Potret Sejarah Gereja Blenduk yang Jadi Ikon Kota Lama Semarang
Gereja Blenduk adalah salah satu gereja tua di Semarang yang tidak hanya digunakan sebagai tempat beribadah, tapi juga menjadi tempat wisata menarik untuk dikunjungi.
Hampir sebagian besar wisatawan yang datang ke Semarang menyempatkan diri untuk berkunjung ke gereja ini.
Gereja Blenduk memiliki banyak daya tarik yang pastinya membuat wisatawan tertarik untuk datang berkunjung.
Daya tarik tersebut berupa sejarah dan tampilan arsitektur dari bangunan yang konon merupakan peninggalan dari zaman kolonial Belanda.
Baca Juga: Berkunjung ke Bukit Rhema Gereja Ayam, Wisata Religi dengan Pemandangan Cantik
Sejarah Gereja Blenduk
Foto Gereja Blenduk di Semarang (wikimedia.org)
Gereja Blenduk merupakan salah satu ikon Kota Lama Semarang yang menyimpan banyak sejarah.
Gereja Blenduk sudah ada sejak tahun 1753 sehingga dilabeli sebagai gereja Kristen tertua di Jawa Tengah yang dibangun oleh masyarakat Belanda yang tinggal di Semarang pasa masa itu.
Awalnya, gereja ini bernama Gereja Protestan Indonesia Barat Immanuel atau yang disingkat menjadi GPIB Immanuel.
Penamaan Gereja Blenduk diambil dari kata ‘blenduk’ yang oleh masyarakat setempat merupakan julukan untuk kata kubah.
Hal ini dikarenakan bentuk bangunan dasar gereja adalah kubah.
Baca Juga: Keindahan Motif dan Filosofi Batik Semarang
Gereja Blenduk mengalami beberapa kali renovasi.
Pada awal pembangunannya, gereja ini memiliki bentuk yang mirip seperti rumah panggung Jawa.
Di tahun 1787, bangunan gereja dibongkar total.
Pembangunannya berlangsung cukup lama yakni selama tujuh tahun.
Di tahun 1894 gedung ini dibangun kembali oleh H.P.A de Wilde dan W.Westmas yang mengubah bangunan menjadi bentuk kubah.
Setelah itu, masih dilakukan renovasi pada tahun 2003 untuk membenahi bangunannya yang sudah agak mulai lapuk.
Baca Juga: 10 Wisata Bandungan Semarang yang Paling Hits
Arsitektur Gereja Blenduk
Foto Gereja Blenduk (instagram.com cahyadiargo)
Daya tarik utama dari Gereja Blenduk adalah arstitektur bangunannya yang sangat unik.
Jika melihat dari tampilan luarnya, pasti Moms akan merasakan suasana kolonial Belanda.
Gaya arsitektur bangunan gereja ini terinspirasi dari gaya neogothic atau baroque yang populer pada masa itu di negara-negara Eropa.
Hal ini karena arsitektur dasarnya masih tetap dipertahakan meski sudah lebih dari 200 tahun lamanya.
Bentuk asli dari Gereja Blenduk ini memang masih serupa dengan bentuk yang dibuat oleh H.P.A de Wilde dan W.Westmas.
Tak heran kalau gereja ini berada di Kota Lama Semarang yang merupakan kawasan dengan bangunan-bangunan klasik dengan arsitektur ala kolonial Belanda.
Ciri khas dari arsitektur bangunan Gereja Blenduk adalah bentuk atapnya yang seperti kubah karena berbeda dengan kebanyakan atap gereja pada umumnya.
Pada bagian puncaknya terdapat hiasan perunggu yang memberikan kesan elegan.
Sedangkan pada bagian menara kembar yang ada di sampingnya terdapat dua jam.
Melirik bagian depan gereja, Moms akan menjumpai empat pilar besar yang terlihat sangat kokoh.
Pilar ini terlihat mencerminkan bangunan-bangunan ala Eropa.
Interior Bangunan yang Klasik
Foto Interior Gereja (pinimg.com)
Tidak hanya arsitektur bangunannya saja yang masih dipertahankan, ornamen dan hiasan serta interior bangunannya juga masih tetap sama.
Bangunan yang memiliki luas sekitar 400 meter persegi dan berbentuk octagonal ini memiliki ruang induk yang berada di tengah-tengahnya.
Saat masuk ke dalam ruangan tengahnya, ada sebuah orgel raksasa yang tampilannya sangat menawan.
Orgel adalah alat musik kuno yang mirip organ dengan pipa-pipa besi berjajar rapi secara vertikal.
Pipa-pipa ini nantinya bisa menghasilkan bunyi-bunyi musik yang indah.
Meski demikian, orgel ini sudah tidak bisa digunakan sehingga hanya dijadikan sebagai dekorasi interior saja.
Baca Juga: Liburan Murah dan Menyenangkan di Wisata Kopeng Semarang!
Untuk bisa sampai di atas orgel, Moms harus menaiki tangga yang dibuat dari besi tempa berwarna hitam dan putih dengan ukiran ala Belanda.
Konon katanya, tangga ini langsung diimpor dari Belanda.
Nuansa klasik juga bisa dilihat dari lantai Gereja Blenduk.
Lantainya ini terbuat dari tegel bermotif khas bangunan Belanda di masa tersebut.
Ditambah lagi adanya jendela dengan kaca patri berwarna dan berukiran khas Eropa sehingga terlihat klasik dan cantik.
Pada bagian tengah ruangan diisi dengan kursi-kursi yang terbuat dari kayu dan sandaran anyaman bambu sehingga terlihat nyaman untuk diduduki.
Berhubung arsitektur dan interior di dalamnya masih tetap dipertahankan hingga sekarang, bangunan Gereja Blenduk masuk dalam salah satu cagar budaya Indonesia yang harus dilestarikan.
Lokasi dan Rute Perjalanan ke Gereja Blenduk
Foto Gereja Blenduk (instagram.com pakindro)
Untuk lokasinya, Gereja Blenduk berada di kawasan Kota Lama Semarang, tepatnya berada di Jalan Letjen Suprapto No. 32, Tj. Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah 50174.
Lokasinya yang strategis bisa dengan mudah dijangkau dari arah mana saja.
Jika ingin pergi berkunjung ke gereja ini, bisa menggunakan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi.
Kalau memilih menggunakan kendaraan umum, naik bus nomor 2 dari Terminal Ungaran hingga Jalan Dr. Setiabudi.
Lalu, lanjutkan perjalanan menggunakan Bus C10 dari Terminal Rejomulyo.
Kemudian, turun di halte yang ada di Jalan MT Haryono 514.
Selanjutnya tinggal berjalan kaki menuju ke lokasi selama kurang lebih 10 menit.
Jika ingin pergi menggunakan kendaraan pribadi, sebaiknya berangkat dari pusat kota Semarang, yakni Simpang Lima.
Dari sana, ambil Jalan Mayjen DI Panjaitan lalu belok ke Jalan MT Haryono.
Setelahnya, ambil jalan lurus melewati Museum Kota Lama lalu ke Jalan Cenderawasih hingga sampai di Jalan Letjen Suprapto.
Dari sini sudah sampai di area Kota Tua Semarang, tempat Gereja Blenduk berada.
Baca Juga: 21 Tempat Wisata Semarang untuk Keluarga, Kunjungi Candi Gedong Songo dan Saloka Theme Park
Jam Buka dan Harga Tiket Masuk
Foto Area di Sekitar Gereja Blenduk (budaya.blog.unisbank.ac.id)
Gereja Blenduk buka setiap harinya, mulai dari jam 08.00-15.00 waktu setempat.
Akan lebih baik datang pada hari biasa karena tidak terlalu banyak wisatawan yang datang.
Untuk harga tiketnya sendiri, cukup sediakan dana Rp10.000 saja jika ingin menikmati arsitektur dan suasana yang ada di Gereja Blenduk.
Harga tiket ini berlaku untuk hari apa saja, baik itu weekend hingga weekday.
Bagaimana tentang Gereja Blenduk Semarang yang bisa menjadi tempat wisata sekaligus tempat beribadah?
Apakah tertarik untuk mengunjungi gereja ini saat berwisata ke Semarang?
- https://id.wikipedia.org/wiki/GPIB_Immanuel_Semarang
- http://dpad.jogjaprov.go.id/coe/article/sejarah-gereja-blenduk-semarang-468
- http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2016011200006/gereja-blenduk-gereja-protestan-di-indonesia-bagian-barat-immanuel
- https://www.goodnewsfromindonesia.id/2021/09/21/sejarah-gereja-blenduk-sebuah-ikon-kota-lama-semarang
- https://www.nativeindonesia.com/gereja-blenduk/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.