13 September 2021

Laringoskopi, Pemeriksaan untuk Mengecek Laring dan Pita Suara

Bagaimana prosedur laringoskopi dilakukan? Simak pembahasannya berikut ini

Moms, pernahkah mendengar tentang laringoskopi? Laringoskopi adalah prosedur yang digunakan dokter untuk melihat laring atau disebut juga kotak suara.

Prosedur ini juga mampu untuk melihat termasuk pita suara, serta struktur di dekatnya, seperti bagian belakang tenggorokan.

Laringoskopi dilakukan menggunakan alat kecil, disebut laringoskop, yang mampu menjangkau tenggorokan dan laring.

Jika Moms mengalami gangguan kesehatan pada tenggorokan, mengalami batuk, atau bertujuan untuk menemukan dan mengeluarkan sesuatu yang tersangkut di tenggorokan, dokter akan melakukan laringoskopi.

Nantinya, dokter akan mengambil sampel jaringan untuk didiagnosis lebih lanjut dengan prosedur ini.

Lebih lengkapnya, mari simak mengenai fungsi, prosedur, hasil, dan efek samping yang mungkin terjadi saat melakukan laringoskopi. Ini ulasannya, ya, Moms!

Baca Juga: 8 Makanan Ini Ampuh Meredakan Sakit Tenggorokan, Lho!

Fungsi dari Laringoskopi

Gangguan pada tenggorokan yang terus-menerus berlanjut nyatanya tidak dapat disepelekan.

Pada beberapa kasus, mungkin saja Moms membutuhkan prosedur laringoskopi agar dapat melakukan pemeriksaan lanjutan.

Dikutip dari laman American Cancer Society, berikut ini beberapa fungsi dari laringoskopi yang perlu dipahami, yaitu:

1. Mengetahui Penyebab Masalah pada Tenggorokan

Mengetahui Penyebab Masalah pada Tenggorokan.jpg
Foto: Mengetahui Penyebab Masalah pada Tenggorokan.jpg (quickanddirtytips.com)

Foto: Orami Photo Stock

Fungsi dari laringoskopi, yaitu untuk mengetahui penyebab dari masalah tenggorokan atau kotak suara.

Beberapa gejala dari masalah pada tenggorokan yang harus diwaspadai, seperti kesulitan menelan atau bernapas dan terjadi perubahan suara.

Apabila Moms juga memiliki bau mulut tidak sedap, batuk-batuk, dan mengalami sakit tenggorokan yang tidak kunjung hilang, mungkin sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk menemukan penanganan yang tepat.

Fungsi lainnya dari laringoskopi, yaitu dapat digunakan untuk mendapatkan tampilan yang lebih baik pada area abnormal yang terlihat pada tes pencitraan, misalnya, seperti pada CT scan.

2. Mendapatkan Sampel Biopsi dari Area Abnormal

Mendapatkan Sampel Biopsi dari Area Abnormal.jpg
Foto: Mendapatkan Sampel Biopsi dari Area Abnormal.jpg (Pexels/Edward Jenner)

Foto: Orami Photo Stock

Fungsi berikutnya dari laringoskopi, yaitu digunakan untuk mengambil sampel biopsi pita suara atau bagian tenggorokan terdekat.

Prosedur ini penting, terlebih lagi ingin mengetahui apakah ada area abnormal yang misalnya mengarah pada gejala kanker.

Tindakan ini dilakukan dengan memasukkan instrumen panjang dan tipis ke laringoskop, seperti tang kecil (pinset) untuk mengumpulkan sampel.

Kemudian, sampel biopsi kemudian dilihat di laboratorium dan hasilnya dapat diterima.

3. Mengobati Masalah di Kotak Suara

Mengobati Masalah di Kotak Suara.jpg
Foto: Mengobati Masalah di Kotak Suara.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Fungsi laringoskopi dapat digunakan untuk mengobati beberapa masalah pada pita suara atau tenggorokan.

Misalnya, instrumen yang panjang dan tipis dapat diturunkan melalui laringoskop untuk menghilangkan pertumbuhan kecil, seperti tumor atau polip pada pita suara.

Laser kecil di ujung laringoskop juga dapat digunakan untuk membakar area abnormal.

Laringoskop dapat dimasukkan ke dalam tenggorokan melalui hidung atau mulut.

Masih termasuk mengobati masalah di kotak suara, prosedur laringoskopi juga dapat membantu mengeluarkan benda asing dari tenggorokan.

Itulah fungsi dari laringoskopi yang bisa dipahami. Lantas, bagaimana cara melakukan laringoskopi yang tepat? Simak ulasan berikutnya, ya!

Baca Juga: Suara Serak, Waspada Gejala Laringitis

Bagaimana Prosedur Laringoskopi Dilakukan?

Bagaimana Prosedur Laringoskopi Dilakukan?.jpg
Foto: Bagaimana Prosedur Laringoskopi Dilakukan?.jpg (Orami Photo Stock)

Foto: hospitalnews.com

Kebanyakan prosedur laringoskopi dilakukan oleh otolaryngologist, yaitu dokter telinga, hidung dan tenggorokan (THT).

Namun, dokter lain mungkin juga melakukannya.

Prosedur melakukan laringoskopi bisa dibedakan berdasarkan tipe-tipenya, yaitu:

1. Indirect Laryngoscopy

Saat akan melakukan indirect laryngoscopy atau laringoskopi tidak langsung, Moms biasanya akan mendapatkan semprotan anestesi ke tenggorokan untuk mematikan rasa dan membantu mencegah tersedak selama tes.

Nah, kemudian Moms akan mengalami mati rasa yang biasanya berlangsung sekitar 30 menit. Moms akan duduk di kursi dan diminta menjulurkan lidah sejauh mungkin.

Lidah akan ditekan dengan kain kasa selama tes. Untuk melihat tenggorokan, laring dan pita suara, dokter memakai cermin kepala dengan cahaya terang yang terhubung padanya dan memegang cermin kecil di belakang tenggorokan.

Selain itu, Moms mungkin diminta untuk membuat suara tertentu untuk membantu dokter melihat pita suara apakah terdapat masalah atau tidak.

2. Direct Flexible Laryngoscopy

Prosedur ini disebut juga laringoskopi serat optik. Dokter juga akan melakukan anestesi di tenggorokan pada pasien untuk mematikan rasa dan membantu mencegah tersedak selama tes berlangsung.

Mati rasa biasanya berlangsung sekitar 30 menit. Moms juga mungkin akan diberikan obat untuk membuka saluran hidung dan mengeringkan sekresi di hidung dan tenggorokan.

Tujuannya untuk memungkinkan dokter melihat struktur di tenggorokan dengan lebih jelas. Saat melakukan prosedur ini, Moms akan diminta untuk duduk di kursi.

Dokter akan memakai cermin kepala dengan cahaya terang yang terhubung ke sana untuk melihat bagian belakang tenggorokan, laring, dan pita suara.

Lalu, dokter akan memasukkan teropong tipis dan fleksibel (laringoskop) ke dalam hidung dan dengan lembut memindahkannya ke tenggorokan.

3. Direct Rigid Laryngoscopy

Prosedur ini dilakukan dengan anestesi penuh atau bisu total. Ini biasanya merupakan prosedur rawat jalan di ruang operasi rumah sakit atau ruang endoskopi.

Jenis laringoskopi ini dapat digunakan untuk mengeluarkan sesuatu dari tenggorokan atau mengumpulkan sampel jaringan untuk biopsi.

Prosedur ini juga dapat bertujuan untuk menghilangkan polip dari pita suara atau melakukan perawatan laser.

Setelah anestesi bekerja, dokter akan memasukkan laringoskop kaku ke dalam mulut dan tenggorokan untuk melihat laring dan pita suara guna membuang jaringan.

Setelah laringoskop dilepas, Moms akan diawasi selama 1-2 jam setelah tes. Moms tidak akan diizinkan untuk makan atau minum apa pun sampai mampu menelan tanpa tersedak.

Setelah prosedur dilakukan, Moms mungkin mengalami sakit tenggorokan dan suara serak selama beberapa hari.

Jika Moms melakukan biopsi, mungkin akan mungkin memuntahkan sedikit darah.

Jika pita suara terpengaruh setelah melakukan laringoskopi, Moms akan diberikan instruksi dari dokter untuk mengistirahatkan suara dan kapan bisa kembali ke aktivitas normal.

Itulah prosedur melakukan laringoskopi. Dokter mungkin akan menyarankan Moms untuk tidak makan atau minum sebelum tes untuk mencegah muntah.

Jika Moms memakai gigi palsu, sebaiknya harus ditanggalkan sebelum tes. Pertanyaan selanjutnya, adakah efek samping dari melakukan prosedur ini? Simak ulasan berikutnya, ya!

Baca Juga: 5 Tips Redakan Sakit Tenggorokan

Hasil dari Laringoskopi

Hasil dari Laringoskopi
Foto: Hasil dari Laringoskopi (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Hasil dari laringoskopi yang dapat ditunjukkan, yaitu normal atau tidak normal. Hasil normal berarti tenggorokan, laring, dan pita suara terlihat normal dan sehat.

Namun, hasil yang tidak normal dapat menjadi indikasi Moms memiliki beberapa kondisi, seperti:

  • Bekas luka pada pita suara.
  • Kotak suara membengkak karena cedera atau mengalami infeksi.
  • Polip pada laring.
  • Mengalami penyakit GERD.
  • Kelumpuhan pita suara.
  • Penipisan otot dan jaringan laring.
  • Kanker laring.

Baca Juga: 5 Cara Mencegah Laringitis yang Menyebabkan Pita Suara Bengkak

Efek Samping dari Prosedur Laringoskopi

Efek Samping dari Prosedur Laringoskopijpg
Foto: Efek Samping dari Prosedur Laringoskopijpg

Foto: Orami Photo Stock

Kebanyakan prosedur kesehatan dapat menimbulkan efek samping, termasuk juga laringoskopi. Meski begitu, beberapa efek samping ini jarang terjadi.

Dilansir dari laman WebMD, berikut ini beberapa efek samping setelah melakukan prosedur laringoskopi, yaitu:

  • Mengalami nyeri di area mulut, lidah, atau tenggorokan.
  • Terdapat pembengkakan pada area mulut.
  • Suara serak.
  • Dapat tersedak atau muntah.
  • Mengalami infeksi.
  • Kejang pada pita suara.
  • Sariawan.
  • Merasa mual.
  • Mengantuk.
  • Mulut kering atau sakit tenggorokan.

Baca Juga: 5 Penyebab Suara Serak dan Hilang, Apa Sajakah?

Ketika Moms diberikan anestesi, beberapa efek samping seperti mual, mulut kering, sakit tenggorokan, dan mengantuk mungkin dapat terjadi. Namun, umumnya akan membaik dengan sendirinya.

Akan tetapi. apabila Moms mengalami rasa sakit yang semakin parah, demam tinggi, muntah darah, kesulitan bernapas, hingga nyeri dada, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat, ya, Moms.

Itulah penjelasan tentang prosedur laringoskopi. Jangan lupa juga untuk selalu menjaga kesehatan telinga, mulut, dan tenggorokan Moms, ya!

  • https://www.webmd.com/oral-health/what-is-laryngoscopy
  • https://cancer.ca/en/treatments/tests-and-procedures/laryngoscopy
  • https://www.cancer.org/treatment/understanding-your-diagnosis/tests/endoscopy/laryngoscopy.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.