10+ Fakta tentang Minuman Soju, ‘Vodka’ ala Korsel
Tahukah Moms tentang minuman soju yang terbuat dari beras?
Jika sebagian penduduk dunia menganggap beras sebagai bahan pokok untuk makanan, beda halnya di Korea.
Di Korea, beras tidak hanya diolah untuk menjadi nasi atau kimbap. Beras di negara tersebut juga digunakan untuk keperluan membuat minuman yaitu soju.
Jika Moms sering menonton drama Korea, tentu Moms akan familiar dengan minuman beralkohol milik orang Korea ini.
Biasanya, minuman soju dikonsumsi pada malam hari ketika orang-orang sedang merayakan sesuatu atau sedang berpesta.
Minuman soju juga menjadi pilihan ketika orang-orang duduk di kedai kaki lima saat sedang mengobrol.
Bukan hanya itu, ketika merasa stres akan suatu hal, minuman soju adalah pelarian orang-orang Korea.
Orang-orang Korea menganggap bahwa minuman soju adalah teman sejati yang dapat dinikmati ketika sedang berbahagia atau sebaliknya.
Baca Juga: Resep Salmon Mentai Sushi, Enak Seperti di Restoran!
Fakta Minuman Soju
Untuk Moms yang penasaran dengan soju, berikut ini adalah kumpulan fakta tentang minuman soju.
1. Minuman Soju Menjadi Minuman Terlaris di Dunia
Soju merupakan minuman keras yang bening yang disuling dan rendah alkohol.
Minuman soju sering disebut sebagai 'vodka Korea' atau menjadi minuman alkohol yang paling terkenal di Korea.
Menurut The Spirits Business, Jinro Soju menjual 86,3 juta kemasan pada tahun 2019 atau lebih banyak daripada merek minuman keras lainnya di dunia.
Jinro adalah produsen soju terbesar yang menguasai setengah dari semua minuman beralkohol putih yang dijual di Korea Selatan.
Jika Moms belum pernah mendengarnya, maka mungkin Moms tidak tahu banyak tentang minuman ini. Bukan hanya di Korea, soju bahkan menjadi minuman yang terlaris di dunia versi CNN.
Mungkin hal ini tidak terlalu mengejutkan jika mengingat orang Korea Selatan minum rata-rata 13,7 gelas minuman keras per minggu.
Angka ini lebih banyak daripada angka konsumsi minuman keras di tempat lain di seluruh dunia.
Soju sekarang dijual di 80 negara, dengan profil yang meningkat dibantu oleh superstar Korea, PSY.
PSY tidak hanya menyatakan soju sebagai 'sahabatnya', tetapi juga meminjamkan kaca matanya ke berbagai kampanye untuk membuat seluruh dunia terpesona dengan minuman tradisional tersebut.
2. Minuman Soju Terbuat dari Beras
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, soju tradisional dibuat dari campuran beras dan biji-bijian.
Namun, sejak sekitar tahun 1960 - 1990, penggunaan beras dilarang dalam produksi soju karena pasokannya sangat sedikit.
Akhirnya, minuman soju dibuat dengan pati lain seperti ubi jalar dan gandum.
Namun meski larangan tersebut sudah tidak berlaku lagi, banyak produsen soju yang masih mencari dan menggunakan pati lain di luar beras.
Misalnya minuman soju dari merek Chamisul, soju ini masih dibuat dari ubi jalar.
Baca Juga: 14 Manfaat Daun Ubi Jalar untuk Kesehatan Umum dan Ibu Hamil
3. Minuman Soju Harus Diminum sesuai Etika
Banyak dari kita yang mungkin tidak tahu bagaimana mengonsumsi minuman soju.
Di Korea, soju biasanya diminum dari gelas kecil dan dituang oleh teman yang menjadi lawan minum.
Simon Kim, pemilik restoran steak bernama Cote di New York, yang menyajikan empat soju premium dalam koktail ini menceritakan bagaimana soju disajikan.
Menurutnya, cara meminum soju yang tradisional sungguh sangat interaktif.
"Aku menuangkan kamu segelas, kamu menuangkan aku segelas, kita bersulang, minum, dan kemudian melakukannya lagi," ujarnya seperti dikutip dari Town and Country Magazine.
Begitu pula menurut Max Soh, manajer umum dan direktur Restoran Korea Oiji di New York. Soju ada dalam sebuah botol hijau kecil dan biasanya disajikan dengan gelas-gelas disekitarnya.
"Kami melayani satu sama lain dan Anda harus menuangkannya dengan dua tangan untuk orang tua. Sama halnya, anda harus menerimanya dengan dua tangan dari orang tua. Ada banyak tradisi kecil seperti itu di Korea," jelas Max.
4. Minuman Soju Memiliki Rasa yang Bervariatif
Bagi yang penasaran dengan rasa minuman soju, Kim mencoba menggambarkannya agar terbayang dalam imajinasi kita.
Kim menjelaskan bahwa minuman soju memiliki rasa yang bisa bervariasi.
"Akan tetapi dalam koktail, Anda akan melihatnya digunakan sebagai pengganti vodka. Soju adalah alkohol gosok atau vodka yang encer," jelasnya.
Namun pada akhirnya, tujuan utama soju adalah sebagai bahan bakar untuk bersenang-senang di malam hari bersama teman dan keluarga.
Saat orang-orang pergi keluar untuk minum, soju selalu ada di sana.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini 5 Dampak Negatif Alkohol untuk Tubuh
"Soju tidak memiliki rasa yang khas dan rumit. Itulah mengapa soju seperti menyatu dengan makanan. Anda biasanya mabuk dan sangat bahagia dan Anda makan pada saat yang bersamaan. Saya pikir itulah yang terjadi," kata Soh.
5. Minuman Soju Selalu Hadir dalam Sebuah Pesta
Seperti yang disebutkan sebelumnya, minuman soju juga selalu menjadi minuman keras pilihan untuk berbagai pesta atau perayaan masyarakat Korea Selatan.
Rasanya yang agak manis dan seperti susu membuat minum satu botol soju menjadi mudah.
“Dalam cara yang menyenangkan, ini semacam alkohol yang berbahaya,” ujar Soh seperti dikutip dari Liquor.
Soh mengatakan bahwa secara rata-rata, minuman soju mengandung sekitar 20% Alcohol by Volume (ABV). Itu artinya, minuman soju berada di antara minuman keras dan anggur.
Selain itu, tradisi minum sebotol soju sudah mendarah daging sejak usia muda.
Soju mungkin bukan minuman keras terbaik di dunia, tetapi minum soju sangat berhubungan dengan masalah sosial.
6. Harga Soju Bukan Masalah
Karena kini minuman soju sudah mendunia, tidak susah untuk mencarinya di sekitar.
Bahkan di Indonesia, beberapa minimarket khusus makanan Korea menjualnya.
Begitupula marketplace online yang selalu menawarkan berbagai barang.
Harga 1 botol soju di Indonesia berkisar Rp35.000 - Rp100.000 tergantung pada merek dari soju tersebut.
Namun di Korea, hampir tidak ada yang mungkin menjelaskan popularitas minuman ini.
"Uang tidak pernah menjadi masalah dalam hal minum-minum di Korea, karena Anda selalu punya soju. Di Korea, harganya sekitar US$3 per botol berukuran 375 mililiter," kata Kim.
Baca Juga: 4 Resep Corndog, Camilan yang Cocok untuk Si Kecil
7. Menjadi Bahan Pengganti Vodka
Soju memang memiliki awal yang lambat di Amerika Serikat (AS).
Namun, beberapa tahun terakhir penelitian menunjukan adanya peningkatan dalam penjualan soju di AS.
Bar di seluruh negara tersebut telah mulai menggunakan soju sebagai bahan koktail.
Kitchen Story di San Francisco misalnya, restoran ini telah menukar vodka dengan soju di koktail Bloody Mary restorannya.
Soju bekerja sebagai pengganti minuman beralkohol di banyak koktail klasik.
Contoh lain adalah koktail Hwayo Negroni dari bar Oiji di New York yang juga menggunakan soju.
8. Minuman Soju Dikonsumsi bersama Makanan Pendamping
Biasanya, minuman soju selalu berpasangan dengan makanan Korea.
Pada kedai pinggir jalan, minuman soju dinikmati bersama dengan makanan jalanan favorit seperti tteokpokki (kue nasi dan ikan) atau udang asin.
Chef Won, koki Korea di restoran Harrods 'Pan Chai di Inggris mengatakan bahwa soju juga sering diminum sembari menikmati dengan jokbal.
Jokbal terbuat dari kaki babi yang direbus dan diasinkan.
Jokbal dimasak dengan daun bawang, jahe, bawang putih dan anggur beras.
"Soju juga cocok dengan bossam atau daging babi kukus yang dibungkus dengan daun selada merah, bawang putih, paprika, dan kimchi," katanya seperti dikutip dari The Guardian.
Baca Juga: Selain Enak Dikonsumsi, Kenali 11 Manfaat Kimchi untuk Kesehatan!
9. Minuman Soju Menentukan Kekuatan Minum Seseorang di Korea Selatan
Orang Korea menilai seberapa baik seseorang menjadi peminum dengan jumlah botol soju yang dapat dikonsumsi.
Satu botol soju mengandung 540 kalori atau setara dengan 4 gelas bir.
Jadi agar cepat pulih dari ketidaksadaran karena mengonsumsi soju, seseorang perlu berjalan sekitar dua jam.
Namun, berjalan selama dua jam dengan mabuk soju bukanlah tugas yang mudah.
Jinro adalah merek soju paling populer di Korea dan hadir dalam beberapa tingkatan berbeda. Akan tetapi, kebanyakan botol yang dijual adalah soju dengan rasa original dan segar.
Versi original Jinro memiliki rasa yang lebih kuat, sedangkan yang fresh memiliki rasa lebih ringan dan sedikit manis.
10. Mabuk Soju Bisa Diredakan
Menurut Seoul Eats, jika seseorang minum terlalu banyak minum soju, maka ia dapat membeli minuman pengondisi seperti Dawn 808 di minimarket.
Minuman ini mengandung jahe, licorice, daechu, dan bahan lain yang akan menghilangkan mabuk seseorang.
Selain itu, seseorang juga bisa mengonsumsi sup pereda mabuk seperti kongnamulguk atau sup taoge.
Sup tauge terkenal meredakan mabuk termasuk mabuk karena soju.
Sup ini mengandung asparagine yang dapat menghilangkan asetaldehida yang terbentuk di dalam tubuh ketika sedang mabuk.
11. Kadar Alkohol dalam Soju Berbeda-beda
Fakta unik lainnya, kadar alkohol dalam minuman khas Korea yang satu ini ternyata memiliki tingkat klasifikasi alkohol yang berbeda-beda.
Soju tradisional memiliki kadar alkohol cukup tinggi, yakni mencapai 40% ABV (Alcohol by Volume).
Namun, jenis soju ini hanya bisa didapatkan di produsen-produsen tertentu atau tempat hiburan yang ditunjuk khusus bisa menjual soju jenis ini ini.
Sedangkan soju modern yang biasanya dikemas dalam botol hijau dan banyak dijual di pasaran, kadar alkoholnya sekitar 19-25% ABV.
Baca Juga: 10 Resep Saus BBQ Sederhana, Cocok untuk Olahan Steak
Itulah berbagai fakta tentang minuman soju.
Jadi sekarang, Moms tidak penasaran lagi kan ketika melihat para artis Korea sedang meminum soju di dramanya?
- https://www.seouleats.com/2013/07/calories-in-soju-and-other-things-i.html
- https://amp.theguardian.com/lifeandstyle/wordofmouth/2013/dec/02/soju-popular-booze-world-south-korea
- http://www.kitchenstorysf.com/
- https://www.thespiritsbusiness.com/2020/07/top-10-best-selling-spirits-brands-2/11/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.