Kenapa Bayi Laki-laki Senang Memegang Alat Kelaminnya Sendiri?
Pernahkah Moms mendapati Si Kecil terutama anak laki-laki sedang memegang dan memainkan alat kelaminnya? Kebiasaan ini biasanya terjadi sejak Si Kecil berusia 1 tahun dah kerap dilakukan menjelang tidur.
Umumnya, hal ini memang wajar terjadi karena Si Kecil merasa mendapat kenikmatan saat alat kelaminnya yang belum disunat tersebut memiliki lapisan yang bila disentuh akan terasa kenyal. Malah terkadang mereka akan marah ketika orang lain melarang atau mengganggunya. Gemas tapi agak membuat risih, ya, Moms kadang-kadang?
Baca Juga : Cara Tepat Membersihkan Kemaluan Bayi Laki-laki dan Perempuan
Tentunya sebagai orang tua, mungkin Moms pernah memiliki kekhawatiran tersendiri akan hal ini. Namun, sebaiknya jangan langsung memarahinya apa lagi dengan nada tinggi Moms.
Sebab hal ini mungkin saja malah akan memacu Si Kecil melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Supaya tidak bingung, baca terus ulasan kenapa bayi laki-laki senang memegang alat kelaminnya sendiri beriktu.
Sebagai orang tua, Moms perlu memahami bahwa ada sebuah istilah yang disebut dengan fase perkembangan psikoseksual anak, di mana fase tersebut meliputi:
Fase Oral
Pada fase ini dari lahir anak sudah mulai mendapat kenikmatan lewat mulutnya entah itu melalui puting payudara ibu atau bahkan dari botol susu.
Fase Muskuler
Fase ini terjadi pada umur 2 sampai 3 tahun, Moms tentu suka melihat anak-anak yang minta dipeluk atau ditimang-timang? Inilah fase tersebut
Fase Anal Uretral
Fase ini terjadi pada usia 3 atau 4 sampai dengan 5 tahun. Pusat kenikmatan anak terletak pada anus atau dubur dan saluran kencing. Sehingga wajar saja ketika Si Kecil kerap memegang alat kelaminnya.
Fase Genital
Pada usia 6 tahun, Si Kecil akan mulai melepaskan fase anal dan mulai ingin tahu lebih banyak tentang kelaminnya. Inilah saat dimana Moms harus mulai menjelaskan perbedaan kelamin pada Si Kecil
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Meski hal ini merupakan hal yang wajar pada usia Si Kecil, namun jangan sampai Moms lengah dan membiarkan hal ini berlangsung menjadi kebiasaan hingga mereka dewasa. Maka ketika Si Kecil dalam fase anal, Moms bisa lakukan beberapa hal seperti:
- Mengajak Si Kecil bermain guna mengalihkan keasikannya ini
- Tanyakan secara perlahan mengapa ia suka melakukannya
- Buat mereka nyaman dengan pelukan atau belaian, perasaan nyaman ini rupanya mampu membuat mereka lupa untuk mengeksplorasi hal-hal seperti memainkan alat kelaminnya sendiri
Baca juga: Apakah Bayi Perempuan Harus Disunat?
Ketiga cara tersebut lebih baik dilakukan ketimbang Moms memarahi dan melarang Si Kecil. Sebab melarangnya dengan keras bukan malah akan membuatnya berhenti, tapi justru memicu rasa penasaran dan membuat anak melakukan hal tersebut tanpa sepengetahuan Moms.
(MDP)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.