5 Masalah Pertumbuhan Kaki yang Paling Sering Dialami Anak
Tak bisa dipungkiri, dengan tumbuh kembang yang begitu pesat dan tingkat aktivitas yang cukup tinggi, masalah kaki anak seringkali luput dari perhatian para orang tua.
Belum lagi,anak juga ternyata sering mengabaikan rasa sakit atau tidak nyaman pada kaki karena merasa itu adalah bagian dari pertumbuhannya.
Jadi, Moms dan Dads perlu lebih jeli melihat gejala berikut sebelum masalah kaki balita menjadi lebih parah dan sulit diperbaiki:
- Pergelangan kaki yang kemiringan atau posisinya tidak wajar.
- Sering kram kaki.
- Berjalan pincang.
- Sering merasa nyeri di kaki.
- Kesulitan saat belajar berjalan.
- Hilang ketertarikan untuk melakukan aktivitas fisik atau bermain.
Baca Juga : Bedong Bisa Bikin Kaki Bayi Lurus? Ini Kata Ahli
Yuk Moms, cari tahu lebih banyak tentang berbagai masalah kaki anak yang paling sering ditemui.
1. Kaki O (Bow Legs)
Foto : Babygearguide.co.uk
Faktanya, nyaris semua bayi terlahir dengan kondisi ini lho, Moms. Ini juga yang menjadi alasan kenapa seringkali terlihat celah kecil diantara lutut dan pergelangan kaki pada balita berusia dibawah 2 tahun yang sedang dalam posisi berdiri.
Meski begitu, masalah kaki O tidak menyebabkan anak terlambat berjalan ataupun mengganggu proses belajar berjalan.
Kondisi tulang kaki yang cenderung melengkung keluar juga biasanya akan menjadi normal dengan sendirinya saat anak menginjak usia 2 tahun.
Moms perlu segera membawa buah hati ke dokter anak bila kondisi kaki O tidak membaik setelah usianya lebih dari 2 tahun.
2. Kaki X (Knock Knees)
Foto : Riversidepodiatry.com.au
Masalah kaki anak ini adalah kebalikan dari kondisi kaki O, dimana terlihat adanya celah antara kedua pergelangan kaki saat anak berdiri sambil merapatkan dengkul.
Balita berusia 2 hingga 4 tahun yang memiliki celah antar pergelangan kaki sebesar 6 cm sebenarnya masih bisa dianggap normal ya, Moms.
Kondisi kaki X juga biasanya akan normal dengan sendirinya saat anak berusia 7 atau 8 tahun.
Baca Juga: Pengaruh Alergi Pada Berat Badan Anak
3. Kaki Datar (Flatfeet)
Foto : Babycenter.com
Tahukah Moms, kalau nyaris setiap anak juga terlahir dengan kondisi kaki datar alias tanpa lengkungan di bagian dalam telapak kakinya?
Meski masalah pertumbuhan kaki anak ini lebih sering disebabkan oleh faktor keturunan, tapi biasanya akan hilang dengan sendirinya di usia 2 atau 3 tahun.
4. Bunion
Foto : Triadfoot.com
Moms, pernah melihat kaki orang dewasa yang mengalami bunion alias bonggol tulang jempol kaki terlihat sangat menonjol keluar?
Ternyata, anak juga bisa mengalaminya bila terjadi kesalahan struktural pada persendian jempol kaki.
Menurut American Academy of Orthopaedic Surgeons, cara terbaik untuk mengatasi bunion pada anak bukanlah dengan operasi.
Karena tulang anak masih berkembang dan bersifat relatif “lembut,” orang tua disarankan untuk memperbaiki struktur kakinya dengan menggunakan bantalan dan sepatu khusus dari ahli ortopedi.
Baca Juga : Kenapa Telapak Tangan dan Kaki Bayi Dingin Ketika Bangun Tidur?
5. Clubfoot
Foto : Spectrumhealth.org
Dengan pemeriksaan USG, masalah kaki anak ini sebenarnya sudah bisa terdeteksi sejak buah hati masih dalam kandungan lho, Moms. Kondisi ini biasanya terjadi karena adanya cacat lahir yang mempengaruhi tulang dan otot kaki anak.
Perawatan biasanya akan mulai dilakukan sejak seminggu setelah anak lahir, dengan menggunakan gips kaki yang dibuat dengan teknik khusus. Bayi akan memakai gips kaki selama dua bulan, lalu dilanjutkan dengan sepatu khusus hingga usia 4 tahun.
Selain harus jeli melihat perkembangan bentuk kaki serta cara berjalan buah hati, Moms juga sebaiknya tidak mengabaikan cidera atau keluhan rasa sakit yang terjadi di area kaki.
Bagaimana dengan Si Kecil kesayangan Moms, apakah memiliki masalah pertumbuhan kaki?
(WA)
Sumber: webmd.com, nhs.uk
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.