17 Maret 2022

10 Kesalahpahaman Tentang Kesehatan Organ Intim yang Masih Banyak Dipercaya

Stop tindakan ini sebelum terlambat!
10 Kesalahpahaman Tentang Kesehatan Organ Intim yang Masih Banyak Dipercaya

Foto: Orami Photo Stocks

Pembahasan tentang organ intim sampai saat ini masih menjadi percakapan yang sering diselimuti stigma negatif dan menjadi topik yang canggung.

Padahal pengetahuan tentang organ intim sangatlah penting agar tidak terjadi kesalahpaham informasi.

Sayangnya, sudah banyak informasi tentang kesehatan organ intim yang masih keliru dan dipercayai oleh banyak orang.

Berbekal dari keterbatasan informasi, banyak orang yang akhirnya melakukan tindakan yang salah, dan akhirnya berujung fatal.

Baca Juga: Apa Bahayanya Jika Memakai Pantyliner Setiap Hari pada Organ Intim?

Kesalahpahaman Tentang Organ Intim Perempuan

organ intim vagina
Foto: organ intim vagina (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Bicara organ intim perempuan, banyak anggapan yang simpang siur kebenarannya.

Celakanya, banyak orang yang percaya begitu saja, hingga kadang merugikan kaum perempuan.

Nah, berikut kesalahpahaman dalam memperlakukan organ intim yang selama ini beredar di masyarakat: 

1. V-Steam

Apakah Moms familiar dengan terapi V-Steam? Menguap organ intim dengan infrared dan uap panas ternyata bukan ide yang cemerlang.

Cara ini bukannya membuat uterus Moms bersih, tetapi sebaliknya kemungkinan terburuk yang tidak diharapkan bisa saja terjadi.

Pertama, organ intim Moms sangat sensitif dan uap panas dapat membakarnya.

Kedua, uap panas dapat membunuh bakteri baik yang terdapat dalam organ intim Moms.

Hal ini membuat bakteri jahat dan baik menjadi tidak natural dan seimbang.

Ketiga, keseimbangan hormon akan terganggu akibat ovarium mengalami perubahan suhu yang drastis. 

2. Self-Medicating

Gatal? Keputihan? Atau Moms tidak dapat menjelaskan masalah yang sedang terjadi dengan organ intim Moms saat ini?

Mencoba mengatasi secara mandiri memang boleh dicoba, tapi jangan sampai referensi yang salah membuat kondisi Moms semakin parah.

Tips yang Moms dapatkan dari internet tidak 100% benar begitu pula dengan penggunaan produk-produk yang tidak mengikuti saran dokter.

Moms harus mengetahui apa penyebab dari masalah di organ intim Moms sebelum melakukan tindakan.

Ingat, vagina merupakan organ tersensitif di tubuh Moms.

Rasa gatal bisa disebabkan oleh banyak faktor, begitu pula penanganannya. Sebaiknya kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Baca Juga: Waspada, Ini 5 Tanda Vagina Tidak Sehat

3. Sabun Khusus

Jangan mudah tergoda oleh bujuk rayu iklan sebuah produk.

Biarkan organ intim Moms tampil dengan natural. Tidak perlu menjadi super wangi dan lebih cerah.

Melansir Environ Health Perspect, kandungan pH yang tinggi dan parfum dari sabun kewanitaan bisa membahayakan vagina.

Rawatlah sewajarnya, jaga kebersihan vulva atau area sekeliling kemaluan.

4. Penyakit Menular Seks (PMS) Dapat Tertular dari Dudukan Toilet

Moms mungkin pernah mendengar mengenai anggapan bahwa penyakit menular seksual (PMS) dapat menular melalui dudukan kloset.

Faktanya, hal tersebut hanyalah mitos kesehatan seksual dan reproduksi perempuan saja.

Sebab, dudukan toilet bukanlah media umum penularan infeksi pada manusia.

Meski banyak ditemukan organisme penyebab penyakit, namun mereka tidak dapat bertahan hidup dalam waktu lama di area tersebut. 

Ditambah organisme tersebut tidak ada dalam urin, jadi kemungkinan tertular penyakit menular seksual akan sangat kecil.

5. Keluarnya Keputihan Bukan Hal yang Normal

Hal ini salah. Dalam keadaan normal, bisa terdapat keputihan yang keluar dari vagina.

Kondisi ini wajar terjadi khususnya mendekati masa subur wanita.

Keputihan yang normal ditandai dengan warnanya yang jernih, tidak berbau amis atau busuk, dan tidak disertai dengan nyeri.

Baca Juga: Ini Fakta Seputar Ukuran Penis Normal yang Dads Wajib Tahu

Kesalahpahaman Tentang Organ Intim Pria

organ intim pria
Foto: organ intim pria

Foto: Orami Photo Stock

Sama seperti organ intim perempuan, organ intim pria juga mempunyai banyak kesalahpahaman yang membuat Dads pasti bingung dan bahkan mengikuti hal yang salah.

Berikut berbagai kesalahpahaman yang tentang organ intim pria:

6. Scrubbing Diperlukan untuk Menjaga Kebersihan Organ Intim

Melakukan scrubbing atau menggosok kulit demi menghilangkan sel kulit mati memang diperlukan untuk menjaga kesehatan kulit.

Namun, apabila Dads melakukan scrubbing pada organ intim dapat menyebabkan infeksi karena kulit yang melapisi penis sangat rapuh dan halus.

7. Bersepeda Menurunkan Kesuburan

Secara umum, berolahraga tidak berefek buruk terhadap tingkat kesuburan pria.

Pada beberapa kasus justru berolahraga secara teratur dapat membantu beberapa keluhan terkait aspek fertilitas pria, seperti membantu ejakulasi dini atau perbaikan kualitas sperma.

Tidak jarang bersepeda dituding dapat membuat rusaknya kesuburan seorang pria, akan tetapi hal ini tidak sepenuhnya benar.

Dads tidak perlu terlalu khawatir kesuburan terganggu apabila bersepeda dengan baik dan benar.

Kecuali bila Dads adalah seorang atlet sepeda profesional ataupun amatir yang melakukan latihan intensitas tinggi dengan volume tinggi setiap harinya.

Baca Juga: Waspada Disfungsi Ereksi pada Pria, Kenali Gejala hingga Pengobatannya

8. Usia Tidak Memengaruhi Produksi Sperma 

Ada juga yang percaya bahwa usia tidak memengaruhi produksi sperma.

Malahan, pria yang berusia lebih tua disebut bisa menghasilkan jumlah sperma yang lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki yang berusia lebih muda.

Namun, ini adalah mitos belaka. Nyatanya, kualitas sperma bisa mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya usia. 

Kondisi kesehatan dan kualitas sperma nyatanya juga dipengaruhi oleh gaya hidup yang dijalani, salah satunya kebiasaan merokok.

Melansir Postgraduate Medical Journal, pria yang aktif merokok disebut lebih mungkin mengalami penurunan kualitas sperma.

Hal ini terjadi karena pengaruh dari kandungan zat dalam rokok, termasuk timah, kadmium, dan nikotin.

Aktif merokok bisa menyebabkan penurunan kualitas sperma, mulai dari konsentrasi, pergerakan, bentuk, hingga materi pembentuk (DNA) sperma. 

9. Penis Tak Bisa Patah karena Tak Memiliki Tulang

Memang benar penis tak memiliki tulang.

Namun, di dalam penis ada bagian yang disebut corpora cavernosa, yaitu jaringan yang menyuplai darah dan melindungi penis. Bagian ini bisa patah.

Jika Dads memperlakukan penis dengan tidak hati-hati, memang tak ada tulang yang patah, namun bisa terjadi kerusakan pada struktur tersebut.

Kondisi ini hanya bisa disembuhkan dengan operasi.

Penyebab patah biasanya adalah posisi 'women on top' yang dilakukan dengan tak hati-hati.

10. Minum Suplemen Bisa Ereksi Kembali Setelah Ejakulasi

Banyak pil tersedia di pasaran yang menjanjikan mampu menurunkan periode refraktori.

Nama terakhir merupakan lama waktu yang dibutuhkan setelah ejakulasi agar bisa ereksi kembali.

Namun, tak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa suplemen-suplemen tersebut benar-benar bekerja dengan menurunkan kadar hormon prolaktin.

Baca Juga: 5 Mitos Tentang Orgasme yang Ternyata Salah

Itu dia Moms dan Dads keselahpahaman tentang kesehatan organ intim. Jadi, jangan mudah percaya begitu saja ya.

Jika ragu dengan informasi tentang kesehatan organ intim yang beredar, sebaiknya langsung konsultasi dengan dokter.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3948026/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4639396/
  • https://timesofindia.indiatimes.com/life-style/relationships/love-sex/7-common-myths-and-beliefs-about-sex-that-are-completely-false/photostory/77763889.cms
  • https://medbroadcast.com/channel/sexual-health/sex-etalk/8-sex-myths-decoded
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/medical-myths-sexual-health

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.