Kenali Ciri-ciri Kanker Serviks yang Perlu Moms Waspadai!
Ciri-ciri kanker serviks ternyata bisa dikenali sejak dini. Hanya saja, tidak semua orang cukup waspada dan mengetahui tentang penyakit ini.
Namun, faktanya kanker serviks merupakan penyebab kematian wanita terbanyak selain kanker payudara.
Menuru Badan Kesehatan Dunia (WHO) menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penderita kanker serviks terbanyak di dunia.
Sebanyak 92 ribu lebih kematian pada wanita di Indonesia pada 2014 silam, sekitar 10 persennya disebabkan kanker serviks.
Sedangkan jumlah kasus barunya bertambah hampir 21.000 jiwa. Dari 40 perempuan yang terdiagnosa kanker serviks setiap harinya, sebanyak 20 di antaranya meninggal.
Maka dari itu, sangat penting untuk mengenali ciri-ciri kanker serviks, terutama pada orang-orang yang memiliki faktor risiko.
Simak penjelasannya hingga akhir untuk mengetahui ciri-ciri kanker serviks, ya Moms!
Baca Juga: 13+ Jenis Pengawet Makanan yang Aman dan Berbahaya, Wajib Tahu!
Apa Itu Kanker Serviks?
Kanker serviks atau nama lainnya kanker leher rahim adalah suatu tumor ganas yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim.
Serviks sendiri terletak di sepertiga bagian bawah uterus, berbentuk silindris dan menonjol.
Sebagian besar kasus kanker leher rahim disebabkan oleh adanya infeksi dari virus Human Papilloma Virus (HPV) yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual.
Saat seseorang terkena HPV, sistem kekebalan tubuh sebenarnya bisa mencegah virus agar tidak membahayakan.
Sayangnya, pada sebagian orang lainnya, virus ini bertahan selama bertahun-tahun sehingga menyebabkan sejumlah sel serviks menjadi sel kanker.
Inilah pentingnya bagi Moms menerima vaksin yang dapat melindungi diri dari infeksi HPV.
Kanker serviks sering kali masih bisa disembuhkan jika ditemukan sejak awal.
Selain itu, ada beberapa metode untuk mengendalikan risiko kanker leher rahim, yang membuat angka kasus kanker ini menurun.
Karenanya, penting untuk mengetahui ciri-ciri kanker serviks sejak dini.
Baca Juga: Cari Tahu Kisaran Harga Vaksin HPV Berikut Ini, Moms!
Ciri-Ciri Kanker Serviks
dr. Kartika Hapsari, Sp.OG, FNVOG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, RS Pondok Indah – Puri Indah, mengatakan bahwa ciri-ciri kanker serviks tidak akan terlihat saat.
Biasanya, ciri-ciri kanker serviks akan terlihat jika sudah mencapai stadium lanjut.
"Gejalanya adalah keluar cairan keputihan yang berbau, keluar darah saat berhubungan seksual, nyeri pinggang, dan lainnya." jelas dr. Kartika Hapsari.
Untuk stadiumnya, kanker serviks memiliki tingkatan berbeda dan dikelompokkan dalam 4 stadium.
Pada kanker stadium 1 kemungkinan angka harapan hidupnya mencapai 80 – 99%, sedangkan pada stadium akhir atau stadium 4 angka harapan hidupnya hanya berkisar 4 – 20%.
Stadium ini menggambarkan tingkat perkembangan dan penyebaran kanker.
Angka harapan bertahan hidup seseorang setidaknya mampu bertahan selama 5 tahun setelah didiagnosis kanker serviks.
Padahal, jika rutin skrining dan mendeteksi ciri-ciri kanker serviks sejak dini, penderita bisa sembuh dengan baik.
Maka untuk mengantisipasi penyebaran kanker serviks, ada baiknya bahwa kita sebagai wanita jeli mengenali ciri-ciri kanker serviks berikut:
1. Stadium Awal
Melansir National Institutes of Health, pada stadium awal, ciri-ciri kanker serviks hampir sangat sulit untuk dirasakan.
Untuk itu, antisipasi dengan melakukan pemeriksaan sel HPV pada rahim, apakah normal atau tidak.
Namun, Moms bisa mencurigai jika timbul gejala, seperti:
- Kutil di tubuh
- Penurunan berat badan
- Anemia
- Perdarahan di luar periode menstruasi.
- Perdarahan setelah hubungan seksual
- Perdarahan pasca-menopause
- Sakit atau tidak nyaman selama hubungan seksual
- Keputihan dengan bau yang kuat
- Keputihan yang mengandung darah
- Nyeri panggul
- Buang air kecil menjadi lebih sering
- Bercak di urine
Ciri-ciri kanker serviks stadium awal sebenarnya mirip seperti kondisi lain.
Oleh karena itu, Moms yang mengalami ciri di atas harus mengunjungi dokter untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca Juga: 4 Makanan Penyebab Kanker Serviks dan Faktor Risiko yang Harus Diwaspadai
2. Stadium Sedang
Pada stadium sedang, kanker sudah menyebar ke bagian bawah vagina atau dinding panggul. Tak hanya itu, saluran kencing mungkin saja terhalang.
Pada saat pasien mengalami kanker pada tahapan ini, sel kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening terdekat atau ke bagian tubuh lain yang lebih jauh.
Pada stadium sedang, terdapat beberapa ciri-ciri kanker serviks sebagai berikut:
- Pendarahan pada vagina yang terjadi diluar periode haid
- Rasa sakit saat berhubungan seksual
- Nyeri pada pinggul
- Pendarahan setelah menopause
- Pendarahan bercampur keputihan
- Periode haid yang lebih lama dari biasanya
3. Stadium Lanjut
Pada stadium lanjut, kanker tidak hanya menyerang serviks, tapi juga ke bagian terdekat serviks atau ke bagian tubuh lainnya yang bahkan jauh dari serviks.
Karena sudah tergolong stadium akhir, pada tahap ini ciri-ciri kanker serviks yang ditunjukkan lebih jelas.
Namun, masing-masing individu tentunya mengalami ciri-ciri kanker serviks yang bervariasi
Untuk stadium lanjut, ciri-ciri kanker serviks dapat dilihat dari perubahan fisik dan emosi seperti:
- Sakit punggung
- Nyeri pada tulang
- Kelelahan
- Keluarnya urin atau feses dari vagina
- Pembengkakan pada kaki
- Berat badan menurun
Baca Juga: Pentingnya Pemeriksaan Ginekologi bagi Wanita, Wajib Tahu!
Penyebab Kanker Serviks
Sebuah penelitian Journal of Obstetrics and Gynaecology mengungkapkan bahwa, 99,7% kasus kanker serviks disebabkan oleh Human papillomavirus atau disingkat HPV.
Ada lebih dari seratus jenis HPV, tetapi sejauh ini hanya ada kira-kira 13 jenis HPV yang bisa jadi penyebab kanker ini.
Virus ini sering ditularkan melalui hubungan seksual.
Di dalam tubuh wanita, virus penyebab kanker leher rahim ini menghasilkan dua jenis protein, yaitu E6 dan E7.
Kedua protein ini berbahaya karena bisa menonaktifkan gen-gen tertentu dalam tubuh wanita yang berperan dalam menghentikan perkembangan tumor.
Kedua protein ini juga memicu pertumbuhan sel-sel dinding rahim secara agresif. P
Pertumbuhan sel yang tidak wajar ini akhirnya menyebabkan perubahan gen (disebut juga sebagai mutasi gen).
Mutasi gen inilah yang lantas menjadi penyebab kanker serviks berkembang dalam tubuh.
Baca Juga: Moms Sering Susah Sendawa? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Faktor Risiko Kanker Serviks
Selain disebabkan oleh HPV terdapat beberapa risiko yang dapat menyebabkan hadirnya kanker serviks.
Berikut ini beberapa faktor risiko pemicu kanker serviks yang bisa Moms ketahui, di antara lainnya:
- Berganti-ganti pasangan
Semakin besar jumlah pasangan seksual dan semakin besar jumlah pasangan seksual pasangan semakin besar peluang tertular HPV.
- Aktivitas seksual dini
Berhubungan seks pada usia dini meningkatkan risiko HPV.
- Infeksi Menular Seksual (IMS)
Memiliki IMS seperti klamidia, gonore, sifilis, dan HIV/AIDS meningkatkan risiko HPV.
- Sistem Kekebalan yang Melemah
Moms mungkin lebih mungkin terkena kanker serviks jika sistem kekebalan tubuh melemah karena kondisi kesehatan lain dan menderita HPV.
- Paparan Obat Pencegah Keguguran
Jika Moms mengonsumsi obat yang disebut dietilstilbestrol (DES) saat hamil mungkin memiliki peningkatan risiko jenis kanker serviks tertentu yang disebut adenokarsinoma sel jernih.
- Kurangnya vaksinasi HPV
Tidak mendapatkan vaksin HPV dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
Baca Juga: 15 Makanan Penyebab Kanker yang Harus Dibatasi
Kaitan Kanker Serviks dengan Menstruasi
Siklus haid yang tidak teratur bisa membuat para perempuan merasa khawatir.
Salah satu yang ditakuti adalah kondisi ini bisa menjadi tanda kanker rahim.
Namun, ternyata haid tidak teratur jadi ciri-ciri kanker rahim adalah hal yang sangat langka.
Biasanya ada gejala lain yang juga dirasakan, seperti perdarahan, nyeri panggul, hingga cairan vagina dengan warna dan aroma tidak normal.
dr. Kartika Hapsari juga mengatakan, tidak ada pengaruh secara langsung pada siklus menstruasi.
"Perdarahan akibat kanker serviks terjadi di luar siklus haid." ucapnya.
Dalam beberapa kasus kanker rahim memang bisa memengaruhi siklus menstruasi seseorang.
Namun, ada beberapa hal lain yang menyebabkan siklus haid berantakan, seperti:
- Stres
- Berat badan di bawah ideal
- Kehamilan
- Aktivitas fisik berlebihan
- Ketidakseimbangan hormon
Diagnosis Kanker Serviks
Mungkin gejala awal kanker serviks sulit dideteksi, Maka dari itu pentingnya melakukan deteksi dini setelah munculnya ciri-ciri kanker serviks.
Ketika Moms mengalami gejala yang mengarah pada kanker leher rahim, maka ada beberapa jenis pemeriksaan lanjutan yang dapat dilakukan.
Tujuan pemeriksaan ini untuk mengetahui secara apakah benar Moms menderita kanker serviks, tingkat keparahan (stadium), dan penyebarannya.
Setelah dokter mengonfirmasi gejala dan tanda yang Moms alami, maka prosedur selanjutnya melakukan beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis kanker serviks.
Berikut ini pilihan pemeriksaan untuk mendiagnosa kanker serviks:
1. Tes skrining
Tes skrining ini dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks.
Pemeriksaan ini juga dilakukan untuk mendiagnosa sel prakanker yang mungkin di kemudian hari dapat berkembang menjadi kanker serviks.
Secara ideal saat ini perempuan dapat melakukan deteksi virus HPV yang merupakan penyebab kanker serviks dengan melakukan tes HPV DNA.
"Pemeriksaan ini dapat dikombinasikan dengan melakukan papsmear konvensional atau sekaligus dengan LBC (liquid based cytology papsmear)/thin prep" kata dr. Kartika Hapsari.
Moms bisa memilih metode skrining berikut ini:
- IVA Test
Yakni metode pengusapan asam asetat atau asam cuka dengan kadar 3-5 persen pada leher rahim.
- Pap Smear
Metode ini dilakukan untuk mendeteksi sel abnormal yang terdapat di dalam rahim dan leher rahim (serviks).
2. Tes lanjutan
Jika hasil diagnosis awal ternyata mengarah ke kanker serviks, dokter mungkin akan mengarahkan Moms untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.
Berikut ini beberapa pilihan diagnosis lanjutan kanker leher rahim:
- Pemeriksaan organ kewanitaan dengan kolposkopi untuk melihat sel yang abnormal
- Pemeriksaan biopsi
- Tes darah lengkap
- Tes Imaging, seperti X-ray, CT, MRI dan positron emission tomography (PET) Scan
Baca Juga: Manfaat Pap Smear untuk Deteksi Kanker Serviks, Begini Prosesnya!
Pengobatan Kanker Serviks
Hal yang bisa Moms lakukan untuk mengobati kanker serviks stadium awal adalah dengan mengilangkan kanker tersebut melalui pembedahan (laser maupun pembekuan).
Sedang untuk tingkat yang sudah lanjut, bisa dilakukan dengan menjalani kemoterapi maupun radioterapi.
Namun, bila kondisinya sudah terlampau parah, tiada lain cara yang dapat ditempuh kecuali dengan pengangkatan rahim itu sendiri agar sel kanker tak menyebar ke organ tubuh yang lainnya.
Agar hal ini tidak terjadi, penting bagi Moms melakukan pencegahan dengan mendeteksi ciri-ciri kanker rahim sejak dini agar jika ada gejala tersebut bisa diatasi lebih cepat untuk kualitas hidup yang lebih baik.
Pencegahan Kanker Serviks
Pencegahan kanker serviks harus dimulai dengan perubahan gaya hidup, vaksinasi, skrining, pengobatan dan perawatan paliatif.
Berikut adalah perubahan gaya hidup yang dapat membantu Momsmencegah kanker serviks terjadi:
- Konsumsi makanan cukup nutrisi dan gizi
- Menjaga kesehatan tubuh
- Jaga kebersihan bagian genital
- Berhenti merokok
- Jangan berganti-ganti pasangan
- Konsumsi vitamin C dan E
Selain beberapa perubahan gaya hidup di atas, pencegahan kanker serviks juga bisa dilakukan dengan:
- Vaksinasi HPV
Vaksin HPV direkomendasikan untuk anak perempuan dan laki-laki usia 9 hingga 26 tahun.
Vaksinasi ini membantu melindungi terhadap infeksi virus HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks.
- Pemeriksaan Pap Smear (Pap test)
Wanita harus menjalani tes Pap secara teratur, sesuai panduan dokter, untuk mendeteksi perubahan prakanker atau kanker serviks pada tahap awal ketika masih dapat diobati.
- Pemeriksaan HPV
Pemeriksaan HPV bersamaan dengan tes Pap dapat membantu mendeteksi adanya infeksi HPV yang berpotensi menyebabkan kanker serviks.
Baca Juga: Ini Ciri-ciri Urine Sehat dan Tidak Sehat, Bisa Dicek dari Warna serta Baunya
Nah itu dia Moms ciri-ciri kanker serviks yang harus diwaspadai.
Berbagai ciri-ciri kanker serviks di atas bisa juga disebabkan oleh penyakit atau kondisi lain pada tubuh.
Semakin cepat Moms melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kesehatan, semakin cepat pula dokter bisa memberikan penanganan terbaik.
Deteksi dini kanker serviks penting dilakukan karena semakin dini kanker terdeteksi, harapan sembuh dari kanker serviks akan lebih tinggi.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7062568/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2762353/
- https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/pap-smear/about/pac-20394841
- https://www.cancer.org/cancer/cervical-cancer/detection-diagnosis-staging/signs-symptoms.html
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cervical-cancer/diagnosis-treatment/drc-20352506
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12216-cervical-cancer
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.