10 Manfaat Seks untuk Kesehatan. Moms and Dads Perlu Tahu!
Tak hanya menyenangkan, seks juga punya banyak manfaat untuk Moms and Dads, terutama dalam kaitannya dengan kesehatan.
Bukan sekadar memangkas tingkat stres, lebih dari itu, seks bahkan bisa menurunkan risiko kanker dan serangan jantung. Hanya itu saja? Tentu tidak! Masih banyak lagi manfaat seks untuk kesehatan yang lain.
Manfaat Seks untuk Kesehatan
Disadari atau tidak, berhubungan seks dapat mempererat ikatan dan perasaan Moms dan Dads secara lebih intim. Koneksi semacam ini yang akhirnya membuat masing-masing merasa hangat, sehingga dapat mengurangi kecemasan. Itu kenapa manfaat seks untuk kesehatan sangat besar.
Penasaran apa saja manfaat seks untuk kesehatan? Berikut ini lima di antara begitu banyak manfaat tersebut.
Baca Juga: Ternyata Sunat Bermanfaat untuk Hubungan Seks
1. Menyehatkan Jantung
Foto: Freepik.com
Penyakit jantung adalah pembunuh nomor satu pria dan wanita di Amerika. Penelitian berjudul Sexual Activity, Erectile Dysfunction, and Incident Cardiovascular Events di tahun 2009 menemukan kaitan antara frekuensi hubungan seks dengan risiko penyakit jantung pada pria.
Pria yang berhubungan seks dua hingga tiga kali dalam seminggu memiliki risiko jauh lebih rendah terkena penyakit jantung daripada mereka yang berhubungan seks hanya beberapa kali atau sekali dalam sebulan.
Hal ini dipengaruhi oleh detak jantung yang meningkat dan turunnya tekanan darah saat berhubungan seks.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada pria, diungkapkan bahwa mereka yang melakukan hubungan seks setidaknya dua kali dalam seminggu, mmepunyai kemungkinan 50% lebih rendah meninggal dikarenakan penyakit jantung.
Sementara pria-pria lainnya yang tidak aktif secara seksual, bisa mengalami serangan jantung dengan risiko meninggal dunia.
Penelitian yang dipublikasikan pada National Center for Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine, menemukan bahwa seorang perempuan yang aktif melakukan hubungan seks mempunyai risiko penyakit jantung lebih rendah.
Baca Juga: Ini 8 Makanan yang Ramah Jantung
2. Membuat Tidur Lebih Nyenyak
Foto: Freepik.com
Gangguan tidur dan tidur yang kurang berkualitas dapat memunculkan rentetan masalah kesehatan mulai dari diabetes, penyakit jantung, depresi, hingga kematian yang lebih cepat. Aktivitas seksual merilis beberapa reaksi kimia yang positif pada otak seperti serotonin, oxytocin, dan prolactin.
Kualitas tidur manusia sendiri dipengaruhi langsung oleh zat prolactin, lho. Ketika kekurangan zat ini, Moms dan Dads akan merasa susah mengantuk, akibatnya jam tidur dan kualitas tidur akan berkurang.
3. Menormalkan Tekanan Darah
Foto: Pixabay
Jika Moms atau Dads adalah salah satu dari jutaan orang yang menderita tekanan darah tinggi, salah satu manfaat seks untuk kesehatan juga menurunkan tekanan darah.
Menurut onhealth.com, beberapa penelitian telah mendokumentasikan hubungan antara seks secara spesifik, dengan tekanan darah sistolik atau angka pertama yang mincul pada tes tekanan darah, yang lebih rendah.
Seks jadi satu tambahan bagi mereka yang sedang menjalani gaya hidup sehat seperti diet dan olahraga. Namun perlu diketahui bahwa hubungan seks tidak bisa menjadi pengganti obat-obatan penurun tekanan darah.
Jika darah tinggi sudah benar-benar mengganggu dan tak bisa diatasi sendiri, Moms and Dads tetap harus konsultasi pada dokter.
Baca Juga: 7 Makanan Ini Bisa Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Dengan Cepat
4. Mengurangi Risiko Kanker Prostat
Foto: Pexels.com/Nathan Cowley
Bagi para pria, manfaat seks untuk kesehatan juga sangat besar. Suatu penelitian juga mengungkap bahwa pria yang sering mengalami ejakulasi, setidaknya 21 kali atau lebih dalam sebulan, punya lebih kecil kemungkinan menderita kanker prostat, dibanding mereka yang lebih sedikit frekuensi ejakulasinya.
Ejakulasi dalam hal ini tak hanya yang terjadi dalam hubungan seks saja, tapi juga termasuk dalam masturbasi dan mimpi basah.
Namun juga perlu diingat bahwa kanker prostat tak hanya bisa dihindari dengan frekuensi ejakulasi saja. Ada banyak risiko dari hal-hal lain yang juga perlu diwaspadai.
5. Mengurangi Stres dan Rasa Sakit
Foto: Freepik.com
Terkadang, Moms dan Dads dapat merasa stres dipicu oleh hormon cortisol. Sumbernya bisa saja dari berbagai kegiatan yang dilalui sehari-hari seperti jalanan macet, tanggung jawab di rumah atau di tempat kerja, atau kecemasan dalam menghadapi masalah.
Stres yang tidak dikelola dengan baik dapat berdampak pada kesehatan fisik secara langsung, seperti kenaikan berat badan, masalah tidur, penyakit jantung, dan turunnya gairah seksual.
Semuanya memiliki dampak jangka panjang dan memperpendek umur. Nah, ternyata berhubungan seks membuat jantung Moms dan Dads terpacu dan membantu meningkatkan kualitas tidur, melepaskan hormon endorphin di otak untuk meningkatkan mood, serta merilis hormon oxytocin yang membantu mengurangi rasa sakit dan secara langsung mengurangi dampak hormon cortisol.
Baca Juga: Seks Bisa Menjadi Penghilang Stres Alami, Kok Bisa?
6. Membakar Kalori
Foto: Freepik.com
Manfaat seks untuk kesehatan lainnya yakni membantu membakar kalori. Hubungan seks akan meningkatkan sirkulasi dan aliran darah, membuat jantung berpacu cepat seperti saat Moms dan Dads berolahraga.
Walau tidak membakar terlalu banyak, namun aktivitas yang menyenangkan ini dapat membakar kalori sekitar 96 kCal dalam 20 menit pada berat badan kurang lebih 68 kg.
7. Membantu Mengurangi Pilek dan Flu
Foto: Freepik.com
Moms dan Dads yang berhubungan seks beberapa kali dalam seminggu memiliki jenis antibodi immunoglobulin A (IgA) yang lebih tinggi daripada yang berhubungan seks kurang dari sekali dalam seminggu.
Imun ini bertanggung jawab mempertahankan tubuh melawan pilek dan flu. Selain itu, seks juga memproduksi antihistamin alami yang membantu tubuh melawan alergi dan gejala asma.
Baca Juga: Ini Bedanya Pilek, Flu, dan Pneumonia, Jangan sampai Tertukar ya!
8. Mengurangi Risiko Kanker Prostat
Foto: Freepik.com
Penelitian di Harvard yang melibatkan 29 ribu pria dengan rentang umur 46 hingga 81 tahun yang diobservasi secara sukarela selama 8 tahun, menemukan hubungan antara tingginya frekuensi ejakulasi dengan turunnya risiko kanker prostat.
Dibandingkan dengan pria yang melaporkan 4 hingga 7 kali ejakulasi per bulan selama rentang hidup mereka, pria yang berejakulasi sebanyak 21 kali atau lebih per bulan menikmati turunnya 31% risiko kanker prostat.
9. Mengurangi Frekuensi Serangan Flu dan Meningkatkan Imun Tubuh
Foto: Kaboompics.com
Manfaat seks untuk kesehatan yang pertama adalah meningkatkan imun. Semakin tinggi intensitas seks, akan berbanding terbalik dengan penyakit yang menyerang.
Sebuah penelitian membandingkan orang yang aktif secara seksiual dengan mereka yang tidak, dan hasilnya, mereka yang aktif itu lebih jarang terserang penyakit ringan pada umumnya.
Karena seks dapat meningkatkan kemampuan tubuh membentuk antibodi yang melindungi tubuh dari bakteri, virus, dan kuman lainnya yang menyebabkan penyakit.
Namun perlu diingat bahwa masih banyak hal lain yang lebih mujarab untuk meningkatkan sistem imun, dibanding dengan seringnya Moms and Dads melakukan hubungan seks.
Tentu saja Moms dan Dads masih harus makan dengan menu yang benar, rajib berolahraga, menjaga jam istirahat, dan didukung juga dengan kelengkapan vaksin. Semua hal itu berkontribusi besar juga untuk membentuk pertahanan yang kuat terhadap penyakit menular.
Baca Juga: Benarkah Rambut Beruban Berkaitan dengan Sistem Imun Tubuh?
10. Meningkatkan Kontrol Kandung Kemih
Foto: Tofros.com
Manfaat seks untuk kesehatan yang selanjutnya adalah meningkatkan kontrol kandung kemih. Inkontinensia urin memengaruhi sekitar 30 persen perempuan dalam beberapa hal di hidupnya. Inkontinensia urin sendiri adalah kondisi di mana perempuan tak dapat menahan buang air kecil, sehingga urin keluar tiba-tiba.
Dengan orgasme teratur, otot panggul jadi lebih kuat. Dengan begitu, risiko kebocoran urin pun bisa berkurang.
Tidak Ada Frekuensi Ideal
Foto: Orami Stock Photos
Nyatanya, menurut Dr. Phil McGraw, PhD, psikolog klinis dari University of North Texas, "Sebenarnya tidak ada angka yang benar atau salah untuk frekuensi hubungan seksual. Yang perlu Moms lakukan adalah bernegosasi mengenai frekuensi yang pas untuk Moms dan pasangan."
Memang, sih, kesibukan yang menyita waktu membuat frekuensi hubungan seksual suami-istri menjadi berkurang. Bagi pasangan yang sama-sama bekerja, misalnya, pulang dari kantor sama-sama sudah capek, inginnya tidur saja, sehingga tak ada waktu untuk bermesraan. Morning sex? Tidak sempat, karena Moms dan pasangan selalu terburu-buru untuk berangkat ke kantor.
Berbagai penelitian membeberkan sejumlah teori mengenai frekuensi ideal hubungan seksual. Rata-rata, pasangan menikah melakukan hubungan seks sekali atau dua kali setiap minggu.
Baca Juga: Berapa Kali Frekuensi Ideal Hubungan Seksual?
Faktor usia dan lama pernikahan memegang peranan di sini. Pasangan yang berusia 20 tahunan dan berstatus pengantin baru tentu saja sedang semangat-semangatnya melakukan hubungan seks. Berbeda dengan pasangan yang sudah berusia di atas 35 tahun dan telah menikah di atas 10 tahun, dimana bagi mereka seks mungkin hanyalah sekadar kewajiban.
Selain lamanya usia perkawinan dan proses penuaan, stres fisik dan stres psikis (misalnya kelelahan) juga dapat menurunkan frekuensi hubungan seks pasangan suami isteri. Apalagi jika hubungan seks dilakukan secara monoton, tanpa teknik dan variasi-variasi yang baru. Di samping itu, perubahan postur tubuh akibat kegemukan, pasca melahirkan, juga dapat mengurangi gairah untuk melakukan hubungan seks.
Jawaban berbeda juga akan Moms dapatkan dari kaum pria. Mereka mungkin akan lebih siap melakukannya kapan saja, selama dia tidak kelelahan atau stres. Adapun bagi kebanyakan kaum perempuan, frekuensi sekali atau dua kali dalam sebulan mungkin sudah dikategorikan cukup oleh mereka.
Baca Juga: Berapa Kali Frekuensi Hubungan Seks Suami-Istri yang Ideal dalam Sebulan? Ini Kata Ahli
Ternyata manfaat seks untuk kesehatan dapat memberikan umur panjang ketika dilakukan secara rutin oleh Moms dan Dads, ya. Jadi, tidak perlu ragu lagi untuk menambah jadwal sesi hubungan intim, nih!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.