6 Fakta DBD yang Perlu Diketahui
Demam berdarah adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegepty dan biasanya terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia.
Di Indonesia sendiri, penyakit ini sudah merupakan penyakit yang biasa terjadi. Dikutip dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jumlah kasus DBD hingga awal Februari 2019 adalah sebanyak 16.692 kasus dengan 169 orang meninggal dunia.
Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu 13.683 kasus dengan jumlah meninggal dunia 133 jiwa.
Fakta DBD
Dilansir dari World Health Organization (WHO) ada 6 fakta DBD yang perlu kita ketahui supaya kita dapat meminimalisir terjadinya DBD:
1. Gejala DBD Hampir Mirip dengan Flu
Gejala DBD yang paling umum adalah demam tinggi yang bisa mencapai 40 derajat Celsius, disertai tubuh menggigil serta berkeringat.
Selain itu tulang dan otot juga terasa sangat nyeri, muncul bintik-bintik merah di kulit, bahkan ada juga yang mengalami perdarahan pada hidung dan gusi.
Namun pada beberapa orang, gejala DBD bisa juga ringan hampir menyerupai gejala flu, seperti sakit kepala dan sakit di bagian belakang mata,mual dan tidak nafsu makan, serta rasa lemas.
Gejala DBD biasanya tidak langsung muncul. Gejalanya biasanya akan mulai terlihat setelah 4-10 hari tergigit nyamuk yang membawa virus dengue.
Baca Juga: Jangan sampai Terkecoh, Yuk Kenali 6 Gejala Penyakit DBD pada Anak
2. DBD Bisa Sebabkan Kematian
Fakta DBD yang paling mengkhawatirkan adalah penyakit ini dapat menyebabkan kematian.
Kematian dapat terjadi pada sebagian kecil orang jika infeksi tidak dikenali sejak dini atau tidak dilakukan pengobatan dini, yang seringkali berakibat memburuknya kondisi tersebut.
Komplikasi terparah demam berdarah, biasa disebut demam hemoragik dengue, yang dapat menyebabkan perdarahan hebat, penurunan tekanan darah (syok) dan kematian secara tiba-tiba.
Deteksi dini dan akses ke perawatan medis yang tepat menurunkan angka kematian di bawah 1%.
3. Tidak Ada Obat atau Perawatan Khusus
Jika Moms dicurigai terkena demam berdarah, istirahat dan minum banyak cairan adalah pengobatan yang paling disarankan.
Jika tanda-tanda peringatan demam berdarah yang parah terjadi, langsung konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan intensif.
Baca Juga: 2 Jenis Komplikasi DBD yang Perlu Moms Tahu
4. Terdapat Vaksin Demam Berdarah
Pada akhir 2015 dan awal 2016, vaksin dengue pertama, Dengvaxia (CYD-TDV) oleh Sanofi Pasteur, didaftarkan di beberapa negara untuk digunakan pada orang yang berusia 9-45 tahun yang tinggal di daerah endemis.
WHO merekomendasikan bahwa negara-negara harus mempertimbangkan pengenalan vaksin Dengue CYD-TDV, terutama negara-negara yang beriklim tropis dan subtropis.
5. Ditularkan Melalui Nyamuk
Fakta DBD lain yang perlu diketahui adalah penyakit ini ditularkan oleh nyamuk Aedes.
Biasanya penularan terjadi pada siang hari saat nyamuk aktif mencari darah. Kemudian nyamuk yang telah terinfeksi virus dengue akan menularkannya lewat gigitan.
Untuk mengurangi resiko demam berdarah, maka dari itu WHO sudah mulai mensosialisasikan upaya pencegahan agar nyamuk aedes tidak berkembang di sekitar kita.
Baca Juga: Yuk Simak 5 Obat DBD (Demam Berdarah Dengue) dari Bahan Alami
6. Nyamuk Aedes Memiliki Habitat Khusus
Nyamuk aedes sangat suka dengan kondisi lingkungan yang berair dan lembap. Maka dari itu, saat musim hujan, penyakit ini semakin meningkat.
Untuk mencegah seminimal mungkin, pastikan agar kita membersihkan segala genangan air yang ada dan menguras bak mandi (jika ada). Perhatikan juga kebersihan rumah dan lingkungan tempat tinggal.
Setelah mengetahui beberapa fakta DBD, Moms bisa melakukan pencegahan untuk meminimalisir terjadinya DBD.
(DH)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.