16 September 2020

Gejala Berbahaya dari RSV pada Bayi, Catat!

Jika terlihat sesak saat menyusui, itu menjadi salah satu tanda bahaya RSV pada bayi

Ada banyak virus yang bisa menyerang bayi. Salah satunya yang paling umum menyebabkan bronkiolitis pada bayi adalah Respiratory Syncytial Virus atau RSV.

RSV pada bayi adalah penyebab utama bronkiolitis pada anak di bawah usia satu tahun.

Pada anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa yang sehat, virus biasanya muncul sebagai batuk biasa dan pilek. Namun, bayi yang lebih muda dan anak-anak dapat memiliki kasus yang lebih parah.

Ketika saluran udara bayi baru lahir meradang atau penuh lendir, hal itu dapat menyebabkan tekanan parah yang membuat orang tua khawatir dan dapat memerlukan rawat inap.

“Untuk RSV pada bayi baru lahir, tingkat peradangan dan produksi lendir bisa sangat besar. Peradangan dan lendir ini dapat menyebabkan penyumbatan saluran udara yang lebih kecil di paru-paru, sehingga sulit bagi bayi muda ini untuk bernafas,” kata Alyssa Silver, MD, dokter di Children’s Hospital di Montefiore di New York.

“Faktanya, lebih dari 40 persen rawat inap dari RSV terjadi pada anak di bawah 6 bulan,” kata Jennifer Marshall DNP, FNP-BC, praktisi perawat di Avista Family Medicine di Erie, Colorado.

Apa yang lebih menakutkan, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan bahwa RSV menyebabkan 100-500 kematian pada anak di bawah usia 5 tahun setiap tahun.

Jika sudah berusaha namun Si Kecil tetap tertular RSV, Moms harus mengetahui beberapa tanda bahaya RSV pada bayi baru lahir yang harus diwaspadai.

Baca Juga: Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada Anak, Ini Semua Hal yang Perlu Moms Ketahui!

Gejala RSV pada Bayi

Jika melihat salah satu gejala RSV pada bayi, yang terbaik adalah segera pergi ke ruang gawat darurat.

1. Retraksi

Catat Tanda Berbahaya Jika Bayi Alami RSV -1
Foto: Catat Tanda Berbahaya Jika Bayi Alami RSV -1

Foto: Orami Photo Stock

“Jangan pernah mengabaikan tanda-tanda kesulitan bernafas pada bayi seperti pernapasan yang sangat cepat, menggunakan banyak otot ekstra untuk bernapas, menarik leher, lubang hidung masuk dan keluar, atau bisa melihat di antara tulang rusuk saat bernapas yang disebut retraksi,” kata dr. Alyssa, mengutip Parents.

Sebenarnya, itu semua adalah tanda bahaya RSV pada bayi yang harus diwaspadai. Karena saat itu bayi sedang berjuang untuk mendapatkan asupan oksigen yang cukup dan tidak bisa didapatkannya secara normal.

Baca Juga: 3 Cara Efektif untuk Mencegah Ruam Popok Bayi

2. Popok Basah Lebih Sedikit dari Biasa

Catat Tanda Berbahaya Jika Bayi Alami RSV -2
Foto: Catat Tanda Berbahaya Jika Bayi Alami RSV -2

Foto: Orami Photo Stock

Memeriksa popok bayi juga akan meningkatkan kewaspadaan untuk Moms. “Setiap bayi yang popoknya tidak basah lebih dari 6-8 jam harus segera dilarikan ke dokter sebagai tanda peringatan dari dehidrasi,” kata Alyssa.

Tidak seperti penyakit anak-anak pada umumnya, dehidrasi dari RSV pada bayi tidak disebabkan oleh demam tinggi atau muntah.

Sebaliknya, itu adalah efek samping dari kesulitan yang akan dialami bayi ketika menyusui karena hidung tersumbat yang umum pada penderita RSV.

3. Semburat Biru di Sekitar Bibir dan Kuku

Catat Tanda Berbahaya Jika Bayi Alami RSV -3
Foto: Catat Tanda Berbahaya Jika Bayi Alami RSV -3

Foto: Orami Photo Stock

Menurut Alyssa, setiap perubahan warna kebiruan pada kulit menunjukkan tanda yang mengkhawatirkan.

“Ini adalah tanda-tanda bahwa bayi Anda mungkin membutuhkan oksigen atau dukungan pernapasan tambahan dan harus segera dilarikan ke ruang gawat darurat,” kata dia memperingatkan.

Baca Juga: 5 Gejala Berbahaya Sleep Apnea Pada Anak

4. Apnea

Catat Tanda Berbahaya Jika Bayi Alami RSV -4
Foto: Catat Tanda Berbahaya Jika Bayi Alami RSV -4

Foto: Orami Photo Stock

“Apnea atau periode waktu di mana bayi tidak bernapas, adalah gejala kritis pada bayi di bawah 6 bulan, kata Marshall,” kata Jennifer.

Menurutnya, bayi baru lahir mungkin bisa berhenti bernapas selama lebih dari 20 detik ketika memiliki RSV pada bayi.

Dalam jurnal Turkish Archives of Pediatrics, RSV pada bayi berkaitan dengan mengi berulang dan asma pada anak.

Infeksi RSV yang cenderung parah terjadi pada pasien risiko tinggi seperti pasien di bawah usia enam bulan, dengan prematuritas, penyakit jantung bawaan, penyakit neuromuskuler, dan defisiensi imun.

Meskipun ini adalah salah satu tanda RSV yang lebih umum pada bayi, namun akan terasa berbahaya dan harus segera dievaluasi.

5. Kondisi Menyusui yang Buruk

Catat Tanda Berbahaya Jika Bayi Alami RSV -5
Foto: Catat Tanda Berbahaya Jika Bayi Alami RSV -5

Foto: Orami Photo Stock

Ketika mengalami RSV pada bayi, Si Kecil akan merasa sangat sesak sehingga tidak dapat menyusui dengan baik.

"Ini dapat berlanjut ke titik bahwa bayi memerlukan suplementasi dalam menyusui dengan selang nasogastrik dari hidung hingga perut atau cairan intravena (IV)," jelasnya.

Jika Moms kesulitan menyusui bayi, hal pertama yang harus dilakukan adalah memantau popoknya. Susui bayi dengan sering meski sebentar agar kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi dengan baik.

Mengutip South Shore Health, tidak ada obat untuk RSV pada bayi selain membiarkan virus berjalan dengan sendirinya. Moms bisa langsung menghubungi rumah sakit agar Si Kecil diberikan penanganan tepat.

Dengan intervensi cepat dan perawatan yang terampil, tanda bahaya RSV pada bayi sebagian besar akan hilang dan membaik dalam beberapa minggu.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.