Ini 5 Hal yang Wajib Dibicarakan Sebelum Lakukan Pernikahan Beda Budaya
Sebagai negara dengan ragam suku, ras dan agama, menikah beda budaya tak lagi menjadi hal yang tabu.
Menurut jurnal penelitian yang dilakukan oleh Anelmus Agung Pramudito berjudul Studi Literature tentang Perkawinan Antar-Budaya, pernikahan antar budaya adalah bentuk hubungan antara pria dan wanita dari suku yang berbeda dan dalam sebuah komitmen institusional.
Meski begitu, bukan berarti pernikahan beda budaya tidak memiliki tantangan tersendiri ya, Moms. Terlebih jika menikah dengan budaya dari negara lain, tentu banyak hal yang perlu dipersiapkan.
Baca Juga: Seks Pengantin Baru dan Sudah Lama Menikah, Apa Bedanya Ya?
Hal yang Diperhatikan dalam Pernikahan Beda Budaya
Menyatukan dua manusia dengan latar budaya yang berbeda dalam sebuah pernikahan tentu bukan hal yang mudah. Dibutuhkan proses adaptasi yang berbeda jika dibandingkan dengan pasangan yang menikah satu suku.
Oleh karena itu, sebelum melaksanakan pernikahan beda budaya, pastikan untuk mendiskusikan lima hal ini terlebih dahulu agar pernikahan langgeng dan harmonis.
1. Perbedaan Nilai dan Budaya
Foto: freepik.com
Sebelum melangkah ke jenjang yang lebih serius, pastikan untuk mendiskusikan perbedaan nilai, kebiasaan, tradisi, dan budaya kepada pasangan.
Menurut Marital Counseling, jabarkan secara detail dan menyeluruh mengenai hal-hal apa yang nantinya harus dianut, ditoleransi, dan diadaptasi setelah menikah.
Perbedaan tersebut bisa datang dari banyak hal, Moms. Misalnya, cara pengasuhan anak di suku Jawa berbeda dengan pasangan yang berasal dari suku Batak.
Diskusikan dengan terperinci dan bicarakan mana hal-hal yang sekiranya bisa ditoleransi dan mana yang harus diubah dan disesuaikan dengan kebutuhan rumah tangga.
Penyampaian dan penjelasan kepada pasangan juga harus tepat. Jangan sampai menyinggung atau menjelek-jelekan suku pasangan. Gunakanlah kalimat 'keluarga aku biasanya seperti ini, bagaimana dengan keluargamu? Mungkin ada perbedaan, ya'.
Baca Juga: Baru Menikah, Ini 3 Tips Agar Foreplay Malam Pertama Tidak Canggung
2. Menyamakan Ekspektasi dan Tujuan
Foto: unsplash.com
Jangan berekspektasi berlebihan bahwa nantinya pasangan akan bisa melebur dan mengikuti budaya Moms seutuhnya setelah melakukan pernikahan beda budaya, ya. Pahami bahwa pasangan lahir dan dibesarkan dari suku berbeda.
Dibutuhkan pengalaman, kesadaran diri, adaptasi, dan toleransi yang tinggi bagi masing-masing pihak untuk bisa berbaur. Maka, penting sekali untuk mendiskusikan ekspektasi Moms dan pasangan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sri Hidayati berjudul Penyesuaian Budaya dalam Perkawinan, penyesuaian budaya dalam perkawinan mampu mengembangkan hubungan pasangan dan berguna untuk saling beradaptasi dalam peran, komunikasi, mengatasi konflik, toleransi hingga perbedaan setelah menikah.
3. Terbukanya Komunikasi
Foto: freepik.com
Mengutip Marriage in a Box, pernikahan beda budaya tentu juga dibarengi dengan perbedaan cara berkomunikasi, seperti bahasa yang digunakan, ekspresi, intonasi suara dan bahasa tubuh.
Agar tidak terjadi miskomunikasi setelah menikah, komunikasi penting untuk dibicarakan.
Misalnya, saling toleransi jika pasangan tidak mengerti atau salah paham dengan kalimat yang diucapkan. Tak jarang karena keterbatasan bahasa dalam komunikasi di keluarga beda budaya membuat pasangan menjadi minder, tidak percaya diri, dan pendiam.
Menurut jurnal Communication in Intercultural Marriages: Managing Cultural Differences and Conflicts, budaya yang berbeda sering ditandai oleh gaya komunikasi yang berbeda dan dapat menyebabkan kesalahpahaman dan mengarah pada "bentrokan budaya."
Maka, dibutuhkan peran Moms dan Dads agar terjalin komunikasi, saling menyemangati, dan memaklumi.
Baca Juga: 8 Penyebab Utama Masalah Komunikasi dalam Pernikahan
4. Masalah Imigrasi
Foto: unsplash.com
Apabila Moms menikah dengan pasangan yang berasal dari negara berbeda dan berencana untuk menetap di Indonesia atau mengajak untuk tinggal di negara asalnya, maka permasalahan dengan pihak imigrasi juga perlu diperhatikan.
Ada prosedur dan tata cara khusus yang tentunya lebih rumit dibandingkan menikah dengan orang sesama Indonesia.
Bicarakan mengenai hal ini juga, apakah pasangan bersedia untuk mengurus surat-surat dan menaati prosedur yang sudah ditetapkan jika nantinya melakukan pernikahan beda budaya?
5. Konsep Pernikahan
Foto: unsplash.com
Menikah beda budaya tentu harus mempertimbangkan dan menyamakan konsep pernikahan. Mengingat ada dua budaya yang melebur menjadi satu, pastinya pihak keluarga juga punya konsepnya masing-masing soal resepsi pernikahan.
Bicarakan kepada pasangan apakah akan menikah dengan adat tertentu atau bisa juga menggunakan cara internasional, yakni mengenakan gaun dan jas agar tidak dibingungkan saat memilih konsep pernikahan adat.
Namun, pastikan pasangan juga membicarakan hal ini kepada pihak keluarganya, lalu mengambil jalan tengah untuk kebaikan kedua belah pihak ya, Moms. Jangan lupa untuk selalu mengedepankan toleransi.
Itulah lima hal yang perlu dibicarakan sebelum menjalani pernikahan beda budaya. Selain toleransi, penyesuaian, dan komunikasi, keinginan dan tujuan pernikahan yang kuat juga jadi hal penting yang perlu dimiliki dalam sebuah hubungan.
Perbedaan budaya bukanlah hal yang perlu ditakutkan. Jika kedua pasangan telah berkomitmen untuk berumah tangga bersama dan saling mengasihi, segala tantangan pasti bisa dilalui. Semoga sukses, Moms!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.