Gobak Sodor: Sejarah, Cara Bermain, dan Manfaatnya bagi Anak
Masih ingatkah Moms akan permainan gobak sodor yang kerap dimainkan di masa kecil?
Ini adalah permainan tradisional Indonesia yang cukup populer di masa lalu.
Seperti halnya Squid Game yang merupakan permainan tradisional Korea Selatan, permainan gobak sodor juga menjadi warisan budaya Indonesia yang sangat berharga.
Permainan ini menjadi hiburan yang menyenangkan pada masanya.
Ketahui asal mula, cara bermain, dan manfaat dari permainan gobak sodor berikut ini!
Baca Juga: 15 Manfaat Permainan Tradisional untuk Anak, Wajib Tahu!
Mengenal Permainan Gobak Sodor
Gobak sodor sendiri berasal dari dua kata, yaitu gobak dan sodor.
Menurut KBBI, gobak adalah permainan tradisional dengan menggunakan lapangan yang berbentuk segi empat bepetak-petak.
Setiap garis akan dijaga oleh pemain yang tugasnya sebagai penjaga, pihak pemain penyerang yang masuk harus dapat melewati garis.
Apabila terkena sentuh oleh pemain penjaga maka harus diganti.
Sedangkan kata sodor adalah menyodorkan ke depan atau mengulurkan tangan.
Pemain yang tugasnya sebagai penjaga menyodorkan badan dan tangannya untuk menyentuh pihak pemain penyerang yang akan melewati garis.
Permainan ini bisa dimainkan siapa saja, sebab yang penting pemainnya memiliki ketangkasan dan kecepatan lari yang baik.
Asal Mula Permainan Gobak Sodor
Dilansir dari Warisan Budaya Kemdikbud, gobak sodor adalah salah satu permainan tradisional yang ada di Daerah Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Saat ini, permainan tersebut sudah jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari khususnya di kalangan anak-anak.
Permainan Gobak sodor bersifat kelompok.
Permainan ini dapat dilakukan kapan saja saat anak-anak menginginkannya, misalnya pada saat sedang libur sekolah.
Dulu, permainan ini sering dimainkan di malam hari pada saat terang bulan.
Namun, kini permainan tersebut hanya sering dilakukan pada siang hari.
Permainan ini memang dikenal luas di Indonesia.
Namun, tahukah Moms bahwa permainan ini bukan berasal dari Indonesia?
Ya, sejumlah literatur Belanda menyebutkan bahwa kata Gobak Sodor diambil dari Go Back Through The Door yang artinya menembus pintu.
Penyebutan gobak sodor ini berasal dari kebiasaan orang Indonesia di masa lalu yang sulit mengucap kata dalam bahasa asing.
Alhasil, permainan ini dikenal dengan nama gobak sodor atau dikenal dengan nama galah asin atau galasin.
Selain itu, gobak sodor juga tercatat dalam buku kamus Jawa (Baoesastra) yang ditulis oleh WJS Poerwadarminto.
Buku ini dipublikasikan JB Wolters Uitgevers Maatschappij NV Groningen, Batavia pada tahun 1939.
Terdapat fakta lain mengenai permainan ini, salah satunya gobak sodor berarti bergerak bebas menggunakan tombak.
Gobak berarti bergerak dengan bebas dan sodor berarti tombak.
Penjabaran ini karena dahulu kala para prajurit kerap melakukan permainan yang bernama sodoran untuk melatih keterampilan mereka berperang dengan tombak.
Sementara itu, berdasarkan situs resmi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gobak sodor memiliki arti sendiri.
Ia adalah permainan anak-anak yang terdiri atas dua kelompok, satu kelompok sebagai penjaga benteng dan kelompok yang lain berusaha menembus benteng lawan.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Toko Mainan Anak, Terpercaya dan Terbaik!
Cara Bermain Gobak Sodor
Permainan ini cukup mudah dimainkan, begini caranya:
- Buat garis-garis penjagaan dengan menggunakan kapur, atau biasanya juga bisa menggunakan lapangan bulu tangkis yang sudah ada garis-garisnya. Hanya bedanya dalam Gobak Sodor ini tidak ada garis yang rangkap.
- Bagi pemain menjadi dua tim, setiap tim ini terdiri dari 3 hingga 5 anggota.
- Satu tim akan menjadi tim “penjaga benteng” dan tim lain akan menjadi pihak yang berusaha menerobos pertahanan benteng tersebut.
- Untuk tim yang menjadi “penjaga benteng”, ia harus menjaga lapangan menurut garis horizontal dan garis vertikal.
- “Penjaga benteng” garis horizontal ini harus berusaha menghalangi tim lawan yang tengah bergerak memasuki garis batas.
- Sementara, bagi “penjaga benteng” garis vertikal bertugas untuk menjaga keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan.
- Lalu, tim lawan harus bergerak lewati garis dan penjagaan-penjagaan tersebut dari awal hingga akhir.
Nah, permainan tradisional Gobak Sodor ini juga memiliki aturan tersendiri, yakni:
- Pemain dibagi menjadi 2 tim, yang masing-masing tim terdiri dari 3-5 orang.
- Jika dalam 1 tim terdiri dari 5 orang, maka lapangan yang akan digunakan harus dibagi menjadi 4 kotak persegi panjang dengan ukuran kira-kira 5m x 3m.
- Bagi tim penjaga benteng, mereka harus menjaga supaya tim lawan tidak dapat melewati atau menuju garis akhir.
- Bagi tim lawan, mereka harus bergerak menuju garis akhir dengan syarat tidak tersentuh oleh tim penjaga dan dapat memasuki garis akhir dengan syarat tidak ada anggota tim lawan yang masih berada di wilayah start.
- Tim lawan akan dinyatakan menang jika salah satu anggotanya berhasil kembali ke garis start dengan selamat atau tidak terkena sentuhan oleh tim penjaga.
- Sementara tim lawan akan dikatakan kalah apabila salah satu anggotanya terkena sentuhan oleh tim penjaga atau keluar melewati garis batas lapangan yang telah ditentukan sebelumnya. Apabila hal tersebut terjadi, maka akan dilakukan pergantian posisi tim.
Manfaat Permainan Gobak Sodor
Permainan ini sangat menyenangkan untuk dimainkan.
Selain itu, permainan ini juga membawa banyak manfaat bagi anak.
Salah satunya adalah melatih pergerakan secara aktif.
Sebab, saat memainkannya mengingat anak dituntut untuk bergerak secara cepat, baik saat mereka menjadi penjaga atau menjadi penyerang.
Pergerakan yang cepat dan efisien ini akan membuat anak akan terhindar dari obesitas.
Bahkan menurut studi Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, hasil penelitian ini menunjukkan permainan gobak sodor dapat meningkatkan keterampilan sosial pada anak TK kelompok B.
Baca Juga: Ukuran Lapangan Sepak Bola Sesuai Standar FIFA dan PSSI
Manfaat Permainan Gobak Sodor bagi Perkembangan Anak
Bukan hanya itu, permainan gobak sodor juga memiliki nilai-nilai karakter yang baik untuk perkembangan anak.
Beberapa di antaranya, yaitu:
Nilai Kejujuran
Semua orang bergerak, nilai ini akan menjadi kunci dalam lancarnya permainan ini.
Nilai Kecerdasan
Saat bermain gobak sodor, anak dituntut untuk mengambil keputusan secara cepat saat dibutuhkan.
Nilai Ketangguhan
Saat memainkannya, anak menjadi pribadi yang tidak mudah menyerah dan membentuk sikap yang mampu mengatasi hadangan lawan.
Nilai Kedemokratisan
Nilai ini diraih karena anak saat bermain selalu menjunjung tinggi toleransi, yaitu menerima masukkan kawan satu tim.
Nilai Kepedulian
Akan ada waktu saat rekan satu tim terjatuh, maka temannya yang lainnya memberi semangat dan membantunya sebelum meraih kemenangan.
Nilai Kepatuhan
Sebagai bagian dari strategi, akan ada aba-aba dari pemimpin tim.
Saat anggotanya patuh, maka mereka bisa memenangkan permainan.
Nilai Tanggung Jawab
Semua tindakan yang diambil saat bermain menuntut anak untuk bertanggung jawab atas tindakannya, akan merugikan tim atau tidak.
Nah, yang terpenting dalam permainan ini, anak akan berlatih untuk berusaha dan tidak mudah untuk berputus asa.
Semuanya nilai-nilai yang diajarkan ini merupakan nilai-nilai kehidupan yang penting untuk diajarkan.
Oleh karena itu, permainan tradisional semacam ini harus tetap dilestarikan.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Permainan Anak Usia 2 Tahun, Menyenangkan!
Jenis-Jenis Permainan Tradisional Indonesia
Selain gobak sodor, masih banyak lagi permainan tradisional Indonesia lainnya yang menarik dan patut disimak dan dilestarikan.
Permaianan ini kebanyakan harus dimainkan secara berkelompok.
Tentu yang paling menonjol adalah seluruh permainan ini memerlukan pergerakan fisik dalam memainkannya.
Dengan memainkan permainan tradisional Indonesia, anak-anak akan bergerak bebas.
Sebab, bermain adalah awal dari perkembangan kreativitas anak.
Tak hanya baik untuk dimainkan, saat anak memainkannya juga menjadi bagian dari proses menanamkan kecintaan kepada tradisi dan meneruskan keberagaman budaya Indonesia.
Berikut ini beberapa permainan tradisional Indonesia yang seru untuk dimainkan:
1. Main Kelereng
Ini adalah permainan tradisional yang populer dan digemari anak-anak hingga kini.
Permainan ini bisa dilakukan di mana saja, asalkan ruang yang tersedia cukup luas.
Aturan dalam permainan kelereng sangatlah beragam.
Di setiap daerah terkadang juga memiliki peraturan yang berbeda dalam permainannya.
Namun pada umumnya, permainan kelereng memiliki peraturan yang dimulai dari membuat garis baik kotak atau lingkaran dan mengumpulkan masing-masing kelereng milik pemain di dalamnya.
Setelah itu, para pemain akan menyentilkan kelereng tersebut sesuai dengan jarak yang sudah dibuat, jarak ini biasanya dibuat garis lagi sebagai batas jarak menyentil.
Jika dari hasil menyentil kelereng ke arah kumpulan kelereng milik pemain dan ada kelereng yang keluar dari garis lingkaran tersebut akan menjadi miliknya.
2. Petak Umpet
Ini menjadi salah satu permainan tradisional Indonesia yang banyak dimainkan dan populer hingga kini.
Permainan ini simpel dan tak perlu dimainkan oleh banyak pemain.
Karena hanya dibutuhkan pemain penjaga dan pemain yang bersembunyi.
Untuk menentukan pemain mana yang akan berjaga dan yang bersembunyi dilakukan dengan cara hompimpa.
Cara bermainnya juga mudah.
Dari semua pemain, satu orang berjaga dengan menutup mata sementara yang lain bersembunyi.
Lalu penjaga akan menghitung sampai hitungan yang ditentukan.
Saat hitungan habis, pemain penjaga mulai mencari pemain lain dan titik menghitung menjadi titik akhir dari para pemain.
Baca Juga: Jangan Dimarahi! Ini 12+ Manfaat Anak Bermain Kotor
3. Lompat Tali Karet
Permainan ini umumnya biasa dimainkan oleh anak-anak perempuan, meski boleh-boleh saja dimainkan oleh anak lelaki.
Untuk bermain permainan ini, dibutuhkan minimal tiga orang.
Karena permainan lompat tali karet membutuhkan dua orang untuk membentangkan dan memegang tali.
Sementara pemain lain akan melewati tali dengan cara melompat dan tidak boleh menyentuh tali tersebut.
Aturannya sangat mudah, pemegang tali akan mengatur ketinggian tali, biasanya dimulai dari ketinggian selutut.
Semua pemain harus berhasil melewati tali, dan tali akan terus naik sampai ke kepala.
Apabila ada pemain yang gagal melompat dan mengenai tali, maka ia harus bergantian berjaga.
4. Engklek
Engklek adalah salah satu permainan tradisional yang banyak digemari anak-anak, baik anak perempuan maupun laki-laki.
Ada beberapa jenis petak yang bisa digunakan untuk bermain engklek, seperti bentuk L, kincir angin dan bentuk gunung.
Aturan permainannya juga sangat mudah.
Diawali dengan pemain yang melempar koin ke kotak terdekat.
Kemudian, bermain dengan melawati petak tersebut tanpa menginjak koin yang dilemparnya.
Setelah itu, pemain lompat sampai ke garis awal dan mengambil koin.
Jika berhasil, maka lemparkan kembali koin tersebut ke kotak selanjutnya.
Pemenang akan ditentukan oleh siapa yang berhasil melempar koin ke semua kotak yang telah dibuat.
Sebagai bentuk perkenalan, Moms dan Dads bisa mencoba memperkenalkan permainan ini kepada anak di dalam keluarga.
Terlebih jika ada acara kumpul keluarga, anak-anak bisa diajarkan bersama tentang permainan tradisional ini, termasuk Gobak Sodor.
Selamat mencoba ya, Moms!
- https://student-activity.binus.ac.id/bssc/2017/04/lets-preserve-gobak-sodor-an-indonesian-traditional-game/
- https://kumparan.com/berita-update/permainan-gobak-sodor-dan-manfaatnya-untuk-kesehatan-fisik-dan-mental-1wPN88skti1
- https://journal.uny.ac.id/index.php/jppm/article/view/10374
- https://diy.kemenag.go.id/3389-pendidikan-karakter-di-permainan-gobak-sodor-ala-man-4-bantul.html
- https://happyplayindonesia.com/permainan-tradisional-indonesia-dan-cara-mainnya/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.