Leukosit Rendah: Gejala, Penyebab, dan Cara Mencegahnya
Leukosit rendah adalah kondisi di mana jumlah sel darah putih dalam tubuh menurun di bawah batas normal.
Padahal, sel darah putih atau leukosit berperan penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.
Jadi ketika kadar leukosit rendah, tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan sulit melawan patogen yang masuk.
Gejala Leukosit Rendah
Leukosit rendah atau leukopenia sering kali tidak menunjukkan gejala spesifik, sehingga sulit dikenali tanpa pemeriksaan medis.
Namun, saat kadar leukosit sangat rendah, tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi.
Melansir laman Cleveland Clinic, berikut beberapa gejala umum yang bisa muncul pada pasien leukopenia:
- Demam dan menggigil
- Bengkak dan kemerahan
- Ruam di mulut
- Bercak merah atau putih di mulut
- Radang tenggorokan
- Batuk parah atau sesak napas
- Kencing atau buang air kecil yang menyakitkan dan berbau tidak sedap
- Diare
- Luka atau luka yang mengeluarkan nanah
- Keputihan yang tidak biasa atau gatal
Penyebab Leukosit Rendah
Leukopenia terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah putih yang berperan penting dalam melawan infeksi.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik akibat gangguan kesehatan maupun efek samping pengobatan.
Inilah beberapa penyebab umum leukosit rendah:
1. Gangguan Sumsum Tulang
Sumsum tulang adalah jaringan di dalam tulang yang bertanggungjawab untuk memproduksi berbagai jenis sel darah, termasuk sel darah putih (leukosit).
Ketika fungsinya terganggu, tubuh tidak dapat memproduksi sel darah putih dalam jumlah cukup, sehingga meningkatkan risiko infeksi dan masalah kesehatan lainnya.
Berikut beberapa kondisi terkait gangguan sumsum tulang yang dapat menyebabkan leukosit rendah:
- Anemia aplastik (kegagalan sumsum tulang memproduksi sel darah).
- Leukemia atau limfoma, yang menghambat pembentukan sel darah normal.
- Myelodysplastic syndrome, yaitu kondisi pra-leukemia yang mempengaruhi kualitas sumsum tulang.
2. Pengobatan Kanker
Pengobatan kanker, terutama melalui kemoterapi dan radioterapi, dapat menyebabkan leukosit rendah atau leukopenia.
Meskipun kedua metode ini efektif untuk menghancurkan sel kanker, juga berdampak pada sumsum tulang yang berperan penting dalam produksi sel darah putih (leukosit).
Akibatnya, tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi karena jumlah leukosit yang menurun drastis.
3. Penyakit Autoimun
Melansir laman National Health Services, penyebab leukopenia lainnya adalah karena penyakit autoimun.
Penyakit autoimun merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel dan jaringan sehat, termasuk sel darah putih (leukosit) dan sumsum tulang.
Hal ini dapat menyebabkan penurunan produksi atau penghancuran leukosit, yang berujung pada kondisi leukosit rendah atau leukopenia.
Beberapa contoh penyakit autoimun yang dapat menyebabkan leukopenia, yakni:
- Lupus (Systemic Lupus Erythematosus): Menyebabkan kerusakan pada sumsum tulang dan mempercepat penghancuran sel darah putih.
- Rheumatoid Arthritis: Mengganggu fungsi kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko leukopenia, terutama jika diobati dengan imunosupresan.
- Sindrom Sjögren: Selain menyerang kelenjar air mata dan saliva, kondisi ini juga dapat memengaruhi sumsum tulang.
4. Infeksi Berat
Ketika tubuh menghadapi infeksi, sistem kekebalan bekerja keras untuk melawan patogen seperti virus, bakteri, atau jamur.
Dalam proses ini, sel darah putih (leukosit) dikerahkan dalam jumlah besar untuk melawan infeksi, yang dapat menyebabkan penurunan kadar leukosit dalam darah.
Infeksi berat yang dapat menyebabkan kadar leukosit rendah, antara lain:
- Sepsis: Infeksi sistemik yang menyebabkan seluruh tubuh mengalami peradangan dan meningkatkan konsumsi leukosit.
- HIV/AIDS: Virus ini menyerang dan menghancurkan sel darah putih, terutama limfosit T, sehingga tubuh menjadi rentan terhadap berbagai infeksi.
- Hepatitis Virus: Selain merusak hati, virus hepatitis juga memengaruhi sumsum tulang dan produksi leukosit.
- Infeksi Parasit dan Jamur: Beberapa infeksi seperti malaria atau infeksi jamur berat juga dapat memicu penurunan leukosit.
5. Malnutrisi dan Kekurangan Vitamin
Ketika tubuh tidak mendapatkan vitamin B12 dan asam folat (vitamin B9) yang cukup, produksi sel darah putih di sumsum tulang akan terganggu, sehingga jumlah leukosit dalam darah menurun.
Kekurangan B12 dan asam folat juga dapat memicu anemia megaloblastik, di mana sumsum tulang menghasilkan sel darah yang abnormal.
Selain itu, tanpa tembaga dan seng yang cukup, produksi dan fungsi leukosit menjadi kurang efektif.
Jadi, tubuh akan lebih rentan terhadap infeksi.
Diagnosis Leukosit Rendah
Biasanya dokter akan mengetahui kadar sel darah putih setelah melakukan tes darah seperti menghitung darah lengkap atau complete blood count.
Dokter akan melakukan tes hitung darah lengkap secara teratur untuk memeriksa pasien yang memiliki kondisi tertentu, seperti infeksi atau gangguan sistem kekebalan tubuh.
Informasi yang didapatkan ini nantinya akan membantu dokter membuat daftar kemungkinan diagnosis.
Dokter bisa saja merekomendasikan dan merujuk Moms ke spesialis hematologi.
Baca Juga: Mengenal Agranulositosis, Ketika Tubuh Tidak Cukup Memproduksi Sel Darah Putih
Cara Mengatasi Leukosit Rendah
Pengobatan untuk leukosit rendah sebenarnya tergantung pada jenis sel darah putih apa yang rendah dan sesuai kondisinya.
Berbagai perawatan umum yang mungkin dapat diberikan, yaitu:
1. Obat-obatan
Obat tertentu dapat diberikan untuk merangsang tubuh memproduksi lebih banyak sel darah.
Moms juga mungkin diberi resep obat untuk menghilangkan penyebab berkurangnya jumlah sel tersebut.
Misalnya, antijamur untuk mengobati infeksi jamur atau antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri.
2. Menghentikan Pengobatan yang Menyebabkan Leukopenia
Terkadang, Moms perlu menghentikan pengobatan seperti kemoterapi untuk memberikan waktu bagi tubuh agar memproduksi lebih banyak sel darah.
Pasalnya, jumlah sel darah dapat meningkat secara alami ketika pengobatan seperti radiasi selesai atau di antara sesi kemoterapi.
Namun, perlu diingat bahwa waktu yang dibutuhkan tubuh untuk mengembalikan jumlah sel darah putih normal tentu berbeda-beda setiap orang.
3. Mengubah Gaya Hidup
Immunocompromised diet atau diet rendah bakteri mungkin direkomendasikan jika sel darah putih Moms sangat rendah.
Diet ini dianggap dapat mengurangi peluang terkena kuman dari makanan atau proses memasak yang kurang higienis.
4. Istirahat Cukup
Jika selama ini Moms terlalu banyak kegiatan hingga tak cukup istirahat termasuk tidur larut malam, ubahlah kebiasaan ini mulai sekarang.
Pasalnya, sistem kekebalan tubuh akan meningkat jika Moms memiliki waktu istirahat yang cukup.
5. Makan Bergizi Seimbang
Untuk memulihkan kondisi tubuh seperti semula dari leukosit rendah, konsumsilah makanan bergizi seimbang.
Perbanyak pula asupan buah, sayur, protein, dan lemak sehat yang kaya akan nutrisi penting bagi tubuh.
Cara Mencegah Leukosit Rendah
Untuk mengurangi kemungkinan penyakit tertentu dan jumlah sel darah putih yang rendah, berikut langkah pencegahan yang perlu dilakukan Moms, melansir Cleveland Clinic:
- Jaga kebersihan tubuh dan lingkungan tempat tinggal
- Jangan dekat-dekat dengan hewan yang sedang sakit dan berpotensi menularkan infeksi
- Masak makanan sampai matang sempurna sebelum memakannya
- Tidak berdekatan dengan orang yang sedang sakit, terlebih memiliki penyakit menular
- Lakukan seks aman, hindari narkoba, dan menggunakan jarum suntik yang sama
Baca Juga: 15 Sayuran Penambah Darah, Cocok untuk Penderita Anemia
Itulah beragam informasi seputar leukosit rendah untuk Moms pahami, semoga membantu, ya!
- https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/17706-low-white-blood-cell-count
- https://www.webmd.com/cancer/white-blood-cell-count-low
- https://www.nhs.uk/conditions/low-white-blood-cell-count/
- https://www.healthline.com/health/leukopenia#causes
- https://www.lls.org/treatment/lab-and-imaging-tests/understanding-blood-counts
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.