Paracetamol untuk Bayi dan Anak-anak, Ketahui Dosis yang Tepat serta Cara Pemberiannya di Sini!
Paracetamol alias asetaminofen sudah lama menjadi obat standar untuk demam dan nyeri pada bayi serta anak-anak. Namun, siapa sangka, efeknya bisa berbahaya jika dosis paracetamol untuk bayi dan anak-anak berlebihan?
Paracetamol untuk bayi dan anak-anak cukup efektif dan bisa dibeli secara bebas. Tapi ternyata, asetaminofen adalah salah satu obat yang paling umum digunakan oleh anak-anak dalam kasus overdosis secara tidak sengaja.
Selain itu, paracetamol rupanya juga sering digunakan untuk bunuh diri. Menenggak paracetamol dalam jumlah besar sangat berbahaya, tapi efeknya baru terlihat 2-3 hari setelah meminumnya.
Jika Moms tahu bahwa seseorang mencoba bunuh diri dengan minum banyak paracetamol, segera bawa ia ke rumah sakit meski ia tampak baik-baik saja di awal.
Sebab, penanganan harus segera dilakukan sebelum efeknya terlihat.
Baca Juga: Ibu Hamil Yuk, Mengenal Lebih Jauh Parasetamol
Dosis Paracetamol untuk Bayi dan Anak-anak yang Dianjurkan
Bayi dan anak-anak dapat mengonsumsi paracetamol dalam bentuk:
- Sirup cair, dari usia 2 bulan
- Supositoria, dari usia 2 bulan
- Tablet (termasuk tablet larut), dari usia 6 tahun
Jangan memberikan paracetamol untuk bayi di bawah usia 2 bulan, kecuali atas resep dokter.
Menurut National Health Service, berikut dosis paracetamol untuk bayi dalam bentuk sirup berukuran 120 mg/ 5ml yang dianjurkan sesuai dengan usia:
- Usia 3 hingga 6 bulan: 2,5ml
- Usia 6 hingga 24 bulan: 5 ml
- Usia 2 hingga 4 tahun: 7,5ml
- Usia 4 hingga 6 tahun: 10 ml
Sementara itu, dosis paracetamol untuk anak-anak disesuaikan dengan berat badan Si Kecil.
Berikut anjuran dosis paracetamol untuk anak-anak dalam bentuk sirup 160 mg/5 ml seperti dikutip dari situs web Healthy Children:
- BB 8-11 kg: 3,75 ml
- BB 11-16 kg: 5 ml
- BB 16-21 kg: 7,5 ml
- BB 21-27 kg: 10 ml
Jika Moms memberikan paracetamol dalam bentuk tablet, tablet paracetamol biasanya memiliki ukuran 500 mg. Untuk dosis yang lebih rendah, pecahkan tablet untuk memberi anak jumlah atau dosis yang lebih kecil.
Dosis tablet untuk anak usia 6 hingga 16 tahun harus dilihat berdasarkan usianya, berikut dosis tablet paracetamol yang disarankan:
- Usia 6 hingga 8 tahun: 250 mg
- Usia 8 hingga 10 tahun: 375 mg
- Usia 10 hingga 12 tahun: 500 mg
- Usia 12 hingga 16 tahun: 750 mg
Bagaimanapun, dosis sesuai yang tertulis di label masing-masing obat adalah yang paling tepat. Dosis bisa diulangi setiap 4-6 jam, namun tidak boleh diberikan lebih dari lima kali dalam 24 jam.
Tanyakan juga kepada dokter atau apoteker sebelum memberikan paracetamol untuk bayi, jika Si Kecil memiliki masalah hati atau ginjal, sedang minum obat epilepsi, obat tuberkulosis (TB), atau warfarin (obat pengencer darah).
Baca Juga: Obat Demam Anak, Sebaiknya Gunakan Paracetamol atau Ibuprofen?
Cara Memberikan Paracetamol untuk Bayi dan Anak-anak
Paracetamol untuk bayi dan anak-anak dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Berikut cara memberikan paracetamol.
1. Paracetamol Bentuk Sirup
Kocok botol dengan baik setidaknya selama 10 detik dan ukur jumlah yang tepat menggunakan jarum suntik plastik atau sendok yang disertakan dengan obat.
Jika Moms tidak memiliki jarum suntik atau sendok, mintalah pada apoteker. Jangan gunakan sendok teh dapur karena tidak akan memberikan jumlah yang tepat.
Selain itu, apabila Si Kecil tidak menyukai rasanya, Moms bisa memberinya minuman susu atau jus buah langsung setelah memberikan sirup paracetamol.
2. Paracetamol Bentuk Tablet
Tablet harus ditelan dengan segelas air, susu atau jus. Beritahu anak Moms untuk tidak mengunyah tablet.
Sementara itu, tablet larut harus dilarutkan dalam setidaknya setengah gelas air. Aduk untuk memastikan tablet telah larut sepenuhnya dan kemudian berikan kepada anak Moms untuk diminum.
3. Paracetamol Bentuk Supositoria
Supositoria adalah salah satu paracetamol atau obat yang Moms berikan ke anak dengan cara mendorongnya dengan lembut ke pantat Si Kecil.
Sebaiknya, Moms mengikuti petunjuk pada brosur yang disertakan dalam obat agar penggunaannya tepat.
Paracetamol akan bekerja dengan cara memblokir "pembawa pesan kimia" di otak anak yang memberi tahu mereka bahwa mereka mengalami rasa sakit.
Paracetamol juga mengurangi suhu tinggi dengan mempengaruhi pembawa pesan kimia di area otak yang mengatur suhu tubuh.
Tablet dan sirup paracetamol membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk bekerja. Sementara supositoria membutuhkan waktu sekitar 60 menit untuk bekerja.
Jika demam dan rasa sakit Si Kecil berlangsung selama lebih dari 3 hari, atau apabila mereka tumbuh gigi dan paracetamol tidak membantu mengatasi rasa sakitnya, segera temui dokter anak agar dapat diatasi.
Baca Juga: 15 Cara Mengatasi Pilek Pada Bayi Tanpa Minum Obat
Bahaya Kelebihan Dosis Paracetamol pada Bayi dan Anak-anak
Terlalu banyak meminum paracetamol untuk bayi membebani kemampuan hati untuk mengolah obat tersebut secara aman. Overdosis asetaminofen bisa menyebabkan masalah hati yang mengancam jiwa.
Bahkan, meminum paracetamol untuk bayi sesuai dosis yang dianjurkan selama lebih dari satu atau dua hari bisa menyebabkan kerusakan hati pada sebagian anak yang kurang sehat.
Gejala awal overdosis paracetamol adalah mual, muntah, pucat, lesu, dan sakit perut dalam 24 jam setelah minum obat. Segera bawa Si Kecil ke rumah sakit jika menemukan tanda-tanda tersebut.
Di rumah sakit, Si Kecil akan menjalani tes darah untuk menentukan apakah konsentrasi paracetamol di darahnya berbahaya. Jika perlu, dokter memberikan antidot untuk meredakan efek asetaminofen.
Baca Juga: Mengonsumsi Parasetamol Saat Hamil Sebabkan Autisme pada Bayi?
Penyebab Overdosis Paracetamol pada Bayi dan Anak-anak
Overdosis paracetamol untuk bayi dan anak-anak bisa terjadi dalam sekejap mata.
Sering kali hal ini terjadi karena ketidaksengajaan maupun ketidaktahuan. Contohnya:
- Terburu-buru sehingga tidak menakar paracetamol dengan tepat.
- Salah membaca cara penggunaan di label obat.
- Memberikan dua dosis obat dalam waktu berdekatan.
- Tidak tahu kalau orang lain (misalnya pengasuh anak) sudah meminumkan obat ke Si Kecil sehingga dosisnya berlipat (double).
- Menggabungkan obat. Misalnya, obat demam dan obat pilek karena Si Kecil sedang mengalami beberapa gejala flu. Ini bisa jadi berbahaya karena banyak obat pilek sudah mengandung paracetamol. Selain itu, menurut situs web Mayo Clinic, obat batuk pilek sebaiknya dihindari pada anak usia di bawah enam tahun terkait kemungkinan efek samping serius. Produk multibahan juga sebaiknya tidak diberikan pada anak usia tersebut.
- Menggunakan formulasi paracetamol untuk orang dewasa.
- Menganggap semakin sering minum obat atau semakin tinggi dosisnya, semakin cepat sembuh. Hal ini biasanya dilakukan karena merasa tidak puas dengan performa dosis sesuai anjuran.
- Si Kecil menyangka obat adalah permen atau minuman manis. Hal ini bisa terjadi jika orang dewasa teledor membiarkan obat dalam jangkauan anak-anak.
Baca Juga: Mengonsumsi Parasetamol dapat Memengaruhi Kesuburan? Ini Penjelasannya
Cara Mencegah Overdosis Paracetamol pada Bayi dan Anak-anak
Pertama, pertimbangkan lagi apakah Si Kecil benar-benar membutuhkan paracetamol untuk bayi.
Menurut situs web The Child and Family Health Service, banyak dokter tidak menyarankan pemberian paracetamol atau ibuprofen jika demam Si Kecil rendah (sekitar 38,5-39 derajat Celcius).
Sebab, demam adalah salah satu cara sistem kekebalan tubuh bekerja untuk mengendalikan infeksi.
Paracetamol tidak dapat menyembuhkan penyebab demam, melainkan membuat Si Kecil nyaman karena suhu tubuh tinggi bisa menyebabkan sakit kepala dan nyeri di tubuh.
Baca Juga: Dosis Parasetamol Balita Berlebihan, Ini Bahayanya
Jika Moms merasa perlu memberikan paracetamol pada Si Kecil, patuhi hal-hal ini untuk mencegah overdosis paracetamol pada bayi dan anak-anak:
- Ketahui berat badan Si Kecil sehingga Moms bisa memberikan dosis sesuai bobotnya. Baca label obat dengan saksama.
- Gunakan gelas atau sendok takar yang disertakan bersama obat. Jangan menggunakan sendok teh biasa untuk mengukur obat karena ukurannya beragam.
- Jangan berikan Si Kecil paracetamol saat ia sedang mengonsumsi obat lain yang mengandung asetaminofen.
- Jangan berikan paracetamol dengan formulasi dewasa kepada Si Kecil.
- Jauhkan obat-obatan dari jangkauan anak-anak.
Sesuatu yang berlebihan memang tidak baik. Jadi, pastikan Moms telah memberikan dosis paracetamol untuk bayi dan anak-anak dengan tepat, ya!
- https://www.healthychildren.org/English/safety-prevention/at-home/medication-safety/Pages/Acetaminophen-for-Fever-and-Pain.aspx
- https://www.nhs.uk/medicines/paracetamol-for-children/
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/childrens-health/in-depth/acetaminophen/art-20046721
- http://www.cyh.com/HealthTopics/HealthTopicDetails.aspx?p=114&np=304&id=1452
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.