3 Jenis Investasi Jangka Pendek yang Aman untuk Pemula
Waktu masih kecil, mungkin Moms sudah mengetahui pentingnya menabung sejak dini. Nah, kini Moms juga harus tahu caranya berinvestasi, salah satunya investasi jangka pendek.
Mengapa demikian? Kini, berinvestasi bisa lebih mudah dan praktis karena bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun.
Namun, jangan sampai berinvestasi justru membuat Moms merugi. Sebab, tujuan investasi tentunya bukan untuk berutang.
Itulah pentingnya literasi tentang investasi, baik investasi jangka panjang maupun investasi jangka pendek.
Berikut akan Orami bahas tentang investasi jangka pendek, serta tahapan yang perlu Moms lakukan sebagai investor pemula.
Baca Juga: Waspada Investasi Bodong! Simak Pengertian, Jenis, dan Tips Menghindarinya
Pengertian dan Tujuan Investasi Jangka Pendek
Pada dasarnya, investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang harus disesuaikan dengan kemampuan finansial masing-masing keluarga.
Setiap keluarga juga mempunyai kepentingan dan kebutuhan yang berbeda-beda.
Setiap keluarga juga tentunya memiliki perencanaan keuangan yang berbeda untuk masa depan. Ada istilahnya, berinvestasilah dengan menggunakan "uang dingin".
Uang dingin adalah uang yang tidak akan dipakai dalam jangka waktu tertentu dan tidak mengganggu pengeluaran harian rumah tangga.
Hindari berinvestasi hanya untuk gengsi semata atau hanya ikut-ikutan tren yang saat ini sedang ramai dibicarakan.
Jadi, jangan sampai investasi mengganggu uang yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, Moms.
Meski kini berinvestasi menjadi sangat mudah, tapi banyak yang akhirnya justru berutang demi investasi. Tentunya, hal ini yang harus dihindari.
Berbicara tentang investasi jangka pendek, Moms harus mengetahui terlebih dulu pengertiannya.
Investasi jangka pendek adalah investasi yang sifatnya hanya sementara dan umumnya mudah ditarik lagi dalam jangka waktu yang pendek.
Investasi jangka pendek umumnya dilakukan hanya dalam waktu, mulai dari 1-3 tahun.
Lantas, apa tujuannya melakukan investasi jangka pendek?
Dilansir dari laman Open University, berikut ini beberapa tujuan investasi jangka pendek yang bisa menjadi pemahaman untuk Moms dan pasangan, yaitu:
1. Memiliki Tujuan Tertentu
Investasi jangka pendek bisa ditarik dalam jangka waktu yang pendek.
Untuk itu, investasi ini menjadi cara menabung yang tepat dan cukup menguntungkan apabila Moms merencanakan untuk membeli kebutuhan tertentu atau ingin liburan.
Misalkan, Moms ingin membeli mobil pada tahun depan, menyiapkan DP membeli rumah, atau merencanakan berlibur ke luar negeri bersama keluarga beberapa tahun mendatang, maka investasi jangka pendek adalah pilihan yang tepat.
2. Antisipasi Kebutuhan Tidak Terduga
Secara garis besar, seluruh tabungan, termasuk investasi jangka pendek, adalah pilihan yang bisa dilakukan untuk antisipasi dari kejadian yang tidak terduga.
Misalkan, suatu saat Moms atau pasangan mengalami kesulitan dalam penghasilan, maka investasi dapat menjadi dana darurat yang bisa digunakan.
Sekali lagi, karena investasi jangka pendek sifatnya juga sementara, maka bisa Moms ambil apabila membutuhkannya.
3. Menghindari Utang
Ketika datang tagihan tidak terduga dan Moms tidak mempunyai tabungan lebih, maka seringnya akan meminjam uang atau mengutang. Inilah pentingnya melakukan investasi jangka pendek.
Sebaiknya, Moms dapat mengatur perencanaan keuangan sedemikian rupa, untuk menghindari utang yang akhirnya juga melindungi rumah tangga Moms ke depannya.
4. Belajar untuk Berkomitmen
Investasi jangka pendek memang sifatnya sementara, namun ini bisa melatih Moms untuk belajar berkomitmen dalam menabung.
Ketika Moms dapat mengatur keuangan dan menyisihkannya untuk berinvestasi, maka lama-kelamaan Moms akan terlatih untuk dapat berinvestasi jangka panjang.
Itulah beberapa tujuan investasi jangka pendek yang mungkin saja sesuai dengan yang Moms alami saat ini.
Selanjutnya, sudah tahu apa saja kelebihan dan kelemahan dari investasi jangka pendek? Cek di bawah ini, ya.
Baca Juga: Kenali Pengertian Saham, Jenis, Kelebihan dan Kekurangannya Sebelum Berinvestasi
Kelebihan dan Kelemahan Investasi Jangka Pendek
Bagi Moms yang ingin masih menjadi investor pemula, tentunya harus tahu kelebihan dan kelemahan dari investasi jangka pendek.
Pada dasarnya, setiap jenis investasi itu pasti punya kelebihan dan risikonya masing-masing.
Semuanya akan kembali pada kebutuhan Moms masing-masing. Jika Moms tetap merasa cocok dengan investasi jangka pendek, maka tidak ada salahnya untuk mencoba, ya.
Sebagai gambaran, berikut ini dijelaskan tentang kelebihan dan kelemahan dari investasi jangka pendek, ya!
1. Kelebihan Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek biasanya hanya berkisar 1 tahun saja, sehingga return dari investasi ini terbilang cepat.
Jumlah keuntungannya juga dapat menjadi lebih besar.
Selain itu, kelebihan dari investasi jangka pendek, yaitu fleksibilitas investor dalam mencairkan uang.
Sebagai investor, Moms dapat mengambil keuntungan yang besar dalam waktu yang singkat.
Moms juga dapat segera mengambil keuntungan yang ada dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Itulah sebabnya, investasi jangka pendek cocok untuk memenuhi kebutuhan darurat atau bahkan mampu mencukupi kebutuhan ekonomi harian.
2. Kelemahan Investasi Jangka Pendek
Meski memiliki kelebihan, investasi jangka pendek juga memiliki risikonya tersendiri yang perlu Moms pahami.
Bisa dibilang, pergerakan nilai instrumen investasi jangka pendek berjalan sangat cepat sehingga Moms meluangkan waktu yang banyak untuk pengecekan.
Moms juga harus jeli dalam memilih kapan waktu melakukan jual dan beli, jika ingin mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda.
Investasi jangka pendek juga sangat dipengaruhi oleh inflasi, sehingga dapat mengurangi return dari investasi itu sendiri.
Itulah penjelasan tentang kelebihan dan kelemahan investasi jangka pendek.
Lantas, masih bingung apa saja yang termasuk dalam investasi jangka pendek?
Masih bingung juga tentang bagaimana cara memulainya? Simak ulasannya berikutnya, ya!
Baca Juga: Mengenal Deposito, Pengertian, Jenis, Hingga Kekurangan dan Kelebihannya
Jenis Investasi Jangka Pendek
Setelah mengetahui tujuan, kelebihan, dan risiko dari investasi jangka pendek, sekarang Moms harus mengetahui instrumen investasi jangka pendek.
Ada beberapa jenis investasi jangka pendek, yaitu:
1. Deposito
Sudah tidak asing dengan deposito? Ya, instrumen investasi ini memang terkenal dan banyak digunakan.
Meskipun instrumen investasi ini memiliki keuntungan yang terbilang kecil, namun sepadan dengan risikonya yang lebih rendah.
Jika Moms ingin menyiapkan finansial jangka pendek, maka deposito dapat menjadi pilihan instrumen investasi jangka pendek yang tepat.
Dilansir dari studi di Economy Deposit Journal, deposit adalah istilah keuangan yang berarti uang disimpan di bank.
Deposito merupakan jaminan berupa barang, uang, atau properti kepada bank atau pihak yang dipercaya untuk menyimpan atau menggunakannya, lalu mengembalikannya dalam bentuk natura.
Instrumen investasi ini adalah transaksi yang melibatkan transfer uang ke pihak lain, dengan tujuan agar diamankan.
Namun, simpanan dapat mengacu pada sebagian uang yang digunakan sebagai jaminan atau jaminan untuk pengiriman barang.
Di antara beberapa jenis deposito, deposito berjangka adalah jenis yang paling terkenal.
Moms tidak perlu khawatir, keamanan deposito dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). Sehingga, apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka uang Moms akan langsung terproteksi.
Deposito juga cenderung stabil dan berisiko rendah. Ini bisa menjadi pertimbangan Moms saat memilih deposito sebagai instrumen investasi jangka pendek.
Namun, kelemahan dari deposito, yaitu Moms harus membayar pajak dan biaya pengelolaan bank.
Selain itu, nilai uangnya akan selalu tergerus inflasi dan menurun.
Bunga yang didapatkan dari deposito juga cenderung lebih rendah, karena risikonya juga lebih rendah.
Baca Juga: Kenali Obligasi Lebih Jauh, Salah Satu Instrumen Investasi yang Aman untuk Pemula
2. Reksadana
Instrumen investasi jangka pendek berikutnya, yaitu reksadana. Moms masih asing dengan instrumen investasi ini?
Nyatanya, reksadana kini menjadi opsi yang cukup populer bagi investor pemula.
Dikutip dari jurnal Bisnis & Birokrasi, reksadana adalah jenis investasi keuangan yang terdiri dari kumpulan uang yang dikumpulkan dari banyak investor untuk diinvestasikan dalam sekuritas.
Di antaranya, seperti saham, obligasi, instrumen pasar uang, saham, dan aset-aset lainnya.
Saat ini, Moms juga dapat menemukan banyak aplikasi untuk membeli reksadana secara online.
Untuk itu, apabila Moms tertarik untuk investasi jangka pendek, maka reksadana dapat menjadi pilihan.
Pada dasarnya, reksadana memberikan investor kecil akses ke portofolio yang terdiversifikasi dan dikelola secara profesional dengan harga yang rendah.
Ada beberapa jenis reksadana juga yang perlu Moms pahami.
Di antaranya, yaitu reksadana saham, reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, dana indeks, reksadana campuran, reksadana pendapatan, atau reksadana global.
Moms harus memahami setiap jenis investasi reksadana ini, karena memiliki tingkat risiko mulai dari yang rendah, menengah, dan tinggi.
Tentukan jenis reksadana berdasarkan kemampuan risiko masing-masing. Instrumen investasi jangka pendek ini juga bisa dilakukan secara langsung atau mencicil.
Investasi reksadana juga bisa dilakukan secara sistematis, yaitu jumlah uang yang ingin diinvestasikan bisa dibayarkan setiap bulan secara otomatis.
Namun, kurangnya transparansi dalam kepemilikan investasi juga menjadi salah satu kelemahan reksadana yang bisa menjadi bahan pertimbangan Moms.
3. P2P Lending
Masih asing dengan P2P (peer-to-peer) lending? Nah, ini merupakan instrumen investasi jangka pendek yang juga bisa menjadi pilihan Moms.
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan P2P lending?
Dilansir Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia, fintech lending atau peer-to-peer lending adalah layanan pinjam-meminjam uang dalam rupiah secara langsung antara kreditur dan debitur berbasis teknologi informasi.
P2P lending ini juga disebut sebagai Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi (LPMUBTI).
Kini, pertumbuhan P2P lending semakin berkembang pesat, sehingga mudah diakses oleh masyarakat yang masih sulit mendapatkan pinjaman dana.
Masih melansir dari laman OJK, P2P lending juga memberikan akses pinjaman bagi mereka yang membutuhkan dana untuk pendidikan dan perawatan kesehatan dengan standarnya masing-masing.
Jika Moms ingin berinvestasi dalam P2P lending, tahapan yang perlu diketahui adalah memahami perusahaan fintech apa saja yang sudah diawasi oleh OJK secara langsung.
Lalu, Moms tinggal pilih salah satu dan berinvestasi ke dalamnya. Nah, keuntungan dari investasi ini bisa didapatkan dari suku bunga pinjaman.
Namun, tetap ada risiko saat Moms melakukan P2P lending, yaitu ketika peminjam terlambat membayar cicilan, atau yang juga disebut kredit macet.
Untuk itu, tetap pahami setiap kelebihan dan kelemahannya, ya.
Baca Juga: Agar Tidak Terjebak "Lingkaran Setan", Ketahui Cara Bijak Pakai Kartu Kredit
Nah, itu dia penjelasan tentang investasi jangka pendek yang perlu Moms pahami.
Apakah kini sudah ada gambaran tentang investasi yang ingin diambil? Jika sudah, maka bisa mulai berinvestasi dari sekarang, ya, Moms!
Berinvestasi dengan bijaksana dan tepat sasaran akan lebih menguntungkan daripada hanya mendiamkan tabungan di bank saja.
Apabila Moms ragu, tidak perlu sungkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada orang yang ahli, ya!
- https://uit.e-journal.id/EDJ/Home
- https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/20566
- https://www.open.edu/openlearn/ocw/mod/oucontent/view.php?id=20939&printable=1
- https://www.bridges.com.au/pdf_flyers/ed_flyers/investing/investment_risk_and_return
- https://www.researchgate.net/publication/327320125_A_Comparative_Study_of_Mutual_Fund_Portfolio_Performance_in_Indonesia
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.