Begini 3 Cara Deteksi Dini Kanker Serviks
Mendengar kata kanker serviks, mungkin hal ini membuat ngeri pada wanita, ya, Moms.
World Health Organization juga mengungkapkan bahwa kanker serviks adalah kanker paling umum kedua yang mengancam wanita, terlebih lagi bagi mereka yang berada di negara berkembang.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, hampir semua kanker serviks disebabkan oleh HPV atau Human papillomavirus.
Secara umum, HPV juga dianggap bertanggung jawab atas lebih dari 90 persen kanker anal dan serviks, sekitar 70 persen kanker vagina dan vulva, serta 60 persen kanker penis.
Untuk itu, wanita perlu sadar tentang pencegahan kanker serviks, serta cara yang tepat untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini.
Jangan pernah sepelekan penyakit ini karena pada dasarnya setiap jenis kanker itu bisa berakibat fatal hingga mengancam nyawa.
Pentingnya Mendapatkan Vaksin HPV
Foto: safebee.com
Sebenarnya, vaksin HPV harus mulai diberikan sejak masih anak-anak usia belasan tahun.
Namun, apabila wanita muda sebaiknya mulai lakukan vaksin HPV sebelum berusia 26 tahun untuk mencegah terjangkit penyakit apa pun, termasuk dalam kasus ini adalah kanker serviks.
“Sistem kekebalan tubuh kita lebih kuat saat masih muda, maka waktu ideal untuk mengimunisasi orang adalah ketika mereka masih muda. Seiringnya bertambahnya usia, dua dosis mungkin sudah tidak cukup, sehingga harus ditambahkan. Vaksin HPV harus diberikan baik yang sudah atau belum pernah terpapar,” ungkap Dr. Leslie Clark, ahli onkologi ginekologi dari UNC Medical Center.
Menurut Dr. Leslie juga, vaksin HPV sebaiknya segera dilakukan untuk pria dan wanita berusia 27 hingga 45 tahun.
Baca Juga: Yuk Pahami Langkah Tes Pap Smear, Tidak Perlu Takut!
Orang yang lebih muda membutuhkan dua tembakan tetapi remaja yang lebih tua dan orang dewasa membutuhkan tiga kali dosis vaksin, dengan berjarak beberapa bulan terpisah.
Untuk itu, disarankan memulai vaksin HPV pada usia 11 atau 12 tahun.
Pemeriksaan Dini untuk Deteksi Kanker Serviks
Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, ada beberapa pemeriksaan dini yang bisa dilakukan untuk mendeteksi pra kanker serviks, yaitu:
1. Pap Smear
Foto: health.sunnybrook.ca
Pap smear dilakukan untuk mengetahui ada atau tidak perubahan sel pada serviks yang mungkin menjadi kanker serviks jika tidak dirawat dengan tepat.
Pap smear dapat dilakukan oleh wanita mulai dari 21 tahun atau ketika sudah aktif secara seksual.
Jika nantinya hasil pap smear normal, maka dokter mungkin akan memberitahu Moms menunggu tiga tahun melakukan pap smear berikutnya.
Namun, apabila hasilnya tidak normal dan berpotensi untuk menjadi kanker, maka biasanya Moms akan diberikan perawatan selanjutnya untuk pencegahan kondisi yang lebih parah.
Baca Juga: Seberapa Sering Harus Lakukan Tes Pap Smear?
2. Tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Foto: bustle.com
Tes IVA dilakukan sebagai upaya untuk mendeteksi kanker, dengan hasil yang lebih cepat namun memang tidak seakurat pap smear.
Kalau sudah aktif secara seksual dan tidak mengalami menstruasi, dapat melakukan tes IVA.
Caranya dengan meneteskan asam asetat pada permukaan mulut rahim.
Apabila jaringan serviks sehat, maka tidak akan mengalami perubahan warna setelah dioleskan asam asetat.
Sebaliknya, Moms perlu waspada ketika terdapat bercak putih pada permukaan leher rahim.
3. Tes DNA HPV
Foto: everlywell.com
Cara selanjutnya untuk mendeteksi kanker serviks bisa dilakukan dengan tes DNA HPV.
Tes ini bisa dilakukan berbarengan dengan pap smear, untuk memeriksa seberapa besar infeksi HPV pada wanita.
Moms perlu waspada karena nyatanya infeksi HPV di sekitar alat kelamin mudah terjadi, terlebih dapat menyebar saat berhubungan intim.
Menurut Centers for Disease and Prevention, apabila hasil tes normal maka Moms dapat menunggu selama lima tahun untuk melakukan tes skrining selanjutnya.
Namun, apabila ditemukan keanehan, maka akan dilakukan perawatan selanjutnya.
Baca Juga: Manfaat Tes Pap Smear yang Perlu Moms Tahu
Itulah beberapa cara untuk mendeteksi dini kanker serviks. Ingat, Moms, pencegahan akan lebih baik dimulai sejak dini untuk menjaga kesehatan secara menyeluruh.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.