8 Gejala Sipilis pada Pria serta Penyebab dan Pengobatannya
Sipilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh sejenis bakteri yang dikenal sebagai Treponema pallidum. Sayangnya, gejala sipilis pada pria bisa sangat sulit dideteksi.
Menurut Center for Disease Control and Prevention, pada tahun 2016, lebih dari 88.000 kasus gejala sipilis dilaporkan di Amerika Serikat.
Tingkat wanita dengan sipilis telah menurun di Amerika Serikat, tetapi angka di antara pria, terutama pria yang berhubungan seks dengan pria, telah meningkat.
Gejala sipilis pada pria yang paling pertama bisa dideteksi adalah luka kecil yang tidak menimbulkan rasa sakit.
Ia bisa muncul di organ seksual, rektum, atau bahkan di dalam mulut. Sakit ini juga kerap disebut chancre dan banyak orang sering tidak langsung menyadarinya.
Sipilis pada pria dapat menjadi tantangan untuk didiagnosa, karena gejala sipilis pada pria dan wanita bisa sangat sulit terlihat.
Bahkan seseorang dapat mengidapnya tanpa menunjukkan gejala apapun selama bertahun-tahun.
Namun, semakin cepat ditemukan gejala sipilis pada pria, semakin baik. Simak informasi lengkapnya di bawah ini, yuk Dads!
Baca Juga: 5 Cara Mengobati Sifilis Secara Alami
Gejala Sipilis pada Pria
Sebagian besar kasus sipilis di Amerika Serikat terjadi pada pria gay, biseksual, dan pria lain yang berhubungan seks dengan pria.
Kasus sipilis juga telah meningkat di antara para pria yang berhubungan seks dengan pria selama lebih dari satu dekade.
Sipilis juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penularan infeksi HIV.
Ada beberapa gejala sipilis pada pria yang perlu diwaspadai, misalnya:
- Sering nyeri selama hubungan seksual.
- Nyeri ketika buang air kecil.
- Keluarnya cairan atau kotoran dari penis.
- Luka memerah tanpa rasa sakit pada daerah kelamin, anus, kerongkongan, lidah, mata dan kulit cenderung berwarna kuning.
- Ruam di telapak tangan dan telapak kaki yang terkadang menyebar ke seluruh tubuh.
- Gejala mirip flu, seperti suhu tinggi, sakit kepala, dan kelelahan.
- Kelenjar bengkak.
- Rambut rontok di kepala, janggut dan alis.
Area Timbulnya Sipilis di Tubuh
Sipilis memang mempengaruhi seluruh tubuh, tetapi tanda pertama sifilis adalah luka seperti bisul.
Ini berkembang di mana bakteri bersentuhan dengan kulit saat berhubungan seks.
Namun, pada pria letak sipilis bisa terjadi di:
- Di penis atau skrotum.
- Di bawah kulup penis.
- Di sekitar anus atau di dalam rektum.
- Di bibir atau di mulut.
Baca Juga: Ketahui 8 Jenis Penyakit Menular Seksual, Tak Hanya HIV/AIDS!
Penyebab Sipilis
Penyebab sipilis adalah bakteri yang disebut Treponema pallidum.
Faktor risiko seseorang tertular bakteri ini antara lain:
- Hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi.
- Melakukan hubungan seks tanpa kondom.
- Berhubungan seks dengan banyak pasangan.
- Seorang pria yang berhubungan seks dengan pria.
- Terinfeksi HIV, virus penyebab AIDS.
- Selain melalui hubungan intim, bakteri penyebab sipilis juga bisa menyebar melalui cairan tubuh penderitanya, misalnya melalui darah. Bakteri masuk ke tubuh melalui luka kecil atau lecet di kulit atau selaput lendir.
Perlu ingat bahwa sipilis hanya menyebar melalui kontak langsung dengan chancres sifilis.
Sipilis tidak dapat ditularkan melalui toilet, bak mandi, pakaian atau peralatan makan yang sama, atau dari gagang pintu, kolam renang atau bak air panas.
Lebih jarang, sipilis dapat menyebar melalui kontak langsung yang tidak terlindungi dengan lesi aktif (seperti saat berciuman) atau melalui ibu yang terinfeksi ke bayinya selama kehamilan atau persalinan (sipilis kongenital).
Setelah sembuh, gejala sipilis pada pria juga tidak kambuh dengan sendirinya.
Namun, gejala sifilis bisa Dads alami kembali jika bersentuhan dengan luka sifilis seseorang.
Baca Juga: Granuloma Inguinale, Penyakit Seksual Menular yang Mirip Jerawat
Tahapan Infeksi Sipilis
Mengutip WebMD, ada empat tahapan sipilis yang bisa menyerang seseorang, yakni tahap utama, sekunder, tersembunyi (laten), dan tersier. Sipilis paling menular pada dua tahap pertama.
Ketika sipilis berada dalam tahap tersembunyi, atau laten, penyakit tetap aktif tetapi seringkali tanpa gejala.
Sementara itu, sipilis tersier adalah yang paling merusak kesehatan.
1. Sipilis Primer
Tahap utama sipilis terjadi sekitar tiga hingga empat minggu setelah seseorang tertular bakteri.
Ini dimulai dengan luka bulat kecil yang disebut chancre, namun ia tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi ia sangat mudah menular.
Sakit ini bisa muncul dimanapun bakteri masuk ke dalam tubuh, seperti di dalam atau di dalam mulut, alat kelamin, atau rektum.
Rata-rata, luka muncul sekitar tiga minggu setelah infeksi, tetapi bisa membutuhkan waktu antara 10 dan 90 hari untuk muncul.
Sakitnya tetap ada antara dua sampai enam minggu.
Sipilis ditularkan melalui kontak langsung dengan luka dan ini biasanya terjadi selama aktivitas seksual, termasuk seks oral.
2. Sipilis Sekunder
Ruam kulit dan sakit tenggorokan bisa terjadi selama tahap kedua sifilis.
Ruam tidak akan gatal dan biasanya ditemukan di telapak tangan dan telapak kaki, tetapi dapat terjadi di bagian tubuh mana pun.
Beberapa orang tidak memperhatikan ruam sebelum hilang.
Gejala sipilis pada pria sekunder lainnya mungkin termasuk:
- Sakit kepala.
- Kelenjar getah bening yang membengkak.
- Kelelahan.
- Demam.
- Penurunan berat badan.
- Rambut rontok.
- Sendi yang sakit.
Gejala-gejala ini akan hilang meski ada atau tidak adanya pengobatan. Namun, tanpa pengobatan, seseorang tetap menderita sifilis.
Penting diingat juga bahwa kadang sipilis sekunder sering disalah artikan sebagai kondisi lain.
Sipilis menular selama tahap primer dan sekundernya, dan kadang-kadang pada periode laten awal.
3. Sipilis Laten
Tahap ketiga sipilis adalah tahap laten, atau tersembunyi.
Gejala sipilis pada pria dan wanita di tahap primer dan sekunder hilang, dan tidak akan ada gejala yang terlihat pada tahap ini.
Namun, bakteri tetap ada di dalam tubuh. Tahap ini bisa berlangsung selama bertahun-tahun sebelum berkembang menjadi sipilis tersier.
4. Sipilis Tersier
Tahap terakhir infeksi adalah sipilis tersier. Menurut Mayo Clinic, sekitar 15 hingga 30% orang yang tidak menerima pengobatan sipilis akan memasuki tahap ini.
Sipilis tersier dapat terjadi bertahun-tahun atau puluhan tahun setelah infeksi awal.
Sipilis tersier bisa mengancam jiwa. Beberapa hasil potensial lain dari sifilis tersier meliputi:
- Kebutaan.
- Ketulian.
- Penyakit kejiwaan.
- Hilang ingatan.
- Penghancuran jaringan lunak dan tulang.
- Gangguan neurologis, seperti stroke atau meningitis.
- Penyakit jantung.
- Neurosifilis, yaitu infeksi pada otak atau sumsum tulang belakang.
Baca Juga: Apa Itu Penyakit Menular Seksual? Kenali Penyebab Umum Penyakit Ini!
Pengobatan Sipilis
Saat gejala sipilis yang Dads alami sudah dipastikan lewat diagnosis dan diobati pada tahap awal, sipilis mudah disembuhkan.
Cara mengobati sipilis yang paling umum dan biasanya cocok untuk banyak orang adalah penggunaan penisilin, yakni obat antibiotik yang dapat membunuh organisme penyebab sipilis.
Jika Dads alergi terhadap penisilin, dokter mungkin menyarankan antibiotik lain.
Namun, jika Dads didiagnosis dengan sipilis laten primer, sekunder, atau stadium awal (menurut definisi, kurang dari setahun), cara mengobati sipilis yang disarankan adalah suntikan penisilin tunggal.
Sementara itu, bagi Dads menderita sipilis lebih dari setahun, Dads mungkin memerlukan dosis tambahan.
Pada hari pertama menerima perawatan, Dads mungkin mengalami apa yang dikenal sebagai reaksi Jarisch-Herxheimer.
Tanda dan gejala termasuk demam, menggigil, mual, nyeri dan sakit kepala.
Reaksi ini biasanya tidak berlangsung lebih dari satu hari.
Setelah Dads dirawat karena sipilis, dokter juga akan meminta untuk:
- Menjalani tes dan tes darah secara berkala untuk memastikan Dads merespons dosis penisilin yang biasa. Tindak lanjut spesifik akan tergantung pada stadium sipilis yang didiagnosis.
- Hindari kontak seksual dengan pasangan baru sampai pengobatan selesai dan tes darah menunjukkan infeksi telah sembuh.
- Memberi tahu pasangan seks agar mereka dapat diuji dan mendapatkan perawatan jika perlu.
- Melakukan tes untuk mendeteksi HIV.
Tak usah khawatir, sipilis pada pria bisa sembuh total dengan menggunakan antibiotik yang bekerja untuk menyembuhkan infeksi.
Namun, sayangnya meski dapat disembuhkan tidak ada cara untuk memperbaiki organ yang rusak akibat sipilis.
Baca Juga: 8+ Jenis Penyimpangan Seksual dan Terapi untuk Mengatasinya
Pencegahan Sipilis
Jika Dads ingin mencegah hadirnya sipilis, salah satu cara untuk mencegahnya adalah dengan tidak melakukan hubungan seks sementara waktu.
Namun, jika Dads aktif berhubungan seksual, Dads dapat mengurangi risiko infeksi dengan selalu menggunakan kondom atau saat berhubungan seks.
Penting untuk menggunakan kondom dengan benar untuk menurunkan kemungkinan terkena infeksi.
Kemudian Dads juga bisa menanyakan pada pasangan tentang riwayat kesehatan sebelum berhubungan.
Hal-hal lain yang harus Dads perhatikan meliputi:
- Lakukan tes sifilis dan IMS lainnya secara teratur.
- Minimalkan jumlah pasangan seksual.
- Jangan takut untuk bertanya kepada pasangan baru tentang riwayat seksual.
Itu dia beberapa gejala sipilis pada pria dan beberapa hal penting yang harus diperhatikan.
- https://www.cdc.gov/std/syphilis/stdfact-msm-syphilis.htm
- https://www.healthline.com/health/std/syphilis#testing
- https://www.webmd.com/sexual-conditions/understanding-syphilis-symptoms#1
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/syphilis/symptoms-causes/syc-20351756
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4622-syphilis
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.