Tanda-Tanda Kiamat Sugra, Termasuk Marak Bencana Alam!
Kiamat sugra dan kiamat kubra adalah jenis kiamat yang harus diketahui.
Karena mengetahui dan mempercayai hari kiamat termasuk ke dalam rukun iman.
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:
وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي الْقُبُورِ
"Wa annas-sā'ata ātiyatul lā raiba fīhā wa annallāha yab'aṡu man fil-qubụr."
Artinya: “Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur,” (QS Al Hajj: 7).
Belakangan ini, banyaknya fenomena alam mengingatkan umat Islam ke dalam tanda datangnya kiamat.
Selain bencana alam, berbagai peristiwa memilukan yang menimpa masyarakat, seperti pembunuhan, korupsi, maupun bentuk kejahatan lainnya didentikkan dengan kiamat.
Benarkah demikian? Ini penjelasan lengkapnya.
Baca Juga: 8 Cara Menjadi Istri Sholehah dalam Islam, Yuk Praktikan!
Memahami Kiamat Dalam Islam
Meskipun waktu kedatangan kiamat hanya Allah SWT saja yang mengetahuinya, akan tetapi sebagai seorang mukmin yang baik seseorang harus selalu meyakini bahwa hari akhir (kiamat) pasti akan tiba.
Karena kiamat juga termasuk ke dalam rukun iman yang kelima.
Mengenai hal ini, Allah SWT berfirman:
فَهَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا السَّاعَةَ أَنْ تَأْتِيَهُمْ بَغْتَةً فَقَدْ جَاءَ أَشْرَاطُهَا فَأَنَّى لَهُمْ إِذَا جَاءَتْهُمْ ذِكْرَاهُم
"Fa hal yanẓurụna illas-sā'ata an ta`tiyahum bagtah, fa qad jā`a asyrāṭuhā, fa annā lahum iżā jā`at-hum żikrāhum."
Artinya: “Tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya.
Maka Apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila kiamat sudah datang?” (QS Muhammad: 18).
Usim Research Repository mengemukakan bahwa hari kebangkitan atau kiamat adalah hari ketakutan bagi setiap orang yang beriman pada rukun iman yang kelima.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa dalam Al-Qur'an terdapat berbagai jenis gaya bahasa dan perumpamaan untuk menggambarkan hari kiamat.
Misalnya seperti kehancuran total alam semesta dengan penggunaan tashbih mujmal, tashbih baligh dan sebagainya.
Dalam ilmu aqidah, kiamat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kiamat sugra atau kiamat kecil, dan juga kiamat kubra atau kiamat besar.
Baca Juga: Doa dan Amalan Maulid Nabi Muhammad SAW, Yuk Lafalkan Moms!
Pengertian Kiamat Sugra
Kiamat sugra yang juga dikenal sebagai kiamat kecil, adalah serangkaian peristiwa yang secara rutin terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Peristiwa-peristiwa ini mencakup berbagai bentuk bencana alam seperti gempa bumi, banjir, atau letusan gunung berapi, serta kejadian-kejadian seperti kematian individu yang mengingatkan pada kesementaraan kehidupan manusia.
Kiamat sugra sering kali dipandang sebagai pengingat atau peringatan.
Kehadirannya dalam kehidupan sehari-hari bertujuan untuk memotivasi manusia agar selalu mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dalam konteks ini, kiamat sugra memiliki fungsi esensial dalam mendidik dan membimbing umat manusia.
Setiap kali bencana atau musibah terjadi, biasanya manusia akan merenungkan makna hidup dan kematian, yang mendorong introspeksi spiritual dan memperkuat keimanan kepada Sang Pencipta.
Lebih lanjut, kejadian-kejadian dalam kiamat sugra sering diinterpretasikan sebagai tanda-tanda yang harus diperhatikan.
Kejadian ini memberikan peluang bagi kita untuk merefleksikan perilaku dan keputusan, mengkaji ulang prioritas hidup, serta memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama.
Dalam konteks agama Islam, kiamat sugra tidak hanya dianggap sebagai rangkaian kejadian yang terjadi secara kebetulan, tetapi juga sebagai aspek dari rencana ilahi yang dirancang untuk menguji dan membersihkan jiwa.
Baca Juga: Puasa Arafah di Bulan Dzulhijjah: Niat dan Keutamaannya!
Tanda-Tanda Kiamat Sugra
Beberapa contoh dari tanda-tanda terjadinya kiamat sugra atau kiamat kecil adalah:
1. Wanita Berpakaian Tapi Telanjang
Salah satu tanda-tanda terjadinya kiamat sugra adalah mulai tampak wanita yang berpakaian namun seperti telanjang.
Pakaian yang mereka kenakan begitu kecil dan ketat sehingga menampilkan lekuk tubuhnya.
Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda,
حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّه صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا.
Artinya: "Ada dua macam penduduk neraka yang belum pernah ku lihat.
Yaitu orang-orang yang membawa cemeti seperti ekor sapi yang mereka gunakan untuk mencabuki manusia dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang,
Yang bergoyang dan membuat orang lain bergoyang, kepala mereka seperti punuk unta yang miring.
Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium baunya, padahal bau surga itu bisa dicium dari jarak perjalanan sekian dan sekian," (HR. Muslim, Al-Libas waz-Zinah).
Baca Juga: Yajuj Majuj, Makhluk Allah SWT yang Menjadi Pertanda Kiamat
2. Semakin Tersebarnya Kebodohan dalam Kehidupan
Tanda kiamat sugra lain adalah wafatnya para ulama dan meluasnya kebodohan.
Dicabutnya ilmu terjadi dengan diwafatkannya para ulama.
Dijelaskan dalam hadis dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash Radhiyallahu anhuma, beliau berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللهَ لاَ يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّـى إِذَا لَمْ يَبْقَ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالاً فَسُئِلُوا، فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا.
Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu sekaligus dari para hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama.
Sehingga ketika tidak tersisa lagi seorang alim, maka manusia akan menjadikan orang-orang bodoh sebagai pemimpin.
Lalu mereka ditanya, kemudian mereka akan memberikan fatwa tanpa ilmu, maka mereka sesat lagi menyesatkan orang lain."
Selain itu, dijelaskan dalam ash-Shahiihain dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, beliau berkata,
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ.
Artinya: "Di antara tanda-tanda Kiamat adalah hilangnya ilmu dan tersebarnya kebodohan.”
Tidak hanya itu, Al-Bukhari meriwayatkan dari Syaqiq, beliau berkata,
"Aku pernah bersama ‘Abdullah dan Abu Musa, keduanya berkata, ‘Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ لأَيَّامًا يَنْزِلُ فِيهَا الْجَهْلُ وَيُرْفَعُ فِيهَا الْعِلْمُ.
Artinya: "Sesungguhnya menjelang datangnya hari Kiamat akan ada beberapa hari di mana kebodohan turun dan ilmu dihilangkan."
3. Maraknya Riba
Rasul juga pernah mengatakan bahwa riba yang semakin meluas merupakan salah satu tanda kiamat sugra semakin dekat.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يَأْكُلُونَ الرِّبَا فَمَنْ لَمْ يَأْكُلْهُ أَصَابَهُ مِنْ غُبَارِهِ
Artinya: "Benar-benar akan datang kepada manusia suatu zaman dimana dimana tidak ada seorang pun diantara mereka kecuali memakan harta riba.
Sekiranya ia tidak memakannya, setidaknya ia terkena debunya," (HR Nasa`i, no. 4455, namun dinilai dhaif oleh al-Albani).
Meski secara sanad, hadis di atas adalah hadis yang lemah, namun makna yang terkandung di dalamnya adalah benar, dan zaman tersebut pun telah tiba.
Padahal, ancaman memakan harta riba sangat mengerikan.
Allah Ta’ala berfirman,
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَى فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ وَمَنْ عَادَ فَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
"Allażīna ya`kulụnar-ribā lā yaqụmụna illā kamā yaqụmullażī yatakhabbaṭuhusy-syaiṭānu minal-mass, żālika bi`annahum qālū innamal-bai'u miṡlur-ribā.
Wa aḥallallāhul-bai'a wa ḥarramar-ribā, fa man jā`ahụ mau'iẓatum mir rabbihī fantahā fa lahụ mā salaf, wa amruhū ilallāh, wa man 'āda fa ulā`ika aṣ-ḥābun-nār, hum fīhā khālidụn."
Artinya: "Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.
Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba.
Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah.
Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya." (QS. Al Baqarah: 275)
4. Terjadinya Banyak Bencana Alam
Semakin banyaknya terjadi bencana juga merupakan salah satu tanda kiamat sugra.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, beliau berkata,
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَكْثُرَ الزَّلاَزِلُ.
Artinya: ‘Tidak akan tiba hari Kiamat hingga banyak terjadi gempa bumi."
Diriwayatkan juga dari Salamah bin Nufail as-Sakuni Radhiyallahu anhu, beliau berkata:
كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. (وَذَكَرَ الْحَدِيْثَ وَفِيْهِ) وَبَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ مُوتَانٌ شَدِيدٌ وَبَعْدَهُ سَنَوَاتُ الزَّلاَزِلِ.
Artinya: “Kami pernah duduk-duduk bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam… (lalu beliau menuturkan haditsnya) dan sebelum kiamat ada dua kematian yang sangat dahsyat, dan setelahnya terjadi tahun-tahun yang dipenuhi dengan gempa bumi.”
5. Berakhirnya Kehidupan Seseorang (Meninggal)
Berakhirnya kehidupan setiap makhluk yang bernyawa termasuk kiamat dalam kiamat sugra.
Kiamat-kiamat kecil yang terjadi sepanjang perjalanan kehidupan manusia itu semuanya sebagian ujian dan cobaan.
Sebagaimana firman-Nya:
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
"Kullu nafsin żā`iqatul-maụt, wa nablụkum bisy-syarri wal-khairi fitnah, wa ilainā turja'ụn."
Artinya: "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan," (QS. Al-Anbiya Ayat 35)
Kehidupan seseorang di alam baru (kubur atau akhirat) sangat bergantung pada perbuatannya di dunia.
Jika baik, maka akan baik pula balasannya, begitulah sebaliknya.
6. Banyaknya Perdagangan
Di antara tanda-tanda kiamat sugra adalah banyaknya perdagangan, dan penyebarannya di tengah-tengah manusia, sehingga kaum wanita ikut bergabung di dalamnya bersama kaum pria.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan al-Hakim dari ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwasanya beliau bersabda:
بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ تَسْلِيمَ الْخَاصَّةِ، وَفُشُوَّ التِّجَارَةِ، حَتَّى تُشَارِكَ الْمَرْأَةُ زَوْجَهَا عَلَى التِّجَارَةِ.
Artinya: “Menjelang tibanya hari Kiamat, salam hanya diucapkan kepada orang-orang tertentu, dan banyaknya perdagangan hingga seorang wanita membantu suaminya dalam berdagang."
An-Nasa-i meriwayatkan dari ‘Amr bin Taghlib Radhiyallahu anhu, beliau berkata,
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَفْشُوَ الْمَالُ وَيَكْثُرَ وَتَفْشُوَ التِّجَارَةُ.
Artinya: "Sesungguhnya di antara tanda-tanda Kiamat adalah melimpah ruahnya harta dan banyaknya perdagangan."
Hal ini telah terjadi, perdagangan menjadi banyak di mana-mana, dan wanita ikut serta di dalamnya.
Sehingga banyak manusia yang mengumpulkan harta, bahkan berlomba-lomba mendapatkannya.
7. Tanda-Tanda Lainnya
Selain beberapa tanda di atas, ada juga beberapa tanda kiamat sugra lainnya, yakni:
- Maraknya kebiasaan masyarakat dalam mengkonsumsi khamr atau alkohol.
- Meningkatnya tindakan kejahatan yang keji seperti pembunuhan.
- Terjadinya kekacauan di mana-mana.
- Masyarakat berlomba-lomba meninggikan bangunan atau gedung-gedung.
- Maraknya perzinaan.
- Banyaknya orang yang menuntut ilmu karena harta, pangkat, dan kedudukan.
- Maraknya tindakan korupsi.
- Semakin banyak anak yang lahir dari hubungan di luar nikah.
Baca Juga: 11 Ayat Alquran tentang Hari Kiamat, Penting untuk Diyakini
Contoh Kiamat Sugra
Kiamat sugra berfungsi sebagai pengingat bagi umat Islam untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menyadari bahwa kehidupan di dunia ini bersifat sementara.
Dalam konteks ini, bencana-bencana alam dan kematian individu menjadi peringatan akan datangnya hari akhir yang lebih besar, yaitu Kiamat Kubra.
Berikut beberapa contoh kiamat sugra:
- Kematian Manusia: Kematian individu dianggap sebagai bentuk kiamat sugra. Setiap kali seseorang meninggal, itu menandakan berakhirnya kehidupan mereka di dunia, dan dalam istilah agama, ini disebut telah datang kiamatnya bagi orang tersebut.
- Banjir: Banjir adalah bencana alam yang dapat menyebabkan kerusakan besar dan kehilangan nyawa. Peristiwa ini menggambarkan kiamat sugra karena dampaknya yang menghancurkan bagi masyarakat yang terkena.
- Gempa Bumi: Gempa bumi juga merupakan contoh kiamat sugra. Peristiwa ini dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur, serta mengakibatkan banyak korban jiwa, yang mencerminkan kehancuran sebagian kehidupan.
- Gunung Meletus: Letusan gunung berapi dapat mengakibatkan bencana besar, termasuk kehilangan nyawa dan kerusakan lingkungan. Ini adalah contoh lain dari kiamat sugra yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan membawa dampak luas
Perbedaan Kiamat Sugra dan Kiamat Kubra
Perbedaan kiamat sugra dan kiamat kubra dalam Islam adalah sebagai berikut:
1. Ukuran Bencana
- Kiamat Sugra (Kecil): Merupakan peristiwa kecil yang terjadi di dunia, seperti bencana alam, kematian seseorang, atau konflik sosial yang meluas. Bencana ini dapat terjadi setiap saat dan di mana saja.
- Kiamat Kubra (Besar): Merupakan peristiwa besar yang menghancurkan seluruh alam semesta, termasuk bumi, laut, dan langit. Kehancuran ini tidak hanya terbatas pada bencana alam, tetapi juga melibatkan penghapusan total semua kehidupan di bumi.
2. Dampak pada Kehidupan
- Kiamat Sugra: Dapat menyebabkan kerusakan serius pada daerah yang terdampak, mempengaruhi kehidupan manusia dan ekosistem setempat.
- Kiamat Kubra: Mengakhiri semua kehidupan di bumi secara keseluruhan, tidak ada satu pun makhluk yang akan selamat.
3. Waktu Terjadinya
- Kiamat Sugra: Dapat terjadi sepanjang waktu dalam kehidupan manusia, setiap saat dan di mana saja.
- Kiamat Kubra: Dipercaya sebagai peristiwa yang akan terjadi pada akhir zaman atau hari kiamat, tetapi tidak ada yang tahu kapan akan datang.
4. Tanda-Tanda
- Kiamat Sugra: Tanda-tanda munculnya telah terjadi di kehidupan masyarakat, seperti bencana alam dan kematian seseorang.
- Kiamat Kubra: Tanda-tanda munculnya berupa kejadian hebat dan belum terjadi di kehidupan masyarakat, seperti munculnya Dajjal dan hancurnya alam semesta.
Baca Juga: 50 Nama Bayi Perempuan Islami yang Indah dan Tidak Pasaran
Dalam agama Islam, kiamat atau hari akhir termasuk Rukun Iman yang harus dipercayai setiap Muslim.
Perbedaan antara kiamat sugra dan kiamat kubra menunjukkan bahwa kiamat sugra adalah peristiwa kecil yang terjadi sebelum kiamat kubra.
Sementara kiamat kubra adalah peristiwa besar yang menghancurkan seluruh alam semesta.
Dengan mengetahui tentang kiamat sugra, diharapkan manusia bisa mawas diri dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Yuk, semakin perkuat iman dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT!
- https://dalamislam.com/landasan-agama/tauhid/tanda-tanda-kiamat
- https://tafsirweb.com
- https://muslim.or.id/23654-balasan-bagi-pelaku-riba-dalam-al-quran.html
- https://almanhaj.or.id/3184-13-hilangnya-ilmu-dan-menyebarnya-kebodohan.html
- https://almanhaj.or.id/3212-tanda-tanda-kecil-kiamat.html
- https://almanhaj.or.id/3174-29-31-banyaknya-perdagangan-terjadinya-gempa-bumi-banyaknya-orang-ditenggelamkan-ke-dalam-bumi.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.