Sandra Dewi Pernah Mengalaminya, Ini 3 Fakta tentang Blighted Ovum
Mengutip dari American Pregnancy Association, blighted ovum terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel ke dinding rahim, tetapi embrio tidak berkembang.
Blighted ovum biasanya terjadi dalam trimester pertama, seringkali sebelum seorang wanita tahu dia hamil.
Tingkat abnormalitas kromosom yang tinggi biasanya menyebabkan tubuh wanita mengalami keguguran secara alami.
Baca Juga: Pasca Keguguran, Ibu Justru Berpotensi Menjalani Kehamilan yang Sehat
Blighted ovum ini ternyata juga pernah dialami oleh Sandra Dewi lho. Ia mengaku bahwa pernah mengalami blighted ovum sebelum hamil anak pertama, Raphael Moeis.
Ketika Sandra Dewi dan Harvey Moeis pulang honeymoon, dirinya mengaku positif hamil.
Namun saat diperiksa ternyata hanya ada kantung saja, tidak ada janin. Sandra mengaku saat itu kondisi mentalnya langsung drop.
Tentang Blighted Ovum
Mendengar istilah blighted ovum, mungkin Moms menjadi sedikit khawatir. Sebenarnya apa sih blighted ovum itu? Yuk kita simak faktanya.
1. Penyebab Keguguran
Foto: Orami Photo Stock
Blighted ovum merupakan penyebab sekitar 50% keguguran di trimester pertama dan biasanya terjadi karena masalah kromosom.
Tubuh wanita mengenali kromosom abnormal pada janin dan secara alami tidak mencoba melanjutkan kehamilan karena janin tidak akan berkembang menjadi bayi yang sehat.
Ini dapat disebabkan oleh pembelahan sel yang tidak normal, atau kualitas sperma atau telur yang buruk.
Baca Juga: Kehamilan Palsu, Apakah Termasuk Gangguan Kesehatan?
Perlu diingat bahwa blighted ovum tidak terjadi karena kesalahan kita, namun murni karena masalah dalam tubuh ketika.
2. Tanda Terjadinya Blighted Ovum
Foto: Orami Photo Stock
Biasanya Moms akan mengalami tanda-tanda yang menunjukkan blighted ovum.
Misalnya, mungkin Moms telah menjalani tes kehamilan positif atau mengalami siklus menstruasi yang terlewat.
Mungkin Moms juga akan mengalami tanda-tanda keguguran, seperti:
- Kram perut
- Bercak atau pendarahan vagina
- Periode menstruasi yang lebih berat dari biasanya
Jika Moms mengalami tanda atau gejala ini, makan bisa jadi mungkin mengalami keguguran.
Tetapi tidak semua perdarahan pada trimester pertama berakhir dengan keguguran ya.
3. Mencegah Blighted Ovum
Foto: Orami Photo Stock
Sayangnya, pada sebagian besar kasus, kondisi ini tidak dapat dicegah.
Beberapa pasangan akan mencari tes genetik jika terjadi kehilangan kehamilan dini.
Baca Juga: 5 Masalah Kesehatan Selama Kehamilan yang Membuat Malu, Ada di Sini!
Blighted ovum ini biasanya hanya dialami satu kali saja, dan jarang sekali seorang wanita akan mengalaminya lebih dari satu kali.
Kebanyakan dokter merekomendasikan pasangan menunggu setidaknya 1-3 siklus menstruasi reguler sebelum mencoba untuk hamil lagi setelah terjadi keguguran.
Nah, sekarang Moms sudah lebih mengenal apa itu blighted ovum. Jika mengalami beberapa tandanya, Moms wajib menemui dokter segera.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.