Kurang Tidur Bikin Gairah Seks Menurun, Benarkah?
Kurang tidur tak hanya berdampak pada kondisi fisik Moms dan Dads, tetapi juga membuat gairah seks menurun, lho.
Penelitian dalam Journal of American Medical Association menyimpulkan apabila waktu tidur seseorang kurang dari jam tidur normal yaitu 6-8 jam, maka libido atau gairah seksualnya akan menurun.
Dampak Kurang Tidur pada Penurunan Gairah Seks
Lantas, benarkah kurang tidur jadi penyebab gairah seks menurun? Yuk, kenali lebih banyak hal-hal yang terjadi ketika kurang tidur dan dampaknya terhadap gairah seks.
1. Kadar Testosteron Menurun
Foto: Freepik.com
Testosteron merupakan hormon yang berperan penting dalam gairah seks pria. Sebuah studi dalam Journal of American Medical Association menunjukkan bahwa kurangnya waktu tidur menyebabkan kadar testosteron menurun.
Dalam penelitian tersebut, pria yang tidur hanya 5 jam setiap malam selama satu minggu menunjukkan adanya penurunan kadar testosteron sebanyak 15 persen. Tentu saja hal ini menjadi salah satu penyebab gairah seks menurun, Moms.
2. Lubrikasi Vagina Berkurang
Foto: Freepik.com
Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh University of Michigan menyebutkan bahwa kurangnya waktu tidur dapat memicu berkurangnya lubrikasi vagina. Berkurangnya lubrikasi vagina akan berdampak pada kenikmatan Moms dalam berhubungan intim.
Hasil penelitian yang sama juga menunjukkan adanya penurunan respon terhadap rangsangan seksual pada wanita yang kurang tidur.
Baca Juga: 5 Makanan Peningkat Gairah Seksual yang Wajib Dicoba
3. Disfungsi Ereksi
Foto: Freepik.com
Kurangnya waktu tidur juga dapat mengakibatkan disfungsi ereksi. Artikel yang dirilis oleh American Sleep Apnea Association menyatakan tidur kurang dari 8 jam sehari berefek pada kurang seimbangnya hormon testosteron dan sirkulasi darah pada organ reproduksi sehingga memungkinkan terjadinya disfungsi ereksi.
Jangan sampai Dads mengalaminya ya, Moms!
4. Kelelahan
Foto: Freepik.com
Ketika tubuh tidak memiliki waktu tidur yang cukup maka tubuh kita akan merasakan kelelahan. Penelitian yang berjudul Rethinking Low Sexual Desire in Women mengemukakan bahwa kelelahan merupakan alasan utama bagi pasangan yang tidak berminat melakukan hubungan seksual.
Adapun studi lainnya dari University of Michigan menemukan bahwa seseorang dengan waktu tidur yang cukup memiliki minat lebih tinggi dalam berhubungan seksual pada keesokan harinya.
Baca Juga: Gairah Seks Menurun Usai Melahirkan, Apakah Ini Normal?
5. Emosi Menjadi Kurang Stabil
Foto: Freepik.com
Tak hanya berbahaya bagi fisik, kurangnya waktu tidur juga mempengaruhi psikis Moms dan Dads, lho! Psikolog Michael J. Breus dalam Psychology Today mengatakan kurangnya waktu tidur membuat suasana hati seseorang menjadi kacau dan memiliki kecenderungan untuk tidak merasa mesra.
Kurangnya waktu tidur juga berdampak pada otak, terutama pada lobus frontal yaitu bagian otak yang berfungsi untuk penalaran, spontanitas, hingga perilaku seksual.
Menurut penelitian American Academy of Sleep Medicine, pria yang kurang tidur cenderung untuk salah menangkap sinyal dari wanita untuk berhubungan seksual dengannya.
6. Depresi dan Gangguan Kecemasan
Foto: Freepik.com
Salah satu gejala depresi dan gangguan kecemasan adalah insomnia atau kesulitan untuk tidur. Dilansir dari anxiety.org, psikolog dari University of Michigan menjelaskan bahwa ketika depresi, seseorang akan merasa kesulitan dalam menemukan kebahagiaan dan kenikmatan seksual.
Sedangkan ketika mengalami gangguan kecemasan, respon seseorang terhadap rangsangan seksual menurun. Selain itu, beberapa obat-obatan yang digunakan untuk menyembuhkan depresi dan gangguan kecemasan juga mempengaruhi keseimbangan hormon seksual.
Baca Juga: Waspada Depresi! Kenali 5 Gejalanya Sejak Dini
Jadi, benarkah kurang tidur jadi penyebab gairah seks menurun? Jawabannya, benar, Moms.
Poin-poin di atas adalah beberapa hal yang terjadi pada aktivitas seksual apabila tubuh Moms dan Dads kurang tidur. Oleh sebab itu, aturlah waktu beraktivitas dan tidurlah dengan cukup agar gairah seks Moms dan Dads tetap on fire, ya!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.