Apa Perbedaan Diare dan Disentri?
Baik Moms dan Dads pasti bertanya-tanya kenapa anak kecil lebih sering terkena diare. Bahkan, dibanding orang dewasa maka Si Kecil termasuk yang rentan terkena penyakit yang bisa membuatnya keluar masuk toilet.
Dilansir dari webMD, diare adalah cara tubuh membersihkan diri dari kuman yang bisa berlangsung beberapa hari hingga seminggu.
Penyebab diare bisa dari virus seperti rotavirus, bakteri seperti salmonella, dan tak jarang parasite giardia. Si Kecil kadang-kadang terkena diare dari konsumsi jus secara berlebih, alergi makanan, intoleransi laktosa, sampai masalah di usus seperti penyakit seliaka dan penyakit radang usus.
Penanganan sesuai Penyebab Diare Si Kecil
Moms dan Dads, diare akan hilang dengan sendirinya. Kecuali, penyebab diare Si Kecil adalah bakteri sehingga memerlukan perawatan dengan antibiotik. Sedangkan jika penyebab diare Si Kecil adalah parasit, tentunya dibutuhkan perawatan dengan obat anti-parasit.
Anak-anak yang tidak muntah atau mengalami dehidrasi dapat terus makan, minum, atau menyusui seperti biasa. Melanjutkan diet teratur bahkan dapat mempersingkat waktu penyembuhan.
"Tak lupa, sajikan porsi makanan yang lebih kecil hingga diare berakhir,” ujar dokter dari divisi perawatan urgensi anak di Rumah Sakit Alfred I.duPont, Kathleen M. Cronan MD.
Selain itu, Moms dan Dads tidak diizinkan memberikan Si Kecil obat diare yang dijual secara bebas kecuali dengan keterangan dari dokter atau jika dokter menyarankannya.
Baca Juga: Catat! Ini 5 Gerakan Senam Hamil yang Bisa Dilakukan di Rumah
Perbedaan Diare dan Disentri
Tak jarang Moms dan Dads pun dibingungkan dengan pertanyaan apakah Si Kecil mengalami diare atau disentri. Untuk memberikan informasi, di bawah ini adalah daftar perbedaan kedua penyakit tersebut.
1. Perbedaan Area Target
Pada diare lebih spesifik menuju ke mangkuk kecil sedangkan disentri menargetkan usus besar. ”Mangkuk kecil terdiri dari fluks cairan sehingga setiap kali infeksi terjadi pada bagian mangkuk tersebut menghasilkan feses berair,” kata dokter anak, Dr Khezar Hayat.
Sedangkan, isi cairan dalam usus besar lebih kecil proporsinya dan jika infeksi terjadi pada usus besar itu tidak akan menyebabkan diare berair.
Baca Juga: Ketahui Daftar Perlengkapan Bayi Baru Lahir yang Dibutuhkan dan Tidak Dibutuhkan
2. Perbedaan Gejala
Kotoran pada diare biasanya berair dengan atau tanpa kram dan nyeri. Sedangkan, dikutip dari National Health Service, bila Si Kecil terkena disentri biasanya disertai dengan feses berlendir kemudian disertai dengan darah.
Demam pun lebih sering terjadi pada Si Kecil yang terkena disentri daripada diare.
3. Perbedaan Mekanisme
Nah, Moms dan Dads, ada juga perbedaan yang jelas antara mekanisme diare dan disentri. Misal, ketika Si Kecil menderita diare, infeksi yang ditemukan hanya menargetkan lumen usus dan sel-sel epitel bagian atas.
“Antibiotik yang berbeda digunakan untuk mengobati infeksi ini tetapi tidak dapat menghilangkan racun yang disekresikan oleh mikroorganisme. Dehidrasi hanya berisiko karena terkena diare,” terang asisten profesor di University of Illinois di Sekolah Kesehatan Chicago, Alana Bigger, MD, MPH.
Dalam kasus disentri tidak hanya sel-sel epitel atas yang ditargetkan tetapi juga dihasilkan ulserasi usus besar. Infeksi ini juga dapat menyebabkan komplikasi tertentu lainnya seperti bacterimia.
Baca Juga: 4 Jenis Masker Oatmeal dan Manfaatnya Bagi Kulit
Apabila Si Kecil menderita diare dapat diobati dengan larutan dehidrasi oral atau cairan infus serta diberikan obat antimikroba. Akan tetapi, apabila disentri perlu perawatan ekstra jadi bersama dengan antibiotik dan solusi rehidrasi oral, obat anti-diare juga diberikan karena jika tidak ditangani disentri bisa menjadi fatal akibatnya.
Nah, itulah penyebab diare yang umumnya menyerang Si Kecil lengkap dengan penjelasan mengenai perbedaannya dengan disentri. Jika Si Kecil mengalami diare, jangan dianggap remeh ya Moms.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.