GHD Pada Bayi. Ada yang Sudah Tahu Apa Itu, Moms?
Pertumbuhan yang sehat adalah elemen penting di masa kanak-kanak, tetapi beberapa kondisi seperti growth hormone deficiency (ghd) dapat menyebabkan pertumbuhan yang buruk, tidak terkecuali pada bayi.
Apa penyebab ghd pada bayi? Bagaimana ciri-ciri bayi yang terkena ghd?
Apa Itu Hormon Pertumbuhan (Growth Hormone)?
Foto: babycenter.com
Hormon pertumbuhan, menurut Children Hospital, adalah protein yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis, yang terletak di dekat pangkal otak dan melekat pada hipotalamus (bagian otak yang membantu mengatur kelenjar hipofisis).
Jika kelenjar hipofisis atau hipotalamus rusak atau berbentuk abnormal, maka kelenjar hipofisis kemungkinan tidak dapat menghasilkan hormon pertumbuhan. Sehingga menyebabkan tubuh kekurangan hormon pertumbuhan.
Sementara jika kelenjar hipofisis kekurangan banyak hormon hipofisis, maka kondisinya disebut dengan hipopituitarisme.
Baca Juga: Kenali Proses Pertumbuhan Gigi Bayi
Apa Penyebab Growth Hormone Deficiency (GHD) Pada Bayi?
Foto: babyinfo.com.au
Dalam laman Kids Health dikatakan bahwa dokter seringkali tidak mengetahui penyebab pasti mengapa seorang bayi bisa mengalami ghd (idiopatik). Ketika suatu penyebab ditemukan, maka itu sering berkaitan dengan masalah pada kelenjar hipofisis atau otak di sekitar kelenjar hipofisis.
Pada beberapa kasus, ghd bawaan dapat disebabkan oleh cacat pada beberapa gen yang terkait dengan produksi atau kinerja hormon pertumbuhan atau karena kelainan struktur otak (misalnya, kelenjar pituitari yang kecil atau tidak ada sama sekali).
Selain itu, ghd pada bayi juga dikaitkan dengan kelainan seperti malformasi wajah atau sebagai bagian dari suatu sindrom.
Tumor otak, cedera kepala, dan perawatan radiasi untuk otak juga diduga dapat menyebab ghd pada bayi.
Baca Juga: Cara Terbaik Memantau Pertumbuhan Anak dan Memenuhi Nutrisinya dengan Baik
Apa Saja Ciri Dan Gejala Ghd Pada Bayi?
Foto: reap.fsi.stanford.edu
Bayi yang lahir dengan ghd memiliki ukuran yang normal saat baru dilahirkan dan umumnya tidak menunjukkan gejala sama sekali, tetapi dapat memiliki kadar gula darah yang rendah atau warna kulit kekuningan, yang bisa disebabkan oleh penyebab lain selain ghd, seperti ditulis dalam situs Your Hormones.
Baik bawaan ataupun kondisi yang muncul di masa kanak-kanak, penderita ghd umumnya jauh lebih pendek dibandingkan dengan rekan seusianya (jauh di bawah garis persentil ke-3) dan seiring waktu, mereka cenderung turun lebih jauh di bawah kisaran persentil normal.
Namun, bayi dengan ghd biasanya memiliki berat badan normal dan dalam banyak kasus cenderung terlihat gemuk, terutama di sekitar area perut.
Baca Juga: Apa Pertumbuhan Anak Program Bayi Tabung Berbeda dengan Anak Program Hamil Normal?
Bagaimana Pengobatan Untuk Ghd Pada Bayi?
Foto: goodhormonehealth.com
“Dalam banyak kasus, defisiensi hormon pertumbuhan tidak mengancam kehidupan. Jadi pengobatan hanyalah opsional. Anggapan bahwa ghd harus diobati dengan terapi hormon pertumbuhan sebenarnya keliru,” kata Dr. David Repaske, MD, PhD., Kepala Endokrinologi, Metabolisme dan Diabetes di Rumah Sakit Anak Nationwide, seperti dikutip dari Pediacast.
Dr. David Repaske menjelaskan bahwa terapi dilakukan dengan menyuntikkan hormon pertumbuhan sekali sehari dan biasanya akan berlangsung sampai bayi atau anak-anak mencapai tinggi badan yang diinginkan.
Hormon pertumbuhan dapat meningkatkan kecepatan pertumbuhan pada bayi dan anak-anak dengan ghd. Sehingga apabila terapi dilakukan lebih awal, seringkali dapat lebih membantu penderita ghd untuk tumbuh lebih tinggi dibandingkan ketika terapi terlambat diberikan atau justru tidak sama sekali.
Ghd pada bayi memang dapat membuat Si Kecil terlihat lebih pendek. Tetapi, memiliki tubuh pendek tidak selalu berkaitan dengan ghd. Jadi, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang lebih akurat dan saran perawatan yang sesuai dengan kondisi Si Kecil.
RGW
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.