5 Kesalahan saat Menggunakan Gendongan, Wajib Dihindari!
Gendongan bayi adalah perlengkapan yang bagus untuk orang tua. Gendongan bayi bisa membuat Moms terlepas sesaat tanpa harus menahan bayi. Dengan teknik yang tepat, menggunakan gendongan bayi dapat memberikan perubahan besar untuk bayi, memperkuat bonding, dan bahkan menenangkan bayi.
Selain itu, menggunakan gendongan bayi juga dapat membiarkan tangan Moms bergerak bebas. Meski begitu, ternyata ada beberapa kesalahan yang harus dihindari ketika menggunakan gendongan bayi yang kadang tidak disadari.
Salah satunya, U.S. Consumer Product Safety Commission (CPSC) menemukan 159 insiden dengan sling yang tidak pas, yang mencakup 17 kematian selama periode 14 tahun.
Tentu saja, kematian yang tidak disengaja bukan satu-satunya masalah. Gendongan bayi yang posisinya tidak tepat juga dapat menyebabkan masalah dengan lengan atau pinggul bayi.
"Selalu andalkan rekomendasi dari dokter Anda setiap kali mendiskusikan sesuatu tentang gendongan bayi," kata Dr. Robert Raspa, dokter anak di Jacksonville, Florida, dan anggota American Academy of Family Physicians.
Dengan lebih dari 37 tahun di lapangan, Dr. Robert telah melihat bagaimana orang tua membuat kesalahan saat menggunakan gendongan bayi. “Jika orang tua mengingat beberapa hal, risikonya berkurang secara dramatis,” tambahnya.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Gendongan Bayi di Bawah Rp 500 Ribu
Kesalahan saat Menggunakan Gendongan
Lalu, apa saja kesalahan saat menggunakan gendongan bayi yang harus Moms hindari? Berikut ulasannya!
1. Posisi Kepala dan Wajah Bayi Tidak Bebas
Foto: Monasterynsardee.ie
Kesalahan saat menggunakan gendongan yang pertama adalah posisi kepala dan wajah bayi tidak bebas. Ini menjadi tips yang pertama dan terpenting. Ketika berada dalam gendongan, wajah bayi tidak boleh ditekan ke dada atau punggung. Wajah bayi harus dibiarkan bisa meilihat ke atas, bawah, dan ke depan.
“Pinggul dan lutut harus ditekuk, dan lengan bisa bergerak. Untuk bayi yang masih belum memiliki otot leher yang baik, penyangga kepala dianjurkan,” ujar Robert.
Pakailah gendongan yang pas dengan ukuran badan dan umur bayi. Ini akan memberikan ruang bagi seorang anak untuk menggerakkan kepalanya.
“Lengan harus dalam posisi tertekuk, dengan bahu turun dan siku naik. Lutut juga harus naik, untuk memungkinkan beberapa gerakan dari sisi ke sisi. Setiap anggota badan, harus bisa bergerak sedikit,” tambahnya.
2. Jalur Pernapasan Terhambat
Foto: Radiovrbovec.com
Kesalahan saat menggunakan gendongan yang selanjutnya adalah jalur pernapasan terhambat. Pastikan bayi itu tidak dipaksa chin-to-chest atau C-shape, yang tidak memungkinkannya untuk meluruskan kepala. Dalam posisi seperti itu, ada risiko terputusnya jalan napas. Apa pun yang akan mencegah bayi bernafas harus dihindari.
“Saat menggendongnya, perhatikan saat bayi menggeliat jangan sampai wajahnya berubah warna. Itu adalah tanda peringatan yang jelas terlihat bahwa jalur pernafasan terganggu dan anak Anda ingin memiliki ruang untuk bergerak,” kata dia.
Baca Juga: 7 Jenis Gendongan Bayi Sesuai Usia dan Berat Badan Serta Plus Minusnya
3. Mengikat Terlalu Ketat
Foto: Babylist.com
Kesalahan saat menggunakan gendongan yang selanjutnya adalah mengikat terlalu ketat. Meski untuk menjaga keamanan bayi, tapi mengikat bayi terlalu ketat juga akan berisiko membahayakan bayi. Ini adalah kesalahan saat menggunakan gendongan bayi yang sering ditemukan. Karena saat itu bayi tidak hanya sulit bernafas, tapi juga merasa kesakitan dan tidak nyaman.
Setelah memastikan bahwa bayi ke dalam C-shape, periksa juga posisi bayi agar tidak dipaksa masuk ke dada atau punggung Moms yang juga dapat menimbulkan risiko kepanasan bahkan mati lemas.
4. Membiarkan Kaki Bayi Menggantung Lurus
Foto: Ergobaby.co.uk
Kesalahan saat menggunakan gendongan yang selanjutnya adalah membiarkan kaki bayi menggantung lurus. "Kami ingin pinggul bayi tetap dalam posisi dekat dengan perutnya lewat M-shape. ini adalah rentang alami yang terbuka dari pangkal paha ketika lutut anak diangkat,” jelas Robert.
Meskipun mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, posisi ini sebenarnya ingin bokong anak ditarik ke arah perut, dengan kaki ditekuk dan secara alami hingga kaki jatuh terbuka. Jika kakinya menggantung lurus ke bawah, anak berisiko mengalami displasia pinggul. Ini merupakan kelainan bentuk sendi soket yang sangat rentan pada bayi berusia kurang dari enam bulan.
Dikutip dari Hip Dysplasia, pilih gendongan dengan alas yang lebar atau membungkus bagian bawah bayi dan memanjang ke bagian belakang lutut untuk menghindari dysplasia pinggul.
5. Tidak Memperhatikan Posisi Lengan
Foto: Parents.com/shutterstock
Kesalahan saat menggunakan gendongan yang selanjutnya adalah tidak memperhatikan posisi lengan. Saat Moms meletakkan bayi dalam gendongan, pastikan lengannya tidak menjulur ke samping.
Ini akan memastikan bayi tidak memiliki risiko cedera tangan dan pundak. Untuk menghindari masalah ini, letakkan bayi sedemikian rupa sehingga lengannya sedikit menekuk.
Baca Juga: Kenali Berbagai Jenis Gendongan Bayi yang Aman
Menghindari kesalahan menggunakan gendongan bayi akan membuat Si Kecil lebih nyaman saat bersama dengan Moms.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.