Khawatir Masalah Biaya, Dapat Menurunkan Kesuksesan IVF
Rasa khawatir karena sulitnya mendapatkan kehamilan, kini dapat diatasi dengan menjalani program IVF.
Namun tidak semudah itu, karena bagi sebagian pasangan, menjalani prosedur IVF bisa menjadi perjalanan yang melelahkan, mengkhawatirkan, dan harus siap menghadapi kegagalan.
Untuk itu, tidak jarang banyak wanita yang mengalami stres saat menjalani IVF. Padahal, rasa khawatir menurunkan kesuksesan IVF.
Uniknya, alasan terbesar munculnya rasa khawatir, bukanlah pada prosedur IVF, tapi pada tingginya biaya IVF.
Baca Juga: Ketahui 6 Faktor yang memengaruhi kesuksesan IVF
Rasa Khawatir Menurunkan Kesuksesan IVF
Foto: Shutterbug75 – Pixabay.com
Para peneliti di University of California, San Diego mendata 151 wanita yang mengalami infertilitas dan sedang menjalani IVF atau prosedur bantuan reproduksi serupa yang dikenal sebagai GIFT.
Salah satu hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah bahwa rasa khawatir menurunkan kesuksesan IVF, terutama wanita yang merasa khawatir mengenai biaya IVF, berisiko 11 kali lebih rendah untuk hamil dibandingkan dengan wanita yang kurang peduli dengan masalah tersebut.
“IVF adalah prosedur yang sangat mahal, dan orang seringkali membayar prosedur ini tanpa bantuan asuransi.
Baca Juga: Memprediksi Kesuksesan IVF Dari Rambut
Namun kami cukup terkejut bahwa masalah keuangan memiliki dampak yang begitu besar pada hasilnya,” ungkap peneliti utama, Hillary Klonoff-Cohen, PhD, seperti dikutip dari webmd.com.
Selain masalah biaya, munculnya stres akibat khawatir dengan banyaknya waktu kerja yang tersita juga memengaruhi hasil secara keseluruhan.
Kekhawatiran Akan Proses IVF
Foto: verywellfamily.com
Dalam penelitian yang sama, para peneliti juga melihat beberapa penyebab lain rasa khawatir menurunkan kesuksesan IVF.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Fertility and Sterility ini dilakukan dengan membagikan kuesioner untuk mengukur stres sebelum menjalani IVF.
Para peneliti juga mendata jumlah akhir telur yang diambil dan berhasil dibuahi, jumlah kehamilan yang dicapai, hingga jumlah bayi yang lahir.
Meskipun masalah keuangan memiliki dampak yang paling besar pada hasil IVF, namun wanita yang khawatir tentang aspek medis IVF juga memiliki 20% lebih sedikit telur yang diambil dan 19% lebih sedikit telur yang dibuahi, daripada wanita yang hanya prihatin pada beberapa hal saja.
Baca Juga: Proses IVF dengan Embrio Beku, Bikin Ibu dan Bayi Lebih Sehat?
Keluar Dari Stres
Foto: pixabay.com
Terbukti bahwa rasa khawatir menurunkan kesuksesan IVF, namun dengan relaksasi atau menurunkan rasa khawatir, maka dapat membantu memberi hasil yang baik bagi kesuksesan IVF.
Hal ini telah diuji oleh Direktur Mind/Body Center for Women’s Health di Beth Israel Deaconness Medical Center, Boston, Alice Domar. Ia membagi beberapa wanita dalam tiga kelompok untuk diuji selama satu hingga dua tahun.
Pada satu kelompok, para wanita mendapatkan program dukungan psikologis dalam menghadapi masalah infertilitasnya. Kelompok lainnya mendapatkan bentuk lain dari dukungan psikologis dan emosional.
Baca Juga: Sebagai Pejuang Program IVF, Saya Bangga Karena Bisa Punya Hati yang Penuh Sabar
Sedangkan kelompok terakhir hanya menjalani perawatan kesuburan saja. Hasilnya, sekitar setengah dari tiap kelompok yang mendapatkan program dukungan psikologis, berhasil hamil dalam periode satu tahun studi ini dilakukan, dibandingkan dengan hanya 20% wanita yang tidak mendapatkan bantuan dukungan emosional.
“Jika Moms bersedia mengubah gaya hidup dan bekerja keras untuk keluar dari stres, maka akan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk hamil,” ungkap Alice, seperti dikutip dari latimes.com.
Dengan adanya bukti bahwa rasa khawatir menurunkan kesuksesan IVF, ada baiknya Moms mencari cara untuk lebih relaks dan tenang, menuju prosedur IVF yang akan dijalani.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.