07 Agustus 2024

10 Ciri Anak Kinestetik, Gaya Belajar, dan Cara Mendukungnya

Apakah Si Kecil termasuk anak dengan kecerdasan kinestetik?

Moms, ada begitu banyak tipe kecerdasan yang dimiliki anak. Salah satunya, kecerdasan kinestetik.

Sama seperti namanya, anak dengan kecerdasan kinestetik memiliki kemampuan memproses informasi secara fisik, lewat gerakan tangan, tubuh, ekspresi, juga kontrol.

Tentunya, anak dengan tipe kecerdasan ini memiliki kelihaian bergerak lebih daripada anak lain.

Lingkungan kelas yang dirancang agar anak-anaknya duduk diam dan harus berkonsentrasi di kelas, bisa jadi merupakan hambatan bagi anak dengan kecerdasan kinestetik, lho!

Namun sayangny, anak-anak yang kurang bisa berhasil belajar di ruang kelas seperti ini seringnya diberi label hiperaktif, ADD (Attention Deficit Disorder), atau ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder).

Anak yang aktif belum tentu hiperaktif atau mengalami ADHD ya, Moms. Ada baiknya untuk konsultasikan juga dengan spesialis anak.

Lalu, bagaimana ciri-ciri lainnya dari anak dengan kecerdasan kinestetik? Serta bagaimana cara mendukungnya?

Baca Juga: 7 Tips Mendampingi Anak Belajar, Salah Satunya Pelajari Gaya Belajar Anak!

Ciri-Ciri Anak dengan Kecerdasan Kinestetik

Anak Olahraga
Foto: Anak Olahraga (Freepik.com/freepik)

Jika dibandingkan dengan kecerdasan lainnya, kecerdasan kinestetik termasuk salah satu yang paling mudah dikenali.

Melansir studi di Journal of Studies in Education, beberapa ciri anak dengan kecerdasan kinestetik adalah:

1. Aktif Bergerak

Si Kecil dengan kecerdasan kinestetik sangat menikmati aktivitas yang mengharuskan mereka banyak bergerak.

Berolahraga, menari, atau gerakan-gerakan kreatif lainnya, sudah pasti menjadi aktivitas favoritnya.

Saat sedang mengobservasi lingkungannya, anak dengan tipe kecerdasan ini tidak ragu menyentuh objek yang membuatnya penasaran.

2. Kemampuan Motorik Kasar yang Baik

Anak dengan kecerdasan kinestetik juga memiliki kemampuan motorik kasar yang sangat baik.

Dalam proses pembelajaran mereka, anak-anak tak akan ragu berkontak langsung dengan sesuatu di sekitarnya. 

Baca Juga: 4 Penyebab Anak Sulit Fokus Belajar, Segera Atasi, Yuk!

3. Tidak Betah Diam untuk Waktu yang Lama

Anak Bermain Tenis
Foto: Anak Bermain Tenis (Orami Photo Stocks)

Ada anak yang suka membaca buku berjam-jam, namun ada yang tidak.

Anak dengan kecerdasan kinestetik juga lebih memilih mencoba hal baru secara langsung ketimbang menyimaknya hanya lewat buku.

Selain itu, mereka juga tertarik dengan interaksi bersama komputer atau keyboard ketimbang sekadar membaca buku.

4. Suka Melakukan Eksperimen

Ciri-ciri lain anak dengan kecerdasan kinestetik adalah gemar bereksperimen, berakting, melakukan demonstrasi, hingga bermain adu peran atau role play.

Eksperimen dan penelitian di laboratorium bisa jadi aktivitas yang sangat menarik bagi mereka.

Baca Juga: Rumus Volume Balok dan Tips Cepat Belajar Matematika

5. Koordinasi Gerakan Sangat Baik

Kelebihan dan ciri-ciri lain dari anak dengan kecerdasan kinestetik adalah memiliki koordinasi gerakan yang sangat baik.

Itu sebabnya mereka bisa sangat berprestasi dalam bidang yang mengharuskan banyak gerakan fisik seperti berolahraga.

6. Banyak Menggunakan Indera Peraba

Mengutip Child First, anak dengan kecerdasan kinestetik lebih menyukai cara belajar dengan melibatkan indera peraba atau sensory teaching.

Moms bisa memakai lego, kotak karton, kaleng,  atau bentuk bangun ruang lainnya untuk membantu mereka memvisualisasikan soal matematika.

Gunakan pula benda-benda yang tersedia di rumah untuk membantu mereka menyusun kalimat.

Mereka juga akan semakin antusias jika belajar melibatkan aktivitas fisik dan tidak selalu duduk.

7. Ekspresif dengan Gerakan

Anak kinestetik sering menggunakan bahasa tubuh saat berkomunikasi dan mungkin menunjukkan emosi atau pemikiran melalui gerakan mereka.

Mereka umumnya senang mengungkapkan diri melalui gerakan, seperti dalam tari atau akting.

8. Energetik

Banyak anak kinestetik memiliki energi yang tinggi dan sering terlibat dalam aktivitas fisik seperti berlari, melompat, atau menari dibandingkan dengan anak-anak lainnya.

Mereka juga lebih nyaman bergerak saat berpikir dan memproses informasi.

9. Kemampuan Keterampilan Tangan yang Baik

Mereka senang bermain dengan sesuatu di tangan mereka.

Anak-anak kinestetik sering kali mahir dalam aktivitas yang memerlukan keterampilan tangan, seperti merakit mainan, membuat kerajinan, atau memainkan alat musik.

10. Lebih Senang Praktik daripada Teori

Anak kinestetik cenderung lebih senang dan lebih efektif dalam belajar melalui praktik daripada sekadar menerima informasi teoretis.

Ini karena mereka memahami konsep dengan lebih baik ketika mereka dapat merasakannya secara langsung.

Misalnya, dalam pelajaran sains, mereka mungkin lebih memahami prinsip tertentu dengan melakukan eksperimen daripada hanya membaca tentangnya.

Mereka lebih senang "melakukan" sesuatu ketimbang "mendengarkan" sesuatu.

Baca Juga: 15 Rekomendasi Vitamin Otak untuk Meningkatkan Kecerdasan, Fokus dan Daya Ingat


Gaya Belajar Kinestetik untuk Mengembangkan Kecerdasan Si Kecil

Anak Berenang
Foto: Anak Berenang (Jooinn.com)

Melansir Public School Review, anak-anak dengan kecerdasan kinestetik memiliki pemikiran yang bekerja lebih efektif ketika mereka terlibat dalam aktivitas fisik.

Setiap anak cenderung menunjukkan bentuk gaya belajar tertentu.

Misalnya, ada yang tipe pembelajar auditori, di mana jenis anak-anak ini belajar paling baik dari instruksi lisan dan perintah verbal.

Sementara ada juga yang tipe pembelajar visual, yang lebih senang belajar dengan gambar, bagan, atau bentuk lain yang berbasis penglihatan.

Menurut Center for Kinesthetic Education (CKE), anak yang menunjukkan tanda-tanda kebutuhan kinestetik yang kuat sering mendapat manfaat dari kegiatan belajar yang dinamis.

Berikut ini gaya belajar kinestetik untuk anak yang senang bergerak aktif.

1. Memanfaatkan Benda dan Ruang

Anak Belajar
Foto: Anak Belajar (Study.com)

Anak kinestetik dapat lebih mudah menyerap dan menyimpan informasi bila ada interaksi dengan benda atau objek yang berhubungan langsung dengan materi pelajaran.

Misalnya, menyentuh binatang peliharaan dan pohon di halaman saat belajar tentang berbagai ciri dan kebutuhan makhluk hidup.

Moms bisa membantunya belajar dengan memperagakan gerakan yang dilakukan oleh profesi tertentu saat belajar tentang ragam pekerjaan atau menggunakan simulasi planet saat belajar IPA (Ilmu Pengetahuan Alam).

Moms juga bisa mengajaknya bermain susun bangun untuk belajar tentang berbagai jenis bangunan dan menggunakan abakus atau sempoa untuk belajar matematika.

2. Menulis dan Menggambar

Anak Belajar Menggambar
Foto: Anak Belajar Menggambar (Pexels.com/Yan Krukau)

Moms, anak kinestetik juga akan lebih efektif belajar saat dia menggerakkan tangannya untuk menulis catatan atau membuat gambar yang berhubungan dengan materi pelajaran.

Dengan bantuan kertas maupun papan tulis, Moms bisa meminta anak menggambar diagram atau peta hubungan untuk berbagai hal yang ada dalam materi pelajaran.

3. Pembelajaran Berbasis Proyek

Mengerjakan proyek atau tugas yang melibatkan aktivitas fisik dapat memfasilitasi pemahaman konsep.

Pembelajaran berbasis proyek memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar melalui eksplorasi, kolaborasi, dan pembuatan produk atau solusi untuk masalah yang nyata.

Model pembelajaran ini tepat untuk anak kinestetik karena mereka diberi kesempatan untuk "melakukan" dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran.

4. Berikan Jeda untuk Bergerak Saat Belajar

Anak Bergerak Aktif saat Belajar
Foto: Anak Bergerak Aktif saat Belajar (Eduzenith.com)

Tahukah Moms, kalau anak kinestetik memiliki rentang perhatian yang pendek sehingga tidak betah belajar dalam waktu lama sekaligus?

Karena itulah, waktu belajar anak kinestetik sebaiknya dipecah menjadi beberapa bagian pendek.

Moms bisa memberikan istrahat selama 5–10 menit agar Si Kecil bisa melakukan gerakan fisik ringan, mengobrol, main di halaman, atau bernyanyi.

Setelah jeda singkat ini, anak bisa kembali belajar dengan fokus dan konsentrasi penuh.

5. Belajar di Luar Ruangan

Pergi keluar rumah dan belajar di luar ruangan juga dapat memenuhi stimulasi multi sensori yang dibutuhkan anak kinestetik saat belajar lho, Moms.

Bukan hanya memberikan ruang gerak yang lebih luas, memanfaatkan berbagai objek, orang, maupun situasi di luar ruangan sebagai contoh nyata juga bisa sangat membantu anak kinestetik menyerap ilmu dengan lebih baik.

Memaksa anak kinestetik untuk belajar dengan cara konvensional bukan hanya tidak efektif, tapi juga akan membuatnya frustasi.

Jadi, lebih baik ikuti cara belajar anak kinestetik agar pencapaian akademisnya tetap optimal.

6. Belajar dengan Melibatkan Aktivitas Fisik

Jika Moms memiliki anak dengan kecerdasan kinestetik, maka jangan ragu mengikutkan mereka pada aktivitas fisik yang menyenangkan.

Dibanding anak lain yang masih ragu mencoba sesuatu yang baru, anak kinestetik akan dengan senang hati mencoba apa pun, bahkan yang menantang sekalipun.

Jadi, orang tua bisa memanfaatkan banyaknya organisasi atau kegiatan yang berbau fisik seperti camping, hiking, bersepeda, berenang, dan banyak lagi.

7. Eksperimen Membuat Hal Baru

Selain aktivitas fisik anak dengan kecerdasan kinestetik juga sangat menikmati eksperimen membuat hal baru.

Mereka bisa betah melakukan eksperimen selama berjam-jam tanpa kekurangan antusiasmenya. Perkenalkan ilmu baru kepada mereka lewat eksperimen yang menarik.

Baca Juga: 4 Tipe Pola Asuh Anak, Mana yang Moms Pilih?

8. Melakukan Permainan Kreatif

Anak Bermain
Foto: Anak Bermain (Pexels.com/Jennifer Murray)

Jangan kehabisan ide untuk membuat permainan kreatif untuk anak-anak dengan kecerdasan kinestetik.

Perbanyak permainan yang melibatkan karpet, sandpaper, balok, cubes, atau tanah liat yang mengharuskan anak menyentuh langsung permainan yang digunakan.

Baca Juga: 7 Ide Stimulasi Otak Anak untuk Mendukung Kemampuan Berpikir dan Belajarnya


Cara Mendukung Anak dengan Kecerdasan Kinestetik

Peran Keluarga untuk Anak di Rumah
Foto: Peran Keluarga untuk Anak di Rumah (Orami Photo Stocks)

Mendukung anak kinestetik memerlukan pemahaman dan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mendukung perkembangan anak kinestetik:

1. Mengakui dan Menghargai Kecerdasan Anak

Pahami bahwa kecerdasan kinestetik adalah salah satu bentuk kecerdasan yang unik.

Ini mencakup kemampuan untuk mengontrol gerakan tubuh, keterampilan fisik, serta koordinasi.

Dengan mengakui dan menghargai kecerdasan kinestetik anak, orang tua tidak hanya mengakui kekuatan anak mereka tetapi juga membantu meningkatkan rasa percaya diri anak.

Hal ini penting agar anak merasa dihargai dan termotivasi untuk terus mengembangkan potensinya.

2. Sediakan Waktu untuk Beraktivitas Fisik

Aktivitas fisik adalah kunci bagi anak kinestetik untuk belajar dan berkembang.

Pastikan anak memiliki cukup waktu setiap hari untuk bergerak, baik melalui olahraga, bermain di luar ruangan, atau aktivitas fisik lainnya.

Aktivitas fisik membantu mereka dalam mengekspresikan diri dan belajar melalui gerakan. Selain itu, aktivitas ini juga penting untuk kesehatan fisik dan mental mereka.

3. Sediakan Peralatan yang Mendukung

Berikan mainan dan peralatan yang memungkinkan anak untuk belajar melalui pergerakan.

Mainan seperti puzzle, blok bangunan, alat seni, atau permainan konstruktif lainnya dapat membantu anak kinestetik untuk belajar sambil bermain.

Alat-alat ini juga membantu dalam mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar, serta memberikan mereka kesempatan untuk mengekspresikan kreativitas mereka.

Baca juga: Disleksia pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

4. Libatkan dalam Aktivitas Rumah Tangga

Melibatkan anak dalam tugas-tugas rumah tangga seperti memasak, berkebun, atau merakit barang dapat menjadi cara efektif untuk mengajarkan mereka berbagai keterampilan praktis.

Aktivitas ini tidak hanya mengajarkan tanggung jawab, tetapi juga memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar melalui pengalaman langsung, meningkatkan koordinasi tangan dan mata, serta memperkuat hubungan keluarga.

5. Cari Aktivitas Ekstrakurikuler

Pertimbangkan untuk mendaftarkan anak ke kelas tari, senam, olahraga, atau kegiatan lain yang melibatkan gerakan.

Aktivitas ekstrakurikuler ini memberikan saluran yang baik bagi energi fisik anak dan membantu mereka untuk mengembangkan keterampilan sosial, disiplin, dan kerja tim.

Selain itu, kegiatan ini juga memberikan mereka kesempatan untuk menemukan minat dan bakat baru.

6. Pendidikan Berbasis Proyek

Jika memungkinkan, carilah sekolah atau program pendidikan di rumah yang menawarkan pendekatan belajar berbasis proyek.

Pendekatan ini memungkinkan anak untuk belajar melalui pengalaman langsung dan proyek-proyek praktis.

Ini membantu mereka untuk lebih terlibat dan memahami konsep-konsep dengan lebih baik melalui penerapan nyata.

Pendidikan berbasis proyek juga merangsang kreativitas dan keterampilan pemecahan masalah.

7. Wisata Edukatif

Mengunjungi tempat-tempat seperti museum, kebun binatang, taman, atau situs bersejarah dapat memberikan pengalaman belajar yang kaya bagi anak kinestetik.

Kegiatan ini memungkinkan mereka untuk belajar melalui interaksi langsung dengan lingkungan sekitar, yang sering kali lebih efektif daripada belajar di dalam kelas.

Wisata edukatif juga bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk memperkenalkan anak pada berbagai konsep dan pengetahuan baru.

Baca juga: Hak dan Kewajiban Anak di Rumah serta Cara Menerapkannya

8. Buat Lingkungan yang Memungkinkan Pergerakan

Di rumah, sediakan ruang di mana anak dapat bergerak dengan bebas.

Area bermain yang aman dan nyaman memungkinkan anak untuk mengekspresikan diri dan mengeksplorasi lingkungan mereka.

Ini penting untuk memberikan mereka kebebasan bergerak dan bereksperimen, yang merupakan cara utama mereka belajar dan berkembang.

9. Ajak Membuat Skala Prioritas

Ketika anak merasa kesal atau kewalahan, bantu mereka untuk membuat skala prioritas.

Diskusikan bersama tentang berapa lama mereka perlu beristirahat dan melakukan relaksasi sebelum kembali mengerjakan tugas.

Bantu anak untuk mengatur pekerjaan rumah berdasarkan prioritas dan fokus pada satu tugas dalam satu waktu.

Ajari juga teknik relaksasi dan pernapasan panjang untuk membantu mereka tetap tenang dan fokus saat menghadapi tugas-tugas di sekolah.

10. Cari Sekolah yang Mendukung

Sebisa mungkin, carilah sekolah yang mendukung aktivitas anak dengan kecerdasan kinestetik.

Contohnya adalah sekolah alam yang mengakomodasi kebutuhan fisik anak melalui pelajaran yang interaktif dan tidak membosankan.

Sekolah semacam ini sering kali memberikan jeda yang cukup antara pelajaran untuk mencegah kejenuhan dan memastikan anak tetap bersemangat dalam belajar.

Dengan pendekatan yang tepat, orang tua dapat membantu anak kinestetik untuk mengembangkan potensi mereka secara optimal dan meraih kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan.

Baca Juga: 8 Manfaat Belajar Bahasa Pemrograman, Anak Jadi Kreatif!

Dengan memberikan dukungan yang tepat, orang tua dapat membantu anak kinestetik meraih potensi maksimal mereka.

Sehingga mereka dapat mengembangkan keahlian serta keterampilan yang bermanfaat untuk masa depan.

Jadi, apakah anak Moms termasuk yang punya kecerdasan kinestetik lebih menonjol?

  • https://www.researchgate.net/publication/272662421_Visual_Auditory_Kinaesthetic_Learning_Styles_and_Their_Impacts_on_English_Language_Teaching
  • https://child1st.com/blogs/resources/113559047-16-characteristics-of-kinesthetic-and-tactile-learners
  • https://www.publicschoolreview.com/blog/kinesthetic-children-and-the-right-education
  • http://www.wellnesscke.net/k12.htm

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.