Mengulik Tumor Mediastinum, dari Gejala, Penyebab, hingga Pengobatannya
Pernahkah Moms mendengar mengenai tumor mediastinum? Ada berbagai jenis tumor, baik yang jinak (bukan kanker) maupun ganas (kanker).
Dinamakan tumor mediastinum karena terbentuk di salah satu bagian tubuh. Untuk lebih jelasnya, berikut ulasan lengkap yang perlu Moms pahami.
Apa Itu Tumor Mediastinum?
Foto: Jto.org
Sesuai dengan namanya, tumor mediastinum adalah pertumbuhan tumor di area mediastinum.
Mediastinum adalah area di bagian tengah dada, lebih tepatnya di antara tulang dada (breastbone) dan tulang belakang (spinal).
Sementara di kedua sisi area mediastinum ini ada paru-paru.
Nah, area mediastinum sendiri berisi jantung, aorta, esofagus (kerongkongan), timus, pembuluh darah besar, kelenjar getah bening, dan saraf.
Bagian mediastinum inilah yang ditumbuhi tumor. Namun, tumor mediastinum cenderung jarang terjadi, Moms.
Sayangnya, sekalinya muncul, tumor mediastinum bisa sangat serius dan mengancam kesehatan penderitanya.
Hal ini karena lokasi tumor yang berada di bagian vital untuk organ-organ tubuh.
Akibatnya, saat tumor tumbuh, ia bisa menyebabkan tekanan di sumsum tulang belakang, paru-paru, jantung, lapisan jantung, serta trakea (tenggorokan).
Umumnya, tumor bisa berkembang di salah satu dari 3 area mediastinum, yakni:
- Anterior (depan)
- Tengah
- Posterior (belakang)
Tumor di lokasi mediastinum bisa dialami oleh segala kelompok usia, tetapi umumnya terjadi pada orang dewasa dan lansia atau di usia 30-50 tahun.
Jika terjadi pada orang dewasa, tumor bisa tumbuh di bagian depan dan berisiko berkembang menjadi kanker.
Berbeda dengan orang dewasa, anak-anak punya risiko yang lebih kecil untuk mengalami tumor mediastinum.
Namun, ketika dialami oleh anak-anak, tumor tumbuh di bagian belakang mediastinum dengan tingkat keparahan yang terbilang jinak.
Baca Juga: Lalai Menjaga Kesehatan Gigi, Hati-hati Alami Tumor Gusi
Gejala Tumor Mediastinum
Foto: Orami Photo Stock
Gejala tumor mediastinum biasanya mulai terasa saat terbentuk dari jaringan apa pun yang ada di rongga dada maupun melewati rongga dada.
Melansir dari Cleveland Clinic, hampir 40% orang yang memiliki tumor mediastinum tidak mengalami gejala.
Pertumbuhan tumor ini tidak terdeteksi sampai nantinya ditemukan saat pasien melakukan rontgen dada (x-ray) karena kondisi tertentu.
Namun, jika muncul gejala, biasanya karena adanya tekanan di sumsum tulang belakang, jantung, maupun lapisan jantung (perikardium).
Gejala yang muncul akibat tumor mediastinum meliputi:
- Batuk dengan atau tanpa darah
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Suara serak
- Demam
- Berkeringat saat malam hari
- Menggigil
- Mengi
- Berat badan turun
- Anemia
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Pernapasan tidak lancar seperti tersumbat
- Masalah mata di satu sisi wajah, seperti pupil kecil dan kelopak mata terkulai
Baca Juga: Serba-Serbi Kanker Vulva, Mulai dari Penyebab Hingga Cara Mengatasinya
Penyebab Tumor Mediastinum
Foto: Orami Photo Stock
Seperti yang sudah dijelaskan di awal, jenis tumor mediastinum ada 3. Masing-masing jenis tumor mediastinum ini punya penyebab yang berbeda-beda.
1. Penyebab Tumor Anterior Mediastinum
Berikut penyebab tumor mediastinum di bagian depan:
- Limfoma, termasuk penyakit Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin
- Timoma dan kista timus
- Mediastinum massa tiroid yang jinak, tetapi kadang bisa menjadi kanker
- Sel germinal yang biasanya jinak dan bisa terjadi pada pria maupun wanita
Mengenai timoma dan kista timus, sebagian besar sebenarnya jinak dan dikelilingi oleh kapsul fibrosa.
Namun, sekitar 30% di antaranya bisa lebih agresif dan tumbuh melalui kantung ke jaringan lainnya.
2. Penyebab Tumor di Tengah Mediastinum
Berikut penyebab tumor mediastinum di bagian tengah:
- Limfadenopati mediastinum, yakni pembesaran ukuran kelenjar getah bening
- Kista bronkogenik, yakni pertumbuhan jinak pada sistem pernapasan
- Kista perikardium, yakni pertumbuhan jinak di lapisan jantung atau perikardium
- Tumor trakea (batang tenggorokan), yakni pertumbuhannya bisa jinak maupun ganas
- Tumor esofagus (kerongkongan), bisa tumor jinak atau ganas
- Mediastinum massa tiroid
- Komplikasi vaskular, seperti pembengkakan aorta
- Kelainan esofagus, termasuk akalasia esofagus, divertikulum, dan hernia hiatus
- Kelainan vaskular, termasuk aneurisma aorta dan diseksi aorta
Baca Juga: 11 Sayur dan Buah untuk Paru-paru yang Direkomendasikan Buat Tubuh
3. Penyebab Tumor Posterior Mediastinum
Berikut penyebab tumor mediastinum di bagian belakang:
Tumor neurogenik
Ini merupakan penyebab paling umum dari tumor mediastinum posterior.
Tumor ini dikelompokkan menjadi:
- Neoplasma selubung saraf
- Neoplasma sel ganglion
- Neoplasma sel paraganglion
Sekitar 70% neoplasma neurogenik adalah jinak.
Hematopoiesis ekstrameduler
Ini merupakan pertumbuhan langka dimulai dari sumsum tulang belakang dan berkaitan dengan anemia berat.
Selain itu, ada juga penyebab posterior mediastinum lainnya, seperti:
- Limfadenopati mediastinum atau pembesaran kelenjar getah bening
- Kista neurenterik mediastinum, yakni pertumbuhan langka yang melibatkan saraf dan sistem pencernaan
- Neoplasma neurogenik mediastinum (sel kanker saraf)
- Kelainan paravertebral, termasuk kondisi menular, ganas, dan traumatis dari tulang belakang toraks
- Kelainan vaskular, termasuk aneurisma aorta
- Munculnya tumor di bagian mediastinum dikenal juga sebagai tumor primer
Meski jarang terjadi, tumor mediastinum berisiko berkembang menjadi kanker di bagian tubuh lain ketika sudah menyebar.
Penyebaran kanker dari satu area tubuh ke area lain dikenal sebagai metastasis.
Moms, tumor mediastinum yang berkembang karena metastasis dikenal sebagai tumor sekunder.
Adakah Komplikasi Tumor Mediastinum?
Foto: Orami Photo Stock
Tumbuhnya tumor, baik jinak maupun ganas, sama-sama butuh pengobatan.
Meski tergolong jinak, tumor yang tumbuh tetap dapat mendorong jaringan di sekitarnya sehingga berpengaruh pada fungsi organ tubuh.
Sementara tumor ganas, seperti kanker, bisa menyebar ke area tubuh lainnya.
Persebaran tumor juga bisa sampai ke tulang belakang. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah pada sumsum tulang belakang.
Bahkan, tumor yang menyerang jantung maupun pembuluh darah berisiko mengakibatkan kematian.
Sebenarnya, komplikasi tumor mediastinum disebabkan oleh pengobatan yang punya efek samping cukup serius, seperti:
- Anemia
- Sembelit
- Nafsu makan menurun
- Diare
- Kelelahan
- Rambut rontok
- Infeksi
- Mual dan muntah
- Nyeri
- Pembengkakan
Tak hanya itu, pengobatan dengan radiasi juga berisiko menimbulkan komplikasi, berupa:
- Gatal
- Kulit melepuh
- Kulit mengelupas
- Kulit kering
Diagnosis Tumor Mediastinum
Foto: Orami Photo Stock
Pemeriksaan atau tes yang umum dipakai untuk mendiagnosis tumor mediastinum yakni:
- Computed tomography (CT) scan
- Biopsi dada menggunakan CT scan
- Tes darah
- Pemeriksaan ultrasonografi (USG)
- Magnetic resonance imaging (MRI) pada dada
- Rontgen dada
- Esofagoskopi
- Bronkoskopi
- Mediatinoskopi dengan biopsi
Mediastinoskopi
Pemeriksaan mediatinoskopi dengan biopsi dilakukan untuk mengumpulkan sampel sel-sel dari mediastinum.
Prosedur ini menggunakan alat bernama mediastonalscope yang dimasukkan ke dalam mediastinum melalui sayatan kecil di bagian dada agar memudahkan pengangkatan jaringan tumor.
Alat ini dilengkapi oleh kamera di bagian ujungnya sehingga membantu dokter mendapatkan gambaran yang jelas saat alat dimasukkan ke dalam tubuh.
Jaringan yang berhasil diambil kemudian diuji untuk dicari tahu apakah ada tanda-tanda kanker atau tidak.
Selama pemeriksaan dengan mediatinoskopi berlangsung, pasien tidak akan merasa sakit karena sudah diberikan anestesi sebelumnya.
Selain mengetahui kemungkinan tanda kanker, pemeriksaan ini juga membantu mendiagnosis jenis tumor yang mungkin dimiliki, apakah jinak atau ganas.
Baca Juga: 5 Penyebab Benjolan di Kepala, Bisa Jadi Adanya Tumor di Dasar Tenggorak, Waspada!
Cara Mengatasi Tumor Mediastinum
Foto: Orami Photo Stock
Pengobatan yang dilakukan untuk tumor mediastinum tergantung pada jenis tumor dan lokasinya.
Berikut tindakan pengobatan untuk mengatasi tumor mediastinum:
- Jika disebabkan oleh timoma, perlu pembedahan dengan prosedur radiasi dengan membelah tulang dada
- Jika disebabkan oleh kanker timus, perlu pembedahan, radiasi, dan kemoterapi
- Jika disebabkan oleh limfoma, setelah proses diagnosis selesai biasanya dilanjutkan dengan kemoterapi, radiasi dan pembedahan
- Jika ditemukan tumor neurogenik di mediastinum posterior, biasanya dipilih pengobatan dengan operasi
Pada kondisi tertentu, jika tumor yang tumbuh di area mediastinum tidak bersifat kanker dan tidak membahayakan, pengobatan bisa dilakukan dengan pemantauan dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Waspada, Wajib Kenali Kista Endometrium dan Endometriosis
Moms, jangan tunda memeriksakan diri ke dokter bila merasa ada keluhan yang tidak biasa pada tubuh, ya.
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/13792-mediastinal-tumor
- https://www.saintjohnscancer.org/thoracic/conditions/mediastinal-tumors/
- https://www.cedars-sinai.org/health-library/diseases-and-conditions/m/mediastinal-tumors.html
- https://www.stonybrookmedicine.edu/patientcare/surgery/patient-care/clinical/thoracic-surgery/patient-education/faqs-about-mediastinal-tumors-and-their-management
- https://www.healthline.com/health/mediastinal-tumor
- https://medlineplus.gov/ency/article/001086.htm
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.