11 Penyebab Darah Haid Hitam, Apakah Tanda Penyakit Serius?
Ketika sedang menstruasi, warna darah yang keluar memang bisa berubah-ubah. Pernahkah Moms mengalami darah haid hitam?
Perubahan warna darah haid dapat menandakan kondisi kesehatan pada tubuh.
Pada kondisi normal, darah haid berwarna merah tua atau merah cerah.
Namun, tidak demikian apabila yang keluar adalah darah haid berwarna hitam dan tampak sangat pekat.
Memangnya, apa penyebab darah haid hitam? Apakah perlu sampai ke dokter untuk mengatasinya?
Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini, Moms!
Baca Juga: 4 Perbedaan Keputihan Mau Haid dan Hamil, Cari Tahu Moms!
Tanda-Tanda Darah Haid Hitam
Darah haid hitam mungkin terlihat sangat mengkhawatirkan.
Tetapi, tidak berarti kondisi ini selalu butuh perhatian lebih serius.
Biasanya, Moms akan melihat warna darah haid hitam saat periode menstruasi akan selesai atau baru mulai.
Ketika darah membutuhkan waktu ekstra untuk keluar dari rahim, darah pun akan mengoksidasi.
Hal ini bisa menyebabkan munculnya warna cokelat, cokelat tua, hitam, bahkan menyerupai bubuk kopi.
Meski demikian, Moms tetap harus waspada.
Tanda-tanda darah haid hitam juga bisa disertai masalah lain, seperti nyeri, demam, dan bau tidak sedap.
Keluhan seperti ini bukanlah tanda-tanda darah haid hitam yang normal, Moms!
Melainkan, Moms perlu berjaga-jaga dan berkonsultasi dengan dokter apabila darah haid menunjukkan gejala tidak normal.
Baca Juga: Sakit Pinggang saat Haid, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Penyebab Darah Haid Hitam
Apa penyebab darah haid hitam? Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Darah Terlalu Lama Mengendap
Jangan panik dulu, Moms. Perubahan warna darah haid belum tentu berarti Moms sedang sakit.
Beberapa wanita pernah mengalami setidaknya 1 kali keluar darah haid hitam dalam hidupnya.
Jadi, sebetulnya, kondisi ini tidak begitu langka.
"Darah menstruasi berwarna hitam sering kali hanya merupakan 'darah lama' yang belum keluar, menggumpal, serta menjadi lebih pekat," kata Rachel Peragallo Urrutia, M.D., seorang Assistant Professor of General Obstetrics and Gynecology di University of North Carolina, Amerika Serikat, seperti melansir dari Women's Health.
Ketika lapisan pada dinding rahim meluruh setiap bulannya, darah belum tentu langsung keluar semua hingga tuntas.
Terkadang, masih ada darah yang terjebak di dalam rahim.
Nah, semakin lama darah terjebak di rahim, semakin pekat pula tekstur dan warnanya bahkan hingga menjadi hitam.
Hal ini terjadi akibat proses oksidasi di dalam rahim.
Selama darah berwarna hitam tidak menimbulkan gejala seperti kram perut hebat, tak perlu dikhawatirkan, ya, Moms.
2. Penyakit Radang Panggul
Dilansir dari pusat riset di Amerika Serikat, Mayo Clinic, penyakit radang panggul adalah infeksi yang terjadi pada saluran reproduksi wanita.
Infeksi ini bisa terjadi ketika bakteri dari vagina menyerang rahim, tuba falopi, atau indung telur.
Penyakit radang panggul bisa ditandai, salah satunya oleh warna darah haid hitam.
Nah, Moms juga harus jeli memerhatikan gejala radang panggul lainnya, seperti:
- Vagina berbau tak sedap.
- Sakit yang tak tertahankan di area panggul.
- Mual dan muntah.
- Demam di atas 38 derajat Celcius.
Bila Moms mengalami gejala-gejala tersebut selain darah menstruasi yang warnanya menghitam, sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk meredakan infeksi.
Baca Juga: 7 Perbedaan Darah Haid dan Hamil, Jangan Tertukar Lagi!
3. Perdarahan Implantasi
Selain karena kemungkinan penyakit, ternyata warna darah haid hitam juga bisa menandakan kehamilan, lho.
Ya, darah menstruasi yang gelap hingga kehitaman bisa disebabkan oleh implantasi.
Seperti yang dijelaskan oleh American Pregnancy Association, implantasi adalah perdarahan yang terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi selama 6–12 hari menempel pada dinding rahim.
Pergerakan sel telur yang telah dibuahi ini bisa menyebabkan keluarnya darah yang pekat.
Tenang saja, hal ini tidak berbahaya dan tergolong wajar.
Akan tetapi, memang tidak semua wanita hamil mengalami gejala yang satu ini.
4. Perubahan Hormon
Penyebab lain dari darah haid hitam karena adanya perubahan hormon dalam tubuh, Moms.
Ini bisa berupa gangguan tiroid atau masa menjelang menopause.
Umumnya, darah menstruasi akan berwarna hitam dalam jumlah yang sedikit.
Perubahan ini pun juga sangat umum terjadi ketika tengah menggunakan pil kontrasepsi atau ketika sedang menyusui.
Meski begitu, segera periksakan ke dokter apabila mengalami kondisi ini disertai gejala lain yang tak wajar, ya.
Baca Juga: Berhubungan Saat Haid, Apakah Berbahaya? Ini Jawabannya
5. Kanker Serviks
Meski jarang terjadi, darah haid hitam menjadi salah satu pemicu kanker serviks, Moms.
Ini dapat terjadi apabila mengalami siklus haid yang tidak teratur serta mengalami pendarahan hebat setelah berhubungan seks.
Kanker serviks stadium awal umumnya tidak memiliki tanda atau gejala.
Pada kanker serviks stadium yang lebih lanjut, mungkin ada gejala seperti:
- Mudah lelah.
- Menstruasi yang lebih lama atau lebih berat.
- Sakit saat berhubungan seks.
- Penurunan berat badan.
- Nyeri panggul.
- Kesulitan buang air kecil dan besar.
- Bengkak di kaki.
Tak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter apabila mendapat tengah mengalami salah satu gejala di atas.
Semakin dini untuk diketahui, peluang untuk sembuh akan semakin tinggi, lho.
6. Tanda Keguguran
Sejumlah wanita tak sadar ketika dirinya tengah hamil.
Bercak merah tua, yang mungkin disalahartikan dengan darah haid hitam, terkadang dapat mengindikasikan keguguran dini.
Keguguran dapat terjadi dalam 20 minggu pertama kehamilan.
Selain darah menstruasi yang menghitam, gejala seperti nyeri hebat pada perut juga bisa terjadi.
Bahkan, beberapa ibu hamil tidak merasakan bahwa dirinya sedang keguguran.
Untuk memastikan hal ini, perlu tindakan USG untuk mengetahui kondisi janin dengan lebih detail.
Baca Juga: 12 Penyebab Keluar Flek saat Hamil Muda, Tak Selalu Tanda Keguguran!
7. Lochia
Pendarahan yang terjadi 4 sampai 6 minggu setelah melahirkan bayi dikenal sebagai lochia.
Secara tak sadar, orang mengira ini adalah darah haid yang menghitam.
Seseorang yang mengalami lochia akan ditandai dengan aliran darah yang deras, disertai gumpalan kecil.
Biasanya, akan mereda dalam beberapa hari setelahnya.
Seiring waktu, warna darah berubah menjadi krem atau kuning sebelum berhenti sepenuhnya.
Meskipun begitu, tidak semua wanita mengalami ini pasca melahirkan.
8. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Melansir studi di jurnal Nature Microbiology, darah haid hitam telah dikaitkan dengan infeksi menular seksual (IMS) seperti klamidia dan gonore.
Keputihan berwarna cokelat tua atau hitam terkadang disertai dengan gejala IMS lainnya seperti:
- Keputihan dengan bau yang tidak sedap.
- Rasa terbakar saat buang air kecil.
- Sakit saat berhubungan seks.
- Pendarahan selama atau setelah berhubungan seks.
- Tekanan atau nyeri panggul.
- Vagina gatal.
Jika tidak diobati, IMS dapat menyebar dan menyebabkan penyakit radang panggul.
Ini dapat menginfeksi leher rahim bagian organ reproduksi lainnya.
Untuk kasus yang parah, hal ini dapat menjadi pemicu gangguan kesuburan dan sulit untuk hamil.
9. Endometriosis
Moms, jangan sepelekan darah menstruasi berwarna hitam, ya. Mungkin ini bisa jadi tanda Moms mengalami endometriosis.
Melansir studi di International Journal of Molecular Sciences, endometriosis adalah pertumbuhan jaringan kista atau polip di luar rahim.
Penyakit ini dapat menyebabkan nyeri hebat di daerah panggul.
Gejala yang paling menonjol yakni darah haid hitam dapat berlangsung hingga 7 hari.
Kondisi yang menyerupai ini lainnya seperti fibroid rahim dan kehamilan ektopik.
Baca Juga: 5 Posisi Tidur untuk Mengurangi Nyeri Haid, Nyaman!
10. Objek "Asing" yang Terperangkap di Dalam Vagina
Terjadi keluarnya darah haid hitam dapat menjadi pertanda adanya objek "asing" yang tertinggal di dalam vagina.
Keadaan ini mungkin terjadi jika Moms lupa untuk mengeluarkan tampon dari dalam vagina.
Beberapa objek lain yang umumnya ditemukan di dalam vagina termasuk kondom dan mainan seks (sex toys).
Apabila darah haid berwarna hitam disebabkan oleh objek "asing" yang terperangkap di dalam vagina, Moms mungkin akan mengalami gejala seperti demam, kesulitan buang air kecil, rasa gatal dan ketidaknyamanan di sekitar vagina, serta bau yang tidak sedap.
11. Akhir atau Awal Periode Menstruasi
Pada awal atau akhir periode menstruasi, aliran darah cenderung mengalami penurunan kecepatan.
Semakin lama darah menstruasi membutuhkan waktu untuk keluar dari tubuh, semakin lama pula darah tersebut teroksidasi dan berubah menjadi warna hitam.
Baca Juga: 8 Cara Mengatasi Mual saat Haid, Minum Teh Herbal, Moms!
Cara Mengobati Darah Haid Hitam
Darah hitam mungkin adalah bagian dari siklus menstruasi Moms dan tidak membutuhkan perawatan khusus.
Namun, apabila darah haid hitam disertai gejala lain seperti demam, nyeri, atau bau tidak sedap, sebaiknya segera kunjungi dokter.
Perawatan untuk darah haid hitam tergantung penyebabnya.
Misalnya, untuk objek yang tertinggal di vagina harus diangkat oleh dokter, terutama jika Moms mengalami gejala lain seperti nyeri atau demam.
Contoh lain, untuk missed miscarriage biasanya akan teratasi dengan sendirinya.
Tetapi jika tidak, dokter mungkin akan menyarankan beberapa prosedur lain untuk mengatasi darah haid hitam.
Namun, pastikan Moms melakukan anjuran berikut ini.
- Pilih pembalut atau pantyliner yang sesuai dengan tingkat aliran haid
- Pastikan untuk mengganti pembalut secara teratur agar tetap bersih dan kering.
- Hindari aktivitas fisik yang berlebihan.
- Hindari berhubungan seksual dengan berganti pasangan.
Selain itu, beberapa tips umum untuk mengobati darah haid hitam termasuk:
- Mengonsumsi makanan sehat
Nutrisi yang tepat dapat membantu menjaga keseimbangan hormonal dan kesehatan reproduksi.
Konsumsi makanan yang kaya akan zat besi, seperti sayuran berdaun hijau, daging tanpa lemak, dan kacang-kacangan, bisa membantu mengatasi kekurangan darah yang sering terjadi selama menstruasi.
- Minum air yang cukup
Menjaga tubuh tetap terhidrasi dapat membantu mengencerkan darah haid dan mencegah darah haid menjadi terlalu pekat atau hitam.
- Istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup dapat membantu tubuh memulihkan diri dan menjaga keseimbangan hormon.
- Mengelola stres
Stres dapat memengaruhi siklus menstruasi dan menyebabkan perubahan dalam warna atau volume darah haid.
Melakukan aktivitas relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga ringan dapat membantu mengurangi stres dan memperbaiki kesehatan menstruasi.
Baca Juga: Hukum Potong Rambut saat Haid Menurut Islam, Apakah Boleh?
Kondisi Harus ke Dokter saat Darah Haid Hitam
Darah haid hitam pada awal dan akhir menstruasi tidak perlu dikhawatirkan, apalagi jika tidak disertai gejala lainnya.
Biasanya, menstruasi berlangsung 3–10 hari, sehingga mengalami darah haid hitam di awal dan akhir pada jangka waktu tersebut adalah normal.
Akan tetapi, Moms tetap perlu waspada, apalagi jika darah haid hitam yang keluar saat menstruasi disertai gejala lain yang mengganggu kenyamanan.
Selain itu, Moms juga sebaiknya memeriksakan diri ke dokter apabila muncul darah haid hitam di luar jadwal menstruasi bulanan.
Bila sedang hamil atau baru saja melahirkan, Moms juga sebaiknya segera berobat ke dokter apabila mengalami darah haid hitam.
Hal ini penting diperhatikan, apalagi jika terdapat keluhan atau gejala lain yang tidak wajar, seperti demam, nyeri saat berkemih, kram perut, dan sejenisnya.
Moms yang sudah menopause juga perlu ke dokter apabila tiba-tiba mengalami darah haid hitam atau perdarahan abnormal dari vagina.
Gejala tersebut bisa menjadi sebuah tanda dari kondisi kesehatan yang lebih serius.
Baca Juga: Ragu Darah Haid atau Bukan? Ini Penjelasan Menurut Islam!
Pengobatan Darah Haid Hitam
Pengobatan darah haid hitam tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut beberapa kemungkinannya:
- Perubahan gaya hidup
Jika Moms tidak memiliki gaya hidup sehat, penting untuk meningkatkan asupan air dan menjaga pola makan yang sehat.
Hal ini dapat membantu menstruasi jadi lebih teratur.
- Ketidakseimbangan hormonal
Pil KB atau obat hormonal lainnya dapat mengatur siklus haid dan berpotensi mengurangi terjadinya darah haid hitam.
- Pengangkatan benda asing
Jika pembalut atau menstrual cup yang terlupakan menyebabkan masalah darah haid hitam, dokter akan bantu mengeluarkannya.
- Mengobati infeksi
Antibiotik dapat diresepkan untuk penyakit radang panggul atau infeksi lain yang menyebabkan keluarnya darah haid hitam.
- Pengobatan kanker
Dalam kasus yang jarang terjadi, keluarnya darah haid hitam bisa menjadi gejala kanker serviks.
Perawatan akan tergantung pada stadium dan jenis kanker.
Berkonsultasi dengan dokter sangat penting untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.
Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik, meninjau riwayat kesehatan, dan menjadwalkan tes untuk menentukan penyebab darah haid hitam.
Demikian serba-serbi darah haid hitam yang kerap dialami wanita.
Pastikan untuk senantiasa menjaga kesehatan dengan menerapkan gaya hidup sehat dan pola makan seimbang.
Jangan lupa juga untuk cukup istirahat dan minum air putih, berolahraga, serta mengelola stres dengan baik.
Apabila Moms mengalami darah haid hitam dan merasa sangat khawatir karenanya, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter, ya!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10001466/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9362696/
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pelvic-inflammatory-disease/symptoms-causes/syc-20352594?page=0&citems=10
- https://americanpregnancy.org/getting-pregnant/what-is-implantation-bleeding/
- https://www.womenshealthmag.com/health/a23618741/black-period-blood/
- https://www.healthline.com/health/womens-health/black-discharge
- https://help.flo.health/hc/en-us/articles/4401755814932-What-is-spotting-and-how-can-I-log-it-in-Flo
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.