02 Maret 2022

Mengenal Para Pengasuh Rasulullah Semasa Kecil, Ceritakan Kisahnya pada Anak Yuk Moms!

Selain Halimah As-sa’diyah, ada juga beberapa pengasuh Rasulullah SAW lainnya

Sejak lahir, kisah Nabi Muhammad SAW berawal dalam kondisinya yang sudah dalam keadaan yatim. Oleh karena itu, peran pengasuh Rasulullah SAW dari kecil sangat penting dalam kehidupannya.

Beliau kehilangan ayahnya saat masih berusia 2 bulan dalam kandungan. Kemudian ibunya wafat saat beliau berumur 6 tahun setelah pulang ziarah dari makam suaminya.

Meski tidak bisa disamakan dengan kedua orang tuanya, posisi para pengasuh Rasulullah amat penting dalam mendidik dan mengasuh beliau hingga akhirnya menikah.

Baca Juga: 6 Fakta Ali bin Abi Thalib, Sahabat Nabi Muhammad SAW dan Pemimpin Islam Terakhir

Para Pengasuh Rasulullah SAW

Pengasuh Rasulullah -1
Foto: Pengasuh Rasulullah -1

Foto: Pinterest/@shiacalandar

Aminah adalah ibu kandung dari Nabi Muhammad SAW. Beliau menyusui Muhammad kecil hanya berselang 3 hari setelah melahirkan, riwayat lain ada yang mengatakan seminggu, bahkan 10 hari.

Ini karena kebiasaan masyarakat Arab pada masa itu, dengan menyewa jasa ibu-ibu untuk menyusui anak yang baru dilahirkan. Tujuannya adalah agar tubuh bayi lebih sehat dan kuat.

Muhammad kecil pun selanjutnya diasuh oleh seseorang dari bani Sa’ad yang bernama Halimah. Pada saat Muhammad berumur 4 tahun, Muhammad kembali diasuh oleh Aminah.

Namun, hal ini tidak berlangsung lama, pasalnya Aminah menginggal pada saat Muhammad berumur 6 tahun. Ibunda Muhammad sendiri adalah pengasuh pertama dan utamanya.

Selain itu, beberapa pengasuh Rasulullah SAW ini juga memiliki peran penting, yakni:

1. Tsuwaibah

Tsuwaibah adalah budak perempuan milik paman Nabi SAW, Abu Lahab. Dirinya dimerdekakan saat mendengar berita kelahiran Muhammad.

Tsuwaibah ikut serta menyusui Muhammad kecil dan menjadi perempuan pertama yang menyusui Muhammad kecil di luar keluarga.

Hal ini karena sebenarnya Abdul Muththalib dan Aminah ingin Muhammad kecil disusui oleh orang Badui.

Namun, Tsuwaibah hanya menyusui beberapa hari saja. Tsuwaibah juga diketahui pernah menyusui Hamzah bin Abdul Muthalib dan Abu Salamah bin Abdul Asad Al-Makhzumi.

Baca Juga: Biografi Umar bin Khattab, Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Menjadi Khalifah

2. Halimah binti Abu Zaid

Halimah merupakan ibu susu Nabi Muhammad SAW yang berasal dari perkampungan bani Sa’ad. Dikenal juga dengan nama Halimah As-Sa’diyah, dirinya menjadi pengasuh Rasulullah selama 4 tahun.

Dirinya membawa Rasulullah ke kampung halamannya di Thaif yang berada di tengah-tengah Bani Sa’ad dan mengasuhnya di sana.

Setelah Muhammad berumur 4 tahun, dirinya mengembalikan Muhammad kecil kepada keluarganya. Saat mengasuh Muhammad kecil, dia merasakan banyak keberkahan dalam hidupnya.

3. Ummu Aiman

Ummu Aiman adalah budak perempuan milik ayah Nabi SAW, Abdullah. Dirinya bernama asli Barakah binti Tsa’labah, dan berasal dari Habasyah (Ethiopia).

Setelah Abdullah meninggal, Ummu Aiman berpindah kepemilikan menjadi budak Muhammad kecil. Ummu Aiman mengabdikan dirinya kepada keluarga Abdullah hingga Muhammad menikah dengan Khadijah.

Beliau ikut merawat Aminah dan membantu proses persalinan. Ia pun menjadi orang pertama yang menggendong Muhammad kecil ketika baru lahir.

Maka tidak berlebihan pengasuh Rasulullah tersebut disebut sebagai ibu kedua setelah ibu kandungnya.

Setelah Muhammad menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, Ummu Aiman dimerdekakan. Kemudian Rasulullah SAW menikahkannya dengan Zaid bin Haritsah.

Ummu Aiman juga termasuk dalam As-Sabiqunal Awwalun, yakni orang-orang yang pertama kali masuk Islam.

4. Abdul Muthalib

Abdul Muthalib adalah kakek nabi yang memiliki nama asli Syaibah bin Hasyim. Beliau merupakan pemuka di suku Quraisy dan Bani Hasyim.

Abdul Muthalib mulai mengasuh Muhammad kecil ketika Muhammad berumur 6 tahun, tepat setelah meninggalnya sang ibunda, Aminah.

Dirinya mengasuh Muhammad kecil hanya sekitar 2 tahun, karena saat Muhammad berumur 8 tahun, beliau meninggal dunia.

Sebelum meninggal, beliau sempat berwasiat agar pengasuhan Muhammad kecil dilanjutkan oleh Abu Thalib.

Baca Juga: Upacara Sekaten, Tradisi Sambut Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW

5. Abu Thalib

Nama asli Abu Thalib adalah Abdul Manaf, beliau merupakan kakak dari ayah Nabi SAW, Abdullah. Seperti wasiat kakek Muhammad kecil, dirinya melanjutkan pengasuhan terhadap Muhammad kecil.

Abu Thalib terbilang lama sebagai pengasuh Rasulullah, yakni dari umur 8 tahun sampai Muhammad menikah pada usia 25 tahun.

Bahkan, setelah diangkat menjadi Rasul, Abu Thalib tetap melindunginya dari berbagai serangan dan ancaman kaum kafir Quraisy hingga beliau wafat.

Namun, banyak yang mempertanyakan perilah keimanan Abu Thalib apakah dirinya seorang yang musyrik atau kafir.

Sebab, dalam beberapa data yang ada menyebutkan bahwa Abu Thalib wafat dalam keadaan tidak mengucapkan dua kalimat syahadat.

Hal inilah yang menimbulkan perbedaan pendapat apakah Abu Thalib adalah seorang mukmin atau bukan, salah satunya dalam studi UIN Sunan Ampel Surabaya.

6. Judzamah Binti Harits Bin Abdul Izzi

Judzamah Binti Harits Bin Abdul Izzi merupakan anak dari Halimah. Ternyata, dirinya juga turut merawat serta mengasuh Rasulullah SAW dan menjadi saudara susuan dengan beliau.

Judzamah lebih dikenal dengan Syaima, dirinya pernah menjadi tawanan saat perang Hunain dan kemudian dibebaskan.

Baca Juga: Kenalan dengan 11 Istri Nabi Muhammad SAW yang Patut Jadi Teladan

Sejarah Ringkas Masa Pengasuhan Rasulullah SAW di Waktu Kecil

Sejarah Ringkas Masa Pengasuhan Rasulullah SAW
Foto: Sejarah Ringkas Masa Pengasuhan Rasulullah SAW

Foto: Tribunnewswiki.com

Nabi Muhammad memiliki ayah bernama Abdullah dan ibunya bernama Aminah. Muhammad kecil tidak merasakan kasih sayang dari sang ayah karena telah meninggal dunia saat beliau berusia 2 bulan dalam kandungan.

Beliau kemudian diasuh dan disusui langsung oleh ibunya selama 2 -3 hari. Selanjutnya, beliau dibawa ke sebuah perkampungan di kediaman Bani Sa’ad dan diasuh serta disusui oleh Tsuwaibah atau Halimah.

Pada saat itu, Halimah juga sedang mengasuh 4 orang anak dari perkawinannya dengan seorang laki-laki yang bernama Harits bin Abdi al-Izza.

Kebiasaan para pembesar kala itu memang demikian. Tujuannya agar marwah dan keistimewaan orang-orang Arab sebagai pakar sastra dan kecintaannya terhadap keistimewaannya bisa tetap terjaga.

Sedangkan kabilah Hawazan dan Bani Sa’ad pada saat itu sedang naik rating tentang kesusatraan, sehingga banyak yang mengasuhkan anaknya ke sana.

Setelah 5 atau 6 tahun beliau dikembalikan lagi pada ibundanya. Namun tidak berselang beberapa lama ibundanya wafat.

Baca Juga: Ketahui Waktu Sahur Terbaik Menurut Nabi Muhammad SAW!

Akhirnya Muhammad kecil diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthallib selam kurang lebih 3 tahun. Meski sibuk, kakeknya tidak melupakan pengasuhan Muhammad kecil. Dia sangat mencintai beliau.

Bahkan, kakeknya sudah mengetahui tanda-tanda keagungan yang melekat pada diri Muhammad kecil. Dia selalu mengajak beliau kemana pun pergi.

Saat berumur 8 tahun, Muhammad kecil ditinggal wafat oleh kakeknya yang saat itu berumur 82 tahun. Kakeknya kemudian meminta Abu Thalib untuk mengurus, mengasuh dan memperhatikan Muhammad.

Bentuk pengasuhan pamannya tidak jauh berbeda dengan kakeknya. Karena ia juga sudah tahu bahwa Muhammad betul-betul orang yang istimewa dengan keajaiban-keajiban yang dimilikinya.

Dirinya sangat mencintai Muhammad melebihi anak-anaknya. Dia tidak pernah tidur sebelum Muhammad kecil tidur. Ia pun selalu mengajak beliau kemanapun ia pergi.

Suatu ketika, Abu Thalib pergi ke negeri Syam untuk berdagang dan dia tidak ingin ditemani Muhammad kecil pada umur 12 tahun karena sulitnya perjalanan.

Akan tetapi berkat kecintaanya terhadap pamannya, beliau tetap mau ikut dan tidak ingin ditinggal. Akhirnya Abu Thalib tetap mengajaknya dengan penuh kasih sayang dan tidak memarahinya.

Selanjutnya, sebagai kebiasaan anak-anak para pembesar dan tokoh lainnya kala itu, Muhammad kecil pada saat umur 10 atau 12 tahun sudah terbiasa mengembala kambing, karena ini merupakan pekerjaan mulia.

Di samping itu juga merupakan pembelajaran untuk menjaga dan melindungi alam. Bukan sebagai bentuk pengurangan dan penghinaan terhadap Muhammad dalam pegasuhan.

Itulah pengasuh Rasulullah SAW beserta kisah masa kecil Nabi Muhammad SAW. Semoga umat muslim dapat memetik hikmahnya.

  • https://islami.co/para-pengasuh-nabi-muhammad-sejak-kecil-hingga-menikah/
  • https://www.infoyunik.com/inilah-sosok-wanita-wanita-pengasuh/
  • https://umma.id/post/sejarah-ringkas-masa-pengasuhan-nabi-muhammad-saat-masih-kecil-523269?lang=id
  • http://digilib.uinsby.ac.id/38697/3/Abdullah%20Albaar_E95216026.pdf

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.