6 Tipe Jerawat dan Cara Perawatannya, Jangan Sampai Keliru!
Yuk, simak tipe-tipe jerawat dan cara perawatannya. Kulit berjerawat adalah suatu kondisi yang paling dibenci dan berusaha dihindari semua orang karena dianggap bisa merusak penampilan.
Jerawat berkaitan dengan fluktuasi hormon selama masa remaja, tetapi orang dewasa juga bisa mengalaminya. Sekitar 17 juta orang Amerika memiliki kulit berjerawat, terutama pada anak remaja dan orang dewasa.
Penyebab kulit berjerawat pun bisa beraneka ragam. Bahkan dikutip dari Canadian Medical Association Journal, tipe jerawat setiap orang juga bisa berbeda-beda.
Karena itu, Moms tidak bisa sembarangan melakukan perawatan kulit berjerawat tanpa mengetahui tipenya. Cari tahu tipe jerawat yang dialami adalah kunci utama sebelum melakukan perawatan wajah.
Pada dasarnya, jerawat bisa bersifat noninflamasi atau inflamasi. Jerawat non-inflamasi termasuk komedo dan whiteheads.
Jerawat non-inflamasi biasanya tidak menyebabkan pembengkakan. Mereka juga merespons relatif baik terhadap perawatan yang dijual bebas (OTC).
Sedangkan, jerawat yang merah dan bengkak disebut sebagai peradangan jerawat atau jerawat inflamasi. Kondisi ini tidak bisa ditangani dengan perawatan kecantikan sembarangan.
Adapun beberapa tipe jerawat dan perawatannya yang paling tepat dikutip dari International Journal of Women's Dermatology.
Tipe Jerawat dan Cara Perawatannya
1. Whiteheads
Foto: shutterstock.com
Whiteheads salah satu tipe jerawat yang terjadi ketika lapisan tipis kulit menutupi pori-pori karena tersumbat oleh sel-sel mati. Sehingga kondisi ini menyebabkan benjolan putih bundar pada kulit.
Menurut Joel Schlessinger, MD, dokter kulit di Omaha dan RealSelf, whiteheads dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penumpukan minyak, sel-sel kulit mati, dan perubahan hormon.
Cara terbaik mengatasi whiteheads adalah menjaga daerah di sekitar bebas dari bakteri dan sel kulit mati. Kebanyakan whiteheads secara alami hilang dalam waktu sekitar satu minggu. Jika tidak, Moms bisa menggunakan pembersih wajah dengan kandungan asam salisilat dan glikolat di pagi dan sore hari.
Baca Juga: Mengatasi Jerawat dengan Cokelat? Kenapa Tidak! Simak Manfaatnya di Sini
2. Komedo
Foto: shutterstock.com
Pori-pori yang tersumbat dan produksi minyak berlebih karena perubahan hormon adalah dua hal yang menyebabkan komedo.
Apabila jerawat whiteheads terjadi karena lapisan kulit menutupi pori-pori. Komedo terjadi karena pori-pori terbuka terkena polusi sehingga menyebabkan sumbatan warna hitam.
Sekarang ini sudah ada alat untuk mengatasi komedo. Tetapi, lebih baik serahkan kepada profesional dalam mengatasinya untuk menghindari penyebaran bakteri.
3. Jerawat Zona-T
Foto: shutterstock.com
Jerawat yang muncul di zona-T yakni dahi, hidung dan dagu sering disebabkan oleh polusi. Sehingga kondisi tersebut menyebabkan jerawat merah dan whiteheads.
Menurut Dendy Engelman, MD, seorang dokter kulit di Manhattan Dermatology and Cosmetic Surgery, New York City menyarankan penggunaan skincare mengandung asam salisat atau benzoil perokside untuk mengatasinya.
Selain itu, Moms juga perlu menggunakan deep cleansing wash dan retinoid yang dipercaya ampuh menyembuhkan jerawat.
Baca Juga: Hindari Dulu Saat Perawatan, Simak 4 Makanan yang Bisa Bikin Jerawat Makin Parah
4. Jerawat Hormonal
Foto: shutterstock.com
Jerawat hormon bukan hanya disebabkan oleh masa puber remaja. Tipe jerawat ini muncul karena kelebihan minyak yang dihasilkan hormon sehingga menyebabkan penumpukan, pori-pori tersumbat, lalu menimbulkan jerawat.
Dokter Engelman juga mengatakan wanita yang menggunakan kontrasepsi oral harus menyeimbangkan kadar hormon dan menjaga kebersihan kulit. Karena kontrasepsi oral mungkin saja membuat Moms jerawatan.
Khusus untuk jerawat hormonal, Moms bisa mengonsumsi co-cyprindiol adalah pengobatan hormonal yang sekaligus mengatasi jerawat hormonal.
5. Pustula
Foto: shutterstock.com
Pustula adalah benjolan berisi cairan atau nanah pada kulit akibat infeksi bakteri di dalam pori-pori. Tingkat keparahannya tergantung pada berapa banyak dan cepat jerawat pustula ini terbentuk.
Jerawat jenis ini bisa diatasi dengan obat yang mengandung asam salisilat. Jika Moms rentan terhadap pustula, lebih lakukan perawatan kecantikan untuk mengatasi dan mencegah jerawat pustula.
Baca Juga: Hindari Dulu Saat Perawatan, Simak 4 Makanan yang Bisa Bikin Jerawat Makin Parah
6. Nodul
Foto: shutterstock.com
Seperti jerawat kistik, nodul adalah jenis jerawat parah yang memerlukan bantuan dokter kulit. Menurut dr. Schlessinger, jerawat nodul dapat bertahan selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan tanpa pengobatan yang tepat.
Berbeda dengan jerawat kistik, nodul biasanya muncul dengan warna yang sama dengan kulit lalu merah ketika meradang.
Karena itu, dokter merekomendasikan penggunaan antibiotik dan perawatan topikal dengan arahan dokter kulit Moms.
Itulah beberapa tipe jerawat yang diketahui dan ini dia cara menanganinya. Jadi, jangan panik dulu ya, dengan keadaan kulit Moms.
(SA/DIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.