11 Maret 2024

Jumlah Rakaat Sholat Tarawih, Lebih Baik 11 atau 23 Rakaat?

Simak penjelasan mengenai perbedaan jumlah rakaat dalam pelaksanaan salat tarawih

Ibadah salat sunah Tarawih umumnya dilakukan umat muslim selama bulan Ramadan. Terdapat perbedaan jumlah rakaat sholat Tarawih ketika dilaksanakan.

Ada yang melaksanakan sebanyak 11 rakaat termasuk di dalamnya salat witir. Ada juga yang melaksanakan sebanyak 23 rakaat termasuk witir.

Untuk jelasnya simak pembahasan berikut ini.

Baca Juga: Sholat Witir, Sunnah yang Sangat Dianjurkan Rasulullah SAW

Pengertian Sholat Tarawih

Jumlah rakaat salat tarawih
Foto: Jumlah rakaat salat tarawih (Freepik.com/rawpixel-com)

Sebelum memahami perbedaan dalam jumlah rakaat sholat Tarawih, mari kita pahami dulu pengertian dari ibadah ini.

Tarawih adalah salah satu bentuk ibadah salat pada bulan Ramadan yang dilakukan oleh umat Islam setelah salat Isya dan sebelum salat Subuh.

Salat Tarawih dilakukan secara berjamaah sebagaimana yang dilakukan oleh Umar bin Al Khattab dan para sahabat.

Biasanya berlangsung selama sekitar 1 atau 2 jam, tergantung pada jumlah rakaat yang dilakukan.

Baca Juga; 17 Amalan Bulan Ramadan yang Datangkan Pahala Berlipat Ganda

Hukum Sholat Tarawih

Jumlah Rakaat Salat Tarawih
Foto: Jumlah Rakaat Salat Tarawih (Freepik.com)

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, salat Tarawih termasuk dalam kategori salat sunah malam hari.

Jadi, dilaksanakannya pada malam hari di bulan Ramadan.

Jumlah rakaat sholat Tarawih umumnya dilaksanakan 8 atau 20 rakaat (belum dengan witir), dengan setiap rakaatnya terdiri dari dua sujud dan satu ruku.

Tarawih pada dasarnya adalah salat sunah yang tidak diwajibkan, tetapi dianjurkan untuk dilakukan pada bulan Ramadan.

Ulama Hanafiyah, Hanabilah, dan Malikiyyah sepakat bahwa hukum salat Tarawih adalah sunah mu’akkad (sangat dianjurkan).

Berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu berkata,

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرَغِّبُ فِي قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأْمُرَهُمْ فِيهِ بِعَزِيمَةٍ، فَيَقُولُ: مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam memberikan motivasi untuk mengerjakan salat pada malam Ramadan tanpa mewajibkannya kepada para sahabat.

Beliau bersabda, 'Barang siapa yang mendirikan salat malam di bulan Ramadan dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu',” (HR. Muslim No. 759).

Ibadah salat Tarawih bertujuan untuk menghidupkan malam-malam di bulan Ramadan.

Selain itu, dengan melaksanakannya dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta menambah pahala dan menghapus dosa-dosa.

Baca Juga: Begini Urutan Bacaan Surat Pendek Salat Tarawih, Wajib Tahu!

Keutamaan Salat Tarawih

Salat Tarawih
Foto: Salat Tarawih (Thedailycrisp.com)

Bukan hanya sebatas salat sunah saja, tetapi salat Tarawih memiliki banyak keutamaan.

Mengutip dari NU Online, Nabi Muhammad SAW bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ  (متفق عليه)

Artinya: “Barang siapa melakukan salat (Tarawih) pada Ramadan dengan iman dan ikhlas (karena Allah ta’âlâ), maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘Alaih).

Jika melihat arti dari potongan hadis di atas, maka keutamaan salat Tarawih yang paling utama adalah diampuni semua dosa yang telah lalu.

Keutamaan salat Tarawih yang selanjutnya adalah jika menjalankan salat ini maka umat Muslim akan mendapatkan pahala beribadah satu malam penuh.

Keutamaan kedua ini dijelaskan dalam hadis riwayat at-Tirmdzi, Ibnu Majah dan an-Nasa’i:

مَنْ قَامَ مَعَ الإِمَامِ حَتَّى يَنْصَرِفَ، كُتِبَ لَهُ قِيَامُ لَيْلَةٍ

Artinya: “Barang siapa salat Tarawih bersama imam sampai selesai, maka untuknya dicatat seperti beribadah semalam.”

Jumlah Rakaat Sholat Tarawih

Orang Salat di Masjid
Foto: Orang Salat di Masjid (Unsplash.com/Rifky Nur Setyadi)

Moms mungkin tidak asing lagi dengan perbedaan jumlah rakaat sholat Tarawih pada pelaksanaannya di bulan Ramadan.

Ada yang melaksanakan 8 rakaat yang dilanjutkan dengan witir 3 rakaat sehingga menjadi 11 rakaat.

Ada juga yang melaksanakan 20 rakaat yang dilanjutkan oleh witir 3 rakaat sehingga jumlah pelaksanaannya menjadi 23 rakaat.

Perbedaan pendapat ini tak lain karena bagaimana ulama menyikapi atsar Umar bin Khattab.

Tidak ada batasan jumlah rakaat dalam salat Tarawih sebagaimana nabi Muhammad SAW bersabda,

"Salat malam itu dua rakaat-dua rakaat. Jika salah seorang di antara kalian takut masuk waktu Subuh, maka kerjakanlah satu rakaat.

Dengan itu berarti kalian menutup salat tadi dengan witir,” (HR. Bukhari no. 990 dan Muslim no. 749, dari Ibnu ‘Umar).

Baca Juga: Doa Qunut Witir, Lengkap dengan Bacaan dan Tata Caranya

Jumlah Rakaat Sholat Tarawih Menurut 4 Mazhab

Muslim sedang salat
Foto: Muslim sedang salat (Freepik.com/rawpixel-com)

Para ulama berbeda pendapat mengenai penafsiran hadis terkait jumlah rakaat sholat Tarawih pada 4 Imam mazhab.

Berikut pendapat mereka terkait jumlah rakaat Tarawih:

1. Imam Abu Hanifah

Al-Iraqi dalam kitabnya Tharhu at-Tatsrib menukil pendapat Abu Hanifah,

وقال أبو حنيفة الأفضل أن يصلي أربعا أربعا وإن شاء ركعتين وإن شاء ستا وإن شاء ثمانيا وتكره الزيادة على ذلك

"Abu Hanifah mengatakan, yang afdhal shalatnya dikerjakan 4 rakaat-4 rakaat.

Jika dia mau, boleh 2 rakaat. Jika dia mau, boleh 6 rakaat, dan jika dia mau, boleh 8 rakaat salam. Dan makruh lebih dari itu," (Tharhu at-Tatsrib, 3/74).

2. Imam Malik

Mengutip Ibnu Abdil Barr, terkenal sebagai penganut mazhab Malik bin Abbas, berkata:

وأكثر الآثار على أن صلاته كانت إحدى عشرة ركعة وقد روي ثلاث عشرة ركعة. واحتج العلماء على أن صلاة الليل ليس فيها حد محدود والصلاة خير موضوع فمن شاء استقل ومن شاء استكثر.

"Kebanyakan atsar menunjukkan bahwa salat beliau adalah 11 rakaat, dan diriwayatkan bahwa 13 rakaat.

Para ulama berdalil bahwa salat lail tidak ada batasnya, dan salat adalah ibadah terbaik, siapa yang berkehendak silakan menyedikitkan rakaat, dan siapa yang berkehendak, maka silakan memperbanyak rakaat.”

Tak ada batasan dalam salat malam termasuk dalam pelaksanaan salat Tarawih, boleh dilaksanakan 11 rakaat atau lebih.


3. Imam Syafi'i

Mengutip penjabaran ustaz Firanda di laman Bekal Islam, Az-Za’farani meriwayatkan dari As-Syafi’i:

“Aku lihat orang-orang di Madinah mengerjakan shalat 39 rakaat. Yang lebih aku suka adalah 20. Begitu pula yang dikerjakan di Makkah.

Tidak ada dalam hal ini batas akhirnya, jika mereka perbanyak rukuk dan sujud maka lebih baik”.

4. Imam Ahmad

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

وَالتَّرَاوِيحُ إنْ صَلَّاهَا كَمَذْهَبِ أَبِي حَنِيفَةَ، وَالشَّافِعِيِّ، وَأَحْمَدَ: عِشْرِينَ رَكْعَةً أَوْ: كَمَذْهَبِ مَالِكٍ سِتًّا وَثَلَاثِينَ، أَوْ ثَلَاثَ عَشْرَةَ، أَوْ إحْدَى عَشْرَةَ فَقَدْ أَحْسَنَ.كَمَا نَصَّ عَلَيْهِ الْإِمَامُ أَحْمَدُ لِعَدَمِ التَّوْقِيفِ فَيَكُونُ تَكْثِيرُ الرَّكَعَاتِ وَتَقْلِيلُهَا بِحَسَبِ طُولِ الْقِيَامِ وَقِصَرِهِ

“Salat Tarawih jika dikerjakan sesuai mazhab Abu Hanifah, Syafi’i, dan Ahmad adalah 20 rakaat, atau sesuai mazhab Malik 36 rakaat, atau 13, atau 11 maka itu baik.

Seperti dikatakan oleh Imam Ahmad, karena tidak ada penentuan batas akhir, sehingga memperbanyak jumlah rakaat dan mempersedikit dilakukan tergantung panjang atau pendeknya berdiri."

Baca Juga: Khutbah Jumat Bulan Ramadan dengan Tema Keutamaan Ramadan

Jumlah Rakaat Sholat Tarawih dan Witir

Orang Salat
Foto: Orang Salat (Pexels.com/Monstera)

Salat witir adalah salat sunah yang bilangan rakaatnya ganjil, yaitu minimal 1 rakaat dan maksimal 11 rakaat.

Salat witir merupakan sebagai salat penutup, sebagaimana Abdullah bin Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اجْعَلُوا آخِرَ صَلاَتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا

Artinya: "Jadikanlah akhir salat kalian di malam hari adalah salat witir," (HR. Bukhari no. 998 dan Muslim no. 751).

Dalam pelaksanaan salat Tarawih umumnya melaksanakan salat witir 3 rakaat.

Dengan jumlah 8 rakaat mengerjakan Tarawih dan 3 rakaat witir sehingga 11 rakaat.

Begitu juga 23 rakaat sudah termasuk 3 rakaat witir.

Baca Juga: Tafsir Al Araf 172 tentang Fitrah Ketuhanan Manusia, Amalkan Agar Terhindar dari Kemusyrikan

Perbedaan tersebut tidak masalah, tapi yang terbaik adalah yang dilakukan oleh nabi Muhammad SAW, tapi berdirinya agak lama.

Nabi Muhammad SAW bersabda,

أَفْضَلُ الصَّلاَةِ طُولُ الْقُنُوتِ

Artinya: “Sebaik-baik salat adalah yang lama berdirinya,” (HR. Muslim no. 756).

Berapa pun jumlah rakaat sholat Tarawih tidak menjadi masalah, karena yang menjadi patokannya adalah durasi salat itu sendiri.

Itulah penjelasan mengenai jumlah rakaat salat Tarawih.

Hal yang lebih penting dari itu semua adalah menjalankan ibadah sholat Tarawih dengan penuh keikhlasan selama bulan Ramadan.

  • https://almanhaj.or.id/3150-shalat-tarawih-nabi-shallallahu-alaihi-wa-sallam-dan-salafush-shalih.html
  • https://bekalislam.firanda.com/10606-hukum-dan-dalil-shalat-tarawih.html#_ftn3
  • https://konsultasisyariah.com/27961-hukum-tarawih-4-4-3.html
  • https://bekalislam.firanda.com/10610-jumlah-rakaat-shalat-tarawih.html
  • https://islam.nu.or.id/shalat/tata-cara-shalat-tarawih-hukum-keutamaan-dan-teknisnya-GjR3v

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.