Makanan Penyebab Darah Rendah, Apa yang Perlu Diperhatikan?
Beberapa makanan disebut-sebut menjadi pemicu tekanan darah tinggi. Sebaliknya, apakah ada makanan penyebab darah rendah?
Tekanan darah dikatakan rendah jika hasilnya kurang dari 90 mm Hg untuk angka atas (sistolik) dan di bawah 60 mm Hg untuk angka bawah (diastolik).
Jika Moms tiba-tiba merasa pusing akibat darah rendah, mungkin terlintas di benak Moms, "Kira-kira tadi baru makan apa, ya?"
Lantas, benarkah makanan bisa menjadi penyebab tekanan darah menurun? Kita cari tahu bersama yuk, Moms!
Baca Juga: Kadar Gula Darah Rendah? Waspada Gejala Hipoglikemia!
Adakah Makanan Penyebab Darah Rendah?
Foto Ilustrasi Makanan Penyebab Darah Rendah (Orami Photo Stock)
Secara spesifik, sebenarnya tidak ada makanan penyebab darah rendah.
Artinya, jenis sayuran tertentu, jenis daging tertentu, atau jenis makanan laut tertentu, tidak langsung memicu penurunan tekanan darah.
Namun, terlalu banyak menyantap makanan sumber karbohidrat bisa menimbulkan darah rendah (hipotensi).
Jadi, seseorang bisa mengalami gejala darah rendah, seperti pusing, setelah makan karena baru menyantap banyak makanan sumber karbohidrat.
Kondisi ini dikenal dengan nama hipotensi postprandial.
Makanan penyebab darah rendah yakni tinggi karbohidrat cenderung dicerna sangat cepat dibandingkan dengan jenis makanan lain.
Hal ini dapat mengakibatkan tekanan darah menurun secara tiba-tiba.
Lebih rincinya begini Moms, saat makanan tinggi karbohidrat masuk ke dalam tubuh, hormon insulin otomatis diproduksi lebih banyak demi membantu mencerna karbohidrat.
Pelepasan hormon insulin tersebut dapat mengganggu sistem saraf otonom, sehingga akhirnya menyebabkan tekanan darah menurun.
Insulin adalah hormon yang membantu sel dalam menyerap glukosa (gula) di dalam aliran darah untuk nantinya dipakai sebagai energi.
Sementara sistem saraf otonom adalah serangkaian saraf yang menggangu fungsi tubuh secara tidak sadar.
Jika ini bukan kali pertama Moms mengalami darah rendah setelah makan, coba ingat-ingat apa yang sudah Moms makan.
Perhatikan apakah gejala tekanan darah rendah, misalnya pusing, sering terasa setelah makan makanan tinggi karbohidrat.
Bila benar adanya, kemungkinan makanan penyebab darah rendah adalah asupan karbohidrat yang terlalu banyak.
Baca Juga: Tekanan Darah Normal Ibu Hamil, Ini Penjelasan dan Cara Menjaganya
Sumber Karbohidrat Sebabkan Darah Rendah?
Foto Orang Makan (Orami Photo Stock)
Mekanisme karbohidrat bisa menjadi makanan penyebab darah rendah setelah makan atau hipotensi postprandial dimulai dari proses pencernaan makanan, Moms.
Jadi, selain bertugas memproses makanan, sistem pencernaan juga berfungsi mengalihkan darah ke lambung dan usus kecil, mengutip dari Harvard Health Publishing.
Agar aliran darah lebih seimbang atau stabil, jantung perlu berdetak lebih cepat disertai dengan penyempitan pembuluh darah yang jauh dari sistem pencernaan.
Tindakan-tindakan ini berfungsi untuk menjaga tekanan serta aliran darah ke otak, kaki, dan bagian tubuh lainnya tetap lancar.
Sayangnya, pada beberapa orang, jantung dan pembuluh darah tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Kondisi ini mengakibatkan tekanan darah menurun di hampir semua bagian tubuh, kecuali sistem pencernaan.
Penurunan tekanan darah inilah yang membuat Moms merasa pusing setelah makan.
Baca Juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Anak?
Apa Saja Sumber Karbohidrat?
Foto Sumber Karbohidrat (Orami Photo Stock)
Untuk mengatur asupan makanan penyebab darah rendah agar tidak berlebih, Moms tentu perlu tahu daftar sumber karbohidrat.
Jenis karbohidrat sendiri dibagi menjadi karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks.
Karbohidrat sederhana contohnya gula, sedangkan karbohidrat kompleks termasuk pati dan serat.
Berikut sumber-sumber karbohidrat yang perlu Moms ketahui:
- Kacang-kacangan: buncis, kacang merah, kacang hijau, kacang polong, kacang almond, dan lainnya
- Buah-buahan: apel, melon, pisang, dan lainnya
- Gandum: beras merah, oatmeal, roti, pasta
- Sayuran: jagung, brokoli, kubis, labu siam, dan lainnya
- Umbi: kentang, ubi, dan lainnya
- Gula alami: ada di dalam susu dan buah-buahan segar
- Gula tambahan: ada di dalam permen, buah kaleng, jus, es krim, dan soda
Baca Juga: 13 Jenis Protein dan Sumbernya yang Baik untuk Kesehatan, Catat!
Bagaimana Cara Mencegah Pusing Usai Makan?
Foto Minum (Orami Photo Stock)
Jika benar karbohidrat jadi makanan penyebab darah rendah hingga akhirnya Moms mengalami hipotensi postprandial, kondisi ini bisa Moms kendalikan dengan perubahan gaya hidup.
1. Mengurangi Asupan Sumber Karbohidrat
Asupan karbohidrat yang tidak terlalu banyak dinilai dapat membantu mengendalikan tekanan darah rendah setelah makan.
Selain itu, Moms bisa menghindari beberapa sumber karbohidrat yang dicerna dengan cepat, seperti:
- Roti
- Nasi putih
- Kentang
- Minuman manis
Sebagai penggantinya, coba perbanyak konsumsi biji-bijian, kacang-kacangan, dan protein karena bisa dicerna lebih lambat guna menjaga tekanan darah tidak turun setelah makan.
2. Minum Air Putih sebelum Makanan
Minum banyak air putih sebelum makan bisa membantu menurunkan tekanan darah yang meningkat.
3. Makan Lebih Banyak Tetapi Sering
Ketimbang makan dalam porsi besar, Moms bisa makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.
4. Duduk atau Berbaring setelah Makan
Tidak langsung dilakukan saat baru selesai makan ya, Moms.
Beri jeda sebentar setelah makan, kemudian istirahatkan tubuh dengan duduk atau berbaring setelah beberapa waktu usai makan dapat membantu mengatasi hipotensi postprandial.
Tidak masalah jika Moms ingin bergerak. Namun, pastikan lebih hati-hati ya!
- https://manhattancardiology.com/what-to-eat-to-help-raise-low-blood-pressure/
- https://www.healthline.com/health/postprandial-hypotension
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/low-blood-pressure-diet#definition
- https://www.health.harvard.edu/heart-health/eating-can-cause-low-blood-pressure
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/low-blood-pressure/symptoms-causes/syc-20355465
- https://www.webmd.com/heart/understanding-low-blood-pressure-basics
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.