9 Cara Mendeteksi Kanker Payudara, Salah Satunya dengan SADARI!
Sudahkah Moms mengetahui cara mendeteksi kanker payudara?
Hal tersebut penting, mengingat kanker payudara adalah jenis keganasan yang umum ditemukan pada wanita.
Faktanya, kanker payudara merupakan silent killer yang harus mendapat perhatian khusus.
Deteksi dini kanker payudara dapat mempermudah pengobatan dan memperbesar kemungkinan sembuh.
Selain menggunakan peralatan medis, deteksi dini kanker payudara juga bisa dengan pemeriksaan secara mandiri, lho.
Yuk, pelajari beragam cara mendeteksi kanker payudara lewat ulasan di bawah ini, Moms!
Baca Juga: Yuk Moms Pelajari Jenis-jenis Kanker Payudara
Faktor Risiko Kanker Payudara
Sebelum membahas cara mengecek payudara sendiri, Moms mesti tahu tentang faktor risiko kanker payudara.
Faktanya, ada beberapa hal yang dapat menjadi faktor risiko kanker payudara. Apa saja, ya?
Berikut ini beberapa di antaranya, Moms.
1. Siklus Menstruasi
Cobalah untuk mengingat siklus menstruasi Moms setiap bulannya.
Diketahui bahwa perempuan lebih berisiko terkena kanker payudara apabila sudah menstruasi sebelum usia 12 tahun.
Wanita yang telah menopause (berhenti menstruasi) juga berisiko lebih tinggi untuk mengalami kanker payudara, lho.
Hal yang perlu diingat, kondisi tersebut hanyalah meningkatkan risiko.
Dengan kata lain, Moms tidak serta-merta akan mengalami kanker payudara apabila memiliki kondisi-kondisi yang telah disebutkan tadi.
2. Kehamilan dan Menyusui
Hamil di usia 20 tahunan membuat Moms berisiko lebih rendah untuk terkena kanker payudara.
Begitu juga dengan Moms yang sudah memasuki fase menyusui sebelum berusia genap 30 tahun.
Sebaliknya, jika Moms belum hamil di atas usia 30 tahun, maka risiko kanker payudara mungkin akan meningkat.
3. Gaya Hidup dan Pola Makan
Melansir American Cancer Society, gaya hidup dan pola makan juga mempengaruhi risiko terkena kanker payudara, lho.
Fakanya, gaya hidup dan pola makan tidak sehat dapat meningkatkan risiko obesitas atau berat badan berlebih.
Seperti diketahui, obesitas adalah faktor risiko berbagai penyakit berbahaya, salah satunya adalah kanker payudara.
Risiko bisa semakin tinggi apabila Moms juga memiliki kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol berlebihan.
3. Faktor Genetik
Punya anggota keluarga yang pernah mengidap kanker?
Jika ya, risiko Moms untuk mengalami kondisi yang sama bisa meningkat berlipat ganda, lho.
Faktanya, Moms lebih berisiko terkena kanker payudara apabila ada anggota keluarga yang pernah mengalami penyakit kanker.
Jenis kanker yang dimaksud, meliputi:
- Kanker payudara
- Kanker ovarium
- Kanker kandungan
- Kanker usus besar
Kemungkinan akan semakin meningkat apabila yang mengidap penyakit tersebut adalah saudara kandung atau ibu.
Baca Juga: 15 Manfaat Daun Jarak, Bisa Mengencangkan Payudara!
Cara Mendeteksi Kanker Payudara
Lantas, bagaimana cara mendeteksi kanker payudara pada wanita?
Berikut adalah cara paling mudah untuk mendeteksi kanker payudara sendiri atau dengan bantuan medis:
1. Perhatikan Gejala Awal dengan Penglihatan
Setiap perempuan dapat mulai mendeteksi kanker payudara sejak dini.
Caranya, yaitu dengan memperhatikan payudara dengan saksama.
Apabila terdapat perubahan yang tidak biasa, Moms sebaaiknya segera berobat ke dokter untuk diagnosis lebih lanjut.
Mengutip Breast Cancer, perubahan tidak biasa pada payudara yang dapat mengindikasikan kanker, termasuk:
- Payudara berkerut seperti kulit jeruk
- Berwarna kemerahan atau rumah bersisik
- Payudara terlihat membengkak
- Puting menyusut ke dalam dan terasa gatal
- Terdapat cairan bukan ASI yang keluar dari puting payudara
2. Raba Payudara Sambil Berbaring
Moms juga dapat menggunakan tangan sebagai cara mendeteksi kanker payudara.
Ingin tahu cara mendeteksi kanker payudara menggunakan tangan? Berikut ini langkah-langkahnya:
- Berbaringlah agar posisi payudara lebih tipis dan mudah diraba.
- Gunakan tiga jari untuk mulai meraba payudara. Pastikan memeriksa semua sisi payudara.
- Raba secara perlahan dan menyeluruh, guna memastikan ada/tidaknya benjolan di bagian tertentu pada payudara.
Lakukan cara ini secara rutin setiap 2 minggu sekali sebagai bentuk deteksi dini kanker payudara.
Baca Juga: 5 Kondisi Puting Payudara yang Harus Diperhatikan
3. Periksa Mandiri saat Mandi
Selain dengan posisi berbaring, Moms juga dapat melakukan pemeriksaan payudara saat mandi.
Ketika menerapkan pemeriksaan SADARI ini, sebaiknya gunakan sabun agar lebih mudah untuk meraba payudara.
Namun, pemeriksaan dengan cara ini sebaiknya tidak dilakukan saat datang bulan atau menjelang siklus haid.
Hal tersebut guna menghindari rasa nyeri yang mungkin membuat proses deteksi dini kanker payudara menjadi lebih sulit.
Cara mengecek payudara sendiri ini juga perlu dilakukan anak remaja yang sedang dalam proses pubertas, ya, Moms.
4. Lakukan Pemeriksaan Mammografi
Jika Moms menemukan adanya benjolan atau gejala lain dari kanker payudara, segera ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut..
Pemeriksaan kanker payudarake dokter juga bisa Moms lakukan sekalipun tidak mengalami gejala apa pun.
Di dokter, pemeriksaan payudara yang akan dilakukan adalah mammografi.
Mammografi atau mammogram menggunakan radiasi rendah untuk memeriksa jaringan pada payudara.
Jenis pemeriksaan ini dapat mendeteksi benjolan, sekalipun belum tampak jelas lewat 'mata telanjang'.
Mamografi sebaiknya dilakukan 2-3 tahun sekali bagi perempuan berusia 35-50 tahun.
Sementara itu, untuk wanita berusia di atas 50 tahun, mammografi sebaiknya dilakukan setiap 1-2 tahun sekali.
Baca Juga: Mengenal Tumor Payudara, Penyakit yang Diidap Marshanda
5. Berdiri di Depan Cermin
Cara mendeteksi kanker payudara sendiri bisa dengan di depan cermin di rumah, lho.
Mulailah dengan melihat payudara di cermin dengan bahu lurus dan lengan di pinggul.
Inilah yang harus dilakukan sebagai cara mendeteksi kanker payudara sendiri, di antaranya:
- Periksa payudara dengan ukuran, bentuk, dan warna yang umum.
- Pastikan payudara yang berbentuk merata tanpa distorsi atau pembengkakan yang terlihat.
Jika Moms melihat salah satu dari perubahan, bawa ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.
Khususnya apabila payudara timbul kerutan, tonjolan pada kulit, serta puting yang telah berubah posisi.
6. Pemeriksaan USG Payudara
USG adalah alat dengan menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar bagian dalam payudara.
Tenaga medis akan mengoleskan gel pada kulit payudara dan kemudian memindahkan perangkat alat di atas kulit.
Perangkat ini mengirimkan gelombang suara yang memantul dari jaringan, yang kemudian ditangkap oleh komputer.
Pemindaian ultrasound seharusnya tidak menyakitkan. Namun, beberapa orang mungkin merasa tidak nyaman selama proses tersebut.
Cara mendeteksi kanker payudara dengan USG umum dilakukan untuk perempuan usia produktif 21-35 tahun ke atas.
7. Menggunakan MRI Scan
Dokter dapat merekomendasikan MRI dalam beberapa kasus.
MRI payudara menggunakan frekuensi radio dan magnet untuk membuat gambaran yang sangat rinci tentang jaringan payudara.
Sebelum tes, dokter mungkin menyuntikkan zat kontras untuk membuat gambar yang lebih detail.
Pemindaian MRI sendiri melibatkan seseorang yang berbaring di atas meja datar yang akan memasukkannya ke dalam mesin MRI.
Tes ini tidak menyakitkan menurut kebanyakan orang. Namun, mungkin mengejutkan bagi sebagian orang yang tidak menyukai ruang tertutup.
Baca Juga: 5 Vitamin untuk Mengencangkan Payudara selain dengan Berolahraga
8. Biopsi Benjolan Payudara
Dokter dapat merekomendasikan biopsi jika benjolan yang mencurigakan muncul selama skrining.
Selama biopsi, dokter akan mengeluarkan sedikit jaringan dari area yang mencurigakan untuk diperiksa di laboratorium.
Biopsi adalah bagian lain dari pemeriksaan kanker, dan itu tidak secara otomatis berarti ada kanker.
Faktanya, sebagian besar hasil biopsi tidak menunjukkan ciri-ciri dari kanker.
Malahan, pemeriksaan biopsi ini sebagai cara mendiagnosis kanker sedini mungkin yang cukup efektif.
9. Terapkan Metode SADARI
Ketika berusia 20 tahun, kita tidak sekadar berubah status dari muda menjadi dewasa.
Sebagai perempuan dewasa banyak hal yang harus diperhatikan pada diri kita seperti kesehatan.
Sebagai perempuan kita harus menyadari, kanker payudara adalah yang juga perlu jadi perhatian.
Kita harus tahu tanda-tanda dari kanker payudara. Ini sebagai langkah awal bisa kita melakukan pemeriksaan klinis yang bisa dilakukan sendiri.
Metode SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) pun jadi salah satu yang juga bisa dicoba, lho.
Baca Juga: Fakta tentang Kista Payudara, Apa Bedanya dengan Tumor?
Langkah-Langkah Pemeriksaan SADARI
Cukup dengan 3 langkah, Moms dapat melakukan SADARI di rumah sebagai cara mengecek payudara sendiri.
Pemeriksaan SADARI dapat diterapkan dengan langkah-langkah berikut ini:
- Pemeriksaan di depan cermin
Berdirilah di depan cermin. Perhatikan dulu kedua bentuk payudara.
Angkat kedua lengan melewati kepala, lalu perhatikan apakah ada perubahan bentuk di payudara.
Perubahan baik pembengkakan, lekukan, atau perubahan di puting.
- Pemeriksaan raba ketika berdiri
Dapat dimulai dengan pemeriksaan pada payudara sebelah kanan.
Angkat lengan kanan melewati kepala, gunakan jari-jari tangan kiri untuk melakukan pemeriksaan.
Lihat apakah ada pembengkakan, lekukan, atau tonjolan di sekitar payudara. Lakukan langkah yang sama untuk payudara sebelah kiri.
- Pemeriksaan raba ketika berbaring
Berbaringlah di atas permukaan yang keras.
Langkah ini dapat dimulai dengan memeriksa payudara sebelah kanan sambil meletakkan bantal di bawah pundak kanan.
Angkat lengan kanan melewati kepala, gunakan jari-jari tangan kiri dan tekan secara lembut dengan gerakan memutar searah jarum jam.
Mulai pada bagian puncak payudara atau pada posisi arah jam 12, bergerak ke samping, hingga kembali lagi ke posisi arah jam 12.
Kemudian pindahkan jari mendekati puting, lakukan gerakan memutar yang sama dari posisi arah jam 12 sampai arah jam 12 lagi.
Lakukan langkah yang sama untuk payudara sebelah kiri.
Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Payudara Sehat, Yuk Periksa Sendiri!
Tips Melakukan Pemeriksaan SADARI
Perlu diketahui, melakukan pemeriksaan SADARI perlu dengan cermat agar efektif.
Teknik SADARI yang benar yaitu menggunakan buku jari dari ketiga jari tengah, bukan ujung jari.
Penekanan pada payudara dilakukan sedikit saja.
Wanita yang sedang haid dianjurkan melakukan SADARI pada hari ke-7 sampai ke-10 setelah haid mulai.
Sesuatu yang tidak biasa harus dilaporkan ke dokter, termasuk perubahan pada payudara atau benjolan yang meresahkan.
Baca Juga: Payudara Tidak Membesar saat Hamil, Normalkah? Simak Penjelasannya!
Apakah Moms menemukan keanehan pada payudara setelah melakukan ragam cara mendeteksi kanker payudara di atas?
Jika iya, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Semoga Moms selalu sehat dan terhindar dari kanker payudara, ya!
- https://www.cancer.org/cancer/breast-cancer/screening-tests-and-early-detection.html
- https://www.breastcancer.org/screening-testing/breast-self-exam-bse
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/early-detection-of-breast-cancer
- https://www.cdc.gov/cancer/breast/basic_info/screening.htm#:~:text=if%20you%20qualify.-,Mammogram,of%20dying%20from%20breast%20cancer.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.