5 Hal yang Perlu Moms Ketahui Tentang Kebiasaan Menggelitik Bayi
Menggelitik bayi bisa menjadi permainan yang menyenangkan, mengganggu, atau pengalaman yang sangat tidak mengenakan, tergantung pada respon bayi yang digelitik.
Setiap bayi berbeda-beda dalam hal seberapa sensitif mereka ketika digelitik. Beberapa bayi hanya menggeliat, sementara yang lain mungkin tampak seperti tidak merasa geli sama sekali.
Lalu benarkah bayi benar-benar merasa geli ketika digelitik? Berikut beberapa fakta yang perlu Moms ketahui terkait kebiasaan menggelitik bayi.
1. Bayi Tidak Benar-benar Geli Jika Digelitik
Foto: todaysparent.com
Sebenarnya, bayi tidak merespons gelitikan dengan tawa geli sampai mereka berusia sekitar 6 bulan. Bahkan bayi masih belum bisa tertawa sampai mereka berusia 4 bulan.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ketika bayi tidak melihat gelitikan menyebabkan tawa pada orang lain, mereka akan tetap tertawa sebagai hasil dari gelitikan. Bukan karena mereka senang.
Baca Juga: 5 Ide Permainan Bola Untuk Membantu Perkembangan Bayi
2. Menggelitik Tidak Sebabkan Bayi Menjadi Gagap
Foto: theconversation.com
Ada berbagai mitos yang beredar tentang kebiasaan menggelitik bayi, salah satunya adalah menyebabkan gagap pada bayi.
Dikutip dari situs Referensi, Dr. Laura A. Jana, seorang kolumnis untuk Babble.com Disney, memaparkan bahwa kegagapan tidak disebabkan oleh kebiasaan menggelitik bayi, meskipun penyebab sebenarnya masih belum diketahui.
Gagap lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada anak perempuan dan biasanya mulai terjadi dalam pola bicara anak antara usia 2 hingga 4 tahun.
Studi menunjukkan bahwa genetika berperan dalam menentukan kondisi ini.
3. Bayi Tidak Selalu Suka Digelitik
Foto: iplaybaby.com
Menggelitik adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk membuat bayi tertawa, selain bermain ciluk-ba.
“Sensasi digelitik itu sendiri tidak selalu menyenangkan, tetapi situasinya yang bisa menyenangkan, dalam hal ini bermain dengan seseorang yang disukai bayi,” kata Psikolog, Dr Capsar Addyman, peneliti utama Baby Laughter Project, seperti dikutip dari Essentialbaby.com.au.
“Sejak mereka dilahirkan, bayi sangat pandai mengkomunikasikan apa yang mereka sukai dan tidak sukai,” tulis Dr Addyman.
“Ketika mereka menangis saat digelitik, mungkin ada sesuatu yang salah. Jika mereka tersenyum atau tertawa, maka kemungkinan mereka menyukainya.”
Baca Juga: Simak 6 Ide Permainan Untuk Membuat Bayi Tertawa Ini, Yuk
4. Menggelitik Membantu Perkembangan Bicara
Foto: pond5.com
Menurut FirstCry Parenting, menggelitik adalah bentuk kontak fisik yang kuat dengan seseorang, yang menghasilkan tawa.
Bayi memiliki indera sentuhan yang kuat pada tahap awal kehidupan mereka. Dan sensasi ini berkaitan dengan pengembangan keterampilan bahasa mereka.
Oleh karena itu, kebiasaan menggelitik bayi dengan sentuhan ringan di tubuhnya dipercaya sangat efektif untuk membantu Si Kecil mengembangkan kemampuan berbahasanya di kemudian hari.
Terlebih jika Moms melakukannya sambil mengucapkan kata-kata sederhana seperti “aaa”, secara berulang-ulang.
5. Menggelitik Membantu Merilis Oksitosin
Foto: letthekids.com
Mengutip situs You are Mom, kebiasaan menggelitik bayi dapat membantu merilis oksitosin. Ini adalah hormon yang berkaitan dengan kasih sayang, perawatan, dan kelembutan.
Oksitosin memainkan peran kunci dalam ikatan yang kita ciptakan dengan orang yang kita cintai. Semakin banyak kontak fisik positif yang dilakukan, semakin banyak oksitosin yang dilepaskan.
Bayi juga akan menerima dosis endorfin (hormon yang berhubungan dengan kesenangan dan kesejahteraan) yang baik saat digelitik. Di mana ini jujuga bermanfaat untuk perkembangan sosial dan emosional bayi.
Meskipun kebiasaan menggelitik bayi memiliki beberapa manfaat, terkadang kebiasan ini juga bisa menyakitinya.
Melakukannya dengan cara-cara yang lembut dan lucu dapat menjadi solusi yang dapat Moms lakukan. Selain itu, masih ada banyak cara untuk menstimulasi bayi selain menggelitik tubuhnya.
Baca Juga: Simak 6 Ide Permainan Untuk Membuat Bayi Tertawa Ini, Yuk
(RGW)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.