Kerusakan Gigi Balita (Early Childhood Caries). Ini Penyebab dan Gejalanya!
Early childhood caries adalah penyakit kronis menular yang paling lazim terjadi pada anak-anak. Enamel (lapisan luar gigi yang keras) mengalami pembusukan yang bisa mengarah ke karies (gigi berlubang).
Meski gigi susu pada waktunya akan tanggal dan digantikan gigi permanen, Moms tetap perlu menjaga kesehatannya. Sebab, jika gigi susu hilang terlalu dini, gigi yang lain akan bergeser dan tidak menyisakan ruang untuk gigi permanen tumbuh.
Selain itu, jika kerusakan gigi balita tidak dicegah, mengatasinya bisa memakan banyak biaya, terasa sakit, bahkan bisa menimbulkan infeksi berbahaya.
Baca Juga: 7 Makanan Untuk Membantu Menjaga Kesehatan Gigi Anak
Penyebab Gigi Keropos pada Balita
Foto: mothering.com
Kerusakan gigi balita berupa pembusukan gigi disebabkan oleh bakteri. Hal ini bisa terjadi ketika makanan atau cairan selain air mengenai gigi dan gusi dalam waktu lama atau sering.
Bakteri yang memang hidup di mulut mengubah kandungan gula alami maupun gula tambahan di makanan dan minuman menjadi asam.
Kombinasi bakteri, makanan, asam, dan air liur membentuk zat bernama plak yang menempel di gigi. Seiring waktu, asam yang dihasilkan bakteri melarutkan enamel gigi sehingga menyebabkan gigi berlubang.
Menurut situs healthychildren.org, hal ini sering terjadi karena anak meminum susu atau minuman selain air menjelang tidur serta sering mengonsumsi minuman manis di siang hari.
Baca Juga: Sering Konsumsi Makanan Manis, Berbahayakah untuk Kesehatan Gigi Anak?
Kerusakan Gigi Balita: Faktor Risiko
Foto: telegraph.co.uk
Seperti ditulis oleh website Johns Hopkins Medicine, anak lebih berisiko mengalami kerusakan gigi jika:
- Di mulutnya terdapat bakteri penyebab gigi berlubang dalam kadar tinggi
- Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula dan pati
- Higienitas gigi dan mulut yang buruk
- Air liur lebih sedikit dari biasanya
Baca Juga: Anak Sering Bernapas Lewat Mulut? Begini Dampaknya Pada Kesehatan Gigi dan Mulut
Gejala Kerusakan Gigi Balita
Foto: iStock
- Titik putih di gigi yang berarti enamel mulai rusak. Kondisi ini bisa menyebabkan gigi sensitif terhadap makanan tertentu, seperti makanan dan minuman manis, panas, atau dingin. Titik putih sulit dilihat tanpa peralatan khusus. Karena itu, penting memeriksakan gigi anak setiap enam bulan sekali ke dokter gigi.
- Lubang yang baru terbentuk di gigi berwarna cokelat muda
- Lubang semakin dalam dan warnanya menjadi cokelat atau hitam
- Sakit di area sekitar gigi
Kebiasaan gigi yang sehat harus dimulai sejak dini karena kerusakan gigi balita bisa muncul sejak gigi pertama anak tumbuh. Pastikan anak terhindar dari penyebab gigi keropos pada balita, ya, Moms.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.