06 Desember 2024

7 Jenis Kelainan Kaki Bayi Baru Lahir, Moms Wajib Tahu!

Pahami cara pengobatannya berikut ini

Kelainan kaki bayi baru lahir adalah masalah yang sering kali menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua baru.

Meskipun sebagian besar kondisi ini dapat diperbaiki dengan tindakan medis sederhana atau bahkan membaik sendiri seiring waktu, penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda dan mendapatkan diagnosis yang tepat.

Dengan memahami jenis-jenis kelainan kaki yang mungkin dialami bayi baru lahir, orang tua dapat lebih waspada dalam menjaga kesehatan kaki anak mereka.

Kelainan Kaki Bayi Baru Lahir

Lantas, apa saja kelainan kaki bayi baru lahir yang dapat dialami Si Kecil? Berikut jenis-jenisnya, Moms.

1. Metatarsus Adductus (MTA)

Metatarsus Adductus (MTA)
Foto: Metatarsus Adductus (MTA) (Orthobullets.com)

Metatarsus Adductus (MTA) adalah salah satu kelainan kaki bayi baru lahir yang paling umum dijumpai.

Kelainan ini dicirikan oleh kondisi di mana bagian depan kaki (forefoot) mengarah ke dalam terhadap garis tengah tubuh, sehingga memberikan bentuk kaki yang mirip dengan huruf "C".

Namun, bagian belakang kaki dan pergelangan kaki biasanya terlihat normal.

Melansir laman Saint Luke's penyebab pasti dari MTA belum sepenuhnya diketahui, tetapi beberapa faktor yang diduga berkontribusi termasuk faktor genetik dan posisi kaki dalam rahim selama kehamilan.

Misalnya, posisi sempit dalam rahim atau posisi bokong dapat mempengaruhi bentuk kaki.

Kelainan kaki bayi baru lahir ini juga lebih sering terjadi pada kehamilan kembar, di mana ruang yang tersedia di rahim lebih terbatas.

Dalam banyak kasus, MTA ringan hingga sedang akan membaik secara spontan tanpa memerlukan intervensi khusus selama beberapa tahun pertama kehidupan.

Namun, untuk kasus yang lebih parah atau jika tidak ada perbaikan dengan pertumbuhan, beberapa pilihan pengobatan mungkin dianjurkan yakni terapi peregangan, penggunaan alat bantu seperti brace atau gips, hingga operasi.

2. Clubfoot

Clubfoot
Foto: Clubfoot (Healthline.com)

Jenis kelainan kaki bayi baru lahir lainnya yakni Congenital Talipes Equinovarus (CTEV) atau yang sering dikenal sebagai clubfoot.

Kelainan ini ditandai dengan deformitas pada kaki di mana kaki tersebut terlihat menekuk ke dalam dan ke bawah.

Hal ini membuat kaki tampak seperti berputar ke dalam atau terkadang bahkan ke samping, dengan bagian telapak kaki menghadap ke arah yang salah.

Melansir laman resmi Kemenkes RI, penyebab clubfoot belum dapat diketahui secara pasti.

Kelainan ini mulai terbentuk pada awal masa embrionik.

Secara fisiologis ketika masih berada di kandungan, posisi kaki memang menghadap ke dalam.

Namun, setelah lahir perlahan posisi kaki mulai ke depan dan terlihat normal sehingga perlu diwaspadai jika posisi kaki tersebut menetap setelah lahir.

Kelainan kaki bayi baru lahir ini akan semakin berkembang dan semakin sulit pula untuk dikoreksi seiring bertambahnya usia.

Umumnya, penanganan kelainan kaki bayi baru lahir ini dilakukan dengan metode ponseti, yang melibatkan penggunaan serial casting (pemasangan gips secara berkala).

Gips akan diubah secara rutin, biasanya setiap minggu, untuk secara bertahap memindahkan kaki ke posisi yang lebih alami.

Setelah serangkaian casting, prosedur kecil seperti pemotongan tendon Achilles mungkin diperlukan untuk memperbaiki fleksibilitas kaki.

Sebagai langkah lanjutan, brace atau sepatu khusus, seperti sepatu Dennis-Brown, seringkali diperlukan setelah pencopotan gips untuk mempertahankan koreksi dan mencegah relaps.

Penggunaan brace ini biasanya terus berlanjut selama beberapa tahun, tergantung pada keparahan dan respons terhadap pengobatan awal.

3. Calcaneovalgus

Calcaneovalgus
Foto: Calcaneovalgus (Babycentre.co.uk)

Calcaneovalgus adalah kelainan kaki bayi baru lahir, di mana kaki dan pergelangan kaki bayi terlalu tertekuk ke atas.

Dalam kondisi ini, jari-jari kaki sering kali dapat menyentuh atau hampir menyentuh tulang kering (shin) karena tingkat fleksibilitas yang tinggi.

Melansir laman Children's Hospital of Philadelphia, penyebab pasti calcaneovalgus tidak sepenuhnya dipahami, namun kondisi ini sering dikaitkan dengan 'paket' intrauterin.

Artinya, posisi bayi dalam rahim yang terbatas dapat menyebabkan kaki bayi tertekuk ekstrem ke atas.

Calcaneovalgus juga bisa terjadi sebagai bagian dari kondisi neurologis atau muskuloskeletal yang lebih luas, dan terkadang terkait dengan gangguan perkembangan lainnya.

Dalam banyak kasus, calcaneovalgus tidak memerlukan intervensi medis khusus dan akan membaik sendiri saat otot dan tulang kaki bayi berkembang secara normal.

Dalam beberapa kasus, fisioterapi ringan atau penggunaan pembalut atau brace sederhana mungkin direkomendasikan untuk membantu mempertahankan kaki dalam posisi yang lebih alami.

Penggunaan casting juga bisa dipertimbangkan jika kondisinya lebih parah atau tidak membaik dengan sendirinya.

4. Congenital Vertical Talus

Congenital Vertical Talus
Foto: Congenital Vertical Talus (Orthokids.org)

Dalam studi yang dipublikasikan National Center for Biotechnology Information, Congenital Vertical Talus (CVT) adalah kelainan kaki bayi baru lahir yang jarang terjadi.

Kondisi ini ditandai dengan deformitas kaki di mana telapak kaki bayi memiliki bentuk cembung atau melengkung ke atas, sehingga memberikan penampilan yang mirip dengan dasar batu atau rocker-bottom.

Kelainan ini terjadi karena posisi tulang talus yang tidak normal, yaitu vertikal, yang menyebabkan telapak kaki terangkat secara tidak wajar.

Penyebab pasti dari CVT tidak selalu diketahui, namun sering kali kelainan ini dikaitkan dengan kondisi neuromuskuler atau sindrom genetik lainnya, seperti spina bifida, arthrogryposis multiplex congenita, atau trisomi tertentu seperti trisomi 13 atau 18.

Pengobatan CVT sering kali memerlukan intervensi bedah karena deformitas ini bersifat kaku dan tidak membaik dengan terapi peregangan atau pemakaian brace saja.

Operasi biasanya mencakup prosedur untuk mengoreksi posisi tulang dan tendon di kaki, yang sering kali melibatkan pelepasan jaringan lunak atau prosedur realignment tulang.


5. Polydactyly

Polydactyly
Foto: Polydactyly (Kidspot.com.au)

Polydactyly adalah kelainan kaki bayi baru lahir yang ditandai dengan adanya jari kaki tambahan.

Polydactyly bisa mempengaruhi baik tangan maupun kaki dan dapat muncul di satu sisi (unilateral) atau kedua sisi (bilateral) dari tubuh.

Meskipun penyebab pasti dari polydactyly sering kali tidak diketahui, kelainan ini biasanya dikaitkan dengan faktor genetik.

Namun dalam beberapa kasus, polydactyly bisa terjadi karena mutasi spontan pada saat perkembangan janin tanpa ada riwayat keluarga yang jelas.

Mutasi ini bisa terjadi pada tahap awal pembentukan dan pembelahan sel saat embrio berkembang.

Pengobatan untuk polydactyly tergantung pada jumlah jari tambahan, pengembangan jari tersebut, dan apakah ada gangguan fungsional atau estetika.

Dalam banyak kasus, jari tambahan yang tidak sepenuhnya berkembang dan hanya dihubungkan oleh jaringan kulit dapat diangkat dengan prosedur sederhana.

Namun, jika jari tambahan lebih kompleks, dengan tulang dan jaringan konektif yang terlibat, mungkin diperlukan operasi yang lebih kompleks untuk mengangkatnya.

Prosedur ini biasanya dilakukan oleh ahli bedah ortopedi pediatrik.

6. Syndactyly

Syndactyly
Foto: Syndactyly (Congenitalhand.wustl.edu)

Syndactyly adalah kelainan bawaan yang terjadi ketika dua atau lebih jari tangan atau kaki bayi tidak terpisah secara normal selama perkembangan janin di dalam rahim, sehingga menyebabkan jari-jari tersebut menyatu dan menciptakan tampilan seperti berselaput.

Syndactyly diklasifikasikan berdasarkan seberapa luas jari-jari tersebut menyatu dan apa yang terlibat dalam penyatuan tersebut:

  • Syndactyly sederhana: jari-jari hanya dihubungkan oleh kulit.
  • Syndactyly kompleks: jari-jari terhubung lebih dalam, termasuk tulang, saraf, dan pembuluh darah.
  • Syndactyly rumit: melibatkan penyatuan yang lebih kompleks dengan adanya struktur tulang tambahan atau tidak normal.

Syndactyly juga bisa dikategorikan sebagai lengkap atau tidak lengkap, tergantung pada apakah penyatuan melibatkan seluruh panjang jari atau hanya sebagian.

Dalam beberapa kasus, kelainan kaki bayi baru lahir ini dapat diwariskan dari orang tua ke anak melalui gen yang bermutasi, atau bisa juga terjadi sebagai hasil dari mutasi spontan.

Kondisi ini juga bisa terkait dengan sindrom genetik lainnya yang lebih kompleks, seperti Sindrom Down atau Poland syndrome.

Pengobatan utama untuk syndactyly adalah operasi untuk memisahkan jari-jari yang menyatu.

Operasi ini biasanya dilakukan ketika anak berumur antara 6 bulan hingga 2 tahun, tergantung pada tingkat keparahan dan jenis syndactyly.

Dalam beberapa kasus, mungkin diperlukan lebih dari satu operasi, terutama jika syndactyly kompleks atau rumit.

Pemisahan melibatkan pemotongan jaringan yang menyatu dan sering kali disertai dengan transplantasi kulit untuk menutupi area yang dioperasi.

Anak-anak yang menjalani operasi untuk syndactyly umumnya memiliki prognosis yang baik dan dapat menggunakan tangan atau kaki mereka secara normal setelah pemulihan.

7. Overlapping Toes

XX Kelainan Kaki Bayi Baru Lahir 7.jpg
Foto: XX Kelainan Kaki Bayi Baru Lahir 7.jpg (Babycenter.com)

Overlapping toes adalah kelainan kaki bayi baru lahir, di mana satu atau lebih jari kaki tumpang tindih atau bertumpuk di atas jari lainnya.

Kondisi ini dapat terjadi pada salah satu atau kedua kaki dan sering kali ditemukan pada jari kelingking yang menumpuk di atas jari keempat, meskipun jari lainnya juga bisa terlibat.

Overlapping toes sering kali disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan yang mempengaruhi struktur tulang dan posisi jari kaki.

Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi akibat posisi bayi yang sempit di dalam rahim, yang menyebabkan jari-jari kaki tertekan dan tumbuh dalam posisi yang tidak normal.

Pengobatan untuk overlapping toes tergantung pada tingkat keparahan dan apakah kondisi tersebut menyebabkan ketidaknyamanan atau masalah dalam berjalan nantinya.

Biasanya, pengobatan overlapping toes pada bayi melibatkan metode konservatif untuk memperbaiki posisi jari kaki yang tumpang tindih.

Taping atau perekatan adalah metode yang umum digunakan, di mana jari kaki yang terpengaruh ditempelkan dengan plester khusus ke posisi yang lebih normal, sehingga memfasilitasi pertumbuhan yang benar saat bayi berkembang.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin juga merekomendasikan penggunaan spacer atau separator jari, yang dipasang di antara jari kaki untuk menjaga jarak dan posisi yang tepat.

Intervensi ini biasanya dimulai sejak dini, dan jarang sekali memerlukan tindakan operasi, kecuali jika kondisinya sangat parah atau tidak membaik dengan metode non-invasif.

Baca Juga: 5 Jenis Kelainan Penis Anak Laki-laki, Waspada Moms!

Nah, itulah beberapa kelainan kaki bayi baru lahir yang umum terjadi.

Pastikan Si Kecil mendapatkan pemeriksaan setelah dilahirkan agar jika ada kelainan kaki bayi baru lahir bisa ditangani segera, Moms.

  • https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3177/congenital-talipes-equinovarus-ctev
  • https://www.chop.edu/conditions-diseases/calcaneovalgus-foot
  • https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC1571059/#
  • https://www.saintlukeskc.org/health-library/when-your-child-has-metatarsus-adductus-mta
  • https://www.healthline.com/health/the-causes-of-overlapping-toes-and-treatment-options
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23521-syndactyly-webbed-digits
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24302-polydactyly-extra-digits

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.