4 Fakta Unik Panjang Usus Manusia, Bisa Capai 5 Meter!
Banyak yang menganggap proses pencernaan makanan sangat sederhana. Padahal, proses ini memakan waktu berjam-jam karena panjang usus manusia.
Usus adalah bagian penting dari sistem pencernaan. Organ ini bekerja sebegai tempat vitamin dan nutrisi dari makanan dipecah dan diserap ke dalam aliran darah.
Usus berperan membantu memberi manusia energi dan nutrisi yang dibutuhkan untuk tetap sehat, dan berfungsi serta berkembang setiap hari.
Sebuah penelitian Scandinavian Journal of Gastroenterology menyatakan bahwa, total luas permukaan usus kira-kira setengah ukuran lapangan bulu tangkis atau sekitar 7 meter.
Namun, benarkah sepanjang itu? Mungkin banyak orang penasaran berapa panjang usus manusia sebenarnya. Untuk itu, yuk simak penjelasannya di bawah ini.
Baca Juga: Lambung Bocor, Masalah Pencernaan yang Bisa Mengancam Jiwa
Fakta Panjang Usus Manusia
Sistem pencernaan memiliki dua fungsi utama, yaitu mengubah makanan menjadi nutrisi yang dibutuhkan tubuh dan membuang limbah tubuh.
Untuk melakukan tugasnya, sistem tersebut membutuhkan kerjasama dari sejumlah organ tubuh termasuk mulut, lambung, usus, hati, dan kandung empedu.
Tubuh manusia menyimpan banyak fakta-fakta yang menarik, salah satunya usus.
Yuk, simak fakta tentang usus mulai dari panjang usus manusia hingga cara kerjanya!
1. Panjang Usus Halus
Usus halus atau yang dikenal dengan usus kecil adalah organ atau struktur berbentuk tabung yang merupakan bagian dari tempat terjadinya pencernaan dan penyerapan nutrisi.
Usus halus dapat dikatakan sebagai organ terpanjang pada sistem pencernaan manusia.
Hal ini karena panjang usus manusia ini sekitar 3-5 meter.
Usus halus sebenarnya lebih panjang daripada usus besar tetapi mendapatkan namanya dari diameternya yang lebih kecil.
Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu:
- Duodenum: bagian usus halus paling pendek dengan panjang sekitar 20 – 25 cm atau kurang-lebih sama dengan 12 jari yang dijajarkan.
- Jejunum: bagian usus halus dengan jonjot-jonjot penyerapan (vili) yang paling panjang. Panjang saluran ini sekitar 2,5 meter.
- Ileum: bagian akhir dari usus halus sekaligus yang paling panjang, yakni mencapai 3 meter.
Duodenum berbatasan dengan bagian bawah organ lambung. Sementara itu, bagian akhir ileum berbatasan dengan sekum.
Sekum adalah kantong yang terdapat pada bagian awal usus besar. Fungsinya sebagai penghubung antara usus halus dan usus besar.
2. Panjang Usus Besar
Usus besar adalah saluran penghubung usus halus dan anus.
Melansir Videosurgery and Other Miniinvasive Techniques, panjang usus manusia bagian ini sekitar 1,5 meter atau setara dengan tempat tidur ukuran besar.
Tahap pencernaan di usus besar lebih singkat dibandingkan di usus halus karena semua zat gizi dari makanan telah diserap.
Saluran ini terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu:
- Sekum: bagian awal usus besar dengan bentuk seperti kantong. Panjangnya 6 cm dengan diameter mencapai 9 cm.
- Kolon asenden: bagian usus besar yang naik dengan panjang 20 – 25 cm.
- Kolon transversum: bagian usus besar yang mendatar sekaligus terpanjang. Panjangnya berkisar antara 40 – 50 cm.
- Kolon desenden: bagian usus besar yang menurun dengan panjang rata-rata 25 cm.
- Kolon sigmoid: bagian akhir usus besar dengan bentuk seperti huruf S. Panjang bagian ini yaitu 40 – 45 cm.
Rektum yang merupakan tempat penampungan feses sementara, juga kerap dianggap sebagai bagian dari usus besar.
Ukuran panjang rektum sendiri adalah sekitar 12-15 cm yang menghubungkan usus besar dengan anus atau dubur
Baca Juga: 8 Organ Tubuh yang Melakukan Proses Pencernaan Makanan
3. Bakteri Bermanfaat Membantu Kerja Usus
Umumnya, bakteri di luar tubuh dapat menyebabkan infeksi serius.
Namun, bakteri di dalam tubuh dapat sangat bermanfaat, lho Moms.
Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa, hewan tanpa bakteri usus lebih rentan terhadap infeksi serius.
Bakteri yang ditemukan secara alami di dalam usus memiliki efek penghalang pelindung terhadap organisme hidup lain yang masuk ke tubuh.
Mereka membantu tubuh mencegah bakteri berbahaya tumbuh dengan cepat di perut.
4. Bakteri Usus Menular dari Ibu ke Anak melalui ASI
Sudah menjadi rahasia umum bahwa ASI dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan bayi.
Penelitian baru menunjukkan bahwa efek perlindungan bakteri usus dapat ditransfer dari ibu ke bayi selama menyusui.
Melansir Environmental Microbiology menunjukkan bahwam bakteri usus penting berpindah dari ibu ke anak melalui ASI untuk menetap di usus anak sendiri dan membantu sistem kekebalannya hingga dewasa.
Baca Juga: Inseminasi Buatan untuk Membantu Cepat Hamil, Bagaimana Caranya?
Apa yang Terjadi Jika Usus Manusia Terlalu Panjang?
Fungsi utama usus besar adalah menyerap sisa cairan yang belum tercerna sempurna dari usus halus.
Selain itu, organ ini juga menjadi tempat mengalirnya sisa pencernaan yang tak digunakan tubuh ke rektum untuk dibuang dalam bentuk feses.
Melansir Cleveland Clinic, proses pencernaan hingga makanan dikeluarkan menjadi kotoran membutuhkan waktu sekitar 36 jam.
Namun, jika Moms memiliki usus besar yang lebih panjang, proses ini mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama.
Seseorang yang memiliki kondisi usus besar lebih panjang dibandingkan seharusnya disebut usus redundant.
Kondisi ini terjadi karena ujung usus terlalu panjang sehingga usus semakin berliku-liku.
Penyebab usus redundant umumnya terjadi karena faktor kelainan bawaan.
Artinya, bila Moms memiliki anggota keluarga yang memiliki ukuran usus besar yang lebih panjang, maka berisiko tinggi mengalami hal yang sama di kemudian hari.
Baca Juga: Mengenal Cara Kerja dan Fungsi Enzim Pepsin dalam Pencernaan
Manusia dengan usus besar yang lebih panjang biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk mengeluarkan sisa makanan.
Hal ini dapat menyebabkan konstipasi alias sembelit yang kronis.
Beberapa orang yang memiliki usus besar yang lebih panjang mungkin tidak merasakan gejala apa pun.
Tetapi, ada pula yang mungkin mengalami gejala seperti:
- Perut kembung
- Susah buang air besar
- Sembelit
- Mual
- Muntah
- Nyeri perut bagian bawah
- Perut buncit
- Feses kering dan keras
Jika tidak ditangani, akan berisiko tinggi mengalami volvulus kolon.
Volvulus kolon adalah kondisi yang menyebabkan usus besar berputar atau terpelintir, sehingga aliran feses di usus besar jadi tidak lancar atau bahkan benar-benar terhenti.
Hal ini dapat memicu obstruksi kolon dan satu-satunya cara harus diatasi dengan jalan operasi.
Untuk mengatasinya, Moms bisa mengonsumsi makanan tinggi serat dan perbanyak minum air putih sehingga proses buang air besar semakin lancar
Baca Juga: 15 Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan dan Cara Mengolahnya
Cara Menjaga Kesehatan Usus
Setelah mengetahui panjang usus manusia dan masalah kesehatan yang bisa hadir pada usus, membuat Moms perlu mengetahui cara menjaga kesehatan usus.
Sebab, usus yang sehat tidak hanya bertanggung jawab dalam proses pencernaan dan penyerapan nutrisi, tetapi juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat Moms lakukan untuk menjaga kesehatan usus secara efektif.
- Konsumsi Serat yang Cukup
Serat adalah komponen penting dalam makanan yang membantu memperlancar proses pencernaan dan mencegah sembelit.
Mengonsumsi makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan dapat membantu menjaga kesehatan usus.
- Hindari Makanan yang Tinggi Lemak dan Gula
Makanan yang tinggi lemak jenuh dan gula dapat merusak keseimbangan mikrobiota usus dan menyebabkan peradangan.
Mengurangi konsumsi makanan olahan, makanan cepat saji, dan minuman manis dapat membantu menjaga kesehatan usus dan mengurangi risiko gangguan pencernaan.
- Minum Air yang Cukup
Air sangat penting dalam membantu pencernaan dan penyerapan nutrisi. Dehidrasi dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kesehatan usus.
- Konsumsi Probiotik dan Prebiotik
Probiotik adalah bakteri baik yang dapat membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus, sementara prebiotik adalah serat yang memberi makan bakteri baik ini.
- Olahraga Teratur
Aktivitas fisik tidak hanya baik untuk kesehatan secara keseluruhan tetapi juga bermanfaat bagi pencernaan.
Olahraga teratur dapat meningkatkan motilitas usus, membantu mengurangi risiko sembelit, dan menjaga kesehatan usus secara keseluruhan.
- Hindari Stres Berlebihan
Stres dapat berdampak negatif pada kesehatan usus, menyebabkan masalah seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) dan peradangan.
Nah itu dia Moms penjelasan mengenai panjang usus manusia hingga fakta-fakta tentang usus.
Mulai sekarang, yuk lebih menjaga kesehatan usus agar bekerja dengan baik!
- https://www.tandfonline.com/doi/full/10.3109/00365521.2014.898326
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12497219/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3796725/
- https://sfamjournals.onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/1462-2920.12238
- https://my.clevelandclinic.org/health/articles/7041-the-structure-and-function-of-the-digestive-system
- https://www.healthline.com/health-news/strange-six-things-you-didnt-know-about-your-gut-microbes-090713#6.-Gut-Bacteria-Can-Hurt-Your-Liver
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/how-long-are-your-intestines#comparison
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.