Kapan Kembali Haid Setelah Melahirkan? Cek Penjelasannya!
Tidak sedikit Moms yang bingung saat mengalami haid setelah melahirkan.
Hal ini lantaran kehamilan membuat Moms tidak haid selama kurang lebih 9 bulan lamanya.
Tahukah Moms, haid setelah melahirkan akan terjadi di waktu yang berbeda pada setiap wanita?
Bahkan, ada yang harus menunggu cukup lama untuk merasakan menstruasi kembali pasca melahirkan.
Yuk, ketahui fakta tentang haid setelah melahirkan berikut ini!
Baca Juga: Postpartum Depression, Gangguan Mental setelah Melahirkan
Kapan akan Haid Kembali setelah Melahirkan?
Salah satu yang sering dipertanyakan, kapan wanita akan haid setelah melahirkan?
Tentu ini dipengaruhi dari berbagai faktor dan kondisinya bisa berbeda setiap orang.
Pahami penjelasannya, Moms!
1. Haid setelah Melahirkan jika Tidak Menyusui secara Eksklusif
Menstruasi akan kembali terjadi sekitar 6–8 minggu setelah melahirkan apabila Moms tidak menyusui secara eksklusif.
Artinya, dalam masa menyusui, Si Kecil menerima ASI dan dibarengi asupan susu formula atau nutrisi lainnya.
2. Haid setelah Melahirkan jika Memberi ASI Eksklusif
Beda halnya untuk mereka yang melakukan ASI eksklusif selama 6 bulan penuh untuk Si Kecil.
Haid setelah melahirkan akan terjadi sekitar 6–8 bulan setelahnya.
Untuk beberapa kasus, bahkan bisa 1–2 tahun setelah melahirkan baru merasakan menstruasi dan ini normal terjadi.
Darah setelah Melahirkan adalah Daraf Nifas Bukan Darah Haid
Menurut Pregnancy Birth, and Baby, darah haid berbeda dengan darah yang keluar beberapa hari pasca melahirkan.
Darah yang keluar sehabis melahirkan yang disebut nifas ini, akan terjadi selama 2 bulan dan aliran darahnya cukup berat.
Namun, pendarahan berat yang tidak terkontrol setelah lahir bisa menjadi satu kondisi serius.
Adapun beberapa tanda bahaya nifas yang berkaitan dengan perdarahan, yaitu:
- Aliran darah cukup deras.
- Adanya gumpalan darah yang besar.
- Warna darah berubah menjadi merah terang.
- Pusing, badan lemah, atau kesulitan bernapas.
Segera konsultasikan apabila merasakan kondisi ini pasca melahirkan ya, Moms.
Penyebab Siklus Haid Tidak Teratur Pasca Melahirkan
Seperti kita ketahui, haid setelah melahirkan tidak terjadi secara langsung ya, Moms.
Perlu menunggu beberapa minggu, bulan, hingga tahun untuk siklus haid kembali normal.
Lantas, apakah yang menyebabkan hal ini terjadi?
Mengutip Reproductive Facts, hormon dalam tubuh akan mengalami perubahan setelah melahirkan dan pada masa menyusui.
Adapun ini dipengaruhi dari hormon prolaktin, salah satu hormon reproduksi yang berfungsi untuk memproduksi ASI.
Jika wanita sedang menyusui, hormon ini akan tertahan dan salah satu yang menyebabkan tubuh tidak mengalami ovulasi.
Akibatnya, wanita tidak mengalami haid setelah melahirkan. Ini adalah kondisi normal dan tak perlu dikhawatirkan.
Baca Juga: 17 Buah Pelancar ASI untuk Ibu Menyusui, Tinggi Nutrisi!
Apakah Haid Pengaruhi Kualitas ASI?
Setelah siklus menstruasi kembali normal, ada beberapa perubahan yang terjadi pada kualitas ASI.
Hal ini dipicu dari hormon dalam tubuh yang menyebabkan produksi ASI bisa menurun ataupun sebaliknya.
Sejumlah wanita merasakan bahwa supply ASI menurun dan memengaruhi Si Kecil dalam proses menyusui.
Mengutip La Leche League International, untuk memperbaiki nutrisi dalam ASI, bisa dengan mengonsumsi suplemen kalsium dan magnesium dengan dosis 500–1000 mg.
Ini bisa dilakukan pada 3 hari pertama siklus haid setelah melahirkan untuk mencegah kekurangan nutrisi Si Kecil.
Bahkan, rasa dari ASI itu sendiri pun juga bisa berubah, lho. Namun, perubahan ini terbilang sangat minim dan seharusnya tidak mempengaruhi proses Si Kecil menyusui.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Pompa ASI Elektrik Terbaik dan Nyaman
Kondisi Normal Haid setelah Melahirkan
Penting untuk tahu bagaimana kondisi yang normal ketika mengalami menstruasi setelah melahirkan.
Berikut sejumlah proses dan fakta siklus menstruasi setelah melahirkan yang dialami wanita:
1. Perubahan Gejala
Ketika Moms mulai menstruasi kembali, kemungkinan menstruasi pertama setelah melahirkan akan sedikit berbeda.
Ini adalah salah satu cara tubuh dalam menyesuaikan diri dengan siklus menstruasi yang normal.
Sejumlah wanita mungkin mengalami beberapa perbedaan gejala seperti berikut:
- Kram perut yang lebih kuat atau lebih ringan dari biasanya.
- Terdapat gumpalan darah kecil.
- Aliran darah cukup berat.
- Aliran darah tidak teratur.
- Nyeri hebat di beberapa area tubuh.
Kram yang cukup terasa ini disebabkan karena adanya peningkatan jumlah lapisan pada rahim.
Untuk kasus yang jarang terjadi, hal ini memicu komplikasi seperti gangguan tiroid atau adenomiosis, yakni penebalan dinding rahim.
2. Aroma Darah Berbeda
Moms, perubahan yang dialami juga terdapat pada aroma dari darah menstruasi.
Untuk kondisi normal, darah akan berbau agak manis. Ada pun hal ini karena bercampur dengan sisa jaringan ketika masa kehamilan terjadi.
Darah haid yang terasa asing atau berbau busuk, salah satu gejala yang perlu diperhatikan.
Ini bisa berupa tanda infeksi dan perlu segera mendapatkan perawatan dari dokter.
3. Nyeri pada Payudara
Bukan hal yang aneh jika puting pada payudara terasa perih sebelum atau saat menstruasi.
Sejumlah studi menunjukkan bahwa kadar kalsium dalam darah akan menurun ketika haid setelah melahirkan.
Tak jarang, ini menyebabkan puting terasa sakit dan penurunan produksi ASI.
Untuk mengatasi hal ini, Moms bisa dengan melakukan pompa ASI.
Dengan memompa ASI, ini akan menjaga produksi ASI tetap lancar dan payudara tidak terasa nyeri.
Selain itu, lebih baik untuk menggunakan pembalut ketika mengalami menstruasi setelah melahirkan.
Untuk proses melahirkan normal, penggunaan tampon dipercaya dapat memicu infeksi di sekitar vagina, lho.
4. Bayi Mudah Rewel
Haid setelah melahirkan membuat sejumlah bayi akan mudah rewel dan sulit beristirahat.
Produksi ASI yang menurun dan sedikit perubahan rasa di dalamnya membuat Si Kecil merasa ada 'keanehan'.
Tenang, ini adalah kondisi normal dan berlangsung hanya dalam sementara waktu, ya.
Ketika anak sudah mulai terbiasa, ia akan kembali pada siklus menyusui yang normal.
Namun, ketika Si Kecil semakin sulit untuk menerima asupan dari ASI, susu formula, atau lainnya, segara tanyakan pada ahli gizi.
Membiarkan anak tidak menerima asupan akan mempengaruhi tumbuh kembangnya di kemudian hari.
Efek Samping Tidak Haid setelah Melahirkan
Lantas, adakah efek samping apabila Moms tidak haid setelah melahirkan?
Tentu saja ada Moms, salah satu dampak yang dapat dirasakan jika tidak haid setelah melahirkan yaitu memengaruhi suasana hati.
Setelah melahirkan, kadar hormon estrogen dan progesteron yang tinggi selama kehamilan tiba-tiba turun.
Perubahan hormon ini dapat mempengaruhi keseimbangan kimia otak dan berkontribusi pada perubahan suasana hati.
Bagi beberapa perempuan, menjadi ibu adalah peran yang baru dan menantang.
Moms mungkin mengalami perasaan cemas, stres, atau merasa tidak siap untuk menghadapi tanggung jawab ini.
Hal tersebut dapat menyebabkan stres dan kelelahan, yang juga dapat mempengaruhi suasana hati.
Tidak haid setelah melahirkan bahkan bisa menjadi tambahan beban psikologis bagi beberapa perempuan yang mungkin khawatir tentang kesehatan reproduksi mereka atau kehamilan masa depan.
Belum Haid Setelah Melahirkan tapi Sudah Berhubungan, Apakah Bisa Hamil?
Moms yang belum haid setelah melahirkan, mungkin sulit menahan hasrat untuk berhubungan seksual dengan suami.
Lalu, ketika belum haid setelah melahirkan tapi sudah berhubungan, apakah bisa hamil?
Moms, pasti sudah tahu jawabannya, bukan?
Ya, meskipun Moms belum mengalami menstruasi setelah melahirkan, masih ada kemungkinan untuk hamil jika telah berhubungan seksual.
Alasan utamanya adalah karena ovulasi tetap dapat terjadi sebelum haid setelah melahirkan kembali normal.
Jadi, tidak semua ovulasi diawali dengan masa haid karena pada kasus tertentu, Moms mungkin bisa berovulasi tanpa mengalami haid setelah melahirkan.
Jika Moms dan Dads ingin mencegah kehamilan setelah melahirkan, pastikan untuk menggunakan metode kontrasepsi yang efektif.
Jangan ragu bicarakan dengan dokter untuk memilih metode kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan Moms, ya.
Belum Haid setelah Melahirkan, Apa Boleh KB?
Tenang saja, Moms, meski belum haid setelah melahirkan, wanita tetap boleh KB untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Dalam hal ini, Moms tetap bisa memilih metode kontrasepsi non-hormonal seperti kondom atau IUD non-hormonal.
Bisa juga menggunakan kontrasepsi hormonal seperti pil KB, KB suntik, atau implan.
Konstultasikan dengan dokter tentang kondisi kesehatan Moms, riwayat kesehatan, efek samping potensial, dan preferensi pribadi.
Sebab, setiap jenis kontrasepsi memiliki keuntungan dan risiko tertentu, jadi pastikan untuk mendapatkan informasi yang tepat.
Baca Juga: 13+ Pantangan Makanan untuk Ibu Menyusui, Catat Moms!
Ingat ya, Moms, apabila tak juga mengalami haid setelah melahirkan, jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter agar menemukan solusinya, ya!
- https://www.pregnancybirthbaby.org.au/periods-after-pregnancy
- https://www.reproductivefacts.org/news-and-publications/patient-fact-sheets-and-booklets/documents/fact-sheets-and-info-booklets/hyperprolactinemia-high-prolactin-levels/
- https://www.llli.org/breastfeeding-info/menstruation/
- https://www.parents.com/pregnancy/my-body/postpartum/your-period-after-pregnancy-what-to-expect/
- https://www.infacol.co.uk/blog/no-period-after-pregnancy-when-to-worry-and-why-it-happens/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.