Hamil 2 Bulan, Ini Sederet Hal Penting yang Wajib Diperhatikan
Bagi kebanyakan perempuan, kehamilan umumnya baru terasa saat memasuki usia hamil 2 bulan.
Hal tersebut berkaitan dengan munculnya gejala-gejala, seperti mual yang lebih intens, pola makan berubah, dan sebagainya.
Oleh karena itu, setiap ibu hamil muda perlu menyiapkan segala hal agar tubuh tetap kuat dan sehat hingga persalinan.
Yuk, simak apa saja gejala hamil 2 bulan dan hal-hal lain yang perlu diperhatikan agar kehamilan tetap lancar!
Baca Juga: 9 Gerakan Senam Hamil Trimester 2, Ikuti Yuk!
Gejala Hamil 2 Bulan
Pada kehamilan 2 bulan, sebagian besar Moms mulai mengalami banyak gejala. Ini merupakan tanda bagi hadirnya janin di dalam kandungan.
Berikut ini ciri-ciri janin berusia 8 minggu atau hamil 2 bulan yang mesti dikenali:
1. Morning Sickness
Secara umum, mual dan muntah pada kehamilan (morning sickness) tidak berefek negatif pada kesehatan bayi ataupun Moms.
Namun, perasaan terus-menerus ingin muntah dapat menyebabkan gangguan makan dan kegagalan untuk fokus pada pekerjaan.
Keluhan ini biasanya terjadi karena pengaruh hormonal untuk mendukung tumbuh kembang janin usia 8 minggu.
2. Mood Swing
Kondisi ini sangat umum terjadi pada 1-10 minggu pertama kehamilan, menurut The American Pregnancy Association.
Sebagian besar disebabkan oleh hormon progesteron dan estrogen, yang mengakibatkan pergeseran komposisi kimia otak.
Kondisi ngidam akan lebih parah pada mood swing, karena biasanya akan menginginkan sesuatu yang 'aneh'.
Jika kondisi ini terjadi tanpa terkendali, Moms yang sedang hamil bisa saja kekurangan nutrisi.
3. Frekuensi BAK Lebih Sering
Frekuensi BAK yang meningkat merupakan hasil dari perubahan hormon human Chorionic Gonadotropin (hCG).
Karena frekuensi BAK meningkat dan volume cairan darah meningkat, Moms akan merasa sering haus.
Selain Moms, bayi juga membutuhkan jumlah cairan yang cukup.
Bayi di dalam kandungan hanya bisa mendapatkan cairan dari tubuh ibunya.
Oleh karena itu, menjaga kecukupan cairan (hidrasi) menjadi prioritas tertinggi untuk setiap ibu hamil.
Baca Juga: 5 Penyebab Lama Hamil setelah Keguguran
4. Peningkatan Ukuran dan Bentuk Payudara
Hamil 10 minggu atau 2 bulan lebih dapat menyebabkan perubahan hormon progesteron dan estrogen.
Hal inilah yang juga akan meningkatkan cadangan lemak dalam tubuh, termasuk payudara.
Janin di dalam perut pun akan bergerak dengan lembut, tetapi tidak cukup untuk bisa dirasakan.
Untuk menghindari cedera yang dapat membahayakan janin, pastikan untuk menghindari aktivitas berat.
5. Peningkatan Air Liur di Mulut
Pada bulan-bulan awal kehamilan, kebanyakan ibu hamil biasanya akan memiliki air liur lebih yang banyak daripada biasanya.
Ini bisa terkait dengan hormon atau rasa mual di pagi hari.
Meski begitu, keadaan tersebut tidak berbahaya bagi bayi atau Moms sendiri.
Tidak hanya itu, gusi ibu hamil 2 bulan juga akan menjadi lebih lembut karena pengaruh hormon di dalam tubuh.
Rambut Moms juga mungkin akan sedikit kusut.
Moms dapat pula mengalami hidung tersumbat, yang dapat diatasi dengan penggunaan humidifier.
Baca Juga: 8 Jenis Makanan yang Bisa Membesarkan Bokong
6. Timbul Flek Cokelat Kemerahan Samar
Bercak atau berdarah sedikit bisa membuat khawatir.
Namun, kondisi ini juga bisa menjadi tanda implantasi embrio saat hamil 10 minggu.
Keadaan tersebut juga dapat dialami setelah hubungan seksual, karena serviks sangat sensitif pada tahap ini.
Moms mungkin akan mulai mengalami beberapa gejala lain di usia hamil 2 bulan, seperti keputihan.
Meningkatnya kadar hormon saat usia kehamilan 2 bulan juga dapat menyebabkan timbulnya jerawat.
Namun, tak sedikit pula ibu hamil 2 bulan yang wajahnya tampak berseri. Kondisi ini disebut sebagai pregnancy glow.
7. Peningkatan Volume Darah Ibu Hamil
Pada saat hamil 2 bulan, sel-sel di ovarium akan terus memproduksi hormon yang disebut progesteron.
Hormon ini penting untuk menjaga kestabilan kondisi kehamilan.
Selain itu, jumlah darah yang beredar di tubuh Moms juga meningkat untuk memenuhi kebutuhan janin dalam kandungan.
Peningkatan volume darah akan membuat Moms merasa lebih hangat di usia hamil 2 bulan ini.
Perut akan mulai membengkak sedikit. Rahim Moms juga sudah seukuran buah jeruk, tetapi masih tersembunyi di dalam panggul.
Baca Juga: Amankah Obat Cetirizine untuk Ibu Hamil? Ini Jawabannya!
8. Perubahan Berat Badan
Baby bump mungkin belum terlihat saat hamil 2 bulan.
Moms bahkan mungkin kehilangan berat badan jika mengalami morning sickness atau sensitivitas yang parah terhadap makanan sehari-hari.
Namun, ketika berat badan mulai bertambah sedikit demi sedikit, Moms mungkin akan merasakan perut kembung.
Baca Juga: Panduan Penting Puasa Saat Hamil Trimester 1-3, Simak Moms!
Perkembangan Janin saat Hamil 2 Bulan
Agar lebih jelas, berikut ini beberapa perkembangan janin saat hamil 2 bulan:
1. Gambar USG Bayi
Saat hamil 2 bulan atau 10 minggu, bayi baru dalam tahap awal berkembang ke bentuk manusia.
Gambar janin 7 minggu di USG, yaitu bayi terlihat seperti makhluk luar angkasa dari planet yang berbeda.
Bayi terlihat menyerupai tabung melengkung, dengan kepala di satu ujung dan bokong di ujung lainnya.
Tabung ini adalah tempat sumsum tulang belakang mulai berkembang, bersama dengan plasenta.
Sekecil apa pun kelihatannya, pertumbuhan bayi di bulan ke-2 kehamilan hampir sepuluh ribu kali tahap pertama dari keberadaannya.
2. Bentuk Tubuh Bayi
Ciri-ciri wajah, termasuk mata, hidung, telinga, mulai perlahan muncul. Sementara itu, dahi tetap berukuran 'raksasa'.
Dokter mungkin akan Meminta Moms untuk mendengarkan detak jantung bayi pada usia minggu ke-6 kehamilan atau memasuki usia hamil 2 bulan.
Pada periode ini, alat kelamin dan anggota badan janin juga terbentuk, meskipun masih samar-samar.
Sebagian besar organ tubuh juga sudah mulai berkembang pada tahap ini.
Lantas, bagaimana dengan bentuk janin keguguran?
Sayangnya, bentuk janin keguguran 2 bulan masih belum dapat terlihat dengan jelas.
3. Organ Dalam Bayi Mulai Terbentuk
Dilansir WebMd, tabung saraf (otak, sumsum tulang belakang, dan jaringan saraf lainnya dari sistem saraf pusat) telah terbentuk dengan baik.
Saluran pencernaan dan panca indra mulai berkembang pada janin 8 minggu ke atas.
Embrio juga mulai bergerak, meski Moms belum bisa merasakannya.
Pada akhir usia hamil 2 bulan, janin memiliki panjang sekitar 2,54 cm dengan berat sekitar 9,45 gram.
Baca Juga: Perubahan dan Perkembangan Janin pada Tiap Trimester Kehamilan, Bumil Wajib Tahu!
Makanan yang Baik saat Hamil 2 Bulan
Ibu hamil perlu memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi memiliki nutrisi yang cukup bagi dirinya dan bayi dalam kandungannya.
Untuk kehamilan yang sehat, Moms harus mendapatkan makanan yang seimbang dan bergizi, seperti:
1. Buah dan Sayur-sayuran
Buah dan sayur menjadi menu makanan utama pada ibu hamil 10 minggu ke atas.
Targetkan 5 porsi buah dan sayuran per hari.
Makanan sehat ini bisa disajikan dalam bentuk jus murni, atau dimakan langsung setelah dicuci.
2. Makanan Kaya Karbohidrat dan Protein
Karbohidrat merupakan sumber energi, yang penting untuk menjaga kestabilan tubuh ibu hamil.
Beberapa makanan mengandung karbohidrat, misalnya kentang, nasi, pasta, dan roti.
Selain karbohidrat, ibu hamil juga perlu mengonsumsi makanan mengandung protein.
Protein hewani adalah pilihan terbaik. Ini bisa diperoleh dari ikan, daging tanpa lemak, ayam, dan telur.
Protein juga bisa diperoleh dari sumber nabati, seperti kacang-kacangan.
3. Makanan Laut
Peneliti Inggris dan Brasil melaporkan dalam jurnal PLOS ONE, seafood dinilai baik untuk ibu hamil.
Diketahui ibu hamil yang mengonsumsi makanan laut memiliki tingkat kecemasan lebih rendah.
Kecemasan berlebihan adalah salah satu ciri-ciri hamil 2 bulan yang kerap terjadi akibat mood swing.
Meski demikian, konsumsi seafood selama hamil tetap harus dibatasi.
Baca Juga: 10 Cara Menghilangkan Jerawat Saat Hamil, Dijamin Aman!
4. Serat dan Rendah Lemak
Ibu hamil sebaiknya meningkatkan konsumsi serat, agar fungsi pencernaannya tetap terjaga dengan baik.
Serat bisa ditemukan pada roti gandum, pasta, kacang-kacangan, buah, dan sayuran.
Sebaliknya, ibu hamil sebaiknya membatasi konsumsi lemak agar tidak melebihi dari jumlah harian yang dianjurkan.
Para peneliti dari University of Illinois melaporkan dalam Journal of Physiology terkait asupan lemak di kala kehamilan.
Penelitian tersebut menjelaskan bahwa konsumsi tinggi lemak dapat membuat bayi lahir dengan kondisi diabetes secara genetik.
5. Kalsium dan Zinc
Penting untuk memenuhi kebutuhan kalsium harian.
Hal ini bisa diwujudkan dengan mengonsumsi produk susu, seperti keju dan yoghurt.
Moms yang sedang hamil juga sebaiknya memenuhi kebutuhan zinc sehari-hari.
Zinc memainkan peran utama dalam pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam kandungan.
Ini termasuk metabolisme asam nukleat dan sintesis protein. Zinc bisa ditemukan dalam kacang-kacangan.
6. Zat Besi
Zat besi membentuk bagian utama hemoglobin.
Ini adalah pigmen pembawa oksigen dan protein utama dalam sel darah merah untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Selama kehamilan, jumlah darah dalam tubuh Moms meningkat hampir 50%.
Artinya, tubuh ibu hamil membutuhkan lebih banyak zat besi.
Jika kekurangan zat besi, risiko anemia bisa meningkat tinggi. Waspada, ya, Moms!
Baca Juga: Apa Saja Penyebab Bercak Putih pada Kulit? Cari Tahu Moms!
Pantangan untuk Ibu Hamil 2 Bulan
Dilansir dari Sanfordhealth.org, ada beberapa pantangan bagi ibu hamil 2 bulan.
Berikut sejumlah pantangan untuk hamil 10 minggu ke atas yang perlu dikenali:
1. Merokok
“Yang pertama adalah jangan merokok,” kata JoLyn Seitz, MD, dokter kandungan di Sanford Health.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), tidak hanya saat usia hamil 2 bulan, perempuan yang merokok selama kehamilan lebih berisiko keguguran.
Bayi yang dilahirkan berisiko tinggi untuk cacat, seperti bibir sumbing atau langit-langit mulut sumbing, prematur, dan sebagainya.
2. Makan Daging Mentah
Selanjutnya, jangan makan daging mentah, karena berisiko tertular listeriosis dan toksoplasmosis.
Kondisi ini dapat menyebabkan penyakit serius dan mengancam jiwa.
Penyakit-penyakit ini juga dapat menyebabkan cacat lahir yang parah hingga keguguran.
Baca Juga: 5 Gerakan Senam Ketangkasan agar Tubuh Bugar
3. Sauna atau Spa
Ibu hamil 2 bulan juga dilarang mengunjungi tempat sauna.
Sebab, paparan panas berlebihan saat sauna atau spa dapat meningkatkan risiko dehidrasi.
Bukan tidak mungkin, sauna dan spa juga bisa menyebabkan ibu hamil kehilangan kesadaran sehingga berisiko jatuh.
Sangat mungkin bahwa kenaikan suhu inti akibat sauna atau spa juga akan memengaruhi perkembangan bayi, terutama pada usia hamil 2 bulan.
4. Makan Berlebihan
Ada pepatah yang bilang: ibu hamil harus makan untuk dua orang.
Namun, Moms sebaiknya abaikan saja pepatah tersebut.
Sebab, makan terlalu banyak saat kehamilan malah bisa menambah berat badan tidak normal yang berujung obesitas.
Jika itu terjadi, bayi juga berisiko tinggi mengalami obesitas di kemudian hari.
Baca Juga: Kapan Saat Terbaik Beralih dari Popok Bayi Ke Popok Celana?
5. Berhubungan Seks
Para Moms yang sedang hamil muda atau hamil 2 bulan, tidak disarankan untuk melakukan hubungan seks. Mengapa? Karena orgasme bisa menyebabkan keguguran di usia kehamilan muda dan menyebabkan persalinan di usia kehamilan lanjut.
Oleh karena itu, untuk Moms yang berada pada masa kehamilan muda, tidak disarankan untuk berhubungan seks dulu dengan paksu ya.
6. Olahraga Berat
Apabila Moms rutin dan gemar berolahraga, semasa hamil pun dapat diteruskan. Namun perlu diperhatikan, bahwa olahraga yang dilakukan bukanlah berat dan berisiko ya, Moms.
Moms bisa melakukan olahraga ringan selama 5-30 menit, misalnya jalan pagi, senam ringan, yoga, atau berenang.
Jalan merupakan olahraga paling aman semasa hamil. Berenang pun termasuk olahraga yang kecil risikonya dan dapat dilakukan sepanjang usia kehamilan.
Selain itu, berenang juga dapat membuat punggung terasa nyaman dan tubuh menjadi ringan, karena terhindar dari gravitasi.
Hal yang Perlu Diperhatikan saat Hamil 2 Bulan
Ibu hamil usia 2 bulan mungkin akan mengalami perdarahan vagina.
Kondisi ini berkisar dari bercak ringan, hingga perdarahan hebat dengan gumpalan.
Ada beberapa penyebab perdarahan vagina pada usia hamil 2 bulan, yaitu:
- Pendarahan implantasi dapat terjadi pada waktu sel telur yang telah dibuahi ditanamkan ke dalam rahim. Kondisi ini normal.
- Perdarahan setelah berhubungan vagina juga sering terjadi selama kehamilan, karena serviks lebih rentan saat bersentuhan. Kondisi ini cukup normal.
- Perdarahan bisa menjadi tanda dari keguguran. Kondisi ini adalah gawat darurat medis yang mesti segera ditangani.
Sejauh ini, penyebab keguguran yang paling umum adalah masalah pada kromosom dalam embrio.
Alasan lain keguguran termasuk masalah hormonal.
Baca Juga: Pantau Janin dalam Kandungan dengan 4 Aplikasi Detak Jantung Janin
Vitamin untuk Hamil 2 Bulan
Asupan makanan yang seimbang adalah salah satu kunci utama untuk mewujudkan kehamilan yang sehat.
Tapi, ada juga ibu hamil yang kesulitan makan sehingga perlu mengonsumsi suplemen tertentu.
Beberapa suplemen yang mungkin dibutuhkan ibu hamil, di antaranya:
- Asam Folat
Food and Drugs Administration (FDA) merekomendasikan agar ibu hamil mengonsumsi 800 mcg folat setiap hari selama kehamilan.
Kadar asam folat berkaitan dengan penutupan tabung saraf, dan perkembangan ini terjadi pada awal kehamilan.
Calon ibu harus yakin bahwa mereka mengonsumsi asam folat dalam jumlah cukup setiap harinya.
- Zat Besi
Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan ibu hamil untuk mendapatkan 18 mg zat besi setiap hari.
Zat besi yang cukup membantu bayi menerima jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk berkembang.
- DHA
Banyak manfaat DHA untuk kehamilan.
Tidak heran, DHA direkomendasikan untuk dikonsumsi selama trimester pertama kehamilan.
DHA sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak bayi.
- Vitamin B6
Food and Drugs Administration (FDA) merekomendasikan agar ibu hamil mengonsumsi 2,5 mg vitamin B6 setiap hari selama kehamilan.
Vitamin B6 dibutuhkan untuk membantu meringankan mual selama kehamilan.
Baca Juga: 11+ Vitamin Program Hamil untuk Suami, Yuk Coba!
Usia hamil 2 bulan menjadi sangat krusial, karena waktu terpenting bagi tumbuh kembang janin di dalam kandungan.
Karena itu, selalu konsultasikan setiap perubahan yang dialami kepada dokter, ya.
Moms juga perlu berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter apabila merasa membutuhkan suplemen kehamilan.
Hal ini penting diperhatikan guna memastikan kesehatan kehamilan usia 2 bulan dan seterusnya.
- https://www.fda.gov/food/dietary-supplements-guidance-documents-regulatory-information/dietary-supplement-labeling-guide-appendix-c-daily-values-infants-children-less-4-years-age-and
- https://www.cdc.gov/reproductivehealth/maternalinfanthealth/substance-abuse/e-cigarettes-pregnancy.htm
- https://news.sanfordhealth.org/womens/dos-and-donts-during-first-trimester-pregnancy/
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21486814/
- https://journals.plos.org/plosone/article
- https://www.webmd.com/baby/1to3-months
- https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/mood-swings-during-pregnancy/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.