19 Agustus 2024

5 Kisah Inspiratif Islami tentang Kebaikan, Yuk Terapkan!

Ada kisah Rasulullah tentang pentingnya memaafkan
5 Kisah Inspiratif Islami tentang Kebaikan, Yuk Terapkan!

Foto: Orami Photo Stocks

Motivasi bisa datang dari mana saja. Salah satunya dengan membaca kisah inspiratif islami.

Cara ini dinilai cukup efektif untuk mengembalikan semangat anak-anak hingga orang dewasa.

Tak hanya sekadar belajar, kisah inspiratif islami penuh dengan hikmah dan pesan moral, terutama yang berhubungan dengan Allah SWT.

Yuk, baca kisah inspiratif islami berikut ini sampai habis dan petik hikmahnya!

Baca Juga: 10 Dongeng Anak Islami Terpopuler, Kaya Pesan Moral!

Kisah Inspiratif Islami tentang Memaafkan

Ilustrasi Meminta Maaf
Foto: Ilustrasi Meminta Maaf (Orami Photo Stock)

Kisah inspiratif islami yang pertama menceritakan tentang nabi kecintaan umat Islam, Nabi Muhammad SAW.

Suatu hari, para sahabat sedang berkumpul dengan Rasulullah SAW.

Mereka melihat Nabi SAW tampak bersedih dan matanya berkaca-kaca seolah hendak menangis.

Namun, beberapa waktu kemudian raut wajah Nabi yang dimuliakan Allah itu berubah menjadi gembira hingga tertawa.

Para sahabat pun penasaran. Ingin bertanya, namun mereka malu mengutarakannya.

Salah satu sahabat nabi bernama Umar berani menjadi orang pertama yang bertaya.

"Wahai Rasulullah. Apa yang membuat engkau tampak menangis, kemudian tertawa?"

Baca Juga: 5 Nasihat Kematian Islami, Bisa Jadi Bahan Renungan Moms!

Nabi Muhammad SAW hanya tersenyum melihat wajah para sahabatnya yang penasaran.

Beliau mengatakan, "Sungguh ditampakkan kepadaku suatu pemandangan saat ditegakkannya pengadilan Allah."

Dalam kisah inspiratif islami ini, Nabi SAW menceritakan bahwa ada dua orang yang menghadap Allah SWT.

Salah satunya mengadukan temannya seraya berkata, "Wahai Allah, ambilkanlah untukku kezaliman yang dilakukan saudaraku ini padaku!"

Allah berfirman kepada orang yang menzalimi tersebut.

"Berikanlah kepada saudaramu itu kezalimanmu (yakni kebaikannya), untuk menebus kezaliman yang telah dilakukannya saat di dunia."

Lelaki yang zalim memberikan pembelaan.

"Wahai Rabbi. Bagaimana aku bisa melakukannya, sedangkan kau tidak lagi memiliki kebaikan sedikitpun!", ungkapnya membela.

Baca Juga: 4 Doa Pagi Hari Islami untuk Memohon Perlindungan dan Rezeki

Allah berfirman kepada lelaki yang menuntut tersebut.

"Bagaimana engkau meminta darinya, sedangkan ia tidak memiliki kebaikan sedikitpun?"

Lelaki itu kembali menyanggah secepat kilat seraya berkata, "Diambilkan dari keburukan-keburukanku, ya Allah, dan pikulkanlah kepada dirinya."

Rasulullah mengajarkan bahwa dosa atau kezaliman yang berhubungan dengan manusia tidak cukup hanya dengan bertaubat kepada Allah.

Contohnya utang. Hal ini harus diselesaikan dengan si penerima utang ketika masih hidup di dunia.

Itulah kenapa Rasulullah merasa sedih dan hampir menangis melihat keadaan umatnya tersebut.

Rasulullah SAW kembali melanjutkan ceritanya tentang respon Allah terhadap lelaki yang mengajukan tuntutan.

Baca Juga: 23 Doa Sehari-hari Islami untuk Diajarkan pada Si Kecil

"Angkatlah kepalamu dan lihatlah!"

Lelaki tersebut mengangkat kepalanya. Ia disuguhkan pemandangan sebesar televisi raksasa yang membuatnya takjub.

Ia berkata, "Ya Allah, saya melihat kota-kota yang bangunannya terbuat dari perak dan emas.

"Untuk nabi yang manakah ini? Ataukah untuk orang setia maupun orang syahid yang mana kah ini?" tanyanya penasaran.

Allah berfirman, "Itu semua untuk orang yang mampu membayar harganya."

"Siapakah yang mampu membayarnya, ya Allah?" tanyanya kembali.

"Engkau mampu membayarnya, dengan syarat memberi maaf kepada saudaramu."

Lelaki tersebut tersentak. Ia tak menyangka bahwa hanya dengan memaafkan sesama saudara saja bisa menerima keajaiban seperti ini.

Semula menuntut, sang lelaki langsung menuruti, "Ya Allah, saya telah memaafkan dirinya."

Baca Juga: Kisah Nabi Ibrahim dan Mukjizat serta Keteladanannya

Tak lama dari keputusan lelaki tersebut, Allah berfirman, "Gandenglah tangan saudaramu itu dan ajaklah ia masuk ke surga."

Berkat kejadian inilah, Rasulullah sangat bergembira bahkan tertawa hingga terlihat dua gigi seri beliau.

Rasulullah pun bersabda, "Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan antara kalian.

Sesungguhnya Allah menghubungkan antara orang-orang mukmin."

Kisah Inspiratif Islami tentang Berbuat Baik

Ilustrasi Tolong Menolong
Foto: Ilustrasi Tolong Menolong (Freepik.com/jcomp)

Pernah menolong orang lain, tapi justru dipandang sebelah mata bahkan dibalas kejahatan?

Kisah inspiratif islami berikut ini bisa jadi salah satu penyejuk hati Moms yang mungkin jengkel dengan hal tersebut.

Dikisahkan terdapat seorang pria bernama Muhammad Ibnu Hamir yang rajin berpuasa di siang hari dan lanjut ibadah qiyamul lail di malam hari.

Suatu ketika ia pergi berburu hewan.

Di tengah perjalanan, ia dihadang oleh seekor ular sehingga tak bisa melanjutkan perjalanan berburunya.

"Hai, Muhammad. Tolong selamatkan diriku," pinta ular tersebut tiba-tiba.

Muhammad Ibnu Hamir pun kebingungan, "Memangnya dari siapa engkau berlindung?"

Baca Juga: 5 Kartun Islami Pilihan untuk Bantu Anak Mendalami Nilai-Nilai Agama

"Dari musuhku. Dia berbuat jahat kepadaku," jawab si ular.

Ibnu Hamir tak lantas percaya. "Siapa musuhmu? Dan kamu dari golongan umat siapa?"

Percakapan ular dan Ibnu Hamir terus berlanjut. "Musuhku ada di belakangku. Aku merupakan umat Nabi Muhammad SAW."

Ibu Hamir kemudian membuka selendangnya dan meminta sang ular masuk ke dalamnya untuk berlindung.

Dalam kisah inspiratif islami ini, sang ular pun menolak karena takut akan diketahui musuhnya.

Sebagai gantinya, ia meminta berlindung di dalam mulut Ibnu Hamir.

Ibnu Hamir tak lantas mengamini permintaan ular karena takut ia akan terbunuh oleh ular.

Namun, ular tersebut terus menyakinkan bahwa dirinya tak akan melukai Ibnu Hamir, apalagi membunuhnya.

Ibnu Hamir pun mempercayainya dan membuka mulutnya agar sang ular bisa segera masuk bersembunyi.


Saat meneruskan perjalanan, Ibnu Hamir bertemu dengan seseorang yang tengah membawa parang.

Orang inilah yang merupakan musuh sang ular.

"Hai Muhammad. Apakah kau bertemu dengan musuhku, seekor ular?" tanya orang tersebut.

Ibnu Hamir buru-buru menjawab, "Maaf, aku tidak tahu."

Ibnu kemudian mengucapkan istigfar sebanyak 100 kali karena telah rela berbohong, padahal ia mengetahui letak persembunyian sang ular.

Ia pun lantas melanjutkan perjalanan. Setelah cukup jauh, sang ular mengeluarkan kepalanya.

Ibnu Hamir meyakinkan bahwa sudah tak ada lagi musuh yang mengejarnya.

Ia pun membolehkan sang ular keluar dari sekarang.

Siapa sangka bahwa di balik kebaikan Ibnu Hamir, sang ular justru mengancam ingin membunuhnya.

Baca Juga: 6 Hadis tentang Niat dan Keutamaannya dalam Islam, Simak!

"Hai Muhammad. Aku punya pilihan untukmu.

Kau pilih aku hancurkan limpamu dari dalam atau aku lubangi hatimu dan kubiarkan dirimu mati."

Dalam kisah inspiratif islami ini, Ibnu Hamir merasa dikhianati.

Ia menagih janji ular yang tak akan membunuhnya dengan syarat membantunya bersembunyi.

Ibu Hamir seakan tak punya harapan untuk hidup di dunia.

Ia pamit naik ke gunung untuk menyiapkan diri di tengah keputusasaannya.

Sesampainya di puncak, Ibnu Hamir menatap ke arah langit seraya berdoa.

"Wahai Allah Dzat Yang Mahalembut, lembutkanlah kepadaku dengan kelembutan-Mu yang samar.

Wahai Allah Dzat Yang Meahalembut, dengan kekuasaan-Mu Engkau menguasai 'Arsy, lalu 'Arsy pun tidak mengetahui di mana kekuasaanmu.

Kecuali tidak Engkau lindungi diriku dari kejahatan ular ini."

Baca Juga: 10 Hadits Larangan Marah dalam Islam yang Patut Dipahami

Saat melanjutkan perjalanan, Ibnu Hamir bertemu dengan lelaki rupawan.

Aroma tubuhnya tercium wangi dan sangat bersih.

"Salamun 'alaika, hai Muhammad. Kenapa kau kelihatan sedih?" tanyanya dengan ramah.

Dengan wajah murung, Ibnu Hamir menjawab, "Wa'alaikassalam, hai saudaraku. Musuhku telah berbuat jahat kepadaku."

"Musumu di mana?"

"Di dalam perutku," jawab Ibnu Hamir seraya menunjuk perutnya.

Lelaki berwajah tampan itu lantas memberikan satu daun hijau seperti daun zaitun.

"Hai Muhammad, kunyah dan telanlah daun ini."

Ibnu Hamir pun langsung mengikuti anjuran pria di depanya tersebut.

Tak lama setelah ditelan, ular yang sedari tadi bersembunyi di dalam perutnya keluar berkeping-keping dari dubur.

Ibnu Hamir tak percaya dengan kejadian yang dialaminya hingga bertanya-tanya sosok siapakah yang ada di hadapannya saat ini.

Pria tersebut berkata, "Aku adalah utusan Allah yang datang menolongmu dari doa yang kau ucapkan saat dianiaya ular tadi.

Aku adalah malaikat Ma'ruf yang tinggal di langit keempat."

Allah lah yang telah memerintahkan malaikat Ma'ruf untuk mengambil daun berwarna hijau di surga, lalu menyerahkannya kepada Ibnu Hamir.

Dari kisah inspiratif islami ini, manusia harus tetap berbuat baik kepada orang lain sebab kebaikannya akan menjaga kita dari keburukan.

Meskipun balasannya tidak diperlakukan secara baik, tak perlu dihiraukan karena kebaikan tak akan pernah sia-sia di sisi Allah.

Baca Juga: 47 Doa Pernikahan Islami yang Membawa Berkah bagi Pengantin


Kisah Inspiratif Islami tentang Sedekah

Ilustrasi Bersedekah
Foto: Ilustrasi Bersedekah (Orami Photo Stock)

Kisah inspiratif islami berikut ini menceritakan tentang manisnya bersedekah.

Alkisah, seorang lelaki tua berbaju lusuh tampak sungkan memasuki sebuah toko megah.

Dari penampilan luarnya, lelaki tua ini berasal dari golongan fakir sehingga dianggap aneh oleh pengunjung lainnya.

Namun, pikiran tersebut sama sekali tak terlintas di benak sang pemilik toko.

"Selamat malam, Pak. Ada yang bisa dibantu?" tanya pemilik toko dengan ramah.

Lelaki tua tersebut semakin malu menerima perlakuan manis pemilik toko tersebut.

"Saya mau beli selimut 6 helai untuk saya, istri, dan anak-anak saya. Tapi....," katanya ragu seakan tak ingin melanjutkan keinginannya.

"Saya hanya punya uang 100 riyal. Apakah cukup untuk membeli 6 selimut?

Tak perlu bagus, yang penting bisa melindungi tubuh kami dari hawa dingin," lanjutnya.

Baca Juga: 13 Rekomendasi Game Islami Anak, Serunya Belajar Agama lewat Permainan!

Tanpa pikir panjang, sang pemilik toko menyambut baik keinginan pembelinya itu.

"Cukup, Pak. Saya punya semilut bagus dari Turki. Harganya cuma 20 riyal saja.

Jika Bapak membeli 5, saya akan memberi 1 selimut sebagai bonus," tawar pemilik toko.

Wajah lelaki tua tersebut berubah menjadi senyum manis. Ia lantas menyodorkan uang 100 riyal dan membawa pulang 6 selimut seperti yang dijanjikan.

Dalam kisah inspiratif islami ini, salah satu teman sang pemilik toko mencoba bertanya.

"Apa kamu tidak salah? Kemarin kamu menjual selimut paling bagus itu 450 riyal kepadaku.

Sekarang kamu menjualnya hanya 20 riyal kepada lelaki tua itu?" protesnya panjang lebar.

Si pemilik toko hanya tersenyum kecil.

"Benar. Harga selimut itu 450 riyal kepadamu, tidak kurang dan tidak lebih.

Akan tetapi, kemarin itu aku berdagang dengan manusia. Namun, kini aku sedang berdagang dengan Tuhan," ungkapnya tenang.

Baca Juga: Abu Bakar Ash Shiddiq, Khalifah Pertama Umat Islam

"Demi Allah, sesungguhnya aku tidak mengingkan uangnya sedikitpun.

Namun, aku ingin menjaga harga diri lelaki tua itu agar seolah tidak sedang menerima sedekah dariku.

Aku tak ingin membuatnya malu," lanjutnya.

Dari kisah inspiratif islami ini, sikap pemilik toko sangat patut dicontoh.

Tidak ada kata rugi untuk berbagi atau bersedekah dengan orang yang membutuhkan.

Sedekah manis yang dilakukan dengan ikhlas niscaya dapat melindungi dari panasnya api neraka.

Kisah Inspiratif Islami tentang Pengorbanan untuk Ibu

Ibu dan Anak Perempuan
Foto: Ibu dan Anak Perempuan (Freepik.com/tirachardz)

Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang pemuda yang sangat berbakti kepada ibunya. Pemuda ini tidak pernah membiarkan ibunya bekerja keras, meskipun mereka hidup dalam kesederhanaan.

Suatu hari, ibunya jatuh sakit parah, dan dokter mengatakan bahwa ibunya membutuhkan obat yang sangat mahal.

Tanpa ragu, pemuda ini menjual satu-satunya harta yang dimilikinya, seekor kambing yang menjadi sumber penghidupan mereka.

Dengan uang hasil penjualan kambing, pemuda itu membeli obat untuk ibunya. Setelah beberapa waktu, sang ibu sembuh dan menyadari pengorbanan besar yang dilakukan anaknya.

Ketika ibu bertanya mengapa ia melakukan hal itu, pemuda tersebut dengan lembut menjawab, "Ibu, surga ada di bawah telapak kaki ibu. Tidak ada yang lebih berharga bagi saya selain kesehatan dan kebahagiaan ibu."

Kisah ini mengajarkan kita tentang keutamaan berbakti kepada orang tua dan bagaimana pengorbanan demi kebaikan mereka adalah jalan menuju ridha Allah.

Kisah Inspiratif Islami tentang Indahnya Berbagi

Ilustrasi Berbagi (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Berbagi (Orami Photo Stock)

Pada suatu hari, seorang wanita miskin berjalan melewati sebuah toko roti. Aroma roti yang baru dipanggang membuat perutnya yang lapar berbunyi.

Meskipun dia tidak punya uang, dia memutuskan untuk memasuki toko dan meminta sepotong roti. Pemilik toko, seorang pria yang sangat dermawan, memberinya sepotong roti tanpa meminta bayaran.

Wanita itu sangat berterima kasih dan berjanji akan membalas kebaikan tersebut suatu hari nanti.

Beberapa tahun kemudian, pemilik toko itu jatuh sakit dan kehilangan semua hartanya. Ketika dia hampir putus asa, seorang wanita yang kini sudah sukses datang mengunjunginya.

Wanita itu adalah orang yang pernah diberinya roti secara cuma-cuma. Dengan penuh rasa syukur, wanita tersebut membantu pemilik toko untuk memulai kembali usahanya, dan bahkan memberikan modal untuk toko yang lebih besar.

Kebaikan kecil yang pernah ia lakukan dengan tulus telah kembali kepadanya dengan cara yang tak terduga.

Nah, itu dia kisah inspiratif islami yang bisa tingkatkan semangat berbuat baik.

Kita terapkan bersama, yuk Moms!

  • https://islam.nu.or.id/hikmah/kisah-inspiratif-ular-vs-manusia-kebaikan-takkan-pernah-sia-sia-ZMfWJ
  • https://esqtraining.com/cerita-inspiratif-yang-luar-biasa-tentang-lelaki-tua-dan-selimut/
  • https://pustakaarsip.kamparkab.go.id/artikel-detail/1437/kisah-inspiratif-islami-membeli-surga-dengan-memaafkan
  • https://katadata.co.id/intan/lifestyle/645b4d8a9dd0b/6-contoh-kisah-inspiratif-islami-singkat-untuk-motivasi

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.