Haruskah Bayi Menangis?
Tidak bisa dipungkiri bahwa tangisan adalah cara bayi untuk mengkomunikasikan kebutuhannya sebelum ia bisa berbicara atau mengungkapkan apa yang diinginkan.
Tapi banyak orang tua terjebak dengan metode pengasuhan untuk membiarkan anak menangis, padahal tujuan anak menangis adalah untuk mendapatkan respon.
Dalam buku The Attachment Parenting, membiarkan bayi menangis tidak serta merta membuat anak bisa secara instan menemukan solusi dari kegundahannya. Membiarkan anak menangis tidak juga membuat orang tua menjadi lebih rileks, melaikan menjadi sangat lelah karena tangisan bayi memang membuat stres.
Bayi di bawah 1 tahun tentunya tidak banyak bisa melakukan banyak hal, oleh karena itu membiarkan bayi menangis bukanlah solusi yang baik.
Di awal-awal menjadi orang tua, merespon tangisan bayi cukup membuat frustrasi. Namun, seiring kita sering merespon tangisan bayi, kita menjadi lebih mudah untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh bayi.
Mengapa ia menangis? Apakah ia lapar, haus, kepanasan, kedinginan, atau butuh dipeluk oleh orang tuanya?
Seiring berjalannya waktu, kita bisa merespon bayi lebih awal sehingga tangisan bayi berkurang dan tentunya bisa membuat orang tua menjadi lebih rileks.
Baca Juga: Ini 5 Hal yang Menjadi Alasan Bayi Menangis
Haruskah Bayi Menangis?
Foto: Orami Photo Stock
Bayi menangis untuk berkomunikasi dan memberikan sinyal kepada orang tua bahwa ia membutuhkan sesuatu tapi ia membutuhkan bantuan kita selaku orang tuanya untuk segera bertindak.
Tangisan dirancang untuk memotivasi orang tua untuk memberikan respon dan bayi sebenarnya tidak menikmati tangisan. Mitos yang mengatakan bahwa menangis bisa membuat paru-paru bayi kuat jelas tidak benar.
Faktanya, tangisan yang berlebihan bisa menurukan kadar oksigen di dalam darah dan meningkatkan kadar stres.
Ketika tidak ada yang merespon tangisan bayi, yang terjadi adalah dua hal: yang pertama bayi akan semakin keras menangis atau yang kedua ia bisa menyerah dan berpikir bahwa tidak ada orang yang mempedulikannya dan membuatnya merasa tidak penting.
Bayangkan jika seorang anak merasa bahwa dirinya adalah tidak penting, kepercayaan terhadap pengasuh akan hilang. Orang tua juga akan kehilangan sensitivitas terhadap bayinya sendiri, tidak tahu apa yang harus dilakukan oleh bayinya ketika ia menangis.
Baca Juga: Bukan Lapar Atau Sakit, Ini 5 Tanda Tak Biasa Bayi Menangis
Bagaimana Cara Mengurangi Tangisan Bayi?
Foto: Orami Photo Stock
Bayi menangis memang cukup membuat stres ya Moms. Tapi, sebaiknya jangan stres berlebihan. Ada kok cara efektif untuk mengurangi tangisan bayi. Berikut ulasannya.
- Ciptakan kondisi yang dapat mengurangi kebutuhan bayi untuk menangis. Kondisi seperti apa yang bisa mengurangi tangisan bayi? Dr. Sears dalam bukunya menjabarkan bahwa bayi yang sering digendong, bayi yang tidur bersama dengan orang tuanya, dan bayi yang disusui langsung lebih jarang menangis. Kenapa? Karena dengan kedekatan seperti itu, bayi tidak perlu merasa untuk berteriak untuk direspon. Selain itu orang tua juga bisa segera dan lebih dulu merespon bayi sebelum bayi menangis karena kedekatan tersebut.
- Anggap tangisan bayi sebagai komunikasi, bukan manipulasi. Bayi belum mampu berpikir untuk memanipulasi. Manipulasi adalah yang ada dipikiran orang tua. Bayi menangis bukan untuk mengontrol, tetapi untuk berkomunikasi.
- Merespon segera. Memperlambat respon tidak akan mengajarkan bayi untuk mandiri dan tidak menangis, tapi justru sebaliknya yakni mengajarkan bayi untuk menangis lebih keras, karena kalau ia menangis lebih keras ia akan segera direspon.
- Tenang dan rileks ketika merespon bayi. Bayi bisa membaca kepanikan orang tua dan juga suasana hati orang tua. Orang tua yang senantiasa cemas dan panik, akan menularkan kecemasan dan kepanikan tersebut ke bayi sehingga bayi pun menjadi ikut cemas. Tapi jika orang tua tetap tenang dan rileks ketika merespon bayi yang menangis, bayi pun akan ikut merasa aman dan nyaman berada di dekat orang tuanya.
- Apakah anak sakit? Perhatikan apakah suhu tubuh anak meningkat, apakah BAB serta BAK bayi lancar, apakah bayi sudah sendawa setelah menyusui, apakah bayi alergi, apakah bayi mengalami kolik dan tidak nyaman dengan perutnya? Hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan juga bisa menyebabkan bayi menangis sepanjang hari dan hal ini harus diketahui penyebabnya dan dituntaskan dengan segera.
Baca Juga: Growth Spurt Bikin Bayi Sering Menangis, Ini Penjelasannya!
Pada akhirnya, bayi memang harus menangis untuk berkomunikasi, tapi bagaimana orang tua mampu merespons tangisan bayi bisa membuat tangisan bayi berkurang dan tentunya mengurangi stres pada orang tua. Selamat mencoba!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.