Waspada Telinga Bengkak dan Sakit Bisa Jadi karena Hal Ini!
Apakah Moms atau anggota keluarga di rumah pernah alami telinga bengkak? Waspada telinga bengkak dan sakit bisa jadi karena beberapa hal.
Nah, Moms juga perlu waspada telinga bengkak dan sakit ini bisa menimbulkan gejala lain seperti telinga terasa hangat, meradang, dan nyeri.
Banyak penyebab pembengkakan telinga dan umumnya dikaitkan dengan infeksi.
Misalnya karena bakteri, virus, atau mikroorganisme lain memasuki tubuh.
Sistem kekebalan tubuh pun kemudian akan meningkatkan respons terhadap mikroorganisme.
Respons sistem kekebalan inilah yang menghasilkan gejala khas infeksi, seperti kemerahan, hangat, dan bengkak.
Waspada telinga bengkak dan sakit bisa jadi karena beberapa hal berikut ini!
Baca Juga: Penyebab Telinga Panas dan Merah, Bukan Karena Malu!
Waspada Telinga Bengkak dan Sakit
Mengutip Health Grades, ada tiga jenis infeksi pada telinga yang bisa bikin lubang atau daun telingan bengkak dan sakit berikut ini:
1. Otitis Media
Waspada telinga bengkak dan sakit bisa saja karena otitis media.
Kondisi ini terjadi saat saluran Eustachius di telinga tengah tersumbat oleh cairan dan terinfeksi.
Tabung eustachius ini menghubungkan telinga ke tenggorokan dan memungkinkan drainase cairan dari telinga tengah.
Jika cairan menumpuk, maka ini dapat menyebabkan telinga tengah terinfeksi bakteri atau virus dan kemudian bengkak dan nyeri terjadi.
Tak hanya menyebabkan sakit, kondisi ini juga bisa menyebabkan gejala lain.
Seperti kehilangan nafsu makan dan kesulitan tidur pada anak, demam, keluarnya cairan kuning, cokelat, atau putih yang bukan kotoran telinga, serta gangguan pendengaran.
Pengobatan radang telinga tengah ini akan tergantung pada usia, tingkat keparahan gejala dan infeksi, hingga penyebab yang mendasari.
Misalnya, jika terjadi akibat infeksi bakteri, maka pengobatannya bisa dengan pemberian antibiotik.
Sementara jika terjadi akibat jamur, dokter biasanya akan memberikan antifungal.
Dokter juga mungkin akan meresepkan obat sesuai gejala, seperti penurun demam, anti nyeri, hingga suplemen.
2. Otitis Eksterna
Waspada telinga bengkak dan sakit bisa jadi karena otitis eksterna.
Kondisi ini juga kerap dikenal sebagai telinga perenang.
Kondisi ini terjadi akibat air yang masuk ke saluran telinga luar, seringkali disertai dengan rasa terbakar, bengkak, dan gatal.
Air yang tertinggal di telinga kemudian akan menciptakan lingkungan yang hangat dan lembap yang mendorong pertumbuhan bakteri, seperti Pseudomonas.
Namun otitis eksterna juga bisa terjadi akibat infeksi tulang di dasar tengkorak, benda asing bersarang di telinga, dan iritasi akibat gatal atau pembersihan telinga.
Penyakit ini bisa menyebabkan gejala seperti gatal pada saluran telinga, munculnya kemerahan pada bagian dalam telinga, rasa tidak nyaman, muncul cairan berwarna bening dan tidak berbau, hingga penurunan kemampuan mendengar.
Untuk mengobatinyam biasanya dokter THT akan membantu membersihkan saluran telinga luar menggunakan alat penghisap atau kuret telinga.
Dokter juga akan memberikan beberapa jenis obat untuk mengatasi infeksi dan gejala nyeri.
Selama menjalani pengobatan, Moms harus menghindari dulu beberapa kegiatan, seperti berenang atau menyelam, memakaian alat penyumbat telinga, alat bantu dengar, atau earbud serta memastikan tidak ada air yang masuk ke telinga saat mandi atau berendam.
3. Mastoiditis
Waspada telinga bengkak dan sakit bisa jadi karena mastoiditis.
Kondisi ini akan menyebabkan nyeri di tulang belakang telinga, disertai rasa sakit dan bengkak.
Mastoiditis juga disebut dengan infeksi tulang mastoid di belakang telinga.
Penyakit ini bisa menyebabkan gejala seperti drainase atau keluarnya cairan dari telinga, sakit telinga, demam, sakit kepala, gangguan pendengaran dan rasa nyeri tekan di belakang telinga.
Untuk mengobati mastoiditis, Moms akan diberikan antibiotik sistemik yang diberikan melalui oral maupun intravena.
Selain itu, dapat dilakukan pencucian telinga dengan menggunakan H2O2 dan pemberian antibiotik tetes telinga.
Selain itu, miringotomi juga bisa dilakukan untuk mengeluarkan seluruh cairan telinga tengah untuk menurunkan tekanan, dengan cara membuat lubang kecil pada gendang telinga.
Jika dengan pemberian antibiotik tidak memberikan perubahan, maka dokter THT mungkin akan menyarankan Moms melakukan tindakan pembedahan.
Ini dilakukan untuk mengambil bagian tulang mastoid yang terinfeksi yang disebut dengan mastoidektomi.
Baca Juga: 5 Penyebab Sakit Telinga dan Cara Mengobatinya, Wajib Tahu!
Penyebab Telinga Bengkak Lainnya
Waspada telinga bengkak dan sakit juga tidak hanya terjadi karena infeksi.
Oleh karena itu, kamu perlu waspada penyebab telinga bengkak dan sakit lain, misalnya:
1 . Tindik
Waspada telinga bengkak dan sakit bisa karena tindik.
Ini adalah penyebab paling umum dari daun telinga bengkak bagi kebanyakan orang.
Rasa sakit dan bengkak dalam jumlah tertentu adalah normal saat ditindik.
Gejala pun umumnya akan hilang dalam hitungan hari.
Pembengkakan juga bisa terjadi karena penolakan tindik atau tindikan yang terinfeksi.
Jika pembengkakan dan nyeri terus berlanjut, mungkin perlu segera pergi ke dokter.
2. Reaksi Alergi
Waspada telinga bengkak dan sakit bisa karena reaksi alergi.
Nah, reaksi alergi, terutama terhadap jenis perhiasan tertentu, dapat menyebabkan salah satu atau kedua daun telinga bengkak.
Pada kebanyakan reaksi alergi, nikel pada anting dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan.
Oleh karena itu, lepaskan anting dan pilih untuk memakai anting yang tidak mengandung nikel untuk mengatasi gejala.
3. Cedera
Waspada telinga bengkak dan sakit bisa karena cedera.
Kecelakaan apapun pada daun telinga dapat menyebabkan pembengkakan, bahkan cedera kecil seperti memakai anting yang terlalu ketat.
Seiring dengan pembengkakan, cuping telinga yang terluka mungkin terasa sakit dan bengkak.
4. Hematoma Auris
Waspada telinga bengkak dan sakit bisa juga karena hematoma auris.
Ini juga dikenal sebagai telinga kembang kol, adalah kelainan bentuk luar telinga.
Itu bisa terjadi setelah cedera pada telinga.
Ini paling sering dikembangkan dalam olahraga kontak seperti gulat, tinju, dan seni bela diri.
Hematoma auris terjadi ketika darah terkumpul di telinga luar.
Jika cedera tidak dikeringkan dengan benar, dapat menyebabkan infeksi dan kelainan bentuk.
Selain bengkak, mungkin akan muncul juga memar dan nyeri.
5. Abses
Waspada telinga bengkak dan sakit bisa karena abses.
Ini adalah benjolan yang terjadi di bawah atau di permukaan kulit, menandakan kumpulan nanah atau cairan di area yang terkonsentrasi.
Biasanya, ini adalah akibat dari infeksi bakteri.
Karena abses kulit dapat muncul di bagian tubuh mana pun, abses juga mungkin terjadi di daun telinga.
Pembengkakan yang diakibatkan abses dapat meningkat seiring waktu, sehingga kemungkinan daun telinga akan terus membengkak jika abses tidak diobati.
6. Carbuncles dan Bisul
Waspada telinga bengkak dan sakit bisa karena carbuncle.
Ini adalah pengelompokan bisul, keduanya adalah infeksi kulit yang berkembang jauh di bawah permukaan kulit yang bisa berisi nanah.
Infeksi melibatkan folikel rambut, dan seringkali menyakitkan saat disentuh.
Ukuran karbunkel dapat bervariasi.
Ada beberapa gejala lain mungkin terjadi seperti gatal, pegal-pegal, kelelahan, demam, dan pengerasan kulit atau keluarnya area yang terkena.
7. Kista
Waspada telinga bengkak dan sakit bisa juga karena kista.
Kista pada kulit dikenal sebagai kista sebasea. Ini hanyalah kelainan pada kulit yang berisi cairan atau bahan setengah cair.
Meskipun tidak mengancam jiwa, kista bisa membuat Moms tidak nyaman.
Kista sebaceous paling sering ditemukan di kulit kepala, wajah, leher, dan punggung, dan tidak jarang ditemukan di daun telinga.
Semakin besar kista, semakin besar kemungkinan sakitnya.
Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Telinga Berdenging yang Mengganggu
Cara Mengatasi Telinga Bengkak
Mengutip Centers for Disease Control and Prevention, ada beberapa cara untuk mengatasi pembengkakan daun telinga, tetapi pengobatan akan bergantung pada penyebab pembengkakan.
Pertama, Moms dapat mencoba beberapa pengobatan rumahan untuk meredakan pembengkakan.
Kompres dingin dapat menurunkan aliran darah ke area tersebut, yang dapat meredakan gejala pembengkakan.
Jika Moms menduga ada kista di daun telinga, kompres hangat dapat membantu.
Namun jika daun telinga sakit, obat pereda nyeri bisa digunakan.
Sementara itu, dalam kasus infeksi bakteri, Moms memerlukan antibiotik.
Biasanya antibiotik tersedia secara oral atau dioleskan.
Untuk gigitan serangga dan reaksi alergi lainnya, Moms mungkin ingin mencoba antihistamin atau krim topikal hidrokortison.
Untuk meminimalkan atau mencegah pembengkakan telinga, Moms juga bisa melakukan hal seperti yang dikutip dari Buoy Health berikut:
1 . Jaga Telinga Tetap Kering
Keringkan telinga secara menyeluruh setelah terpapar kelembapan dari berenang atau mandi.
Miringkan kepala ke samping untuk membantu air mengalir dari saluran telinga dan seka telinga luar secara perlahan dan lembut dengan handuk.
2 . Jangan Memasukkan Benda Asing ke Dalam Telinga
Jangan coba menggaruk atau menggali kotoran telinga dengan benda seperti penyeka kapas (ujung Q) atau penjepit kertas.
Benda-benda ini mungkin tidak hanya mengiritasi atau merusak kulit di telinga, tetapi juga dapat memasukkan bahan tersebut lebih dalam ke dalam saluran telinga.
Alhasil, ini bisa memperburuk penyumbatan dan penumpukan kelembapan.
3 . Lindungi Telinga dari Iritan
Waspadai jenis dan kualitas perhiasan dan tindikan yang Moms gunakan di telinga.
Lindungi juga saluran telinga dari semprotan dan pewarna rambut dengan menggunakan bola kapas.
Ingat ya Moms, pembengkakan disertai demam dan kemerahan di sekitar telinga luar dan kulit di sekitar telinga bisa menjadi indikasi infeksi serius yang harus segera ditangani.
Meskipun sebagian besar infeksi telinga sembuh dengan sendirinya atau dengan antibiotik, beberapa gejala memerlukan perhatian medis segera, karena dapat mengarah pada infeksi tulang di belakang telinga.
Pembengkakan telinga juga bisa menjadi gejala anafilaksis, yakni reaksi alergi yang mengancam jiwa.
Baca Juga: Cara Menggunakan Tetes Telinga untuk Obati Masalah Telinga
4. Hindari Penggunaan Earplug
Penggunaan earplug saat berenang atau dilingkungan tertentu bisa berisiko menyebabkan infeksi dan pembengkakan telinga.
Earplug bisa menahan kelembapan di dalam saluran telinga.
Kelembapan yang terperangkap ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri dan jamur untuk berkembang, yang bisa menyebabkan infeksi telinga luar, dikenal sebagai otitis eksterna.
Jika earplug tidak pas atau terbuat dari material yang kurang sesuai, bisa terjadi gesekan atau tekanan berlebih pada kulit saluran telinga, yang bisa menyebabkan iritasi atau luka, membuat telinga lebih rentan terhadap infeksi.
Selain itu, earplug yang tidak dibersihkan dengan baik atau yang dipakai berulang kali tanpa perawatan yang tepat bisa menjadi sarang bakteri.
Penggunaan earplug yang kotor dapat memindahkan kuman ke dalam saluran telinga.
Jadi sebaiknya hindari menggunakan earplug saat berenang atau berada di lingkungan berdebu, untuk melindungi telinga dari kotoran dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi.
5. Gunakan Obat Tetes Telinga Pencegah
Menggunakan obat tetes telinga pencegah dapat membantu mencegah telinga bengkak dan infeksi.
Hal ini dikarenakan obat tetes telinga pencegah sering mengandung bahan yang membantu mengeringkan kelembapan yang tersisa di dalam saluran telinga.
Hal ini penting terutama setelah berenang atau mandi, karena air yang terperangkap dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri dan jamur yang dapat menyebabkan infeksi telinga.
Beberapa obat tetes telinga dirancang untuk membantu melarutkan dan mengeluarkan kotoran dan lilin telinga yang berlebih.
Ini mengurangi risiko penyumbatan yang bisa memperparah kondisi telinga atau menjadi sumber infeksi.
Komposisi kimia dari beberapa obat tetes telinga meliputi bahan antiseptik atau antimikroba yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme berbahaya dalam saluran telinga, sehingga mengurangi risiko infeksi.
Bahkan beberapa tetes telinga mengandung bahan anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi pembengkakan dan iritasi pada saluran telinga, memberikan kenyamanan dan mencegah kondisi yang memburuk.
Penting untuk menggunakan obat tetes telinga pencegah sesuai arahan dan hanya saat diperlukan, karena penggunaan berlebihan juga bisa mengganggu keseimbangan alami saluran telinga dan potensial menyebabkan masalah lain.
Itulah beberapa penyebab telinga bengkak yang perlu Moms ketahui dan cara tepat mengobatinya.
Jika gejala tak kunjung hilang, sebaiknya segera periksakan ke dokter ya, Moms!
- https://www.nhs.uk/conditions/mastoiditis/
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8613-ear-infection-otitis-media
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8381-swimmers-ear-otitis-externa
- https://www.cdc.gov/antibiotic-use/community/for-patients/common-illnesses/ear-infection.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.