Ingin Melakukan Tandem Nursing? Perhatikan 5 Tips Ini!
Tandem nursing adalah praktik menyusui lebih dari satu anak dalam periode waktu yang sama, misalnya menyusui bayi baru lahir dan balita. Ini bisa dilakukan sekaligus ataupun secara bergantian.
Meskipun banyak Moms yang menganggap bahwa praktik ini kurang baik untuk bayi, tandem nursing dinyatakan aman oleh para ahli.
5 Tips Melakukan Tandem Nursing
Namun, Moms harus memperhatikan beberapa tips melakukan tandem nursing seperti yang disebutkan di bawah ini:
1. Perbanyak Minum dan Konsumsi Makanan Berkalori
Foto: medicalnewstoday.com
“Menyusui akan membutuhkan peningkatan asupan kalori, nutrisi dan hidrasi. Rata-rata busui membutuhkan tambahan 500 kalori per hari. Konsumsi vitamin prenatal dan makan makanan seperti biji-bijian, sayuran berwarna cerah, makanan yang kaya akan lemak baik dan protein,” kata Christine Sterling, MD, OB-GYN bersertifikat yang berbasis di San Diego, seperti dikutip dari Parents.
“Moms juga perlu mengonsumsi sedikitnya 2,5 liter cairan per hari untuk memenuhi kebutuhan carian selama menyusui.”
Baca Juga: Bagaimana Posisi Menyusui Bayi Kembar yang Benar?
2. Dahulukan Menyusui Bayi Baru Lahir
Foto: theavocadokids.com
Bayi baru lahir membutuhkan ASI setidaknya setiap dua hingga tiga jam sepanjang siang dan malam. Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk mendahulukan bayi saat menyusui secara tandem.
Dengan begitu ia bisa mendapatkan asupan ASI dan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhannya. Setelah si bayi puas menyusu, baru kemudian Moms dapat mulai menyusui sang kakak.
Meskipun begitu, Moms tidak perlu mencadangkan satu payudara untuk setiap bayi atau anak. Karena si kakak bisa menyusu dari payudara yang tadi juga diisap oleh si bayi.
Baca Juga: Meminimalisir Puting Lecet Karena Menyusui
3. Tenang dan Nikmati Setiap Momen yang Terjadi
Foto: babygooroo.com
Tips melakukan tandem nursing yang tidak kalah penting menurut Asosiasi Menyusui Australia adalah tetap tenang dan memperhatikan kedua buah hati Moms.
Dalam situasi seperti ini, Moms mungkin mendapati bahwa si kakak ingin menyusu lebih sering, terutama setelah produksi ASI meningkat.
Beberapa Moms merasa senang dan tetap menuruti permintaan balitanya, sementara Moms yang lain merasa harus membatasi pemberian ASI untuk balita mereka.
Tidak perlu bingung, karena hanya Moms yang dapat memutuskan pilihan yang terbaik.
Di sisi lain, karena suplai ASI yang berlimpah saat melakukan tandem nursing, bayi baru lahir biasanya cenderung kesulitan untuk mengatasi let down reflex (LDR).
Untuk mengatasinya, Moms mungkin bisa menawarkan satu payudara pada si kakak, setelah aliran ASI lebih lancar, baru kemudian memberikannya untuk diisap oleh si bayi.
Baca Juga: Tips Lengkap Memilih Bra yang Bagus untuk Ibu Menyusui
4. Jangan Mengabaikan Kesehatan Diri Sendiri
Foto: baby-magazine.co.uk
Saat menyusui dua anak, tubuh Moms akan membutuhkan lebih banyak energi untuk menghasilkan lebih banyak ASI.
Maka dari itu, Verywell Family menyarankan agar Moms beristirahat dengan cukup sebagai tips melakukan tandem nursing yang tidak boleh diabaikan. Pasalnya, kelelahan dapat menggangu suplai dan pemberian ASI.
Lupakan sejenak pekerjaan rumah, ajak si bayi dan kakak untuk tidur siang, dan jangan takut untuk minta bantuan jika memang Moms membutuhkannya.
Selain itu, jangan memaksakan diri jika Moms merasa tidak sanggup untuk meneruskannya. Moms bisa berhenti melakukan tandem nursing kapanpun Moms ingin.
Baca Juga: Sudah 2 Tahun Lebih Masih Menyusui, Ini Dampaknya Bagi Ibu dan Anak
5. Konsultasi dan Mintalah Bantuan Pada Ahli
Foto: medelabreastfeeding.asia
Melakukan tandem nursing bukanlah pekerjaan ringan bagi kebanyakan Moms. Jadi, disarankan untuk berkonsultasi dan mintalah bantuan dari ahli medis atau ahli laktasi saat Moms memutuskan untuk melakukan tandem nursing.
Pilihlah konselor yang sudah terlatih dan dapat menawarkan informasi sekaligus dukungan terhadap keputusan Moms.
Demikianlah beberapa tips melakukan tandem nursing yang perlu Moms terapkan. Apakah Moms ingin menyapih si balita atau memilih tandem nursing?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.