Penyakit Kurap pada Bayi: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Kurap pada bayi merupakan infeksi jamur yang umum terjadi dan dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk kulit kepala, wajah, atau tubuh bayi.
Meskipun kondisi ini sering dianggap sebagai masalah kulit yang ringan, kurap dapat menyebabkan rasa gatal yang mengganggu dan peradangan.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui cara mengidentifikasi gejala dan langkah-langkah pengobatan yang tepat agar bayi merasa nyaman dan terhindar dari komplikasi lebih lanjut.
Penyebab Kurap Pada Bayi
Penyakit kurap pada bayi merupakan penyakit menular dan bisa terjadi secara berulang sehingga tindakan pencegahan juga perlu dilakukan.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, penularan dapat dilakukan antara orang ke orang yang telah memiliki kurap sebelumnya hingga melalui hewan.
Penularan melalui hewan bisa melalui peliharaan berupa anjing dan kucing.
Untuk itu, sangat penting menjaga kebersihan hewan peliharaan agar terhindar dari kurap.
Kurap pada hewan memiliki gejala ruam yang sama seperti pada manusia.
Jamur yang menyebabkan penyakit kurap pada bayi juga dapat hidup di permukaan, terutama pada area lembap.
Penyebab umum kurap pada bayi, meliputi:
- Membelai anjing atau kucing yang memiliki kurap
- Berbagi bantal, handuk, atau seprai dengan seseorang yang menderita kurap
- Berjalan tanpa alas kaki
- Memeluk orang dengan kurap
- Menyentuh hal-hal yang baru-baru ini disentuh oleh penderita kurap
Bayi dan anak-anak lebih mungkin terkena kurap karena mereka lebih sering berhubungan dekat dengan orang lain dan kurang menyadari masalah kebersihan.
Bayi di tempat penitipan anak terutama sangat rentan.
Jika satu anak di tempat penitipan anak terkena kurap, infeksi terkadang dapat dengan mudah menyebar.
Gejala Kurap Pada Bayi
Umumnya, gejala penyakit kurap pada bayi berupa ruam bulat berwarna kemerahan.
Batas ruam kulit pada kurap biasanya kasar dan bersisik, sedangkan bagian tengahnya terlihat bersih.
Ukuran ruam biasanya mencapai setengah sampai satu inci, namun dapat semakin melebar dan seringkali disertai dengan rasa gatal yang mengganggu.
“Beberapa jenis eksim kulit dapat terlihat persis seperti kurap, terutama pada bayi,” ungkap Dokter anak di Pediatric Associates, Kansas City, Missouri, Natasha Burgert, MD, FAAP, seperti dikutip dari laman The Bump.
Penyakit kurap pada bayi tidak hanya muncul di kulit tubuh, tapi juga bisa muncul di kulit kepala.
Sering kali orang tua menganggap kurap pada bagian kulit kepala bayi sebagai ketombe.
Melansir Israel Journal of Health Policy Research, kurap pada bayi yang terjadi di kulit kepala dapat menyebabkan kerontokan atau kerusakan rambut pada area yang terkena.
Kurap kulit kepala paling sering terjadi pada anak-anak usia 2 hingga 10 tahun.
Kurap juga bisa terjadi di wajah. Ketika ini terjadi, area kulit yang gatal mungkin terlihat seperti eksim atau dermatitis atopik.
Seiring waktu, area tambal sulam mulai tumbuh dalam lingkaran seperti cincin yang berdiameter antara 1/2 inci dan 1 inci dengan batas yang terangkat dan area yang jelas di tengahnya.
Moms mungkin memperhatikan Si Kecil mengalami rasa gatal di area ini.
Kurap pada bayi di kulit kepala juga dapat membesar menjadi apa yang dikenal sebagai kerion.
Kerion adalah lesi di area tempat kurap pertama kali muncul.
Jika Si Kecil memiliki kerion, mereka juga mungkin memiliki gejala seperti ruam dan kelenjar getah bening di leher.
Area kulit lain yang mungkin terpengaruh meliputi:
- pipi
- dagu
- daerah mata
- dahi
- hidung
Melansir Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology, tinea dapat memengaruhi bagian mana pun dari tubuh bayi, tetapi mungkin tidak selalu muncul dalam bentuk seperti kurap.
Kurap tubuh disebut tinea corporis dan juga sering terjadi pada anak-anak.
Jenis infeksi jamur lainnya termasuk tinea pada selangkangan dan kaki, tetapi ini kebanyakan terjadi pada remaja dan orang dewasa.
Jenis ini sangat jarang menyerang anak-anak.
Untuk itu, jika Moms atau Dads melihat ruam aneh pada bayi dan tidak dapat memastikan dengan jelas kondisi yang sedang dialami bayi, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Cara Mengobati Kurap pada Bayi
Lantas, bagaimana cara mengobati kurap pada bayi? Beberapa cara berikut ini mungkin dapat membantu, Moms.
1. Gunakan Krim Antijamur
Krim antijamur merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengatasi kurap pada bayi.
Krim ini bekerja dengan cara membunuh atau menghambat pertumbuhan jamur penyebab infeksi yang dapat menyebabkan kurap pada kulit bayi.
Beberapa jenis krim antijamur yang sering digunakan untuk mengobati kurap antara lain:
- klotrimazol
- mikonazol
- ketokonazol
2. Gunakan Pakaian yang Bersih dan Kering
Saat bayi mengalami kurap, pastikan untuk selalu mengecek pakaian yang dikenakannya.
Pastikan Si Kecil selalu menggunakan pakaian yang bersih dan kering, Moms.
Hal ini karena pakaian yang lembap atau kotor dapat menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan jamur, yang dapat memperburuk infeksi kurap.
Pakaian yang kotor atau basah juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit bayi, yang memperburuk gejala kurap.
Tentu saja, iritasi tambahan ini dapat memperburuk rasa gatal dan peradangan yang sudah ada.
Jadi, pastikan pakaian bayi tetap bersih dan kering untuk mempercepat penyembuhan kurap dan mencegah infeksi jamur menjadi lebih parah atau menyebar ke area lain.
3. Jaga Kebersihan Kulit Bayi
Tak hanya pakaiannya, pastikan kulit bayi juga selalu bersih, Moms.
Jadi, Moms sebaiknya memandikan bayi secara rutin menggunakan sabun yang lembut dan diformulasikan khusus untuk bayi membantu menghilangkan kotoran, keringat, dan minyak yang dapat menumpuk di kulit.
Setelah mandi, pastikan kulit bayi benar-benar kering, terutama di area yang terinfeksi kurap.
Gunakan handuk yang lembut dan tepuk-tepuk kulit bayi secara perlahan hingga kering.
Hindari menggosok tubuh bayi dengan keras yang bisa mengiritasi kulit.
Jamur penyebab kurap berkembang lebih baik di lingkungan lembap, jadi pastikan kulit bayi tetap kering, terutama di lipatan kulit dan area yang terkena infeksi.
4. Pakai Sampo Khusus untuk Kulit Kepala (Jika Terkena)
Jika kurap pada bayi terjadi di kulit kepala, penggunaan sampo antijamur khusus sangat disarankan.
Dalam hal ini, Moms dapat memilih produk sampo yang mengandung bahan aktif antijamur, seperti ketokonazol atau selenium sulfida untuk membunuh atau menghentikan pertumbuhan jamur yang menyebabkan kurap.
Sampo antijamur tidak hanya membunuh jamur penyebab infeksi, tetapi juga dapat membantu menenangkan kulit kepala yang iritasi dan gatal sehingga Si Kecil lebih nyaman.
Meskipun sampo antijamur dapat dibeli tanpa resep, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakannya pada bayi.
5. Pastikan Lingkungan Selalu Bersih
Lingkungan yang kotor atau tidak higienis dapat memperburuk infeksi jamur dan memperlambat proses penyembuhan.
Jamur penyebab kurap juga dapat menyebar melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.
Jadi penting untuk memastikan bahwa area tempat bayi berada selalu bersih dan bebas dari potensi penyebaran infeksi.
Dalam hal ini, Moms perlu memastikan bhawa sprei, selimut, tempat tidur bayi, mainan bayi, botol susu, dan barang pribadi lainnya dibersihkan secara rutin.
Jangan lupa sapu dan pel lantai secara teratur untuk menghilangkan debu, kotoran, atau jamur yang mungkin ada.
Selain itu, pastikan semua anggota keluarga, terutama yang merawat bayi, mencuci tangan sebelum menyentuh bayi atau barang-barang pribadi bayi untuk menghindari penularan infeksi.
Dengan menjaga kebersihan lingkungan bayi, Moms dapat membantu mencegah penyebaran jamur, mempercepat penyembuhan kurap, dan mengurangi risiko infeksi lebih lanjut.
Cara Mencegah Kurap pada Bayi
Mencegah kurap pada bayi bisa jadi sulit karena mereka membutuhkan kontak dekat dengan orang lain melalui menyusui, mengganti popok, dan menggendongnya.
Tidak ada strategi yang dapat sepenuhnya mencegah kurap, tetapi beberapa strategi dapat menurunkan risikonya.
Strategi untuk mencegah kurap pada bayi ini termasuk:
1. Memakaikan Bayi Kaus Kaki
Ketika Si Kecil mulai belajar berjalan, pastikan area yang diinjak bersih. Jangan izinkan bayi berjalan atau merangkak di permukaan yang meningkatkan risiko infeksi jamur, seperti kamar mandi.
Moms bisa memakaikan kaus kaki agar kaki Si Kecil tetap terjaga kebersihannya.
2. Ganti Pakaian Bayi Saat Basah
Berkeringat adalah respons alami tubuh saat suhu terlalu panas.
Jika Si Kecil aktif, mereka akan mudah sekali berkeringat.
Mereka mungkin berkeringat di seluruh tubuh atau hanya di area tertentu, seperti kepala.
Terkadang, area yang paling banyak berkeringat adalah yang paling panas.
Jamur yang menyebabkan kurap pada bayi bisa tumbuh subur di daerah yang hangat dan lembap.
Kurap lebih mungkin terjadi ketika bayi sering basah atau berkeringat dan dari luka ringan pada kulit, kulit kepala, atau kuku.
Maka dari itu, jika Si Kecil berkeringat, ada baiknya Moms langsung mengganti pakaiannya.
3. Pisahkan Bayi dari Pengidap Kurap
Jika anggota keluarga mengidap kurap, mintalah mereka menutupi ruam dengan pakaian atau perban sampai tidak menular lagi.
Moms juga perlu memisahkan sementara bayi dari anggota keluarga tersebut.
Hal ini karena bayi sangat mudah tertular berbagai penyakit, salah satunya kurap.
4. Selalu Mencuci Tangan
Kurap dapat menular antar anggota keluarga melalui kontak langsung atau benda-benda yang digunakan bersama.
Jika anggota keluarga yang lain terinfeksi kurap, mencuci tangan setelah menyentuh mereka atau barang-barang mereka dapat membantu mencegah penyebaran jamur ke bayi.
Hal ini penting untuk menghindari infeksi silang antara anggota keluarga.
Kapan Harus ke Dokter?
Itulah beberapa cara mencegah dan mengatasi bayi yang terkena kurap.
Namun, sebaiknya bayi yang terkena kurap harus segera dibawa ke dokter jika:
- Infeksi tidak sembuh dengan pengobatan rumahan
- Kurap menyebar ke area tubuh lain atau muncul lebih banyak ruam
- Kurap terjadi di kulit kepala atau wajah yang membutuhkan perawatan medis lebih lanjut
- Ruam menjadi sangat merah, bernanah, atau disertai demam
- Bayi merasa sangat gatal atau nyeri dan sulit tidur atau makan
Baca Juga: 9 Penyebab Bentol Berair pada Kulit Bayi Kata Dokter!
Dengan mengetahui gejala dan pengobatan penyakit kurap pada bayi, Moms kini bisa memberikannya perawatan yang tepat.
Semoga informasinya bermanfaat, ya.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3315884/
- https://ijhpr.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13584-020-00393-2
- https://www.healthline.com/health/parenting/ringworm-in-babies#takeaway
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/324565#summary
- https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/skin/Pages/Ringworm.aspx
- https://www.cdc.gov/fungal/diseases/ringworm/sources.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.