Hiperkalsemia (Kelebihan Kalsium): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Tubuh bisa mengalami kondisi hiperkalsemia atau dikenal dengan kelebihan kalsium.
Kadar kalsium yang berlebih di dalam tubuh tidak sepatutnya terjadi, lho.
Hal ini karena kondisi tersebut dapat mengganggu aktivitas dan fungsi tubuh secara menyeluruh.
Lantas, seperti apa gejala hiperkalsemia? Apakah kondisi ini berkaitan dengan gaya hidup, pola makan, atau penyakit?
Yuk, ketahui lebih lanjut terkait kelebihan kadar kalsium dalam tubuh!
Baca Juga: Kekurangan Kalsium Saat Hamil, Waspada Risiko Osteoporosis!
Gejala Hiperkalsemia
Foto: Susu dan Olahannya (Orami Photo Stocks)
Kalsium adalah mineral penting yang bertugas untuk pertumbuhan tulang, menjaga kadar hormon, serta fungsi optimal saraf, otot dan otak.
Melansir Cleveland Clinic, hiperkalsemia terjadi ketika ditemukan kadar kalsium berlebih dalam tubuh.
Tingkat kalsium ini biasanya dikendalikan oleh tubuh.
Namun, obat dan kondisi tertentu dapat menyebabkan kadar kalsium darah menjadi tinggi.
Lalu, bagaimana ini bisa terlihat? Tentunya perlu pemeriksaan darah untuk mendeteksi kadar kalsium yang melebihi batas normalnya.
Di luar itu, ada beberapa gejala yang bisa dirasakan bagi seseorang yang mengidap hiperkalsemia, meliputi:
- Sering buang air kecil dan merasa haus
- Kelelahan, nyeri tulang, sakit kepala
- Mual, muntah, sembelit
- Nafsu makan menurun
- Sering lupa
- Depresi atau mudah marah
- Nyeri otot, kram, dan kedutan
Baca Juga: Ketahui 9+ Dampak Kelebihan Protein pada Tubuh!
Umumnya, gejala ini tak sadar dirasakan dan menyerupai kondisi penyakit lainnya.
Akibat tidak segera ditangani, ini bisa menyebabkan pengeroposan tulang, batu ginjal, hipertensi, serta bradikardia (denyut jantung melambat).
Untuk itu, segera periksakan ke dokter apabila mengalami salah satu gejala diatas untuk diagnosa lebih lanjut ya, Moms.
Penyebab Hiperkalsemia
Tubuh menggunakan bantuan kalsium, vitamin D, dan hormon paratiroid (PTH) untuk mengatur kadar kalsium.
PTH ini membantu tubuh dalam mengontrol berapa banyak kalsium yang masuk ke aliran darah dari usus, ginjal, dan tulang.
Biasanya, PTH akan meningkat saat kadar kalsium dalam darah menurun dan saat kadar kalsium sedang naik.
Ketika terjadi hiperkalsemia, tubuh akan membutuhkan hormon dari kelenjar tiroid untuk menyeimbangkannya.
Nah, di bawah ini beberapa penyebab yang memicu seseorang mengidap hiperkalsemia:
1. Kelebihan Hormon Tiroid
Foto: Sakit Tenggorokan (Orami Photo Stocks)
Seperti kita tahu sebelumnya, hormon tiroid cukup berperan ketika kalsium dalam darah meningkat.
Kelenjar paratiroid adalah 4 kelenjar kecil yang terletak di belakang kelenjar tiroid di leher.
Fungsinya yakni untuk mengontrol produksi hormon dan mengatur kalsium dalam darah.
Hiperparatiroidisme dapat menjadi salah satu penyebab kalsium diproduksi terlalu banyak dalam tubuh.
Hal ini ketika kelenjar paratiroid (PTH) menjadi terlalu aktif. Ini menciptakan ketidakseimbangan kalsium yang tidak dapat dikontrol oleh tubuh.
Seringnya, menyerang wanita yang berusia 50 tahun ke atas.
2. Masalah Paru-paru
Masalah kesehatan yang menyerang paru-paru bisa jadi pemicu hiperkalsemia selanjutnya.
Hal ini termasuk penyakit granulomatosa, seperti tuberkulosis dan sarkoidosis.
Pasalnya, kondisi ini bisa menyebabkan kadar vitamin D dalam tubuh pun meningkat.
Vitamin D yang diproduksi tubuh terlalu banyak, dapat mengakibatkan penyerapan kalsium dalam darah.
Sehingga cara untuk mencegahnya yakni memenuhi kebutuhan vitamin D sesuai usia, Moms.
Baca Juga: Gondongan pada Anak, Cari Tahu Gejala hingga Cara Mencegahnya
3. Pertumbuhan Sel Kanker
Foto: Ilustrasi Sel Kanker (Orami Photo Stocks)
Mengutip Mayo Clinic, sejumlah jenis kanker bisa menyebabkan kadar kalsium berlebih dalam darah.
Kanker yang termasuk dalam kondisi ini meliputi:
- Kanker paru-paru
- Kanker payudara
- Kanker darah
Seseorang yang mengidap salah satu kanker tersebut berisiko tinggi terkena hiperkalsemia.
Penyebaran kanker (metastasis) ke daerah tulang juga dapat meningkatkan risiko yang sama.
4. Efek Samping Obat
Moms, beberapa obat, terutama diuretik, dapat menyebabkan terkena kondisi hiperkalsemia.
Ini termasuk golongan obat yang digunakan untuk mengobati depresi atau gangguan bipolar.
Biasanya efek samping dari konsumsi obat ini meningkatkan pelepasan hormon paratiroid.
Di samping itu, ini juga membuat tubuh kehilangan cairan dan ekskresi kalsium ikut berkurang.
5. Dehidrasi
Foto: Minum Air Putih (Orami Photo Stocks)
Tubuh yang mengalami dehidrasi dapat menyebabkan hiperkalsemia ringan pada setiap orang.
Dehidrasi menyebabkan kadar kalsium meningkat karena rendahnya jumlah cairan yang dimiliki dalam darah. Namun, tingkat keparahannya sangat tergantung pada fungsi ginjal.
Pada seseorang dengan penyakit ginjal kronis, efek dehidrasi akan terasa lebih besar.
Baca Juga: Kepala Bayi Peyang? Ketahui Penyebab dan Cara Penanganannya
6. Suplemen Kesehatan
Rutin mengonsumsi vitamin kesehatan memang baik untuk tubuh. Namun, beda halnya ketika tidak sesuai dosis dan aturan pakainya, Moms!
Mengonsumsi terlalu banyak vitamin D atau kalsium dalam bentuk suplemen dapat meningkatkan kadar kalsium dalam darah.
Hal ini termasuk suplemen yang mengandung kalsium karbonat yang berlebihan.
Mengutip Journal of Clinical Medicine, penyebab paling umum hiperkalsemia ketiga di Amerika Serikat adalah suplemen dosis tinggi yang terjual bebas di apotek.
Hal ini terjadi karena masyarakat bisa membelinya tanpa pemantauan dokter yang jelas.
7. Keturunan atau Genetik
Foto: Tulang (Orami Photo Stocks)
Adapun faktor lain yang menjadi pemicu kelebihan kalsium, yakni genetika.
Ini termasuk dalam kelainan genetik langka yang dikenal sebagai familial hypocalciuric hypercalcemia.
Hal ini memicu lonjakan kadar kalsium dalam darah karena reseptor kalsium yang telah rusak di tubuh.
Sejumlah orang yang mengalami ini umumnya tidak menimbulkan gejala yang khas.
Selain itu, seseorang yang banyak menghabiskan banyak waktu untuk duduk atau berbaring juga dapat mengalami kondisi serupa.
Seiring waktu, tulang yang tidak menahan beban, akan melepaskan kalsium ke dalam darah.
Cara Mengatasi Kelebihan Kalsium
Memilih pengobatan kelebihan kalsium ini perlu dilihat dari penyebab yang mendasarinya.
Umumnya, cara mengatasi hiperkalsemia terdiri dari beberapa hal seperti berikut ini:
1. Obat-obatan Khusus
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan obat-obatan untuk penderita hiperkalsemia.
Ini bisa berupa obat kalsimimetik untuk membantu mengontrol kelenjar paratiroid yang terlalu aktif.
Serta beberapa obat lain untuk mencegah penyebaran sel kanker dalam tubuh.
Tentunya obat-obatan ini perlu diagnosa dari dokter yang menangani. Hindari membeli obat secara mandiri di apotek tanpa konsultasi dokter, ya, Moms.
2. Menghentikan Asupan Suplemen Kalsium
Foto: Obat-obatan (Orami Photo Stocks)
Hiperkalsemia dapat diatasi dengan memberhentikan suplemen kesehatan yang mengandung kalsium.
Suplemen kalsium dengan dosis tinggi dapat memperparah kadar kalsium normal dalam darah.
Lalu, bagaimana kita tahu kalau kadar kalsium dalam tubuh telah melebihi batas normal? Lakukan pemeriksaan darah lengkap di klinik atau rumah sakit, ya.
Baca Juga: Bye-bye Pipi Tembem, Ini 10 Cara Meniruskan Wajah!
3. Perbanyak Minum Air
Cara sederhana yang bisa dilakukan dalam mengatasi kalsium berlebih adalah dengan minum air putih.
Tubuh yang terhidrasi akan mencegah pembentukan kalsium dalam jumlah banyak.
Untuk kasus yang parah, dibutuhkan cairan infus untuk segera menurunkan kalsium.
Tentunya, ini memerlukan rawat inap di rumah sakit untuk selalu dipantau rutin setiap harinya.
Itu dia sekilas fakta tentang hiperkalsemia. Usahakan agar tak sampai mengalami kondisi ini, ya, Moms!
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14597-hypercalcemia
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hypercalcemia/symptoms-causes/syc-20355523
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4470136/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.