25 September 2019

Ketahui Bahaya Depresi Berkepanjangan yang Tidak Ditangani, Bisa Fatal!

Depresi berkepanjangan yang tidak ditangani bisa membuat sesorang melakukan hal-hal negatif.

Depresi klinis adalah penyakit yang melibatkan tubuh, suasana hati, dan pikiran. Depresi klinis mempengaruhi cara kita makan dan tidur. Juga memengaruhi perasaan tentang diri sendiri dan orang-orang di sekitar. Apa yang dilakukan orang lain, bahkan bisa memengaruhi pikiran kita.

Orang yang mengalami depresi tidak bisa begitu saja diminta untuk “memahami diri sendiri” dan disembuhkan. Tanpa pengobatan yang tepat, termasuk melibatkan antidepresan dan atau psikoterapi, depresi klinis bisa berlangsung berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Namun, perawatan depresi yang tepat dapat membantu kebanyakan orang menangani depresinya.

Baca juga: Mengenal Gangguan Psikosomatik, Gangguan Jiwa yang Berpengaruh ke Fisik

Bagaimana Depresi Berkepanjangan Memengaruhi Kesehatan Fisik?

Awas, Bahaya Depresi Berkepanjangan 02 pasca stroke freepik com.jpg
Foto: Awas, Bahaya Depresi Berkepanjangan 02 pasca stroke freepik com.jpg (Freepik)

Foto: freepik.com

Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa depresi klinis berdampak serius pada kesehatan fisik. Studi terbaru menemukan hubungan depresi berat dengan stroke atau penyakit arteri koroner.

“Hasil studi menunjukkan bahwa pasien depresi yang pulih dari stroke atau serangan jantung lebih sulit dalam membuat pilihan perawatan kesehatan. Mereka juga merasa lebih sulit untuk mengikuti instruksi dokter mereka dan untuk mengatasi tantangan penyakit yang mereka hadapi. Bahkan, pasien depresi memiliki risiko kematian lebih tinggi pada beberapa bulan pertama selepas serangan jantung,” kata Dr. David Gitlin, ketua American Psychiatric Association's Council on Psychosomatic Medicine dan wakil ketua klinis di Brigham and Women's Hospital.

Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Kenali 10 Gejala Depresi yang Dapat Dialami

Bagaimana Depresi Berkepanjangan Memengaruhi Kesehatan Psikis?

Awas, Bahaya Depresi Berkepanjangan 03 driving freepik com.jpg
Foto: Awas, Bahaya Depresi Berkepanjangan 03 driving freepik com.jpg (freepik.com)

Foto: freepik.com

Orang yang memiliki depresi berkepanjangan umumnya lebih banyak marah, sedih, dan frustrasi. Pada pria, ia cenderung melakukan perilaku kekerasan serta mengambil risiko berbahaya seperti mengemudi sembrono dan melakukan hubungan seks yang tidak aman.

“Seseorang kadang tidak menyadari bahwa gejala fisik seperti sakit kepala, gangguan pencernaan dan nyeri kronis, bisa menjadi gejala depresi,” kata Dr. Gitlin.

Bagaimana Tidur Terganggu oleh Depresi Berkepanjangan?

Awas, Bahaya Depresi Berkepanjangan 02 tidur freepik com.jpg
Foto: Awas, Bahaya Depresi Berkepanjangan 02 tidur freepik com.jpg (Freepik.com)

Foto: freepik.com

Salah satu gejala depresi berkepanjangan adalah perubahan pola tidur. Meskipun masalah yang paling umum adalah insomnia, orang yang mengalami depresi berkepanjangan bisa juga ingin tidur lebih lama karena kehilangan energi yang berlebihan.

Selain itu, depresi memanjang dapat menyebabkan penambahan atau penurunan berat badan, perasaan putus asa dan tidak berdaya, serta mudah marah. Mengobati depresi membantu seseorang mengendalikan semua gejala depresi tadi.

Tanda-Tanda Umum Insomnia pada Depresi Berkepanjangan:

  • Kelelahan siang hari
  • Lekas marah dan kesulitan berkonsentrasi
  • Malas bangun tidur karena merasa tidak cukup tidur
  • Kesulitan tertidur
  • Kesulitan tidur kembali setelah bangun di malam hari
  • Melek sepanjang malam
  • Bangun sebelum alarm berbunyi

Baca juga: 5 Gejala yang Membuat Anda Mungkin Mengalami Insomnia

(HEN/DIN)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.