15 Juli 2023

Penyebab Hipertermia saat Hamil dan Cara Mencegahnya, Catat!

Volume darah ternyata menjadi salah satu penyebabnya

Sering merasa gerah dan berkeringat merupakan keluhan yang banyak dialami oleh ibu hamil. Namun, bisa jadi ini tanda Moms mengalami hipertermia saat hamil, lho.

Menurut MotherToBaby.org, hipertermia mengacu pada suhu tubuh tinggi yang tidak normal.

Oleh karena itu, perlu perhatian khusus tertutama berlangsung lama di awal kehamilan.

Lantas, apa penyebab hipertermia saat hamil? Dan bagaimana cara mencegahnya?

Yuk simak informasi lengkpanya di bawah ini!

Baca Juga: 10 Makanan Cepat Hamil, Cocok untuk Program Hamil, Catat Moms!

Apa Itu Hipertermia?

Hipertermia saat Hamil (Orami Photo Stock)
Foto: Hipertermia saat Hamil (Orami Photo Stock)

Melansir British Journal of Sports Medicine, hipertermia merupakan kenaikan suhu tubuh inti hingga sama dengan atau lebih dari 39 derajat Celsius.

Masalah ini sering disebabkan oleh meningkatkanya peredaran darah hingga 50 persen, terutama ketika usia kehamilan sudah lebih dari 34 minggu.

Hipertermia saat hamil merujuk pada kondisi peningkatan suhu tubuh yang signifikan pada ibu hamil.

Ini dapat terjadi karena faktor eksternal seperti paparan panas yang berlebihan, seperti di lingkungan panas atau mandi air panas yang terlalu lama, atau karena demam yang tinggi akibat infeksi.

Selain itu, metabolisme tubuh ibu hamil juga meningkat untuk memberikan energi lebih bagi ibu dan janin.

Tak hanya ibu hamil, janin di dalam rahim juga punya panas tubuh, lho.

Di trimester 3, panas tubuh janin mulai diserap oleh ibu dan membuat panas tubuhnya lebih mudah meningkat.

Itulah beberapa hal yang meningkatkan risiko hipertermia saat hamil.

Penyebab Hipertermia Saat Hamil

Ibu Hamil istirahat (Orami Photo Stock)
Foto: Ibu Hamil istirahat (Orami Photo Stock)

Penyebab hipertermia saat hamil belum sepenuhnya dipahami karena penelitian terbatas. Namun, beberapa faktor berikut dapat berkontribusi:

1. Volume Darah

Moms, penyebab hipertermia saat hamil adalah volume darah.

Saat hamil, volume darah meningkat hampir 50 persen utamanya saat mencapai usia kehamilan 34 minggu.

Pembuluh darah mengembang dan bergerak lebih dekat ke permukaan kulit, yang bisa membuat Moms merasa lebih hangat.

2. Kinerja Jantung

Sebuah penelitian Cardiovascular Journal of Africa, menyatakan bahwa jantung ibu hamil bekerja lebih keras dan memompa darah 20 persen lebih banyak terutama saat mencapi minggu kedelapan kehamilan.

Baca Juga: Ibu Hamil Minum Soda, Ketahui 11 Bahayanya!

3. Metabolisme Meningkat

Saat hamil, metabolisme tubuh meningkat untuk menciptakan lebih banyak energi bagi Moms dan Si Kecil dalam kandungan.

The American Academy of Family Physicians menjelaskan bahwa hal ini juga dapat menyebabkan suhu tubuh melonjak sehingga meningkatkan risiko hipertemia saat hamil.

4. Suhu Tubuh Janin

Menurut The Johns Hopkins University, panas yang dihasilkan oleh janin yang sedang tumbuh biasanya diserap oleh ibu, khususnya saat trimester ketiga.

Ini dapat menyebabkan peningkatan suhu kulit dan membuat Moms merasa panas.

5. Dehidrasi

Salah satu cara agar kesehatan tubuh tetap terjaga di masa kehamilan adalah menjaga hidrasi atau asupan cairan.

Apabila tidak tercukupi, kemungkinan dapat terjadi dehidrasi. Kondisi ini bisa menjadi penyebab hipertermia saat hamil.

Ini disebabkan karena kurangnya cairan yang masuk dapat menyebabkan suhu tubuh naik secara mendadak

Baca Juga: 5 Obat Program Hamil untuk Mengatasi Masalah Infertilitas


Tips Menghindari Hipertermia saat Hamil

Ibu Hamil
Foto: Ibu Hamil (Healthline.com)

Jika Moms merasakan gejala hipertermia saat hamil, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegahnya:

1. Minum Air

Penyebab hipertermia saat hamil bisa dihindari apabila Moms minum air pada interval waktu yang teratur. Bahkan, jika tidak merasa haus.

Asupan air yang cukup memiliki banyak manfaat kesehatan seperti menghilangkan racun dari tubuh, meningkatkan energi, fungsi otak, menghindari dehidrasi dalam tubuh dan membuat tubuh tetap dingin.

2. Hindari Ketegangan Fisik Berlebihan

Moms, hindari latihan atau olahraga dengan intensitas tinggi selama kehamilan.

Tidak hanya berolahraga, segala jenis aktivitas berat seperti membawa beban, pekerjaan rumah tangga dan lainnya pun harus dihindari.

Jika Moms ingin berolahraga, lakukan di cuaca yang teduh. Hindari juga olahraga yang dapat menyebabkan Moms sangat kepanasan.

Namun, sebelum berolahraga, sebaiknya Moms berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter kandungan untuk mengetahui ada atau tidaknya risiko untuk kehamilan.

Baca Juga: 10+ Keluhan Ibu Hamil Trimester 1, Pernah Mengalami?

3. Hindari Ke Luar Ruangan

Beraktivitas di luar ruangan saat cuaca panas, seperti berjalan-jalan di siang hari, dapat meningkatkan risiko hipertermia saat hamil.

Lebih baik tetap berada di dalam ruangan atau melakukan perjalanan di sore atau malam hari dan sebisa mungkin terhindar dari panas berlebih.

4. Gunakan Pakaian yang Nyaman

Hindari mengenakan pakaian yang terlalu tebal selama kehamilan.

Pakailah pakaian yang nyaman, longgar, ringan, serta memudahkan pori-pori kulit bernapas terutama di saat siang hari.

5. Konsumsi Makanan dan Minuman yang Menyegarkan Tubuh

Untuk menjaga agar tubuh tetap terhidrasi dan mencegah hipertermia saat hamil, konsumsilah makanan yang mengandung banyak air.

Moms bisa mengonsumsi buah-buahan dan sayuran. Ibu hamil juga bisa mengonsumsi camilan sehat, seperti jus buah atau yoghurt dingin.

6. Hindari Kafein

Mengonsumsi kandungan kafein, seperti kopi saat hamil sebenernya boleh saja asal takarannya pas.

Namun, Moms juga harus mempertimbangkan efek sampingnya karena dapat menyebabkan hipertermia saat hamil.

Kafein dapat meningkatkan tekanan darah dan temperatur inti tubuh.

Selain itu, minuman kafein dapat membuat kandung kemih terganggu, sehingga Moms akan lebih sering ke kamar mandi.

Selain itu, ada beberapa langkah tambahan yang bisa dilakukan Moms untuk mencegah hipertermia saat hamil:

  • Hindari paparan panas yang berlebihan, seperti berjemur terlalu lama di bawah sinar matahari.
  • Hindari mandi air panas yang berkepanjangan atau menggunakan bak mandi air panas dengan suhu yang terlalu tinggi.
  • Jika demam, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan memantau suhu tubuh.

Baca Juga: 4 Penyebab Ibu Hamil Sensitif Terhadap Suami

Moms, sebenarnya merasa lebih hangat serta berkeringat merupakan hal yang normal dalam kehamilan.

Namun, jika suhu tubuh meningkat maka Moms harus berhati-hati.

Beritahu dokter kandungan atau bidan bila terlalu merasa kepanasan saat hamil utamanya jika berkeringat pada malam hari disertai gejala lainnya.

  • https://bjsm.bmj.com/content/48/Suppl_3/A8.2
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4928162/
  • https://www.aafp.org/afp/1998/0415/p1846.html
    https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/the-third-trimester
  • https://mothertobaby.org/fact-sheets/hyperthermia-pregnancy/pdf/
  • https://www.healthline.com/health/pregnancy/bodily-changes-during
  • https://www.livescience.com/63005-hot-summer-days-pregnancy-risks.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.