08 Agustus 2022

Mengenal Berbagai Makanan untuk Penyakit Limpa, Perlu Lebih Sering Dikonsumsi!

Makanan turut membantu menjaga kesehatan limpa

Limpa adalah organ yang terletak di bagian kiri atas perut. Ia memainkan beberapa peran penting dalam tubuh sehingga perlu dirawat agar bisa berfungsi normal. Kabar baiknya, ada beberapa makanan untuk penyakit limpa yang juga bisa diandalkan.

Limpa sendiri merupakan organ terbesar dalam sistem limfatik yang merupakan kumpulan cairan, pembuluh, dan sel.

Mengutip Frontiers in Immunology, ia menjaga keseimbangan cairan tubuh dan memfasilitasi penyerapan lemak, dan mengatur respons imun.

Selanjutnya, sistem limfatik melindungi terhadap infeksi, bertindak sebagai tempat penyimpanan darah, dan menyaring darah.

Dengan begitu, sistem limfatik ini bisa menghilangkan sel-sel darah tua dan rusak serta bahan asing.

Yuk, Moms ketahui makanan untuk penyakit limpa dan berbagai kondisi yang bisa memengaruhi limpa berikut ini!

Baca Juga: Mengenal Fungsi Limpa, Penyakit, dan Cara Menjaganya

Penyakit yang Bisa Menyerang Limpa

makanan untuk penyakit limpa
Foto: makanan untuk penyakit limpa

Foto: Organ Limpa (Orami Photo Stock)

Limpa terletak di sisi kiri perut dan beratnya sekitar 200 gram pada rata-rata orang dewasa yang sehat.

Limpa dapat dianggap sebagai dua organ dalam satu wujud.

Ia bertugas menyaring darah dan menghilangkan sel-sel abnormal (seperti sel darah merah tua dan rusak) dan membuat komponen melawan penyakit dari sistem kekebalan tubuh (termasuk antibodi dan limfosit).

Karena limpa terlibat dalam begitu banyak fungsi tubuh, organ ini rentan terhadap berbagai gangguan.

Namun, tubuh manusia beradaptasi dengan baik untuk hidup tanpa organ ini.

Jadi, operasi pengangkatan limpa yang sakit atau rusak dapat dilakukan tanpa menyebabkan kerusakan serius pada orang tersebut.

Sebelum mengetahui makanan untuk penyakit limpa, ketahui dulu beberapa gangguan yang dapat memengaruhi limpa.

1. Splenomegali

Berbagai kelainan dapat menyebabkan limpa membesar, terkadang hingga 2 kilogram (kg) atau lebih.

Setiap kondisi yang menyebabkan kerusakan sel darah secara cepat, seperti anemia hemolitik, dapat menyebabkan limpa menjadi sangat tegang dan membuatnya membesar.

Penyebab lain dari splenomegali termasuk infeksi (seperti demam kelenjar), penyakit hati, dan beberapa jenis kanker (seperti penyakit Hodgkin, leukemia dan limfoma).

2. Hipersplenisme

Dua ciri khas hipersplenisme adalah splenomegali dan defisiensi (kekurangan) satu atau lebih komponen darah.

Tampaknya limpa yang membesar terkadang terlalu aktif dan akan menghancurkan lebih banyak sel darah daripada yang diperlukan.

Gejalanya tergantung pada komponen darah mana yang kurang.

Misalnya, jika sel darah merah kekurangan, akan terjadi anemia (dengan gejala termasuk kelelahan dan pucat).

Sebagian besar kasus hipersplenisme disebabkan oleh gangguan di tempat lain di tubuh, seperti sirosis hati.

3. Ruptur Limpa

Gangguan tertentu, termasuk demam kelenjar, kadang-kadang dapat membuat limpa yang membesar cukup halus untuk pecah secara spontan.

Pukulan tiba-tiba ke perut dapat membelah kapsul luar limpa dan menyebabkan pendarahan ke dalam rongga perut.

Ada berbagai tingkat ruptur limpa. Nah, ketika perdarahan mengancam jiwa, pembedahan untuk mengangkat limpa (splenektomi) diperlukan.

Baca Juga: Kenali Gejala, Penyebab, hingga Pengobatan Penyakit Liver

Makanan untuk Penyakit Limpa

makanan untuk penyakit limpa
Foto: makanan untuk penyakit limpa

Foto: Makanan Sehat (Orami Photo Stock)

Meskipun tidak jelas bagaimana pola makan bisa memengaruhi kondisi limpa, pola makan tepat akan secara signifikan memengaruhi kesehatan.

Jadi, ada makanan untuk penyakit limpa yang perlu lebih sering dikonsumsi.

Makanan akan memberi tubuh nutrisi yang dibutuhkan untuk menyediakan energi, membangun dan memperbaiki sel, dan lainnya.

Dengan demikian, pilihan makanan dapat memengaruhi setiap bagian tubuh, termasuk limpa.

Pola diet tertentu dapat menyebabkan peradangan kronis dan disregulasi metabolik.

Pola diet ini juga bisa mengakibatkan gangguan metabolisme yang dapat mengganggu fungsi tubuh normal, membahayakan kesehatan secara keseluruhan, dan meningkatkan risiko penyakit.

Misalnya, diet tinggi makanan olahan seperti makanan cepat saji, soda, dan makanan ringan kemasan dapat meningkatkan risiko kondisi yang terkait dengan pembesaran limpa.

Sebaliknya, jika Moms mengikuti diet padat nutrisi tinggi makanan anti-inflamasi seperti sayuran dan buah-buahan menurunkan risiko terkena gangguan limpa.

Nah, beberapa makanan berikut adalah makanan untuk penyakit limpa yang bisa meningkatkan kesehatan secara keseluruhan:

  • Buah-buahan: Buah beri, buah jeruk, ceri, pisang, apel.
  • Sayuran: Bayam, brokoli, asparagus, paprika.
  • Sayuran Bertepung: Ubi jalar, kentang.
  • Biji-bijian Utuh: Gandum, quinoa, beras merah, barley.
  • Lemak Sehat: Minyak zaitun, alpukat, yogurt penuh lemak, kelapa tanpa pemanis.
  • Kacang-kacangan: kacang hitam, lentil, buncis.
  • Biji-bijian, Kacang-kacangan, dan Selai Kacang: Kacang mete, almond, biji labu.
  • Protein Hewani: Ikan, kerang, ayam, telur, kalkun.
  • Rempah-rempah: Kemangi, kunyit, thyme, oregano.

Baca Juga: Ketahui Cara Mengolah Sayuran dengan Benar

Batasi Makanan dan Minuman Ini untuk Kesehatan Limpa

makanan untuk penyakit limpa
Foto: makanan untuk penyakit limpa (Recoveringchampions.com)

Foto Membatasi Minum Alkohol (Orami Photo Stock)

Selain memahami daftar makanan untuk penyakit limpa, ada hal lain yang juga perlu Moms ketahui.

Membatasi atau mengurangi makanan dan minuman di bawah ini dapat membantu melindungi dari perkembangan penyakit, termasuk kondisi yang terkait dengan pembesaran limpa:

  • Minuman Manis: Soda, milkshake, es teh, minuman energi.
  • Makanan Cepat Saji: Kentang goreng, burger, pizza, taco, hot dog, nugget.
  • Permen: Permen, makanan manis yang dipanggang, es krim.
  • Makanan Ringan Olahan: Keripik, kerupuk, pretzel.
  • Produk Daging Olahan: Bacon, salami, ham kalengan, sosis

Bagi mereka yang memiliki splenomegali, intervensi nutrisi kemungkinan akan bervariasi tergantung pada kondisi yang mendasarinya.

Misalnya, jika Moms mengalami splenomegali, Moms harus menerapkan diet yang dapat meningkatkan kesehatan hati.

Misalnya, diet Mediterania rendah gula mungkin merupakan pilihan yang cocok.

Di sisi lain, jika pembesaran organ limpa disebabkan oleh kondisi lain, seperti kanker, gagal jantung, sirosis, penyakit autoimun, atau virus, Moms mungkin memerlukan intervensi diet yang sama sekali berbeda.

Pada akhirnya, jika Moms memiliki limpa yang membesar, penting untuk berdiskusi dengan dokter.

Hal ini bertujuan untuk menentukan pola diet mana yang paling baik dalam mengobati penyebab splenomegali dan mencegah komplikasi apa pun.

Baca Juga: Splenomegali: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Itulah berbagai makanan untuk penyakit limpa dan beberapa jenis penyakit yang bisa menyerang limpa.

Jadi, jangan tunggu hingga sakit, segera terapkan pola hidup sehat ya, Moms!

  • https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/spleen
  • https://www.healthline.com/nutrition/foods-to-avoid-with-enlarged-spleen
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/enlarged-spleen/symptoms-causes/syc-20354326

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.