancer Society, sekitar 2.600 pria didiagnosis dengan kanker payudara setiap tahunnya.
Sebanyak 500 orang di antaranya meninggal dunia karena penyakit keganasan tersebut.
Faktanya, sekitar 1 dari 100 kasus kanker payudara yang terdiagnosis di Amerika Serikat terjadi pada pria.
"Jaringan payudara pada pria tidak berkembang, karena mereka tidak memiliki hormon estrogen," ucap Brian O'Hea, kepala bedah payudara di Stony Brook Medicine New York.
Tetapi, jaringan itu tetap bisa mengembangkan kanker payudara pada pria yang sama seperti wanita.
Jadi, Dads sebaiknya tetap waspada akan risiko kanker payudara pada pria.
Baca Juga: Galactorrhea: Puting Bayi Mengeluarkan Air Susu, Apa Penyebabnya?
Ciri dan Gejala Kanker Payudara pada Pria
Gejala kanker payudara pada pria pun sama seperti wanita, yaitu berupa benjolan di sekitar payudara.
Brian O'Hea pun mengatakan kebanyakan pria dengan kanker payudara mengeluhkan gejala tersebut.
Biasanya pria mengeluh merasakan benjolan keras dan menyakitkan di bawah atau di sekitar puting susunya.
Sayangnya, sel kanker payudara pada pria seringkali diketahui terlambat.
Melansir Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ciri-ciri kanker payudara yang mudah dikenali pada pria meliputi:
- Benjolan atau pembengkakan pada payudara
- Kemerahan atau kulit terkelupas di payudara
- Iritasi atau lesung pipit pada kulit payudara
- Keluarnya puting
- Puting tertarik atau rasa sakit di area puting
Ciri-ciri ini dapat terjadi dengan kondisi lain yang bukan kanker. Jadi, jika memiliki gejala atau perubahan, temui dokter untuk diteliti lebih lanjut.
Baca Juga: 20 Model Rambut Pria 2021 yang Trendi Sepanjang Masa
Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Payudara Pada Pria
Risiko kanker payudara pada pria meningkat seiring bertambahnya usia.
Sebagian besar kasus, kanker payudara lebih banyak diderita oleh pria usia 60 hingga 70 tahun.
Adapun beberapa hal lain yang meningkatkan risiko seorang pria menderita kanker payudara, antara lain:
- Riwayat kanker payudara keluarga
- Riwayat pengobatan radiasi
- Pernah melakukan perawatan hormon
- Mengonsumsi penambah hormon estrogen
- Kondisi genetik langka yang disebut sindrom klinefelter
- Penyakit hati kronis yang disebut sirosis
- Penyakit testis, seperti gondok orchitis, cedera testis atau testis tidak turun
Perawatan kanker payudara pada pria pun sama seperti wanita, meliputi operasi, radiasi, kemoterapi, terapi biologis dan terapi hormon.
Satu perbedaan utama adalah pria dengan kanker payudara merespons terapi hormon jauh lebih baik daripada wanita.
Sekitar 90% kanker payudara pada pria memiliki reseptor hormon. Artinya, terapi hormon dapat bekerja pada kebanyakan pria untuk mengobati kanker.
Baca Juga: 10 Akibat Makan Pedas Berlebihan, Bisa Menyebabkan Kanker!
Cara Mendiagnosis Kanker Payudara
Sebenarnya kanker payudara pada pria bukan jenis kanker mematikan jika dideteksi sejak tahap awal.
Karena semakin dini sel kanker payudara didiagnosis, maka semakin cepat penderita mendapatkan pengobatan yang tepat.
Namun, pria tidak seperti wanita yang rutin menjalani tes mamografi untuk mendeteksi ada dan tidaknya pertumbuhan sel kanker payudara.
Apalagi pria juga jarang atau bahwa tidak pernah melakukan pemeriksaan kanker payudara secara mandiri di rumah.
Artinya, pria dibandingkan wanita lebih berisiko didiagnosis kanker payudara stadium lanjut.
Baca Juga: Karsinogenik, Zat Pemicu Kanker pada Makanan dan Produk Rumah Tangga
Selain itu, tingkat kematian pria dan wanita karena kanker payudara juga hampir sama. Namun, tingkat kematian pria akibat kanker payudara mencapai 20%.
Angka tersebut lebih tinggi dari wanita yang risiko kematian akibat kanker payudara hanya 10%.
Diketahui, wanita jauh lebih mungkin didiagnosis kanker payudara sejak tahap awal.
Sehingga mereka cepat mendapatkan pengobatan yang tepat dan berhasil.
Berbeda dengan pria yang sering kali terlambat didiagnosis kanker payudara. Dengan demikian, kondisinya lebih sulit ditangani secara medis.
Jenis Kanker Payudara pada Pria
Jenis kanker payudara yang paling terjadi pada pria adalah jenis yang sama pada wanita.
Berikut adalah sejumlah jenis kanker payudara yang sering kali menyerang pria:
- Karsinoma duktal invasif
Sel-sel kanker dimulai di saluran dan kemudian tumbuh di luar saluran ke bagian lain dari jaringan payudara.
Sel kanker invasif juga dapat menyebar, atau bermetastasis, ke bagian lain dari tubuh.
- Karsinoma lobular invasif
Sel kanker dimulai di lobulus dan kemudian menyebar dari lobulus ke jaringan payudara yang berdekatan.
Sel-sel kanker invasif ini juga dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.
- Karsinoma duktal in situ (DCIS)
Ini adalah jenis penyakit payudara yang dapat menyebabkan kanker payudara invasif.
Sel kanker hanya berada di lapisan saluran, dan belum menyebar ke jaringan lain di payudara.
Baca Juga: Wajib Tahu Soal Kanker Kulit, Kenali Gejala hingga Penyebabnya
Ragam Pengobatan Kanker Payudara pada Pria
Pengobatan kanker payudara pada pria tergantung pada luasnya kanker yang menyerang tubuh.
Tak jauh berbeda dengan wanita, berikut ragam cara pengobatan yang umum digunakan:
1. Operasi
Pengobatan utama kanker payudara pada pria adalah operasi pengangkatan payudara (mastektomi).
Seluruh payudara diangkat, termasuk puting pada pria. Biasanya otot pektoralis di bawah payudara tidak perlu diangkat.
Kelenjar getah bening di daerah ketiak biasanya juga diambil sampelnya pada saat mastektomi dilakukan.
Operasi dapat dilakukan dengan sejumlah jenis biopsi, di antaranya seperti kelenjar getah bening sentinel.
Jika tidak ada tanda kanker pada kelenjar getah bening pada pencitraan dan pemeriksaan sebelum operasi.
Baca Juga: Mengenal Serba-serbi Kanker Ginjal, Berbeda dengan Penyakit Batu Ginjal
Beberapa kelenjar getah bening yang paling dekat dengan kanker diambil sampelnya.
Begitu juga dengan diseksi kelenjar getah bening aksila sebagai jenis operasi lainnya.
Jika diketahui ada kanker pada kelenjar getah bening sebelum operasi, maka semua kelenjar getah bening dapat diangkat.
Dokter bedah akan mendiskusikan pilihan perawatan dengan Dads sebelum operasi.
2. Kemoterapi
Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker atau memperlambat pertumbuhannya.
Cara ini mungkin direkomendasikan setelah operasi, terutama jika kanker terlihat di kelenjar getah bening.
Namun, kemoterapi tidak digunakan untuk kanker payudara pria dengan risiko rendah menyebar ke bagian lain dari tubuh.
Jika kemoterapi adalah bagian dari rencana perawatan untuk kanker payudara stadium awal, biasanya diberikan setelah operasi.
Kemoterapi dapat diberikan dalam beberapa cara. Dokter akan merekomendasikan jenis yang terbaik untuk Dads.
Jenis yang paling umum adalah kemoterapi yang diberikan ke dalam pembuluh darah (infus).
Pengobatan ini biasanya dilakukan di rumah sakit dan melibatkan obat yang diberikan melalui tabung di pembuluh darah di tangan, lengan, atau dada.
Selain itu, kemoterapi secara minum juga dibarengi sebagai pengobatan di rumah atau pemeriksaan rutin di rumah sakit
Baca Juga: Bisa Kulit Glowing, Inilah Manfaat Daun Kelor untuk Wajah
3. Terapi Radiasi
Terapi radiasi (juga disebut radioterapi) adalah pengobatan kanker payudara pada pria yang juga digunakan.
Pengobatan ini menggunakan radiasi dosis tinggi untuk membunuh sel kanker dan mengecilkan tumor.
Pada dosis rendah, radiasi digunakan dalam rontgen untuk melihat bagian dalam tubuh, seperti halnya rontgen gigi atau patah tulang.
Pada dosis tinggi, terapi radiasi membunuh sel kanker atau memperlambat pertumbuhannya dengan merusak DNA kanker.
Sel kanker yang DNA-nya rusak, tidak dapat diperbaiki berhenti membelah atau mati.
Ketika sel-sel yang rusak mati, mereka dipecah dan dikeluarkan oleh tubuh. Perlu diketahui, terapi radiasi tidak langsung membunuh sel kanker.
Dibutuhkan berhari-hari atau berminggu-minggu pengobatan sebelum DNA cukup rusak untuk sel-sel kanker mati.
4. Terapi Hormon
Terapi hormon dapat digunakan di samping perawatan lain kanker payudara pada pria.
Terapi hormon bertujuan untuk memblokir efek estrogen atau mengurangi jumlah estrogen dalam tubuh.
Dikenal sebagai pengobatan yang efektif untuk kanker payudara yang memiliki reseptor estrogen (ER).
Terapi hormon hanya digunakan untuk kanker payudara yang ditemukan memiliki reseptor untuk hormon estrogen atau progesteron yang terjadi secara alami.
Terapi hormon untuk kanker payudara sering digunakan setelah operasi untuk mengurangi risiko kanker kembali.
Pengobatan untuk kanker payudara juga dapat digunakan untuk mengecilkan tumor sebelum operasi, sehingga kemungkinan besar kanker akan diangkat sepenuhnya.
5. Terapi Target
Terapi bertarget adalah jenis pengobatan kanker yang menargetkan protein di tubuh.
Protein inilah yang mengontrol bagaimana sel kanker tumbuh, membelah, dan menyebar.
Salah satu alasan mengapa sel kanker berkembang adalah karena mereka dapat bersembunyi dari sistem kekebalan tubuh.
Terapi bertarget tertentu dapat menandai sel kanker, sehingga lebih mudah bagi sistem kekebalan untuk menemukan dan menghancurkannya.
Tak hanya itu, fungsi dari pengobatan kanker payudara pada pria ini juga untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Efek samping yang paling umum dari terapi bertarget termasuk diare dan masalah hati.
Tak menutup kemungkinan, banyak orang juga mengalami efek samping seperti masalah pembekuan darah dan penyembuhan luka.
Baca Juga: 12+ Obat Kanker Payudara, dari Medis hingga Herbal Tradisional
Apakah kanker payudara bisa terjadi pada laki-laki? Moms dan Dads tentu sudah bisa menjawab pertanyaan tersebut.
Jika Dads merasa mengalami ciri-ciri atau gejala kanker payudara pada pria, jangan tunda untuk segera periksa ke dokter, ya!
- http://www.cancer.org/cancer/breast-cancer-in-men/about/key-statistics.html
- https://www.cdc.gov/cancer/breast/men/index.htm#:~:text=Breast%20cancer%20is%20most%20often,is%20found%20in%20a%20man.
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/male-breast-cancer/symptoms-causes/syc-20374740
- https://www.nhs.uk/conditions/breast-cancer-in-men/
- https://www.cancer.org.au/cancer-information/types-of-cancer/breast-cancer-in-men
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.