Viral Hamil Setelah KB Steril, Kok Bisa? Ini Penyebabnya!
Media sosial sempat dihebohkan dengan unggahan TikTok dari @kharismashera. Ia menceritakan tentang kisahnya yang hamil setelah KB steril.
Ia hamil lagi meski sudah melakukan steril potong atau tubektomi atau yang juga dikenal dengan sebutan Metode Operasi Wanita (MOW).
Ia juga mengaku telah melakukan steril potong usai menjalani operasi caesar ke-4 pada 10 Agustus 2023.
Tapi, test pack-nya menunjukkan garis dua alias positif hamil pada 1 Desember 2023.
Kok bisa begitu, ya Moms? Yuk cari tahu di bawah ini.
Baca Juga: Mengenal KB Steril, Prosedur Kontrasepsi Cegah Kehamilan
Hamil Setelah KB Steril
Mengutip dari beberapa sumber, kehamilan setelah sterilisasi kontrasepsi (KB steril) adalah kondisi yang jarang terjadi tetapi masih mungkin.
Metode KB steril adalah salah satu cara pencegahan kehamilan yang paling efektif dan dirancang untuk menjadi permanen.
Terdapat dua jenis KB steril untuk wanita, yaitu implan tuba (nonoperasi) dan ligasi tuba (operasi).
Sedangkan untuk pria, sterilisasi bisa dilakukan melalui prosedur vasektomi.
Meskipun KB steril dianggap sebagai metode kontrasepsi dengan tingkat keberhasilan yang tinggi, masih ada kemungkinan kecil kehamilan bisa terjadi setelah prosedur ini.
Persentase kegagalan KB steril berada di angka kurang dari 0,5%.
Salah satu penyebab kegagalan sterilisasi adalah metode yang digunakan.
Tentunya, ada kemungkinan rekanalisasi, meskipun jarang, di mana saluran tuba yang rusak dapat menyambung kembali atau tidak tersumbat secara alami.
Hal ini yang dapat mengembalikan kesuburan.
Penyebab Hamil setelah KB Steril
Kehamilan setelah kontrasepsi steril (KB steril) merupakan fenomena yang langka, tetapi masih mungkin terjadi.
KB steril, baik pada wanita maupun pria, dimaksudkan sebagai metode pencegahan kehamilan yang permanen dan efektif.
1. Jenis KB Steril
Pada wanita, KB steril bisa dilakukan melalui dua cara, yaitu implan tuba (non-operasi) dan ligasi tuba (operasi).
Sedangkan pada pria, sterilisasi dilakukan melalui prosedur vasektomi.
2. Tingkat Keberhasilan dan Kegagalan
KB steril memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi dalam mencegah kehamilan.
Namun, ada risiko kecil kegagalan yang berada di bawah 0,5%.
Kegagalan sterilisasi bisa terjadi karena metode yang digunakan tidak efektif atau terjadi kesalahan dalam prosedurnya.
3. Penyebab Kegagalan Sterilisasi
Salah satu penyebab kegagalan sterilisasi adalah rekanalisasi, yang meskipun jarang, tetap dapat terjadi.
Dalam kasus rekanalisasi, saluran tuba yang telah rusak atau diblokir pada wanita, atau saluran sperma pada pria, dapat tersambung kembali.
Bisa juga menjadi tidak tersumbat sehingga memungkinkan kesuburan dipulihkan.
4. Pentingnya Kesadaran dan Pemeriksaan
Moms dan Dads yang telah menjalani KB steril harus tetap sadar akan kemungkinan kecil ini.
Jadi, harus tetap melakukan pemeriksaan kehamilan jika mengalami gejala yang mengarah pada kehamilan, meskipun kemungkinannya sangat kecil.
Dengan demikian, meskipun KB steril dianggap sebagai salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif, masih ada kemungkinan, meskipun sangat kecil untuk terjadinya kehamilan.
Baca Juga: Suntik KB 3 Bulan: Kelebihan, Dosis, dan Peringatan Penting
Cara Kerja KB Steril
Kontrasepsi steril (KB steril) adalah metode pencegahan kehamilan permanen yang bekerja dengan cara menghambat perjalanan sel telur atau sperma.
Cara kerja KB steril berbeda antara pria dan wanita:
1. Pada Wanita (Tubektomi atau Ligasi Tuba):
- Prosedur: Melibatkan pemotongan, pengikatan, atau penutupan saluran tuba falopi, yang merupakan saluran yang menghubungkan ovarium ke rahim.
- Mekanisme: Dengan memblokir atau memotong saluran tuba falopi, sel telur yang dilepaskan oleh ovarium tidak dapat bertemu dengan sperma, sehingga mencegah terjadinya pembuahan.
- Pemulihan: Setelah prosedur, wanita masih akan mengalami menstruasi, tetapi ovulasi (pelepasan sel telur) tidak akan berujung pada kehamilan karena jalan menuju rahim telah diblokir.
2. Pada Pria (Vasektomi):
- Prosedur: Melibatkan pemotongan dan penyegelan vas deferens, yang merupakan saluran yang mengangkut sperma dari testis ke uretra.
- Mekanisme: Dengan memotong atau menyegel vas deferens, sperma tidak dapat mencapai uretra dan kemudian dikeluarkan dari tubuh saat ejakulasi. Ini menghasilkan ejakulasi yang tidak mengandung sperma, sehingga tidak bisa membuahi sel telur.
- Pemulihan: Pria masih akan menghasilkan sperma, tetapi sperma tersebut akan diserap kembali oleh tubuh karena tidak dapat keluar.
Baca Juga: Cara Kerja Promil dengan Pil KB, Efektif untuk Dilakukan!
Cara Hamil Lagi Setelah KB Steril
Seperti yang Moms ketahui, hamil lagi setelah KB steril sebenarnya adalah kondisi yang langka tapi bisa terjadi.
Nah, untuk Moms yang setelah melakukan KB steril tapi ingin hamil lagi, bisa-bisa saja, lho.
Berikut cara hamil lagi setelah KB steril.
1. Operasi Rekonstruksi Tuba
Operasi ini bertujuan untuk menyambungkan kembali tuba falopi yang telah dipotong atau diikat selama prosedur steril.
Keberhasilan operasi ini bergantung pada metode sterilisasi awal, lamanya waktu sejak prosedur, dan kondisi kesehatan tuba falopi.
2. Fertilization In Vitro (IVF)
Cara hamil setelah KB steril selanjutnya adalah dengan IVF atau Fertilization In Vitro.
IVF adalah alternatif yang umum digunakan, terutama jika operasi rekonstruksi tuba tidak memungkinkan atau tidak berhasil.
Prosedur ini melibatkan pengambilan sel telur dari ovarium, pembuahan di laboratorium, dan kemudian menanamkan embrio yang telah dibuahi ke dalam rahim.
3. Konsultasi dengan Spesialis Fertilitas
Langkah pertama yang penting adalah berkonsultasi dengan spesialis fertilitas untuk mendiskusikan:
- Kondisi kesehatan
- Riwayat medis
- Opsi yang paling sesuai berdasarkan situasi individu.
Setiap opsi memiliki kelebihan dan kekurangan, serta tingkat keberhasilan yang berbeda, ya Moms.
Baca Juga: Bolehkah Suntik KB saat Haid? Simak Jawabannya di Sini!
Itulah informasi seputar hamil setelah KB steril yang bisa Moms ketahui. Semoga bermanfaat.
- https://www.webmd.com/sex/birth-control/pregnancy-after-tubal-ligation
- https://www.uptodate.com/contents/permanent-birth-control-for-women-beyond-the-basics/print#:~:text=Pregnancy%20%E2%80%94%20It%20is%20uncommon%20to,than%201%20percent%20%5B2%5D.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.